Surat An-Nahl Ayat 18

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīm

Artinya: Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« An-Nahl 17An-Nahl 19 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Surat An-Nahl Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari kalangan mufassir berkaitan makna surat An-Nahl ayat 18, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Jika kalian berusaha untuk menghitung jumlah nikmat-nikmat yang tercurah pada kalian, niscaya kalian tidak akan sanggup memenuhi hitungan jumlahnya, dikarenakan jumlah dan jenisnya yang banyak. Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun terhadap kalian lagi maha penyayang kepada kalian, sebab Dia memaafkan kekurangan kalian dalam mengerjakan kewajiban bersyukur, tetap tidak menghentikannya dari kalian meskipun kalian kurang bersyukur, dan tidak menyegerakan dalam menimpakan siksaan pada kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

18. kenikmatan-kenikmatan Allah sangat banyak, dan jika kalian berusaha menghitungnya niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya karena jumlahnya yang tidak terhingga. Sungguh Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan Maha Pengasih bagi hamba-hamba-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Jika kalian -wahai manusia- berusaha untuk menghitung nikmat-nikmat Allah yang berjumlah banyak yang Dia limpahkan kepada kalian niscaya tidak akan sanggup melakukannya karena saking banyaknya dan aneka ragamnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Dia tidak menghukum kalian atas kelalaian kalian dalam bersyukur, lagi Maha Penyayang karena Dia tidak memutuskan nikmat-nikmat itu karena sebab kemaksiatan kalian dan keterbatasan kalian dalam mensyukurinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ اللهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ (Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya)
Dan di setiap anggota tubuh manusia apabila terdapat sedikit saja kesalahan didalamnya niscaya kenikmatan orang tersebut tidak akan sempurna lagi, dan berharap dapat menebus seluruh isi dunia andai ia memilikinya agar kesalahan itu hilang.

إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ(Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Sehingga Allah tidak menghukum kelalaian kalian dalam mensyukuri nikmat-Nya.
Ya Allah aku bersyukur kepadamu sebanyak jumlah orang-orang yang bersyukur kepadamu dengan sebenar-benarnya pada tiap zaman.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا } Jika suatu saat kamu sedang duduk di depan suatu hidangan makanan, cobalah untuk menghitung jumlah anggota keluargamu dan jumlah beberapa jenis makanan yang tersedia, semua kenikmatan itu tersedia dalam waktu yang sangat singkat, dan di atas kenikmatan itu ada nikmat kesehatan dan keamanan, dan nikamt terbesar dari itu semua adalah nikmat iman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah yang sangat banyak ini, niscaya kamu tak akan pernah dapat menentukan jumlahnya. Maka lebih baik hendaknya kamu bersyukur atas nikmat itu Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun atas dosa-dosa lagi Maha Penyayang kepada para hamba-Nya dengan bukti pencurahan nikmat kepada mereka, sekalipun mereka tidak mensyukurinya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

