Surat Al-Isra Ayat 49

وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

Arab-Latin: Wa qālū a iżā kunnā 'iẓāmaw wa rufātan a innā lamab'ụṡụna khalqan jadīdā

Artinya: Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"

« Al-Isra 48Al-Isra 50 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Isra Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjelasan dari banyak mufassir terhadap isi surat Al-Isra ayat 49, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang musyrik berkata dengan nada pengingkaran bahwa mereka akan diciptakan kembali dalam bentuk baru, setelah tulang belulang mereka lapuk dan mereka menjadi hancur, ”apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat sebagai makhluk yang baru?"


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

49. Orang-orang kafir mengingkari adanya hari kebangkitan dengan berkata: “Jika kita telah menjadi tulang belulang yang tercerai berai, apakah kita akan dibangkitkan dan diciptakan kembali setelah kematian?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Dan orang-orang musyrik tersebut berkata -sebagai bentuk pengingkaran terhadap Hari Kebangkitan-, "Apabila kami telah mati dan menjadi tulang-belulang, serta jasad kami telah hancur, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru? Sungguh ini adalah perkara yang mustahil terjadi."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظٰمًا وَرُفٰتًا (Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur)
Makna (الرفات) yakni segala sesuatu yang telah hancur dan usang. Yakni ketika mereka telah hancur dan jasad mereka telah usang setelah kematian mereka.
Dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan (الرفات) yakni tanah. (yakni jika mereka telah menjadi tanah)

أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا(apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”)
Ini merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk mengingkari atau mengungkapkan kemustahilan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49. Dan orang-orang musyrik yang mendustakan hari kebangkitan itu berkata: “Apakah jika kita telah menjadi tulang-belulang yang sudah tua dan sudah hancur menjadi potongan-potongan yang rusak, kami akan dibangkitkan sebagai ciptaan baru yang dapat menikmati kehidupan setelah mati?!”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka berkata,“Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan kepingan-kepingan} debu {apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


49. Allah mengabarkan tentang perkataan para pengingkar Hari Kebangkitan dengan perkataan mereka, “Apakah bila kami telah menjadi tulang dan benda-benda yang hancur,” maksudnya jasad-jasad yang telah rusak “apa benar-benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” ini tidak akan terjadi, mustahil menurut mereka. Mereka adalah orang-orang yang sangat bodoh, lantaran mendustakan utusan Allah, menentang ayat-ayatNya, dan menyamakan kemampuan al-KHaliq (Sang Pencipta) langit dan bumi dengan kemampuan mereka yang sangat lemah. Tatkala memandang hal itu (kebangkitan setelah mati) tidak mungkin terjadi, dan mereka pun tidak sanggup melakukannya, maka mereka pun menilai kekuasaan Allah demikian pula. Mahasuci Dzat yang telah menjadikan sebagian makhluk dari makhlukNYa –yang mana mereka mengklaim sebagai orang-orang yang berakal dan cerdas- sebagai symbol kebodohan pada sesuatu yang paling jelas, paling gambling lagi paling terang serta paling tinggi petunjuknya, supaya memperlihatkan kepada para hambaNya, bahwa tidak ada alternative lain melainkan taufik dan pertolonganNYa atau kebinasaan dan kesesatan.
"(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Ali Imran:8)


