Surat Al-Anfal Ayat 50
وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذْ يَتَوَفَّى ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۙ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَٰرَهُمْ وَذُوقُوا۟ عَذَابَ ٱلْحَرِيقِ
Arab-Latin: Walau tarā iż yatawaffallażīna kafarul-malā`ikatu yaḍribụna wujụhahum wa adbārahum, wa żụqụ 'ażābal-ḥarīq
Artinya: Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Tentang Surat Al-Anfal Ayat 50
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Didapatkan variasi penafsiran dari banyak mufassir terhadap kandungan surat Al-Anfal ayat 50, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Seandainya kamu (wahai rasul) menyaksikan langsung bagaimana para malaikat mencabut nyawa-nyawa orang-orang kafir dan menariknya, mereka memukuli wajah-wajah orang-orang kafir ketika mereka maju, dan memukuli punggung-punggung mereka ketika melarikan diiri dan seraya berkata kepada mereka, ”Rasakanlah siksaan yang membakar ini,” tentulah kamu menyaksikan perkara yang sangat menakutkan.Dan rangkaian redaksi ayat ini, sekalipun sebabnya adalah perang badar, tetapi ia berlaku umum pada setiap orang kafir.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
50-51. Hai Muhammad, Seandainya kamu melihat keadaan orang-orang kafir ketika dimatikan oleh malaikat dengan mencabut nyawa mereka dari jasad, dan memukul wajah dan tengkuk mereka seraya berkata: “Rasakanlah azab neraka yang dahulu kalian dustakan”; niscaya kamu akan melihat pemandangan besar saat orang kafir berhenti dari kekafirannya dan orang zalim berhenti dari kezalimannya karena telah mengetahui akibat dari perbuatan itu.
Azab yang kalian Rasakan ini adalah akibat dari perbuatan buruk berupa kekafiran dan kezaliman yang dilakukan tangan kalian ketika di dunia. Allah tidak menzalimi seorangpun dari hamba-nya, sehingga Dia tidak mengazab seseorang kecuali karena kejahatannya, dan tidak menyiksa seseorang kecuali karena kemaksiatannya, sedangkan kemaksiatan itu berasal dari kalian, maka kalianlah sebenarnya yang menzalimi diri kalian sendiri, maka salahkanlah diri kalian itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
50. Dan sekiranya kamu -wahai Rasul- menyaksikan pemandangan ketika malaikat maut mencabut nyawa orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya sambil memukul wajah mereka ketika mereka menghadap ke arahnya dan memukul pantat mereka ketika mereka mencoba melarikan diri. Dan malaikat maut berkata kepada mereka, “Rasakanlah -wahai orang-orang kafir- azab yang membakar ini.” Sekiranya kamu menyaksikan peristiwa itu niscaya hal itu akan menjadi sesuatu yang sangat besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
50. إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۙ الْمَلٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ (ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka mereka)
Mereka adalah orang-orang yang dibunuh malaikat di perang Badar.
Yakni seandainya kamu melihat hal itu niscaya kamu akan melihat suatu kejadian yang besar.
Pendapat lain mengatakan bahwa pukulan malaikat ini ketika orang-orang kafir telah mati.
Dan pendapat lain mengatakan yakni ketika di hari kiamat saat para malaikat menggiring mereka ke neraka.