18. “dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah” (menghitung jumlahnya tanpa disertai rasa syukur “niscaya kamu akan tidak dapat menentukan jumlahnya” apalagi bila (tergerak) untuk mensyukurinya. Sungguh, nikmat nikmatNYa yang lahiriah dan batiniah bagi hamba hambaNya adalah sebanyak jumlah tarikan nafas dan detik detik waktu dari segala macam kenikmatan, yang diketahui oleh mereka dan yang tidak mereka ketahui, dan keburukan keburukan yang telah Allah singkirkan dari mereka, maka terlalu banyak bila akan diperhitungkan.
“sesungguhnya Allah benar benar Maha pengampun lagi Maha penyayang” Dia ridha dengan rasa syukur kalian yang sedikit, meskipun curahan nikmatNya sangat banyak.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 14-18
Allah SWT memberitahukan tentang penundukan laut yang luas dengan ombaknya yang gemuruh. Allah menyebutkan karunia­Nya kepada hamba-hambaNya dengan menundukkan laut untuk mereka sehingga mereka bisa melewatinya dengan menaiki kapal. Dia menciptakan padanya ikan-ikan kecil dan ikan-ikan besar, lalu menghalalkannya bagi hamba-hambaNya untuk dimakan dagingnya, baik dalam keadaan hidup maupun mati, baik dalam keadaan tidak ihram maupun ihram. Allah menciptakan padanya mutiara-mutiara dan perhiasan yang berharga, serta memudahkan bagi hamba-hambaNya dalam mengeluarkannya dari tempatnya untuk perhiasan yang mereka pakai. Allah menundukkan laut untuk mengangkut bahtera-bahtera yang membelah jalan melaluinya.
Dikatakan, yaitu membelah angin, kedua makna ini benar. dengan anjungannya, yaitu bagian depan bahtera yang bangunannya agak tinggi, yang telah ditunjukkan Allah kepada hamba-hambaNya dalam pembangunannya melalui jejak kakek moyang mereka, yaitu nabi Nuh, yaitu orang pertama yang menaiki bahtera. dia memiliki pengajaran dalam membangun bahtera, Kemudian manusia mengambil pelajaran ini masa demi masa, generasi demi generasi, dimana mereka menaiki bahtera dari wilayah ke wilayah, dari negeri ke negeri, dan dari daerah ke daerah lain untuk memindahkan barang dari sana ke sini, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan supaya kalian mencari (keuntungan) dari karunia-Nya dan supaya kalian bersyukur) yaitu nikmat-nikmat dan kebaikan Nya.
Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang bumi dan sesuatu yang Dia tancapkan untuk meneguhkannya dan tidak berguncang, berupa gunung-gunung yang menjulang tinggi dan kokoh yakni mengguncangkan apa yang ada di permukaannya berupa hewan sehingga tidak akan tenang bagi mereka dalam mencari penghidupan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (32) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah: (dan (Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan) yaitu,Dia menciptakan padanya sungai-sungai yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain sebagai rezeki untuk hamba-hambaNya. Sungai itu bersumber dari suatu tempat dan menjadi rezeki bagi orang yang ada di tempat lain. Sungai menempuh berbagai kawasan dan daerah melalui hutan-hutan, padang pasir, dan membelah bukit-bukit dan lembah-lembah, sampai pada suatu negeri yang sungai itu ditundukkan untuk penduduknya yaitu alirannya mengalir di bumi ke arah kanan dan kiri, selatan dan utara, timur dan barat, kecil dan besar alirannya, ada lembah yang diairi dalam suatu waktu, dan di waktu lain tidak diairi, ada yang dari sumber menuju muaranya, ada yang kuat dan lemahnya arusnya sesuai apa yang Dia kehendaki, takdirkan, dan tundukkan. Maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Demikian juga DIa menjadikan padanya jalan-jalan yang dapat dilalui dari suatu negeri ke negeri lain, sehingga ada jalan yang membelah gunung, sebagai jalan yang dapat dilalui, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas) (Surah Al-Anbiya: 31)
Firman Allah: (dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan)) yaitu dalil-dalil berupa gunung-gunung yang besar, bukit-bukit yang kecil, dan hal lain yang serupa yang dijadikan para musafir sebagai petunjuk mereka dalam perjalanannya baik di darat maupun di laut ketika mereka tersesat di jalan.
Firman Allah: (Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk) yaitu kegelapan malam,
Kemudian Allah SWT mengingatkan kebesaran Dzat­Nya bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Dia, bukan hal lainnya berupa berhala-berhala itu yang tidak bisa membuat apa pun, bahkan mereka dibuat. Oleh karena itu ALlah berfirman: (Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran (17)) Kemudian Allah mengingatkan mereka atas banyaknya nikmat-nikmat dan kebaikanNya kepada mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (18)) yaitu memaafkan kalian. Sekiranya kalian dituntut untuk mensyukuri semua nikmatNya, maka kalian tidak mampu melakukannya, dan seandainya kalian diperintahkan untuk itu, maka kalian lemah dan meninggalkannya. Seandainya Dia mengazab kalian, maka Dia mengazab kalian tanpa berbuat zalim terhadap kalian. Akan tetapi, Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Dia mengampuni dosa-dosa yang banyak dan membalas pahala kebaikan bahkan kecil.
Ibnu Jarir berkata, Allah berfirman, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun atas apa yang ada pada kalian berupa kurangnya bersyukur kepadaNya atas sebagian hal itu jika kalian bertaubat dan kembali kepadaNya dengan melakukan ketaatan kepadaNya serta menempuh jalan yang Dia ridhai. dan Maha Penyayang kepada kalian, Dia tidak mengazab kalian setelah kalian kembali dan bertaubat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata: (لَا تُحۡصُوهَآۗ) laa tuhshuuhaa : “niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” Jumlahnya secara pasti, terlebih dari mensyukuri nikmat dari Sang Pemberi Nikmat ta’ala.

