Surat Al-Kahfi Ayat 33

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

كِلْتَا ٱلْجَنَّتَيْنِ ءَاتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِم مِّنْهُ شَيْـًٔا ۚ وَفَجَّرْنَا خِلَٰلَهُمَا نَهَرًا

Arab-Latin: Kiltal-jannataini ātat ukulahā wa lam taẓlim min-hu syai`aw wa fajjarnā khilālahumā naharā

Artinya: Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,

« Al-Kahfi 32Al-Kahfi 34 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Kahfi Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Terdapat beragam penjabaran dari berbagai ulama mengenai makna surat Al-Kahfi ayat 33, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Masing-masing dua kebun itu telah mendatangkan hasil buahnya dan tidak berkurang buahnya sedikitpun. Dan kamipun telah membelah anatara dua kebun itu dengan sebuah aliran sungai untuk menyirami dua kebun itu dengan mudah dan ringan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Kedua kebun itu lalu menghasilkan buah kurma, anggur, dan buah lainnya. Buahnya tidak berkurang sedikitpun, bahkan buahnya ada secara sempurna. Di antara kedua kebun itu Kami alirkan sungai agar mengairi keduanya dengan mudah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ ءَاتَتْ أُكُلَهَا (Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya)
Yakni buah yang dihasilkan dua kebun itu.

وَلَمْ تَظْلِم مِّنْهُ شَيْـًٔا ۚ(dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun)
Yakni buahnya tidak berkurang sedikitpun, tidak sebagaimana yang biasa terjadi pada kebun-kebun lainnya yang sebagian pohon berbuah lebat dan sebagian lainnya hanya berbuah sedikit.

وَفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًا(dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu)
Yakni Kami alirkan sungai di tengah-tengah dua kebun itu untuk mengairi keduanya terus-menerus tanpa henti.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu buahnya tidak berkurang sedikitpun. Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu untuk mengairinya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kedua kebun itu menghasilkan buahnya} memberikan buahnya dengan sempurna {dan tidak berkurang} berkurang {sedikit pun. Kami mengalirkan} Kami mengalirkan {di celah-celah keduanya} di antara keduanya {sungai


