Surat Al-Kahfi Ayat 69
قَالَ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ صَابِرًا وَلَآ أَعْصِى لَكَ أَمْرًا
Arab-Latin: Qāla satajidunī in syā`allāhu ṣābiraw wa lā a'ṣī laka amrā
Artinya: Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Kahfi Ayat 69
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 69 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan mendalam dari ayat ini. Ditemukan beberapa penafsiran dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat Al-Kahfi ayat 69, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Musa berkata kepadanya, ”insya Allah, engkau akan mendapatiku sebagai seorang yang bersabar terhadap apa yang akan aku lihat darimu. Aku tidak melangggar perkara yang sudah engkau perintahkan kepadaku.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
69. Musa berkata, "Insyā Allah engkau akan dapati aku sebagai orang yang bersabar atas apa yang nampak dari perbuatanmu, sambil terus mentaatimu, dan tidak akan menentangmu dalam urusan yang engkau perintahkan kepadaku."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
69. قَالَ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ اللهُ صَابِرًا (Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar)
Yakni Nabi Musa berkata kepada Khidhir “Kamu akan mendapatiku dapat bersabar untuk bersamamu dan selalu mentaatimu.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Tatkala Allah -وجل عز- memerintahkan rasul-Nya dalam surah al-Kahfi untuk tidak mengatakan mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi kecuali setelah mengatakan : "Jika Allah menghendaki"; Allah menjelaskan kepada Rasul-Nya tentang satu qudwah yang diamalkan oleh Musa tatkala ia berkata : { قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ } "Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku...".
2 ). Hal yang paling dibutuhkan oleh seorang penuntut ilmu ketika bersama gurunya adalah : kesabaran dalam menuntut ilmu, dan meninggkan adab terhadap gurunya, dan Allah telah mengumpulkan kedua komponen ini dalam ucapan Musa kepada khidir : { قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا } "Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun”.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
69. Musa berkata: "Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusanpun serta tidak akan menentang perintah dan larangan Allah"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dia berkata} Musa berkata kepada Khidzir {“Jika Allah menghendaki kamu akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
69. Musa berkata, “INsya Allah kamu akan mendapatkkanku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun.” Ini merupakan tekad Musa sebelum dijumpainya obyek ujian. Tekad itu sebuah keinginan, sementara keberadaan sabar adalah urusan lain. Karenannya, Musa tidak bisa menahan diri saat peristiwa terjadi.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 66-70
Allah SWT memberitahukan tentang perkataan nabi Musa kepada lelaki alim itu yaitu nabi Khidhir yang diberi keistimewaan Allah dengan suatu ilmu yang tidak diketahui nabi Musa. Sebagaimana Allah telah memberi nabi Musa ilmu yang tidak Dia berikan kepada nabi Khidhir (Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu?") permintaan secara halus, bukan untuk membebani atau memaksa. Demikianlah pertanyaan seorang murid kepada gurunya.
Firman Allah: (Bolehkah aku mengikutimu?) yaitu menemani dan mendampingimu (supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu) yaitu ilmu yang diajarkan Allah kepadamu,-agar aku bisa menjadikannya sebagai petunjuk dalam urusanku, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Maka saat itu nabi Khidir (berkata) kepada nabi Musa (Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku) yaitu kamu tidak kuat menemaniku karena kamu akan melihat dariku berbagai macam perbuatan yang bertentangan dengan syariatmu. Sesungguhnya aku mempunyai ilmu dari Allah yang tidak Dia ajarkan kepadamu. Sedangkan kamu mempunyai ilmu dari Allah yang tidak Dia ajarkan kepadaku. Masing-masing kita mendapat tugas atas perkara-perkara dari Allah secara berbeda satu sama lain. Dan kamu tidak akan kuat menemaniku (Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?(68)) Aku mengetahui bahwa kamu akan mengingkari hal-hal yang kamu dimaafkan tidak mengikutinya, tetapi aku tidak akan menceritakan hikmah dan kebaikan hakiki yang telah diperlihatkan kepadaku, bukan kamu. (Musa berkata "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar”) atas apa yang aku lihat dari perkaramu (dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun) yaitu, aku tidak akan menentangmu sedikitpun; dan pada saat itu nabi Khidhir memberikan syarat (Dia berkata, "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun") yaitu memulai pertanyaan (sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu) yaitu sehingga aku yang menjelaskannya kepadamu, sebelum kamu bertanya kepadaku.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 69: Disebutkan kata “Insya Allah” karena Nabi Musa ‘alaihis salam belum yakin terhadap kemampuan dirinya, dan seperti inilah kebiasaan para nabi dan para wali, di mana mereka tidak merasa yakin terhadap diri mereka sedetik pun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 69
Kehendak nabi musa untuk bersama nabi khidr dan menjadi muridnya sangat kuat, maka dia berkata, insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun, yang aku saksikan ketika aku bersamamu. Nabi khidr memperkenankan permintaan nabi musa, tetapi dengan sebuah syarat. Dia berkata, jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun yang aku lakukan walaupun engkau tidak mengerti atau tidak menyetujuinya, sampai aku menerangkannya kepadamu bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi menurut pengetahuan yang diberitahukan Allah kepadaku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari para ahli tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 69 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.