وَذُوقُوا۟ عَذَابَ الْحَرِيقِ (Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar)
Yakni para malaikat berkata kepada mereka “rasakanlah azab yang membakar.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
50 Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir maka engkau akan melihat sesuatu hal yang sungguh menakutkan, mereka memukul muka dan pungguh mereka dengan besi. Ruh mereka dicabut dengan keras. Para malaikat berkata: “Rasakanlah siksamu di neraka yang membakar”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Seandainya kamu melihat} jika kamu melihat whai Muhammad {ketika para malaikat mematikan} mencabut nyawa {orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka, Rasakanlah siksa yang membakar
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
50. Allah berfirman, “Kalau kamu melihat”, orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, ketika malaikat yang bertugas mencabut nyawa mewafatkan mereka, mereka sangat takut, sangat cemas, sementara para malaikat itu “memukul muka dan belakang mereka.” Para malaikat berkata kepada mereka, “Keluarkan nyawamu.” Padahal nyawa mereka sangat sulit dikeluarkan, karena ia mengetahui azab yang pedih yang ada di depannya. Oleh karena itu malaikat berkata, “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar’.” Yakni siksa keras lagi panas membakar.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 50-51
Allah SWT berfirman,"Seandainya kamu, wahai Muhammad, menyaksikan keadaan ketika para malaikat mematikan orang-orang kafir, sungguh kamu akan melihat suatu perkara yang agung, mengerikan, dan menakutkan” ketika, (para malaikat memukuli wajah dan punggung mereka) para maalaikat berkata kepada mereka (Rasakanlah siksa neraka yang membakar)
Diriwayatkan dari Mujahid tentang firman-Nya: (ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka) yaitu pada hari perang Badar
Konteks ini, meskipun berkaitan dengan perang Badar, akan tetapi maknanya mencakup semua orang kafir. Oleh karena itu Allah tidak mengkhususkannya pada orang kafir saat perang Badar, melainkan Allah SWT berfirman: (Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka) Di dalam surah tentang peperangan yang semacamnya, dan dalam surah Al-An'am yang telah disebutkan sebelumya dalam firmanNya: (Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata),"Keluarkanlah nyawa kalian”) (Surah Al-An'am: 93) yaitu para malaikat memukuli mereka dengan tangan mereka atas perintah Tuhan mereka, ketika jiwa mereka sulit dicabut dan enggan keluar dari tubuh mereka, maka para malaikat itu mencabutnya dengan paksa. Demikian itu ketika para malaikat memberitahukan kepada mereka tentang azab dan kemurkaan Allah Terhadap mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Al-Barra,”Malaikat maut itu ketika datang kepada orang kafir ketika orang kafir itu menjelang ajalnya, maka dia datang kepadanya dalam rupa yang mengerikan, dia berkata, "Keluarlah, wahai jiwa yang kotor untuk masuk ke dalam api yang panas. air yang mendidih dan naungan yang membakar" Maka tercerai-berailah jiwanya di dalam tubuhnya, lalu malaikat maut mengeluarkannya dari jasadnya paksa sebagaimana mengeluarkan besi pemanggang dari kain wol yang basah, sehingga jiwanya keluar bersama otot dan uratnya” Oleh karena itu Allah SWT memberitahukan bahwa para malaikat itu berkata kepada mereka,"Rasakanlah azab yang membakar"
Firman Allah (Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri) yaitu balasan ini adalah akibat dari amal buruk yang telah kalian lakukan di kehidupan dunia. Allah SWT membalas kalian dengan pembalasan ini karena amal buruk itu (Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya) yaitu tidak ada satu pun makhlukNya yang dizalimi, melainkan Dia adalah Dzat yang Maha Menentukan hukum lagi Maha Adil, yang tidak akan berbuat sewenang-wenang, yang Maha tinggi, Maha suci, Maha bersih, Maha Kaya, dan Maha Terpuji.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anfal ayat 50: Tentu kamu akan menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir sambil berkata, “Keluarlah kamu”, namun ruh mereka tidak mau keluar karena mengetahui akan memperoleh azab yang pedih, lalu ditariklah ruh tersebut dengan keras.
Yang demikian merupakan sunnatullah yang berlaku pada orang-orang terdahulu maupun yang kemudian, yaitu dengan menghukum mereka disebabkan dosa-dosanya sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 50
Ayat sebelumnya menjelaskan sikap angkuh kaum musyrik dalam perang badar, pada satu sisi, dan sikap orang-orang munafik yang berusaha melemahkan mental kaum mukmin sebelum berperang, pada sisi yang lain. Ayat ini menginformasikan kondisi mereka pada saat menghadapi maut. Sekiranya kamu melihat kaum musyrik dan munafik pada perang badar pasti akan memunculkan kengerian, yaitu ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka, yakni mereka dibantai oleh kaum mukmin di medan perang; dan dikatakan kepada mereka, rasakanlah oleh kalian siksa neraka yang membakar di akhirat kelak. Azab Allah yang demikian dahsyat itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri. Dan sesungguhnya Allah sama sekali tidak menzalimi masing-masing dari hamba-hamba-Nya. Sebab, turunnya azab Allah sebagai akibat perilaku manusia merupakan perwujudan dari keadilan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjelasan dari beragam ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 50 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.