Surat Al-A’raf Ayat 166
فَلَمَّا عَتَوْا۟ عَن مَّا نُهُوا۟ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ
Arab-Latin: Fa lammā 'atau 'am mā nuhụ 'an-hu qulnā lahum kụnụ qiradatan khāsi`īn
Artinya: Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.
« Al-A'raf 165 ✵ Al-A'raf 167 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Surat Al-A’raf Ayat 166
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 166 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Ada beraneka penjabaran dari beragam mufassir terkait makna surat Al-A’raf ayat 166, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka ketika kelompok itu kian pongah dan melewati batas ketentuan yang Allah larang mereka melakukannya, untuk tidak berburu ikan pada hari sabtu, Allah berfirman kepada mereka, ”jadilah kalian kera yang hina lagi dijauhkan dari setiap kebaiakan.” Maka jadilah mereka seperti hal tersebut.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
166. Kemudian Allah mengutuk mereka menjadi kera. Ini merupakan bentuk kuasa Allah, Dia terlebih dahulu menyiksa mereka dengan siksaan yang keras, dan ketika mereka telah kembali sadar, Allah mengutuk mereka menjadi kera yang hina.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
166. Maka tatkala mereka telah melampaui batas dalam melanggar ketentuan Allah secara angkuh dan sombong, dan tidak mau menerima nasihat, Kami berfirman kepada mereka, “Wahai orang-orang yang durhaka! Jadilah kalian kera-kera yang hina!” Dan mereka pun langsung berubah menjadi seperti yang Kami kehendaki. Karena sesungguhnya apabila Kami menghendaki sesuatu Kami hanya perlu berfirman, “Jadilah!” maka jadilah apa yang Kami kehendaki itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
166. فَلَمَّا عَتَوْا۟ عَن مَّا نُهُوا۟ عَنْهُ (aka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya)
Yakni melampaui batas dalam kemaksiatan disebabkan keangkuhan dan kesombongan mereka.
قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً (Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera)
Maka mereka menjadi seperti yang Kami putuskan bagi mereka, yaitu Kami kutuk mereka menjadi kera-kera.
خٰسِـِٔينَ (yang hina)
Yang hina dan terusir.
Ibnu Abbas berkata: orang-orang yang melarang berburu di hari sabtu terselamatkan, sedangkan orang-orang yang berburu dibinasakan; namun aku tidak tahu apa yang terjadi dengan orang-orang yang diam, tidak berburu dan tidak pula menasehati. Dan demi Allah dengan aku mengetahui apa yang terjadi terhadap orang-orang yang berkata: “Mengapa kamu menasehati” (yakni keadaan orang-orang yang tidak berburu dan tidak pula menasehati) dapat selamat bersama orang orang yang melarang perbuatan buruk lebih aku sukai daripada aku mendapatkan unta merah. Namun aku takut siksaan itu menimpa mereka semua”. Ikrimah berkata: “dan aku terus meminta penjelasan kepada Ibnu Abbas hingga ia mengetahui bahwa orang-orang yang tidak berburu dan tidak pula menasehati tersebut ikut diselamatkan dari azab. Kemudian ia memberiku sebuah pakaian”.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
166 Maka tatkala mereka bersikap sombong dan melampaui batas, mereka mengerjakan larangan maka Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu keras yang hina.” Mereka dihinakan, dihalangi dan dijauhkan dari segala kebaikan, atau tingkah mereka laksana kera yang dihinakan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika mereka bersikeras} mereka durhaka dan melampaui batas {terhadap apa yang dilarang, Kami mengatakan kepada mereka,“Jadilah kalian kera yang hina”} hina dan dijauhkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
166 “maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya” yakni hati mereka keras menolak dan tidak mau menerima nasihat. ”kami katakan kepadanya” dengan perkataan sebagai takdir. ”jadilah kamu kera yang hina” mereka berubah menjadi kera dengan izin Allah dan Allah menjauhkan mereka dari RahmatNYa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 164-166
Allah SWT memberitahukan tentang penduduk kota ini. Mereka menjadi tiga kelompok: Satu kelompok melanggar larangan dan memakai tipu muslihat dalam berburu ikan pada hari Sabtu, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah; dan satu kelompok yang melarang perbuatan itu dan memisahkan diri dari mereka, serta kelompok yang diam saja, dimana mereka tidak melakukan pelanggaran dan tidak melarangnya, tetapi mereka berkata kepada kelompok yang melarang perbuat itu: (Mengapa kalian menasehati kaum itu, yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?) yaitu kenapa kalian melarang mereka. Sebenarnya kalian sudah tahu bahwa mereka akan binasa dan berhak mendapat hukuman dari Allah. Maka larangan kalian itu tidak bermanfaat bagi mereka. Maka kelompok yang melarang perbuatan itu menjawab perkataan mereka, (Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian) sebagian ulama’ membacanya dengan dirafa’ dan bentuknya seakan-akan ini adalah ini (hadzihi ma’dziratun) “adalah alasan” dan ulama’ lain membacanya dengan dinashab yaitu kami melakukan itu (Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian) dalam janji yang telah diambil atas kami untuk memerintahkan sesuatu yang baik dan melarang kemunkaran (dan supaya mereka bertakwa)
