Surat Hud Ayat 22
لَا جَرَمَ أَنَّهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ هُمُ ٱلْأَخْسَرُونَ
Arab-Latin: Lā jarama annahum fil-ākhirati humul-akhsarụn
Artinya: Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Surat Hud Ayat 22
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Didapatkan aneka ragam penafsiran dari beragam ulama terhadap isi surat Hud ayat 22, misalnya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sudah dipastikan bahwa sesungguhnya mereka di akhirat kelak adalah orang-orang yang paling merugi perniagaannya. karena mereka telah meminta pengganti kerak-kerak paling bawah dengan hunian-hunian yang bertingkat-tingkat (disurga); mereka berada di neraka jahanam. Dan itulah kerugian yang nyata.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
22. Sungguh pada hari yang besar itu mereka termasuk orang-orang yang sangat merugi karena mereka menjual kehidupan yang kekal dan berharga dengan kehidupan yang fana dan tak berharga. Mereka telah melewatkan kenikmatan yang kekal.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
22. Pasti di Hari Kiamat kelak mereka adalah orang-orang yang paling merugi. Karena mereka telah mengganti iman dengan kufur, Akhirat dengan dunia, dan rahmat dengan azab.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
22. لَا جَرَمَ أَنَّهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ هُمُ الْأَخْسَرُونَ (Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi)
yakni mereka telah sampai pada titik yang tidak mungkin orang lain sampai padanya dalam hal kerugian.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
22. Pasti mereka itu menjadi orang-orang yang paling merugi di akhirat dan yang azabnya sangat pedih.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tidak ada keraguan} tidak ada keraguan {bahwa sesungguhnya mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
22 “pasti” benar dan jujur “mereka itu di akhirat menjadi orang orang yang paling merugi” kerugian dibatasi pada mereka, bahkan mereka meraih yang paling berat karena beratnya kerugian dan penyesalan serta kesengsaraan yang mereka rasakan akibat siksa Allah. Kita berlindung kepada Allah dari mereka.
Dan ketika Allah menyebutkan keadaan orang orang yang sengsara maka Dia menyebutkan sifat orang orang yang berbahagia dan pahala mereka di sisi Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 18-22
Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang yang membuat-buat kedustaan terhadapNya dan aib mereka di akhirat di hadapan semua makhluk dari kalangan malaikat, rasul, nabi, dan seluruh manusia dan jin. Sebagaimana yang dikatakan Imam Ahmad Shafwan bin Muharriz, dia berkata,”Aku dalam keadaan memegang tangan Ibnu Umar ketika ada seorang laki-laki bertanya kepadanya,"Apakah yang kamu dengar dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda tentang hal yang dirahasiakan di hari kiamat?" dia menjawab,”Aku mendengar beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah SWT mendekati orang mukmin, lalu meletakkan kepadanya sehingga dia tertutup dari pandangan manusia. Lalu Allah menyebutkan semua dosanya dan berfirman kepadanya,"Apakah kamu tahu dosa ini? Apakah kamu tahu dosa itu? Apakah kamu tahu dosa ini?” Sehingga Allah menyebutkan dosanya dan dia melihat bahwa dirinya akan binasa, lalu Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menutupinya di dunia, dan sesungguhnya Aku mengampuninya bagimu hari ini" Kemudian diberikan catatan amal baik kepadanya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka berkata, (Para saksi,” Orang-Orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka” Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”)
Firman Allah SWT: ((yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok) yaitu mereka mencegah orang-orang mengikuti kebenaran dan menempuh jalan petunjuk yang mengantarkan kepada Allah, dan menjauhkan dari surga (dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok) yaitu mereka menghendaki agar jalan orang-orang itu bengkok, tidak lurus (Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya adanya akhirat) yaitu mengingkari dan mendustakan kejadian dan keberadaannya (Orang-orang itu tidak mampu menghalangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah) Bahkan mereka berada di bawah kekuasaan, kekuatan, dan genggaman Allah SWT. Dia Maha Kuasa untuk membalas mereka di dunia sebelum di akhirat (Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak) (Surah Ibrahim: 42)
