Surat Al-Isra Ayat 84
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا
Arab-Latin: Qul kulluy ya'malu 'alā syākilatih, fa rabbukum a'lamu biman huwa ahdā sabīlā
Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Isra Ayat 84
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 84 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjelasan dari berbagai ulama berkaitan makna surat Al-Isra ayat 84, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai rasul) kepada sekalian manusia, Tiap-tiap orang dari kalian akan berbuat sesuai dengan keadaannya. Dan tuhan kalian lebih mengetahui orang yang mendapatkan petunjuk menuju kebenaran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
84. Katakanlah -wahai Rasul-, "Setiap manusia beramal sesuai dengan pembawaannya masing-masing yang menyerupai keadaannya dalam hidayah atau kesesatan." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
84. قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ (Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”)
Yakni setiap insan berperilaku sesuai dengan akhlak yang dia biasakan pada dirinya.
فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا(Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya)
Yakni dalam perilakunya, apakah itu baik atau buruk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Disebutkan dalam hadits shahih: "semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya", maka perhatikanlah kesesuaian bakat dan kemampuanmu, dan kembangkanlah untuk kamu pergunakan di jalan Allah, untuk ummatmu dan untuk keluargamu, dan janganlah berlagak seperti orang baik padahal kamu belum memberi apa-apa, sehingga kamu termasuk orang yang kelam kabut, tadabburi ayat Allah : { قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ } "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" { وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ } "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan" [Al-Baqarah : 148].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
84. Katakanlah: “Setiap manusia itu beramal sesuai kepercayaan dan jalannya dalam hidayah maupun kesesatan. Dan Tuhan kalian itu lebih tahu tentang orang yang paling benar dan paling lurus jalannya”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Katakanlah,“Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing} cara yang sesuai dengan keadaannya baik dalam petunjuk maupun kesesatan {Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
84. Maksudnya, “Katakanlah, ‘Tiap-tiap orang’ ,” dari manusia “berbuat menurut keadaannya,” sesuai dengan kondisinya masing-masing. Apabila mereka termask orang-orang pilihan lagi baik, maka tidaklah sesuatu itu selaras dengan mereka melainkan pasti amalan mereka itu diperuntukkan bagi Allah, Rabbul alamin. Sedangkan orang-orang selain mereka yang tidak mendapatkan curahan hidayah, maka tidaklah ada amalan yang selaras dengan mereka melainkan pasti amalan yang tertuju untuk makhluk, dan tidaklah amalan itu sesuai dengan mereka kecuali amalan yang sejalan dengan keinginan-keinginan mereka. Dan Rabbmu “lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” Allah lebih mengetahui siapakah yang berhak untuk mendapat hidayah, sehingga Allah memberinya hidayah, dan siapakah yang tidak berhak untuk mendapat hidayah, sehingga Allah menerlantarkannya dan tidak memberinya hidayah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 83-84
Allah SWT memberitahukan tentang kekurangan manusia secara apa adanya, kecuali orang-orang yang dipelihara Allah SWT dalam dua keadaan, yaitu keadaan senang dan susah. Karena sesungguhnya jika Allah memberinya nikmat berupa harta, kesehatan, kemenangan, rezeki, pertolongan, dan mendapatkan apa yang dia inginkan, maka dia berpaling dari ketaatan dan penyembahan kepadaNya, serta berpaling dariNya. Mujahid berkata maknanya adalah menjauh dari Kami.
Saya berkata, ini sebagaimana firmanNya SWT: (tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya) (Surah Yunus: 12) dan (maka tatkala Dia menyelamatkan kalian ke daratan, kalian berpaling) (Surah Al-Isra: 67) Bahwa manusia itu (apabila tertimpa malapetaka dan musibah) yaitu musibah, tragedi, dan kemalangan (niscaya dia berputus asa) yaitu putus harapan untuk kembali dan putus asa untuk mendapat kebaikan sesudah hal itu, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, "Telah hilang bencana-bencana itu dariku, " sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga (10) kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar (11)) (Surah Hud)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing") Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah berdasarkan keahliannya masing-masing.
Qatadah berkata bahwa mankannya adalah berdasarkan niatnya masing-masing.
Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah berdasarkan keyakinannya masing-masing. Semua pendapat ini berdekatan maknanya. Ayat ini mengandung (Hanya Allah yang lebih mengetahui) makna ancaman dan peringatan bagi orang-orang musyrik. Sebagaimana firman Allah: (Dan katakanlah (Muhammad) kepada orang yang tidak beriman, “Berbuatlah menurut kedudukanmu; kami pun benar-benar akan berbuat (121) dan tunggulah, sesungguhnya kami pun termasuk yang menunggu” (122)) (Surah Hud)Oleh karena itu Allah berfirman: (Katakanlah, "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.” Maka Tuhan kalian lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya (84)) yaitu di antara kami dan kalian, dan Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dariNya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Isra ayat 84: Dalam ayat ini terdapat ancaman terhadap orang-orang musyrik.
Yakni keadaan yang sesuai baginya. Termasuk dalam pengertian keadaan di sini adalah tabiat dan pengaruh alam sekitar. Jika orang tesebut tergolong orang yang baik, maka amalan mereka dilakukan karena Allah Rabbul ‘alamin, dan jika orang tersebut tergolong orang yang buruk, maka amal mereka dilakukan karena makhluk dan tidak melakukan selain yang sesuai dengan keinginan makhluk.
Dia mengetahui siapa yang cocok mendapatkan hidayah dan siapa yang tidak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 84
Katakanlah wahai nabi Muhammad, setiap orang berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing, yakni sesuai pembawaannya, caranya dan kecenderungannya dalam mencari petunjuk dan menempuh jalan menuju kebenaran. Maka tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya dan siapa yang lebih sesat jalannya. Kepada setiap orang dari kedua golongan itu tuhan memberikan balasan sesuai dengan perbuatannya. Dan mereka, yakni orang-orang kafir mekah bertanya kepadamu wahai nabi Muhammad tentang roh, apakah hakikat roh itu. Katakanlah, roh itu termasuk urusan tuhanku, hanya dia yang mengetahui hakikat roh itu dan tidaklah kamu wahai manusia diberi pengetahuan kecuali sedikit dibandingkan dengan keluasan objek yang diketahui atau dibandingkan dengan ilmu Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjabaran dari banyak ahli ilmu terhadap kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 84 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Dukunglah kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.