Mereka berkata,"Mudah-mudahan dengan larangan ini mereka takut terhadap perbuatan mereka dan meninggalkan perbuatan itu, serta kembali bertaubat kepada Allah. Jika mereka bertaubat kepada Allah, maka Dia menerima taubat mereka dan merahmati mereka"
Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka) yaitu, ketika orang-orang yang diberi nasehat itu menolak (Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim) yaitu orang-orang yang berbuat kemaksiatan itu (siksaan yang keras) Allah menegaskan atas pertolongan bagi orang-orang yang melarang itu dan membinasakan orang-orang yang zalim, dan mengabaikan orang-orang yang diam, karena setiap pembalasan itu akibat dari suatu amal perbuatan. Mereka tidak layak mendapat pujian dan tidak pula melakukan dosa besar yang berhak untuk dicela. Terkait hal itu, para imam berbeda pendapat tentang mereka. Apakah mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan atau orang-orang yang selamat. Hal ini terdapat dua pendapat.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman Allah (Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, "Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang keras?”) itu adalah kota di tepi laut antara Mesir dan Madinah, Kota itu disebut dengan Ailah. Allah mengharamkan mereka berburu ikan pada hari Sabtu, dan ikan-ikan itu datang kepada mereka pada hari Sabtu dengan muncul di tepi laut. Dan jika hari Sabtu sudah lewat, mereka tidak mampu menangkapnya. Hal itu berlangsung sesuai yang dikehendaki Allah. Kemudian ada kelompok di antara mereka yang menangkap ikan itu pada hari Sabtu, lalu ada kelompok lain dari mereka yang melarangnya dan berkata,"Kalian menangkap ikan-ikan itu, padahal Allah telah mengharamkannya bagi kalian pada hari Sabtu?!" Tetapi hal itu tidak menambah apapun melainkan kesesatan dan kesombongan mereka. dan ada kelompok lain dari mereka yang melarang kelompok yang memberi nasehat ketika hal itu berlangsung cukup lama, mereka berkata,"Kalian sudah mengetahui bahwa mereka adalah kaum yang berhak mendapat azab Allah” (Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka) Mereka adalah orang-orang yang paling marah karena Allah terhadap orang yang melanggar itu daripada kelompok lainnya, jadi mereka menjawab (Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian, dan supaya mereka bertakwa) Masing-masing dari kedua kelompok telah melarang mereka. Ketika murka Allah menimpa kelompok yang melanggar itu, maka diselamatkanlah kedua kelompok yang berkata (Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka") dan orang-orang yang berkata ("Agar kami mempunyai alasan (terlepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian) dan Allah membinasakan orang-orang yang durhaka kepadaNya yang menangkap ikan itu, lalu Dia membuat mereka menjadi kera.
Firman Allah SWT: (dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras) Di dalamnya dapat dipahami bahwa orang-orang yang tersisa adalah orang-orang yang selamat. Kata (ba’is) mempunyai jenis bacaan yang banyak, dan maknanya menurut Mujahid adalah keras
Firman Allah: (Yang hina) yaitu hina, rendah, dan tercela
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 166: Hati mereka menjadi keras.
Jumhur (mayoritas) mufassir menerangkan bahwa mereka benar-benar berubah menjadi kera, hanyasaja mereka tidak beranak, tidak makan dan minum, dan tidak hidup lebih dari tiga hari.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 166
Setelah menjelaskan ancaman siksa dan kebinasaan untuk para pendurhaka, pada ayat ini Allah menguraikan tentang kebinasaan mereka, maka setelah mereka bersikap amat sombong dan melampaui batas terhadap segala apa yang dilarang, dan hati mereka semakin keras membatu, mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera. Lalu kami katakan kepada mereka, jadilah kamu kera yang hina, lagi terkutuk. Allah jadikan mereka seperti layaknya kera. Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan'seperti halnya kera'mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan. Atau boleh jadi, mereka betul-betul menjadi kera yang hina. Begitulah siksa dan kebinasaan yang dialami oleh sebagian kelompok bani israil. Siksa itu akan terus berlanjut selama mereka dalam kedurhakaan. Memerintahkan hal-hal yang perlu diingat, Allah menyatakan, dan ingatlah, ketika tuhanmu wahai nabi Muhammad memberitahukan melalui para nabi-Nya, kepada nenek moyang mereka bahwa sungguh, dia yang mahakuasa itu akan mengirim dari suatu tempat orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka, yaitu orang yahudi yang durhaka, sampai hari kiamat karena mereka telah berbuat zalim dan fasik. Sesungguhnya tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, terhadap orang-orang kafir dan siksa itu pasti terlaksana dalam waktu dekat, sebab setiap sesuatu yang bakal terjadi itu sebenarnya telah dekat. Dan meski demikian, sesungguhnya dia juga maha pengampun bagi siapa pun yang memohon ampunan-Nya dan maha penyayang bagi mereka yang bertobat dan kembali menaati-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir terkait isi dan arti surat Al-A’raf ayat 166 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Sokong usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.