Surat Al-Isra Ayat 42

قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُۥٓ ءَالِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لَّٱبْتَغَوْا۟ إِلَىٰ ذِى ٱلْعَرْشِ سَبِيلًا

Arab-Latin: Qul lau kāna ma'ahū ālihatung kamā yaqụlụna iżal labtagau ilā żil-'arsyi sabīlā

Artinya: Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy".

« Al-Isra 41Al-Isra 43 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Surat Al-Isra Ayat 42

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 42 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan penting dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari banyak mufassir terkait makna surat Al-Isra ayat 42, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah (wahai rasul) kepada kaum musyrikin, ”seandainya ada bersama Allah tuhan-tuhan yang lain, maka pasti tuhan-tuhan itu akan mencari cara untuk mengalahkan Allah, Dzat yang memiliki arasy yang besar. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

42-43. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk memahamkan orang-orang musyrik dengan berkata kepada mereka: katakanlah seandainya terdapat tuhan-tuhan lain selain Allah sebagaimana yang mereka anggap, niscaya tuhan-tuhan itu akan berusaha mengalahkan Allah dan setiap tuhan akan mendatangkan ciptaannya masing-masing, serta mereka akan saling bersaing! Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari kedustaan orang-orang musyrik tersebut.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

42. Wahai Rasul! Katakanlah kepada orang-orang musyrik, "Seandainya ada tuhan-tuhan sesembahan lain di samping Allah -Ta'ālā- sebagaimana yang mereka klaim secara fitnah dan dusta, niscaya tuhan-tuhan sesembahan itu akan mencari jalan kepada Allah Pemilik Arasy untuk mengalahkan dan merebut kekuasaan-Nya."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

42. قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُۥٓ ءَالِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ (Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan)
Ayat ini ditujukan bagi orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki sekutu.

إِذًا لَّابْتَغَوْا۟ إِلَىٰ ذِى الْعَرْشِ(niscaya tuhan-tuhan itu mencari kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy)
Yakni kepada Allah.

سَبِيلًا (sebuah jalan)
Yakni cara untuk saling mengalahkan seperti yang dilakukan oleh para raja satu sama lain yang selalu saling berperang dan menyerbu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

42. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Jika ada tuhan lain bersama Allah sebaimana yang mereka anggapkan, maka sebaiknya tuhan-tuhan itu mencari jalan menuju Allah, Tuhan ‘Arsy yang memiliki kerajaan mutlak, untuk melakukan penawaran dalam mengatur porsi-porsi kerajaan itu, sebagaimana yang dilakukan para raja pada umumnya dalam membagi kekuasaan dan kerajaan”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Katakanlah,“Seandainya ada tuhan-tuhan (lain) di sampingNya} bersama Allah {sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari} mencari {jalan kepada Pemilik ʻArsy} pemilik Arsy yaitu Allah SWT