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 49-52
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang kafir yang menganggap mustahil terjadinya hari kebangkitan, bahwa mereka mengatakan dengan maksud mengingkari: (Apakah bila kami telah menjadi tulang dan benda-benda yang hancur) yaitu yaitu tanah, Pendapat ini dikatakan Mujahid.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa maknannya adalah debu.
(apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali seba­gai makhluk yang baru?) yaitu di hari kiamat, padahal kami telah hancur dan telah tiada. Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang mereka dalam ayat lain: ((Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula? (10) Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” (11) Mereka berkata, "kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan” (12)) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah SWT (Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh? (78) Katakanlah (Muhammad), "Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk (79)) (Surah Yasin) Demikianlah Allah memerintahkan RasulNya agar menjawab mereka: (Katakanlah, "Jadilah kamu sekalian batu atau besi” (50)) karena kedua benda ini jauh lebih tahan daripada tulang dan tanah (atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian)
Diriwayatkan dari Mujahid,,”Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai maknanya; maka Ibnu Abbas menjawab bahwa yang dimaksud adalah kematian
Makna yang dimaksud adalah seandainya kalian benda mati yang merupakan lawan kata dari hidup tentulah Allah dapat menghi­dupkan kalian; jika Dia menghendaki; karena tidak ada sesuatu pun yang sulit bagiNya jika Dia menghendakiNya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian) yaitu langit, bumi, dan gunung-gunung.
Dalam riwayat lain, jadilah kalian sesuka kalian, maka Allah tetap akan menghidupkan kalian setelah kalian mati.
Di dalam tafsir firman Allah SWT ini yang diriwayatkan Imam Malik, dari Az-Zuhri tentang firmanNya: (atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian) Malik berkata bahwa mereka berkata bahwa itu adalah kematian
Firman Allah SWT: (Maka mereka akan bertanya, "Siapakah yang akan menghi­dupkan kami kembali?”) yaitu, siapakah yang akan menghidupkan kami jika kami menjadi batu, besi atau makhluk lainnya yang kuat? (Katakanlah, "Yang telah menciptakan kalian pada yang perta­ma kali.") yaitu Tuhan yang telah menciptakan kalian. Pada awal mulanya kalian bukan merupakan sesuatu yang disebut-sebut, kemudian jadilah kalian manusia yang menyebar. Sesungguhnya Dia mampu menghidupkan kem­bali kalian, sekalipun kalian telah berubah menjadi apa pun. Dalam ayat yang lain disebutkan oleh firmanNya: (Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemu­dian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghi­dupkan kembali itu lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27).
Firman Allah SWT: (Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepada­mu) Ibnu Abbas dan Qatadah berkata bahwa mereka menggeleng-gelengkan kepalanya mengandung makna mencemooh. Pendapat yang dikatakan keduanya ini berdasarkan pengertian bahasa, karena makna “Al-inghad” adalah menggerakkan kepala dari arah bawah ke arah atas atau sebaliknya
Firman Allah SWT: (dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?") Ungkapan ini menunjukkan pengertian bahwa mereka menganggap mus­tahil akan terjadinya hari berbangkit. Perihalnya sama dengan yang dise­butkan dalam ayat lain melalui firmanNya: (Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya ancaman itu, jika kalian orang-orang yang benar?” (25)) (Surah Al-Mulk) dan (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu disegerakan kedatangannya) (Surah Asy-Syura: 18)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”) yaitu waspadalah akan datangnya hari itu, karena sesungguhnya hari itu dekat waktunya bagi kalian. Hari itu pasti akan datang kepada kalian, karena sesuatu yang pasti terjadi akan menjadi kenyataan.
Firman Allah SWT: (yaitu pada hari Dia memanggil kalian) yaitu Allah SWT (apabila Dia memanggil kalian sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kalian keluar (dari kubur)) (Surah Ar-Rum: 25) yaitu, apabila Allah memerintahkan kepada kalian untuk kelu­ar dari kuburan, maka perintahNya itu tidak dapat ditentang dan tidak dapat ditolak, semua menaatiNya. Bahkan dalam ayat yang lain disebut­kan oleh firmanNya: (Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata (50)) (Surah Al-Qamar) dan (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta hidup kembali di permukaan bumi (14)) (Surah An-Nazi'at) yaitu sesungguhnya menghidupkan kembali itu hanya dengan sekali perintah saja, maka dengan serta-merta mereka keluar dari perut bumi ke permukaannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kalian mematuhi­nya sambil memuji-Nya) yaitu, kalian semua memenuhi seruanNya karena taat kepada perintahNya dan patuh kepada kehendakNya.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari ibnu Abbas, tentang firmanNya (lalu kalian mematuhi­nya sambil memuji-Nya) yaitu mematuhi perintahNya. Demikian juga dikatakan Ibnu Juraij. Qatadah berkata bahwa dengan sepengetahuanNya dan karena taat kepadaNya.
Firman Allah SWT: (dan kalian mengira) yaitu pada hari kalian dibangkitkan dari kubur kalian (bahwa kalian tidak berdiam) yaitu di dunia (kecuali sebentar saja) yaitu sebagaimana firmanNya: (Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (46)) (Surah An-Nazi'at: 46)
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir yang menganggap mustahil terjadinya hari kebangkitan bahwa mereka berkata yang mengingkari hal itu: (Apakah bila kami telah menjadi tulang dan benda-benda yang hancur) yaitu tanah, pendapat ini dikatakan oleh Mujahid.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yaitu debu.
(apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali seba­gai makhluk yang baru?) yaitu pada hari kiamat, setelah kami telah hancur dan telah tiada. Sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka dalam tempat lain: ((Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula? (10)Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” (11) Mereka berkata, "kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan” (12)) (Surah An-Nazi'at)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 49: Sambil mengingkari kebangkitan.

Menurut mereka, hal itu mustahil. Sungguh lemah sekali akal mereka, mereka samakan kemampuan Pencipta langit dan bumi dengan kemampuan mereka yang lemah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 49

Pada ayat yang lalu, Allah membicarakan perkara kenabian dan bantahan kepada kaum musyrik yang memperolok-olokkan nabi dan mendustakan Al-Qur'an. Kemudian pada ayat ini Allah membantah keragu-raguan mereka terhadap akhirat, kebangkitan dan pembalasan. Allah menyatakan, dan mereka, orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, berkata, apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang yang berserakan dan benda-benda yang hancur, terpisah satu dengan yang lain apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru'katakanlah wahai nabi Muhammad, jadilah kamu sekalian, apa saja, batu atau besi, niscaya tuhan akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula ketika diciptakan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjelasan dari para mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Isra ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dilihat

Nikmati banyak konten yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Yasin 9, Al-Fatihah 6, Al-Lail, At-Taubah 40, ‘Abasa, Luqman 13. Ada juga Al-Ma’idah 32, Al-Baqarah 285-286, Al-Hujurat 10, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Maryam, An-Naas.

  1. Yasin 9
  2. Al-Fatihah 6
  3. Al-Lail
  4. At-Taubah 40
  5. ‘Abasa
  6. Luqman 13
  7. Al-Ma’idah 32
  8. Al-Baqarah 285-286
  9. Al-Hujurat 10
  10. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  11. Maryam
  12. An-Naas

Pencarian: al-imron ayat 190, an nisa ayat 61, surat an nisa ayat 27, al baqarah 167, qs 2:186

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.