Surat Al-Anfal Ayat 39
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِ ۚ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Arab-Latin: Wa qātilụhum ḥattā lā takụna fitnatuw wa yakụnad-dīnu kulluhụ lillāh, fa inintahau fa innallāha bimā ya'malụna baṣīr
Artinya: Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Anfal Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Didapati beragam penjabaran dari berbagai ahli ilmu berkaitan makna surat Al-Anfal ayat 39, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan perangilah oleh kalian (wahai kaum mukminin), kaum musyrikin sampai tidak ada lagi kesyirikan dan tindakan menutup jalan Allah dan tidak ada yang disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, sehingga musibah akan terangkat dari hamba-hamba Allah di muka bumi, dan sehingga agama, ketaatan, dan ibadah hanya diperuntukan bagi Allah semata, bukan kepada selainNya. Apabila mereka berhenti dari mengganggu kaum mukminin dan dari kesyirikan kepada Allah, dan lalu mereka kembali menjadi pemeluk agama yang benar ini bersama kalian, maka sesungguhnya Allah tidaklah ada yang tersembunyi dari apa yang mereka perbuat, berupa meninggalkan kekafiran dan masuk ke dalam islam.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
39. Kemudian Allah mengarahkan orang-orang beriman sikap yang harus mereka ambil jika orang-orang kafir itu tetap dalam kekafiran dan permusuhan mereka: “Perangilah mereka dengan penuh kekuatan dan kesungguhan, dan teruslah memerangi mereka hingga kekuatan mereka sirna, dan kalian dapat hidup bebas dalam menjalankan ajaran agama kalian tanpa ada seorangpun yang berani mengganggu akidah dan peribadatan kalian, serta sampai kalimat orang-orang kafir menjadi rendah.
Namun jika mereka berhenti dari kekafiran dan permusuhan mereka, maka berhentilah memerangi mereka, meskipun kalian tidak mengetahui hakikat sesungguhnya yang ada dalam hati mereka, karena Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. allah akan membalas mereka sesuai dengan apa yang layak mereka dapatkan, baik itu dengan memberi mereka pahala atau siksaan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. Perangilah -wahai orang-orang mukmin- musuh-musuh kalian dari golongan kafir agar tidak ada lagi kemusyrikan dan kegiatan yang menghalang-halangi umat Islam dari agama Allah, dan yang ada hanyalah ketundukan dan ketaatan kepada Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam hal itu. Jika orang-orang kafir itu berhenti dari praktik kemusyrikan dan dari menghalang-halangi orang dari jalan Allah, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. وَقٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ (Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah)
Yakni kekafiran.
Tafsir dari kalimat ini telah disebutkan pada surat al-Baqarah: 193.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Perangilah orang-orang musyrik wahai orang-orang mukmin, hingga tidak ada lagi kesyirikan dan siksaan kepada orang muslim di Makkah dan lainnya. Supaya agama itu semata-mata untuk Allah, tidak ada sesembahan selain-Nya. Jika mereka berhenti dari kekafiran, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. Mereka akan diberi balasan atas keislaman mereka dan meninggalkan kekufuran mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah} tidak ada lahi kemusyrikan dan penghalangan dari jalan Allah {dan agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39 Adapun firman kepada orang orang Mukmin ketika Dia memerintahkan mereka untuk memperlakukan orang orang kafir, Dia berfirman ”dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah” yakni syirik dan usaha untuk menghalangi jalan, inilah maksud dari jihad dan perang melawan musuh musuh agama, yakni menepis kejahatan mereka dari agama, dan melindungi agama yang mana Allah menciptakan makhluk karenanya, sehingga ialah yang unggul diatas agama agama yang lain “jika mereka berhenti (dari kekafiran)” dari kezhaliman yang mereka ikuti ”maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan” tidak sedikitpun dari mereka yang samar bagiNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-40
Allah SWT berfirman kepada nabiNya, Muhammad SAW: (Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, hendaknyalah mereka berhenti (dari kekafirannya)) yaitu dari kekafiran, pengingkaran, dan pembangkangan mereka, dan hendaklah mereka masuk Islam dan taat serta kembali kepadaNya, maka Allah akan mengampuni mereka dari dosa-dosa mereka yang sudah lalu berupa kekufuran, dosa-dosa, dan kesalahan mereka. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadist shahih dari Abu Wa’il, dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Barang siapa yang berbuat baik dalam Islam, maka tidak disiksa karena perbuatannya di masa Jahiliahnya Dan barang siapa yang berbuat keburukan dalam Islam, maka akan disiksa karena perbuatannya di awal dan akhir hidupnya” Dalam hadits shahih lainnya disebutkan juga bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Islam menghapuskan apa yang sebelumnya dan taubat menghapuskan dosa yang ada sebelumnya”
Firman Allah: (dan jika mereka kembali lagi) yaitu melanjutkan perbuatan mereka (sesungguhnya akan berlaku (pada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu) yaitu sunnah Kami telah berlaku bagi umat-umat terdahulu, bahwa jika mereka mendustakan dan terus-menerus dalam pembangkangan mereka, maka sesungguhnya Kami akan menyegerakan siksa dan hukuman atas mereka.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu) yaitu terhadap orang-orang Quraisy dalam perang Badar dan umat lainnya.