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33. Tidak ada pertanyaan tentang dua kebun itu kecuali dikatakan, bagaimana buah-buahan kebun tersebut? Apakah ada air yang mencukupinya? Lalu Allah mengabarkan bahwa masing-masing dari “kedua kebun itu menghasilkan buahnya,” maksudnya, buahnya dan tanamannya berlipat ganda. Artinya, melimpah ruah. Dan sesungguhnya kebun tersebut “tiada berkurang buahnya sedikit pun,” artinya: tidak berkurang buahnya sedikit pun. Ditambah lagi, di sisi kanan-kirinya, sungai-sungai mengalir dengan deras.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 32-36
Allah berfirman sesudah menyebutkan tentang orang-orang musyrik yang sombong dari duduk dengan orang-orang yang lemah dan miskin dari kalangan orang-orang muslim. Mereka angkuh dengan harta dan kedudukan mereka, jadi Allah membuat perumpa­maan dengan menggambarkan kedua golongan tersebut dengan dua orang laki-laki. Salah seorang di antaranya diberi Allah dua buah kebun, yaitu kebun anggur yang dikelilingi dengan pohon-pohon kurma, dan di antara keduanya terdapat ladang. Masing-masing pohon dan tanaman itu menghasilkan buah yang sangat baik, Oleh karena itu Allah berfirman: (Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya) yaitu, menghasilkan buah (dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikit pun) yaitu hasilnya tidak berkurang sedikit pun (dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu) yaitu sungai-sungai mengalir bercabang-cabang di sini dan di sana (dan dia mempunyai kekayaan besar) Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah harta. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Dikatakan bahwa buah-buah­an adalah makna yang lebih tampak di sini, dan diperkuat dengan bacaan lainnya (wa kaana lahu tsumrun) dengan didhammah huruf tsa’nya dan disukun huruf mimnya, bentuk ja­mak dari dati “tsamratun”, seperti kata “khasybatun” dan jamaknya “khasybun”. dan lainnya membaca (tsamaru) dengan difathah huruf tsa’nya dan mimnya. maka pemilik dua kebun ini berkata kepada yang lainnya (maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika ia bercakap-cakap dengan dia) yaitu mendebat, memusuhi, angkuh dan sombong (Hartaku lebih banyak daripada hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih kuat) yaitu pembantu, pelayan dan anakku lebih banyak darimu. Qatadah berkata, "Demi Allah, hal seperti itu yang dicita-citakan orang yang durhaka, berupa harta yang banyak dan pengikut-pengikut yang kuat"
Firman Allah: (Dan dia memasuki kebunnya, sedangkan dia zalim terhadap dirinya sendiri) yaitu dengan kekafiran, pembangkangan, kesombongan, dan keingkarannya terhadap hari kiamat ("Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya”) teperdaya ketika melihat kesuburan tanaman, buah-buahan, dan pepohonannya; dan sungai-sungai yang mengalir di antara kebun-kebunnya itu, dan dia menduga bahwa kebun-kebun itu tidak akan lenyap, habis, rusak, dan binasa. Demikian itu karena kedangkalan akal, dan kelemahan keyakinannya kepada Allah, serta kekagumannya dengan kehidupan dan perhiasan dunia, serta keingkarannya terhadap akhirat. Oleh karena itu dia berkata: (dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang) yaitu, akan terjadi (dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu) yaitu seandainya hari kembali itu ada dan semuanya dikembalikan kepada Allah, maka aku di sana mendapat bagian yang lebih baik daripada yang ada di sisi Tuhanku. Seandainya tidak ada kemuliaan ba­giku di sisiNya, maka Dia tidak akan memberiku semua ini. Sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku, maka sesungguh­nya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya) (Surah Fushshilat: 50)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 33

Kedua kebun itu menghasilkan buahnya yang banyak, dan ia tidak menzalimi pemiliknya sedikit pun, tidak pernah berkurang buahnya sepanjang masa dan kami mengalirkan sungai di celah-celah keduanya untuk menambah keindahannya. Dan selain kebun-kebun itu yang dimilikinya, dia juga memiliki kekayaan besar, seperti emas, perak dan kekayaan lainnya yang berlimpahlimpah sehingga membuat dirinya angkuh, maka dia berkata kepada temannya yang beriman ketika bercakap-cakap dengan dia, hartaku lebih banyak daripada hartamu yang terdiri dari kebun-kebun dan kekayaan lainnya sebagaimana engkau lihat, dan pengikutku, yakni anak-anakku, keluargaku dan pembantuku lebih kuat daripada pengikutmu, mereka pasti akan membantu dan menolongku kapan saja.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjabaran dari kalangan ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 33 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Support perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikaji

Terdapat ratusan konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Yasin 40, Ali ‘Imran 191, Yunus 41, Al-Fatihah 1, Al-A’raf, Al-Fatihah 7. Ada pula Luqman 13-14, Ali ‘Imran 104, Al-Baqarah 284-286, Al-Baqarah 216, Al-Fatihah 2, Assalaamualaikum.

  1. Yasin 40
  2. Ali ‘Imran 191
  3. Yunus 41
  4. Al-Fatihah 1
  5. Al-A’raf
  6. Al-Fatihah 7
  7. Luqman 13-14
  8. Ali ‘Imran 104
  9. Al-Baqarah 284-286
  10. Al-Baqarah 216
  11. Al-Fatihah 2
  12. Assalaamualaikum

Pencarian: surat ali imran ayat 97 beserta artinya, surat idza ja latin, laqod kholaqnal insaana fii kabad, ar rum 54, surat al isra ayat 26 27

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: