Surat Hud Ayat 20

أُو۟لَٰٓئِكَ لَمْ يَكُونُوا۟ مُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ ۘ يُضَٰعَفُ لَهُمُ ٱلْعَذَابُ ۚ مَا كَانُوا۟ يَسْتَطِيعُونَ ٱلسَّمْعَ وَمَا كَانُوا۟ يُبْصِرُونَ

Arab-Latin: Ulā`ika lam yakụnụ mu'jizīna fil-arḍi wa mā kāna lahum min dụnillāhi min auliyā`, yuḍā'afu lahumul-'ażāb, mā kānụ yastaṭī'ụnas-sam'a wa mā kānụ yubṣirụn

Artinya: Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya).

« Hud 19Hud 21 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Hud Ayat 20

Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Ada beberapa penjelasan dari beragam ulama tafsir terhadap isi surat Hud ayat 20, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang kafir itu, mereka tidak akan dapat melarikan diri dari Allah di dunia. Dan mereka tidaklah mempunyai penolong-penolong yang dapat menghalangi mereka dari siksaanNya. Akan diliatgandakan bagi mereka siksaan di dalam neraka jahanam, disebabkan mereka tidak dapat mendengar al-qur’an dengan memanfaatkannya, atau menyaksikan ayat-ayat Allah di dalam semesta ini untuk mencari petunjuk, karena mereka sibuk dalam kekafiran yang mereka hidup didalamnya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

20. Mereka ketika di dunia tidak pernah luput dari kekuasaan Allah, dan tidak pernah memiliki penolong; akan tetapi Allah menangguhkan mereka dan meakhirkan azab mereka sebagai istidraj. Dan inilah mereka di akhirat yang mereka sia-siakan, mereka mendapat azab yang berlipat ganda akibat kesesatan dan penyesatan yang mereka lakukan. Ketika di dunia mereka enggan mendengarkan orang yang menyeru kepada kebenaran karena keberpalingan dan kebencian mereka terhadapnya; dan mereka tidak memperhatikan ayat-ayat yang tersebar di sekitar mereka, namun mereka berada dalam kebutaan dan kesesatan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

20. Orang-orang semacam itu tidak akan bisa lari dari azab Allah di dunia ini apabila menimpa mereka. Dan selain Allah mereka tidak memiliki teman dan pelindung yang dapat melindungi mereka dari hukuman Allah. Sedangkan hukuman mereka di Akhirat akan ditambah karena mereka telah memalingkan diri mereka sendiri dan juga orang lain dari jalan Allah. Selama di dunia mereka tidak mau mendengar dalam arti tidak mau menerima kebenaran dan petunjuk, dan tidak mau melihat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk diambil manfaatnya, karena mereka berpaling terlalu jauh dari kebenaran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

20. أُو۟لٰٓئِكَ لَمْ يَكُونُوا۟ مُعْجِزِينَ فِى الْأَرْضِ (Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini)
Mereka tidak akan bisa lolos di dunia dari Allah apabila Dia hendak menyiksa mereka.

وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ اللهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ ۘ( dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah)
Yang akan membela mereka dari siksaan yang Allah kehendaki bagi mereka.

يُضٰعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ ۚ( Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka)
Dikarenakan kedustaan mereka terhadap Allah, penghalangan mereka dari jalan-Nya, dan penyebutan mereka kepada agama Islam bahwa ia adalah agama yang sesat, maka azab mereka dilipat gandakan dari azab yang ditimpakan bagi orang kafir yang tidak melakukan seperti perbuatan mereka.

مَا كَانُوا۟ يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ(Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya))
Mereka mereka sangat keterlaluan dalam berpaling dari kebenaran dan benci terhadapnya sampai seakan-akan mereka tidak dapat mendengar dan melihat kebenaran.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

20. Orang-orang yang mengingkari hari akhirat dan menghalangi manusia dari agama Allah itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk mengazab mereka di bumi ini. Sekali-kali mereka tidak mempunyai penolong yang bisa menghalangi mereka dari azab selain Allah. Pada hari kiamat siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka yang telah menghalangi manusia dari agama dan jalan Allah serta menganggap Islam adalah jalan yang menyimpang dari kebenaran. Mereka tidak pe dapat mendengar dan melihat kebenaran.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka itu tidak mampu} menghindar dari azab Allah dengan melarikan diri {di bumi dan tidak akan ada bagi mereka penolong} penolong dan penyelamat {selain Allah. Azab itu akan dilipatgandakan untuk mereka. Mereka tidak mampu mendengar dan tidak dapat melihat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

20 “orang orang itu tidak mampu menghalang halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini” yakni mereka tidak lolos dari azab Allah karena mereka di bawah cengkraman dan kekuasaanNya “dan sekali kali tidak ada penolong bagi mereka selain Allah” yang menolak dari mereka perkara yang dibenci dan menolong mewujudkan bagi mereka apa yang bermanfaat akan tetapi seluruh sarana dengan para penolong telah terputus. ”siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka” ditambah dan diberatkan karena mereka telah sesat dan menyesatkan orang lain. ”mereka selalu tidak dapat mendengar kebenaran” akibat kebencian dan ketidaksukaannya terhadap kebenaran. mereka tidak bisa mendengar ayat ayat Allah dengan pendengaran yang bermanfaat.
“maka mengapa mereka orang orang kafir berpaling dari peringatan Allah? seakan akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa”
“dan mereka selalu tidak dapat melihatnya” maksudnya, melihat dengan tujuan mengambil pelajaran dan merenungkan apa yang berguna bagi mereka. Mereka itu hanyalah orang yang tuli dan bisu yang tidak berakal.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-22
Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang yang membuat-buat kedustaan terhadapNya dan aib mereka di akhirat di hadapan semua makhluk dari kalangan malaikat, rasul, nabi, dan seluruh manusia dan jin. Sebagaimana yang dikatakan Imam Ahmad Shafwan bin Muharriz, dia berkata,”Aku dalam keadaan memegang tangan Ibnu Umar ketika ada seorang laki-laki bertanya kepadanya,"Apakah yang kamu dengar dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda tentang hal yang dirahasiakan di hari kiamat?" dia menjawab,”Aku mendengar beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah SWT mendekati orang mukmin, lalu meletak­kan kepadanya sehingga dia tertutup dari pan­dangan manusia. Lalu Allah menyebutkan semua dosanya dan berfirman kepadanya,"Apakah kamu tahu dosa ini? Apakah kamu tahu dosa itu? Apakah kamu tahu dosa ini?” Sehingga Allah menyebutkan dosanya dan dia melihat bahwa dirinya akan binasa, lalu Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menutupinya di dunia, dan sesungguhnya Aku mengampuninya bagimu hari ini" Kemudian diberikan catatan amal baik kepadanya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka berkata, (Para saksi,” Orang-Orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka” Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”)
Firman Allah SWT: ((yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok) yaitu mereka mencegah orang-orang mengikuti kebenaran dan menempuh jalan petunjuk yang mengantarkan kepada Allah, dan menjauhkan dari surga (dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok) yaitu mereka menghendaki agar jalan orang-orang itu bengkok, tidak lurus (Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya adanya akhirat) yaitu mengingkari dan mendustakan kejadian dan keberadaannya (Orang-orang itu tidak mampu menghalangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah) Bahkan mereka berada di bawah kekuasaan, kekuatan, dan genggaman Allah SWT. Dia Maha Kuasa untuk membalas mereka di dunia sebelum di akhirat (Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak) (Surah Ibrahim: 42)
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa,”Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (perbuatan) orang yang aniaya, hingga manakala Allah mengazabnya, maka ia tidak dapat menyelamatkan dirinya” Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka) yaitu azab itu dilipatgandakan terhadap mereka. Demikian itu bahwa Allah menjadikan untuk mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, Tidak bermanfaat bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati mereka, bahkan mereka tuli dari mendengar kebenaran, dan buta dari mengikutinya, sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka ketika memasuki neraka: (Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengar atau memahami (peringatan itu), niscaya tidaklah kami bersama-sama dengan penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala” (10)) (Surah Al-Mulk) dan: (Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas sik­saan (88)) (Surah An-Nahl). Oleh karena itu mereka disiksa karena meninggalkan setiap perintah dan mengerjakan setiap larangan. Berdasarkan hal ini bahwa yang paling benar adalah mereka dibebani dengan semua cabang syariat baik perintah maupun larangan jika dikaitkan dengan akhirat
Firman Allah: (Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan (21)) yaitu mereka merugikan diri sendiri, karena mereka dimasukkan ke neraka yang panas, dan mereka disiksa di dalamnya dan tidak berhenti sedikitpun, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah bagi mereka nyalanya) (Surah Al-Isra: 97)
(dan lenyaplah dari mereka) yaitu hilangkanlah dari mereka (apa yang selalu mereka ada-adakan) yaitu selain Allah, berupa tandingan-tandingan dan berhala-berhala dan tidak mendapati sesuatu untuk mereka, bahkan memberikan mudharat kepada mereka, sebagaimana Allah berfirman: (Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka (6)) (Surah Al-Ahqaf)
Oleh karena itu Allah berfirman: (Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi (22)) Allah SWT memberitahukan tentang keadaan mereka bahwa mereka adalah orang paling merugi di akhirat karena mereka mengganti ketinggian dengan kerendahan, nikmat surga dengan panasnya neraka, minuman yang pasti nikmat dengan air yang sangat panas, bidadari dengan makanan dari darah dan nanah, istana yang tinggi dengan jurang, serta dekat dengan Dzat yang Maha Pemurah lagi melihatNya dengan kemurkaan Dzat Yang Maha Membalas dan hukumanNya. Maka tidak aneh jika mereka adalah orang yang paling merugi di akhirat.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(معجزين في الأرض) Mu’jiziin fil ardh : Lolos dari siksa Allah, bahkan Dia mampu menyiksa mereka kapan pun.
(من أولياء) Min auliyaa’ : Penolong mereka dari azab Allah.
(و ما كانوا يبصرون) Wa maa kaanuu yubshiruun : Mereka tidak melihat karena kebencian mereka terhadap kebenaran sampai tidak mampu mendengar tidak pula melihat.

Makna ayat :
Allah berfirman (أولئك) mereka yang sudah disebutkan di atas (لم يكونوا معجزين في الأرض) tidak akan dapat lolos dari (siksaan) Allah di bumi, sekalipun mereka memandang diri sebagai orang-orang kuat. Karena azab itu akan menjumpai dan turun kepada mereka kapan pun Dia kehendaki, sekalipun mereka lari darinya. Mereka tidak mempunyai pelindung tidak pula penolong selain Allah yang dapat mencegah mereka dari azab Allah ketika datang. Firman-Nya (يضاعف لهم العذاب) sebuah kabar dari-Nya bahwa mereka orang-orang zalim akan mendapatkan azab yang berlipat pada hari kiamat nanti, karena mereka menghalangi diri mereka dan orang lain dari jalan Allah. Inilah keadilan yang sebenarnya. Firman-Nya tentang mereka (ما كانوا يستطيعون السمع و ما كانوا يبصرون) berita tentang keadaan mereka ketika di dunia, disebabkan oleh besarnya kebencian mereka kepada kebenaran dan orang yang mengajak kepada kebenaran seperti para da’i, sehingga mereka tidak mampu mendengar dan melihat kebenaran, tidak pula orang-orang yang berpegang teguh di atasnya.

Pelajaran dari ayat :
• Besarnya dosa merendahkan syariat Islam karena hawa nafsu dan syahwat, dengan takwil yang batil, fatwa yang tidak bertanggung jawab dari orang yang menjual akhiratnya untuk dunia.
• Penjelasan bahwa orang yang membenci perkataan atau seseorang, ia tidak bisa melihatnya atau mendengarnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Hud ayat 20: Karena mereka dalam genggaman-Nya dan dalam kekuasaan-Nya.

Bahkan hubungan mereka dengan yang lain terputus.

Karena mereka menyesatkan yang lain pula.

Yang demikian karena begitu bencinya mereka kepada kebenaran seakan-akan mereka orang yang tuli dan buta.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 20

Setelah dijelaskan ancaman Allah terhadap orang-orang musyrik dengan siksa akhirat, kemudian Allah menjelaskan kekuasaan-Nya menurunkan siksaan di dunia dan akhirat. Mereka orang-orang kafir yang jauh dari rahmat Allah dalam kondisi apa pun tidak mampu menghalangi datangnya siksaan Allah di bumi. Dan ketika azab itu datang, tidak akan ada seorang pun bagi mereka baik di dunia maupun kelak di akhirat sebagai penolong yang mampu melindunginya selain Allah. Bahkan azab itu akan dilipatgandakan kepada mereka di akhirat disebabkan perbuatan durhaka yang mereka kerjakan, kemudian melanjutkan kedurhakaannya dengan menghalangi orang lain berbuat kebajikan, bahkan mendorongnya berbuat kesesatan. Mereka pun tidak mampu mendengar kebenaran seruan Al-Qur'an dan tidak dapat melihatnya disebabkan mereka tidak memanfaatkan anugerah yang diberikan Allah, karenanya hati mereka diliputi kemusyrikan dan kezaliman, bahkan mereka bersikap negatif terhadap seruan Al-Qur'an. (lihat: surah fushshilat/41:26)mereka (orang kafir) itulah orang yang merugikan dirinya sendiri karena membuat-buat kedustaan, menukar petunjuk dengan kesesatan, dan menjadikan berhala sebagai tuhan. Dan akibat perbuatan yang mereka lakukan, lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan, yaitu anggapan bahwa berhala dapat memberikan pertolongan bagi mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penafsiran dari para ahli ilmu terkait isi dan arti surat Hud ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dibaca

Kami memiliki berbagai materi yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 190, Al-A’raf 54, Al-Humazah, Al-Anbiya 30, At-Taubah, Al-Ma’idah 48. Ada juga Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, An-Nisa, At-Tin 4, Al-Muthaffifin, An-Nahl 114.

  1. Ali ‘Imran 190
  2. Al-A’raf 54
  3. Al-Humazah
  4. Al-Anbiya 30
  5. At-Taubah
  6. Al-Ma’idah 48
  7. Al-Fatihah 4
  8. Al-Fatihah 5
  9. An-Nisa
  10. At-Tin 4
  11. Al-Muthaffifin
  12. An-Nahl 114

Pencarian: surat yasin ayat 65 dan artinya, an anziat, qs mujadilah ayat 11, surat al fath ayat 28, surat luqman ayat 19

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.