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

42. Di antara topic paling agung yang Allah mengulang-ulanginya adalah ayat-ayat dan petunjuk-petunjuk tentang tauhid yang merupakan inti dari semua perkara yang penting. Karenanya, Allah memerintahkannya dan melarang dari lawannya (syirik), dan telah menegakkan keterangan-keterangan yang banyak berupa hujjah ‘aqliyah dan naqliyah untuknya, hingga siapa saja yang bersungguh-sungguh menyimak sebagiannya saja, niscaya tidak akan membekaskan keraguan atau sangsi di hatinya.
Di antara dalil-dalil itu, dalil logika yang Allah sebutkan disini. Allah berfirman, “Katakanlah,” kepada kaum musyrikin yang mengangkat sesembahan selain Allah. “Jikalau ada tuhan-tuhan di sampingNya, sebagaimana yang mereka katakan,” yaitu sebagai konsekuensi persangakaan dan tuduhan mereka “niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Rabb yang mempunyai ‘Arasy,” maksudnya, pasti mereka akan mencari jalan menuju kepada Allah dengan cara beribadah dan kembali kepadaNya, mendekatkan diri dan mencari perantara (yang disyariatkan) kepadaNya. Maka bagaimana bisa (terjadi) seorang manusia –yang serba kekurangan, yang mengetahui betapa besarnya ketergantungannya untuk beribadah kepada Rabbnya- menjadikan sesembahan lain beserta Allah? Tidaklah tindakan ini melainkan termasuk kezhaliman yang paling parah dan bentuk kebodohan yang paling dungu. Berdasarkan makna ini, ayat ini menjadi selaras dengan Firman,
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. "(Al-Isra’: 57)
dan juga Firman Allah
"Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah): "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?" Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa." (Al-Furqan:17-18).
Ada kemungkinan bahwa Firman Allah, “Katakanlah, ‘JIkalau ada tuhan-tuhan di sampingNya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada tuhan yang mempunyai ‘Arasy’ ,” mengarah pada pengertian, pastilah mereka akan mencari jalan dan berupaya untuk mengalahkan Allah, baik ia akan mengalahkanNya (atau tidak),sehingga barangsiapa menang dan mengalahkan (yang lain), maka dialah yang akan menjadi rabb yang disembah. Padahal sungguh orang-orang itu meyakini bahwa mereka akan mengakui kalau para sesembahan mereka yang mereka seru selain Allah adalah kalah lagi terpencundangi, tidak memiliki wewnang apa pun, lalu mengapa orang-orang itu masih mengangkatnya sebagai sesembahan, padahal kondisinya demikian (buruk)? Maka, penafsiran ini semakna dengan Firman Allah,
"Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu," (Al-Mu’minun:91).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 42-43
Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang musyrik yang menduga bahwa Allah mempunyai sekutu dari kalangan makhlukNya, yaitu orang-orang yang menyembah tuhan lain bersama Allah untuk mendekatkan diri mereka kepadaNya sebagai perantara mere­ka) bahwa seandainya duduk perkaranya seperti apa yang mereka katakan bahwa bersamaNya ada tuhan-tuhan yang disembah untuk mendekatkan diri kepadaNya, dan memintakan syafaat di sisiNya, maka sembahan-sembahan itu akan menyembah, mendekatkan diri, dan mencari jalan untuk sampai kepada Allah. Maka sembahlah Allah saja, sebagaimana sembahan-sembahan yang kalian seru selain Allah. Kalian tidak perlu menyembah sesuatu sebagai perantara antara kalian dan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai dan tidak meridhai hal itu, bahkan Dia membenci dan menolaknya" Allah SWT telah melarang hal itu melalui lisan semua rasul dan nabiNya. Kemudian Allah menyucikan DzatNya Yang Maha Mulia dan membersihkanNya: (Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan) yaitu orang-orang musyrik yang melampaui batas dan zalim dalam dugaan mereka bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah (dengan ketinggian yang sebesar-besarnya) yaitu dengan ketinggian yang Maha besar, bahkan Dialah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung kepadaNya segala sesuatu, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang menyamaiNya.Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang musyrik yang menduga bahwa Allah mempunyai sekutu dari kalangan makhlukNya yaitu orang-orang yang menyembah bersama Allah sembahan lain untuk mendekatkan diri kepadaNya sebagai perantara mere­ka bahwa seandainya perkaranya seperti yang mereka katakan bahwa bersama Allah ada tuhan-tuhan yang disembah untuk mendekatkan diri kepadaNya, dan untuk memintakan syafaat di sisiNya, maka sembahan-sembahan itu akan menyembah, mendekatkan diri, dan mencari jalan agar sampai kepadaNya. Maka, sembahlah Allah semata, sebagaimana sembahan-sembahan yang kalian seru selain Dia. Kalian tidak memerlukan sembahan sebagai perantara antara kalian dan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai dan tidak meridhai hal itu, bahkan Allah membenci dan menolaknya" Allah SWT melarang hal itu melalui lisan semua rasul dan nabiNya. Kemudian Allah menyucikan DzatNya Yang Maha Mulia dan membersihkanNya dari apa yang mereka duga itu: (Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan) yaitu Maha Suci dan Maha Tinggi dari apa yang dikatakan orang-orang musyrik yang melampaui batas dan zalim dalam dugaan yang mereka katakan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah (dengan ketinggian yang sebesar-besarnya) yaitu Maha TInggi dan Maha Besar, bahkan Dialah Allah Yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepadaNya segala sesuatu, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang menyamaiNya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 42: Tentu mereka mencari jalan untuk beribadah kepada Allah, kembali kepada-Nya, mendekatkan diri dan mencari wasilah (sarana) yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini seperti yang disebutkan dalam ayat 57 surah Al Israa’, ”Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” Bisa juga maksudnya, bahwa jika ada tuhan-tuhan lain di samping Allah, tentu mereka akan berusaha mengalahkan Allah ‘Azza wa Jalla dan yang menang itulah yang akan menjadi tuhan. Hal ini seperti yang disebutkan dalam surah Al Mu’minun: 91, “Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada Tuhan beserta-Nya, maka masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” Jelas sekali tidak ada tuhan yang lain di samping Dia, karena sesembahan yang mereka sembah sangat lemah sekali, tidak mampu menciptakan bahkan diciptakan. Lalu mengapa mereka masih saja menjadikannya sebagai tuhan dan menyembahnya, padahal keadaannya seperti ini?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 42

Katakanlah wahai nabi Muhammad kepada kaum musyrik, jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, dan mustahil adanya yang demikian itu sebagaimana yang mereka katakan, dan mereka percaya, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada tuhan yang mempunyai 'arsy, untuk menyaingi, mengalahkan, atau berbagi kekuasaan dengan-Nya. Mahasuci dan mahatinggi dia dari apa yang mereka katakan, bahwa ada tuhan-tuhan selain dia, pemilik 'arasy yang agung. Apa yang mereka katakan adalah dusta. Sungguh, dia mahatinggi, dengan ketinggian yang sebesar-besarnya, jauh sekali dari apa yang mereka katakan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penjelasan dari berbagai ulama terhadap makna dan arti surat Al-Isra ayat 42 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Banyak Dikunjungi

Tersedia ratusan materi yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-A’raf, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 2, Yunus 41, Luqman 13-14, Al-Fatihah 7. Serta Al-Baqarah 216, Al-Baqarah 284-286, Al-Fatihah 1, Assalaamualaikum, Ali ‘Imran 191, Yasin 40.

  1. Al-A’raf
  2. Ali ‘Imran 104
  3. Al-Fatihah 2
  4. Yunus 41
  5. Luqman 13-14
  6. Al-Fatihah 7
  7. Al-Baqarah 216
  8. Al-Baqarah 284-286
  9. Al-Fatihah 1
  10. Assalaamualaikum
  11. Ali ‘Imran 191
  12. Yasin 40

Pencarian: surat al insan ayat 17, surat adz dzariyat ayat 49, yasian, apakah yang dijelaskan dalam surah fatir ayat 1, al anbiya ayat 69

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.