Makna ayat:
Firman-Nya “Dan seandainya kalian menghitung nikmat-nikmat Allah, kalian tidak akan mampu menghitungnya.” Setelah menyebutkan banyak nikmat pada ayat-ayat sebelumnya, Allah mengkabarkan kepada manusia bahwa seandainya mereka ingin menghitung nikmat Allah, niscaya mereka tidak akan mampu, terlebih lagi mensyukuri seluruhnya, oleh karena itu Allah berfirman “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Jika saja Allah tidak seperti ini, niscaya Dia akan menghukum seluruh kelalaian mereka karena kurang mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, dan mencabutnya dari mereka tatkala mereka mengingkari nikmat tersebut dan enggan mengakui Allah sebagai pemberi kenikmatan ‘azza wa jalla.

Pelajaran dari ayat:
• Ketidakmampuan manusia untuk mensyukuri seluruh nikmat Allah ta’ala. Seorang hamba dituntut untuk mensyukuri apa yang dia mampu (untuk disyukuri), dan perkataan Alhamdulillah termasuk dari inti dari syukur. Pengakuan akan ketidak mampuan untuk bersyukur termasuk bagian dari syukur. Dan termasuk syukur adalah menggunakan nikmat untuk memperoleh kembali nikmat Allah ta’ala.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 18: Apalagi sampai mensyukuri semua nikmat itu.

Dia tetap memberimu nikmat meskipun kamu meremehkan perintah-Nya dan mendurhakai-Nya. Dia juga ridha dengan syukur kalian meskipun sedikit padahal nikmat-nikmat-Nya begitu banyak.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 18

Begitu banyak nikmat dan karunia yang Allah anugerahkan kepada kalian, baik di langit, darat, air, maupun dalam diri manusia; semua demi kemaslahatan dan kebaikan manusia. Dan jika kamu, wahai manusia, berkumpul dan bersama-sama memakai alat-alat tercanggih sekalipun untuk menghitung nikmat Allah kepada kalian, niscaya kamu sam-pai kapan pun tidak akan mampu menghitung jumlah-Nya. Sungguh, Allah benar-benar maha pengampun atas kesalahan-kesalahanmu, maha penyayang kepadamu sehingga dia tidak memutus nikmat-Nya kepadamu meski kamu mendurhakai dan mengingkari-Nya. Dan tidak saja mahakuasa dan maha pencipta, ketahuilah wahai manusia bahwa Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan sembunyikan dalam hatimu, dan dia mengetahui pula apa yang kamu lahirkan dan nyatakan dalam bentuk ucapan dan tindakan. Tidak satu hal pun yang dapat kamu sembunyikan dari Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penafsiran dari berbagai ulama tafsir mengenai isi dan arti surat An-Nahl ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Banyak Dilihat

Tersedia berbagai topik yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Kafirun, An-Naba, Al-Hujurat 13, Al-Isra 32, Al-Qadr, Al-A’la. Serta Yusuf 28, Al-Fatihah, Al-Falaq, Adh-Dhuha, Do’a Setelah Adzan, Seribu Dinar.

  1. Al-Kafirun
  2. An-Naba
  3. Al-Hujurat 13
  4. Al-Isra 32
  5. Al-Qadr
  6. Al-A’la
  7. Yusuf 28
  8. Al-Fatihah
  9. Al-Falaq
  10. Adh-Dhuha
  11. Do’a Setelah Adzan
  12. Seribu Dinar

Pencarian: qs al mu'min ayat 60, al zalzalah latin dan artinya, surat al anfal latin, surat al maidah ayat 90, almujadalah ayat 11

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.