Surat Hud Ayat 72
قَالَتْ يَٰوَيْلَتَىٰٓ ءَأَلِدُ وَأَنَا۠ عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِى شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَىْءٌ عَجِيبٌ
Arab-Latin: Qālat yā wailatā a alidu wa ana 'ajụzuw wa hāżā ba'lī syaikhā, inna hāżā lasyai`un 'ajīb
Artinya: Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Dengan Surat Hud Ayat 72
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 72 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari para ahli ilmu mengenai isi surat Hud ayat 72, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sarah berakata ketika diberi kabar gembira berupa ishaq dengan penuh keheranan, ”aneh, bagaimana aku akan memiliki anak sedang aku adalah wanita yang mandul sejak dulu, sementara suamiku sudah dalam periode masa tua dan usia lanjut? sesungguhnya melahirkan anak dari seorang wanita yang seperti keadaaanku dan keadaan suamiku yang sudah berusia lanjut benar-benar suatu perkara yang sangat mengherankan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
72. Namun kabar gembira ini membuatnya heran, bagaimana dia akan mengandung dan melahirkan padahal dia sudah tua. Dia berkata: “Sungguh mengherankan -ini adalah kalimat yang sering dikatakan para wanita jika terheran oleh susuatu-, Apakah aku akan melahirkan sedangkan aku sudah tua dan suamiku juga sudah tua! Ini sungguh sesuatu yang sangat aneh.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
72. Tatkala mendengar kabar gembira dari para malaikat itu Sarah sangat terkejut dan berkata, "Bagaimana mungkin aku akan melahirkan anak, sedangkan usiaku sudah lanjut, dan suamiku pun sudah senja?!" Sesungguhnya melahirkan anak pada usia seperti itu adalah sesuatu yang aneh dan tidak biasa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
72. قَالَتْ يٰوَيْلَتَىٰٓ (Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan)
Kalimat ini banyak sekali diucapkan oleh para wanita apabila datang kepada mereka sesuatu yang mengherankan mereka.
ءَأَلِدُ وَأَنَا۠ عَجُوزٌ (apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua)
Perempuan yang telah lanjut usia. Terdapat pendapat mengatakan umurnya ketika itu adalah 90 tahun.
وَهٰذَا بَعْلِى شَيْخًا ۖ(dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua)
Yakni suamiku Ibrahim adalah lelaki yang sudah tua yang sudah tidak dapat menghamili seorang wanita.
Terdapat pendapat mengatakan umurnya ketika itu adalah 120 tahun.
Istri yang diberi kabar gembira ini adalah istri yang bernama Sarah. Adapun nabi Ibrahim sebenarnya telah mendapat seorang anak dari istrinya yang lain bernama Hajar yang melahirkan nabi Ismail. Oleh sebab itu Sarah berharap mendapatkan seorang anak pula, namun umurnya telah lanjut. Dan akhirnya Allah memberinya kabar gembira ini lewat perantara para malaikat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
72. Istri Ibrahim berkata: “Betapa mengejutkan dan mengagetkan, bagaimana bisa aku melahirkan sedangkan aku adalah perempuan tua berumur 70 tahun lebih dan suamiku ini sudah tua mencapai umur 100 tahun. Sesungguhnya kabar gembira ini adalah perkara yang aneh bahwa akan ada seorang anak dari dua orang tua yang sudah lanjut usia, Semua itu berdasarkan adat yang populer bukan berdasarkan pandangan ilahiyyah”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia berkata,“Sungguh mengejutkan} sungguh mengejutkan {Mungkinkah aku akan melahirkan padahal aku sudah tua dan suamiku ini} suamiku {sudah renta} sudah tua dan mencapai usia senja {Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang mengagumkan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
72 istri Ibrahim kaget dengan hal itu, dan “istrinya berkata ‘sungguh mengherankan, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?” kedua perkara ini menghalangi lahirnya anak. ”sesungguhnya ini benar benar suatu yang sangat aneh”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 69-73
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami) Mereka adalah para malaikat (kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira) Dikatakan bahwa para malaikat itu menyampaikan berita gembira kepadanya tentang nabi Ishaq. Dikatakan juga, tentang kebinasaan kaum Luth. Pendapat pertama diperkuat dengan firmanNya (Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth (74)) (Surah Hud)
(mereka mengucapkan, "Selamat” Ibrahim menjawab "Selamatlah”) yaitu, atas kalian. Ulama’ Bayan berkata ini merupakan sebaik-baik ungkapan salam penghormatan, karena rafa’ menunjukkan pengertian tetap dan selamanya.
(maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) yaitu pergi dengan cepat, lalu memberikan jamuan kepada mereka, yaitu berupa sapi muda. Kata “Hanidz” adalah dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Ini adalah makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Adh-Dhahhak, As-Suddi, Qatadah, dan lainnya, sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar) (26) lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silahkan kalian makan” (27)) (Surah Adz-Dzariyat)
Ayat ini mengandung adab kepada tamu dari banyak sisi. Firman Allah: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka) yaitu heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka) Demikian itu bahwa para malaikat tidak berhasrat dan menginginkan makanan, serta tidak makan. Melihat keadaan mereka yang berpaling dari apa yang dibawa kepada mereka, yang tidak menginginkannya sama sekali, maka saat itu dia heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka)
Firman Allah SWT yang memberitahukan tentang para malaikat: (Malaikat itu berkata,"Jangan kamu takut!") yaitu mereka berkata,”Janganlah takut kepada kami, sesungguhnya kami adalah para malaikat yang diutus kepada kaum nabi Luth untuk membinasakan mereka. Lalu Sarah tersenyum mendengar berita gembira dengan pembinasaan mereka, karena banyaknya kerusakan dan kerasnya keingkaran mereka. Oleh karena itu Sarah diberi berita gembira, dengan kelahiran seorang anak setelah putus asa
(maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub) yaitu akan anak yang akan memiliki anak yang merupakan cucu dan keturunannya. Sesungguhnya nabi Ya'qub adalah anak nabi Ishaq, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah (Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?*' Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya” (133)) (Surah Al-Baqarah)
Dari sini orang yang menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail. Tidak mungkin bahwa itu adalah nabi Ishaq, karena berita gembira itu menyebutkan bahwa dia akan mempunyai anak, yaitu nabi Ya'qub, Maka bagaimana bisa nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan dia masih bayi kecil dan dia belum memiliki nabi Ya'qub yang dijanjikan tentang kelahiran dan keberadaannya. Janji Allah itu benar dan tidak akan diingkari. Maka mustahil jika nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya dalam keadaan itu. Maka dipastikan bahwa yang dimaksud adalah Ismail. dan ini merupakan penggunaan dalil yang paling baik, benar, dan jelas. Segala puji bagi Allah
(Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?” (72)) (Surah Hud) mengisahkan ucapannya tentang ayat ini sebagaimana yang dikisahkan dalam ayat lain bahwa dia (Istrinya berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua?”)
dan di surah Adz-Dzariyat: (Kemudian istrinya datang seraya memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri dan berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul” (29)) Sebagaimana yang terjadi pada wanita lainnya jika terkejut dalam ucapan dan perbuatannya (Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?”) yaitu para malaikat berkata kepadanya,"Janganlah kamu merasa heran terhadap perintah-perintah Allah, sesungguhnya jika Dia menghendaki sesuatu dia berfirman kepadanya,”Jadilah” Maka terjadilah dia. Maka janganlah merasa heran dengan hal ini, sekalipun kamu sudah tua dan mandul, dan suamimu juga sudah sangat tua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" ((Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah) Dia Maha Terpuji dalam segala perbuatan dan firmanNya, lagi Maha Terpuji dalam semua sifat dan DzatNya
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(لُوطٖ) luuth : anaknya Haran, saudara laki-laki Ibrahim.
(يَٰوَيۡلَتَىٰٓ) yaawailataa : aduhai, datanglah kemari, sudah waktunya engkau datang.
(وَهَٰذَا بَعۡلِي شَيۡخًاۖ) wa haadza ba’lii syaikhaa : yaitu Ibrahim, suaminya.
(إِنَّ هَٰذَا لَشَيۡءٌ عَجِيبٞ) Inna haadza lasyaiun ‘ajiib : ini adalah sesuatu yang menakjubkan, tidak mungkin
Makna ayat :
Ketika mendengar kabar gembira tersebut, ia memukul wajahnya keheranan—sebagaimana biasanya perempuan—lalu berkata, (يَٰوَيۡلَتَىٰٓ ءَأَلِدُ وَأَنَا۠ عَجُوزٞ وَهَٰذَا بَعۡلِي) "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini” yaitu suaminya, Ibrahim (شَيۡخًاۖ) lanjut usia, pada saat itu berumur 100 tahun, dan umurnya di atas 90 tahun. (إِنَّ هَٰذَا لَشَيۡءٌ عَجِيبٞ) aku melahirkan pada umur yang setua ini, ini adalah hal yang menakjubkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 72: Usiaku sudah 99 tahun.
Ketika itu usianya sudah 100 tahun atau 120 tahun.
Yakni lahir anak dari kedua orang yang sudah sangat tua.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 72
Mendengar kabar gembira tentang lahirnya seorang putra bernama ishak dalam kondisi mereka sudah lanjut usia, dia istri nabi ibrahim' sarah'berkata dengan nada keheranan sambil memukul wajah dengan jarinya seraya berkata, sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan seorang anak padahal aku sudah tua, karena mustahil wanita seusiaku ini bisa hamil dan melahirkan seorang anak, dan lagi pula suamiku ini sudah sangat tua, untuk bisa memberikan keturunan' ini benar-benar sesuatu yang ajaib karena di luar kebiasaan yang ada (lihat: surah adz- dza'riya't/51: 29). Mendengar pernyataan sarah, mereka para malaikat berkata, mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah' dia mahakuasa atas segala sesuatu, tak ada yang mengherankan dalam semua keputusannya. Itu adalah rahmat dan berkah Allah yang luas dan banyak, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait keluarga ibrahim! sesungguhnya Allah maha terpuji dalam nama, sifat, dan perbuatan-Nya, karena dia melimpahkan karunia banyak kepada hamba-Nya, lagi maha pengasih memiliki kedudukan tinggi, karena dialah zat yang memiliki keagungan dan kebesaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penafsiran dari kalangan ahli tafsir mengenai kandungan dan arti surat Hud ayat 72 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.