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa,”Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (perbuatan) orang yang aniaya, hingga manakala Allah mengazabnya, maka ia tidak dapat menyelamatkan dirinya” Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka) yaitu azab itu dilipatgandakan terhadap mereka. Demikian itu bahwa Allah menjadikan untuk mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, Tidak bermanfaat bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati mereka, bahkan mereka tuli dari mendengar kebenaran, dan buta dari mengikutinya, sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka ketika memasuki neraka: (Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengar atau memahami (peringatan itu), niscaya tidaklah kami bersama-sama dengan penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala” (10)) (Surah Al-Mulk) dan: (Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan (88)) (Surah An-Nahl). Oleh karena itu mereka disiksa karena meninggalkan setiap perintah dan mengerjakan setiap larangan. Berdasarkan hal ini bahwa yang paling benar adalah mereka dibebani dengan semua cabang syariat baik perintah maupun larangan jika dikaitkan dengan akhirat
Firman Allah: (Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan (21)) yaitu mereka merugikan diri sendiri, karena mereka dimasukkan ke neraka yang panas, dan mereka disiksa di dalamnya dan tidak berhenti sedikitpun, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah bagi mereka nyalanya) (Surah Al-Isra: 97)
(dan lenyaplah dari mereka) yaitu hilangkanlah dari mereka (apa yang selalu mereka ada-adakan) yaitu selain Allah, berupa tandingan-tandingan dan berhala-berhala dan tidak mendapati sesuatu untuk mereka, bahkan memberikan mudharat kepada mereka, sebagaimana Allah berfirman: (Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka (6)) (Surah Al-Ahqaf)
Oleh karena itu Allah berfirman: (Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi (22)) Allah SWT memberitahukan tentang keadaan mereka bahwa mereka adalah orang paling merugi di akhirat karena mereka mengganti ketinggian dengan kerendahan, nikmat surga dengan panasnya neraka, minuman yang pasti nikmat dengan air yang sangat panas, bidadari dengan makanan dari darah dan nanah, istana yang tinggi dengan jurang, serta dekat dengan Dzat yang Maha Pemurah lagi melihatNya dengan kemurkaan Dzat Yang Maha Membalas dan hukumanNya. Maka tidak aneh jika mereka adalah orang yang paling merugi di akhirat.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(لا جرم) Laa jarama : benar adanya bahwa mereka orang yang paling merugi di akhirat nanti.
Makna ayat :
Firman-Nya (لا جرم) tidak diragukan lagi (أنهم في الآخرة) di akhirat kelak (هم الأخسرون) menjadi orang yang paling rugi, karena mereka menambah buruknya kekufuran mereka dengan menyebabkan orang lain menjadi kafir, yang dahulu mereka ajak menuju kesesatan, serta menghalangi manusia dari Islam –jalan petunjuk dan keselamatan dari api neraka.
Pelajaran dari ayat :
• Orang kafir itu mati secara secara maknawi, karena itulah mereka tidak dapat mendengar dan melihat (kebenaran). Sedangkan seorang muslim itu hidup, sehingga mereka bisa mendengar dan melihat (kebenaran)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 22: Karena begitu dalamnya penyesalan mereka, terhalangnya mereka dari mendapatkan kenikmatan, serta merasakan azab yang begitu berat. Kita berlindung kepada Allah dari keadaan seperti itu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 22
Orang-orang tersebut, pasti mereka itu menjadi orang yang paling rugi, sengsara, dan tersiksa di akhirat, karena mereka menduga apa yang telah mereka lakukan dapat mengantar pada kebahagiaan, padahal ternyata sebaliknya. (lihat: surah al-kahf /18: 103-104). Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan kebenaran dan ketulusan iman mereka dengan mengerjakan kebajikan dengan tulus ikhlas, dan merendahkan diri menghadapkan wajahnya kepada tuhan pemelihara alam semesta. Mereka itu adalah penghuni surga yang tidak pernah keluar darinya, karena mereka kekal berada di dalamnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjabaran dari berbagai mufassirun terkait isi dan arti surat Hud ayat 22 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.