Firman Allah SWT: (Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah) diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa seorang lelaki datang, lalu bertanya,"Wahai Abu Abdurrahman, mengapa kamu tidak berbuat apa yang disebutkan Allah dalam kitab-Nya? (Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang) (Surah Al-Hujurat: 9) Apakah yang mencegahmu untuk tidak berperang sebagaimana yang disebutkan Allah dalam kitabNya?" Ibnu Umar menjawab,"Wahai anak saudaraku, aku dicela dengan ayat ini, aku tidak berperang, dan aku lebih suka hal itu daripada aku dicela dengan ayat yang disebutkan Allah SWT: (Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja) (Surah An-Nisa: 93), sampai akhir ayat" Lelaki itu berkata,”Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: (Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah ) Ibnu Umar menjawab,"Kami telah melakukannya di masa Rasulullah SAW, yaitu di saat pengikut Islam masih sedikit. Saat itu seseorang difitnah dalam agamanya, terkadang orang-orang musyrik membunuhnya atau mengikatnya, sampai agama Islam menjadi banyak pengikutnya dan tidak ada lagi fitnah" Ketika laki-laki itu melihat bahwa Ibnu Umar tidak sependapat dengan apa yang dia inginkan, maka dia bertanya lagi,"Lalu apa pendapatmu tentang Ali dan Utsman?" Ibnu Umar menjawab,"Pendapatku tentang Utsman dan Ali yaitu bahwa Utsman adalah orang yang telah dimaafkan oleh Allah, dan kalian tidak suka melihat dia dimaafkan oleh Allah. adapun Ali adalah anak paman Rasulullah SAW dan menantu beliau" Lalu Ibnu Umar mengisyaratkan dengan tangannya, "Ini adalah anak perempuannya, seperti yang kalian lihat"
Al-Hasan, Qatadah, dan Ibnu Juraij berkata tentang firmanNya: (dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah) yaitu dikatakan kalimat',”Tidak ada Tuhan selain Allah”
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah) yaitu tidak ada kekufuran dengan agama kalian. Pendapat ini diperkuat hadits shahih Bukhari Muslim dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda,”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mau mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah.” Apabila mereka mau mengucapkannya, berarti mereka telah memelihara darah dan harta benda mereka dariku, kecuali dengan alasan yang benar, sedangkan perhitungan mereka berada pada Allah SWT
Firman Allah SWT: (Jika mereka berhenti) yaitu memerangi kalian dengan kekufuran yang mereka alami, maka tahanlah dari hal itu, sekalipun kalian tidak mengetahui apa yang ada dalam batin mereka (maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan) sebagaimana firmanNya: (Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan) (Surah At-Taubah: 5) dan di ayat lain: (maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kalian seagama) (Surah At-Taubah: 11) serta (Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi) kecuali terhadap orang-orang yang zalim) (Surah Al-Baqarah: 193)
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Usamah, ketika dia mengangkat pedangnya kepada seorang lelaki, lalu lelaki itu mengucapkan,"Tidak ada Tuhan selain Allah," lalu dia tetap menebasnya lalu membunuhnya. Kemudian hal itu diceritakan kepada Rasulullah SAW, Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Usamah:”Apakah kamu membunuhnya sesudah dia mengucapkan,”Tidak ada Tuhan selain Allah?” Lalu bagaimana yang akan kamu lakukan terhadap kalimah 'Tidak ada Tuhan selain Allah” pada hari kiamat?” Usamah berkata “Wahai Rasullullah sesungguhnya dia mengucapkannya hanya untuk melindungi diri” Rasulullah SAW bersabda.”Tidakkah kamu sudah membelah hatinya?” Rasulullah SAW mengulang-ulang hal itu kepadanya seraya bersabda, "Siapakah yang akan membelamu terhadap kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah pada hari kiamat?” Usamah berkata sehingga seandainya aku belum masuk Islam kecuali pada hari itu.
Firman Allah SWT: (Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindung kalian. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (40)) yaitu jika mereka melanjutkan untuk menentang dan memerangi kalian, maka ketahuilah bahwa Allah adalah Pelindung kalian.Pemimpin dan Penolong kalian atas musuh-musuh kalian. Maka Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anfal ayat 39: Fitnah di sini maksudnya gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam. Fitnah bisa juga diartikan “sampai tidak ada lagi syirk dan mereka tunduk kepada hukum-hukum Islam.”
Yakni tegaknya tauhid atau tingginya agama Islam dan sirnanya agama-agama yang batil, Inilah tujuan dari mengadakan perang atau jihad, dan agar gangguan mereka terhadap agama Islam hilang.
Tidak samar bagi-Nya apa yang mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 39
Ayat yang lalu mengancam jatuhnya siksa bagi yang melanjutkan pembangkangan. Salah satu cara Allah menyiksa adalah melalui kaum muslim, karena itu ayat ini memerintahkan kaum muslim bahwa jika mereka terus membangkang dan berusaha menghalangi kebebasan, maka bertindaklah dan perangilah terus mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, yakni kekacauan, penganiayaan terhadap kaum mukmin dan atau syirik, dan supaya agama atau ketaatan seluruhnya hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti dari penganiayaan dan atau kemusyrikan serta berpihak pada kebenaran, maka sesungguhnya Allah maha melihat apa yang mereka kerjakan sekecil dan tersembunyi apa pun, lahir dan batin, sehingga memperlakukan mereka seimbang dengan sikap dan kelakuan mereka dan jika mereka berpaling dari ajakanmu untuk beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan tidak menghentikan penganiayaan, maka ketahuilah dengan penuh keyakinan bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu, karena itu jangan khawatirkan ancaman mereka, serahkan sepenuhnya kepada Allah setelah kamu berusaha sesuai kemampuan kamu. Dia adalah sebaik-baik pelindung, karena tidak ada yang dapat membatalkan perlindungan-Nya, dan tidak ada selain-Nya yang dapat memberi perlindungan, dan dia juga adalah sebaik-baik penolong, karena selain Allah boleh jadi suatu ketika melemah dan tidak mampu menolong.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjelasan dari beragam ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Anfal ayat 39 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.