Surat Al-Baqarah Ayat 151

كَمَآ أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا۟ تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Kamā arsalnā fīkum rasụlam mingkum yatlụ 'alaikum āyātinā wa yuzakkīkum wa yu'allimukumul-kitāba wal-ḥikmata wa yu'allimukum mā lam takụnụ ta'lamụn

Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

« Al-Baqarah 150Al-Baqarah 152 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 151

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 151 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjelasan dari banyak ulama berkaitan isi surat Al-Baqarah ayat 151, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sebagaimana Kami telah melimpahkan nikmat kepada kalian dengan perintah menghadap Ka'bah, Kami juga telah mengutus di tengah kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri yang membacakan ayat-ayat yang menjelaskan kebenaran dari kebatilan, membersihkan kalian dari noda syirik dan keburukan akhlak,  dan mengajarkan kepada kalian Alquran dan as-sunnah serta hukum-hukum syariat, serta mengajarkan kepada kalian berita-berita tentang para nabi dan kisah-kisah umat-umat terdahulu yang kalian tidak ketahui.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

151. Selain Aku telah menyempurnakan bagi kalian kenikmatan dari-Ku, Aku juga mengutus kepada kalian seorang rasul dari golongan kalian, dia membacakan kepadamu ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan urusan-urusan agama, membersihkan diri kalian dari kemaksiatan, mengajarkan kalian al-Qur’an dan as-Sunnah, dan mengajarkan urusan-urusan dunia dan akhirat yang sebelumnya tidak kalian ketahui.

Ibnu Asyur berkata: “Permisalan ini karena dua sebab, pertama firman Allah (ولأتم) ‘agar Aku menyempurnakan’ dan firman-Nya: (ولعلكم تهتدون) ‘agar kalian mendapat petunjuk’; yakni hal itu merupakan kenikmatan yang Aku berikan kepada kalian semisal kenikmatan diutusnya Muhammad kepada kalian. Allah menjadikan pengutusan Muhammad sebagai permisalan karena pengutusan Muhammad ada terlebih dahulu dan menjadi sebab terwujudnya hal yang dimisalkan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

151. Kami juga memberikan nikmat yang lain kepada kalian. Kami mengirimkan kepada kalian seorang Rasul dari bangsa kalian sendiri yang bertugas membacakan ayat-ayat Kami dan menyucikan kalian melalui keutamaan-keutamaan dan kebajikan yang dia perintahkan dan memperingatkan kehinaan-kehinaan dan kemungkaran yang dia larang untuk kalian. Dia juga mengajarkan Al-Qur`ān dan Sunnah kepada kalian, dan mengajarkan apa yang belum kalian ketahui terkait urusan-urusan agama dan dunia kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

151. كَمَآ أَرْسَلْنَا (Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu)
Ini merupakan isyarat yang menunjukkan bahwa nikmat yang ada dalam perubahan kiblat seperti nikmat yang ada pada pengutusan Rasulullah sebagai Rasul. Pendapat lain mengatakan: makna dari kalimat ini dipengaruhi pengakhiran dan pengawalan kata, sehingga maknanya adalah ingatlah Aku sebagaimana Aku telah mengutus kepada kalian seorang rasul.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

151. Penyempurnaan nikmat itu seperti penyempurnaan risalah yang dilakukan dengan mengutus Nabi Muhammad SAW untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, menyucikan diri kalian dari kesyirikan, kecenderungan menyembah berhala, dan akhlak buruk, dan mengajarkan kepada kalian Al-Qur’an, menulis, dan menghilangkan fenomena buta huruf, pemahaman tentang hukum-hukum syariat, dan pengetahuan tentang rahasia-rahasianya, serta mengajarkan kepada kalian tentang urusan dunia dan akhirat, serta sesuatu yang belum kalian ketahui sebelumnya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sebagaimana Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul dari kalangan kalian yang membacakan kalian ayat-ayat Kami, menyucikan kalian, dan mengajarkan kalian Kitab dan hikmah} Al-Qur’an dan sunnah {serta mengajarkan apa yang belum kalian ketahui


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

151. Allah menyatakan, “Sesungguhnya pemberian nikmat kami atas kalian dengan menghadap ke Ka’bah dan penyempurnaannya dengan dasar-dasar syariat serta nikmat-nikmat penyempurna, bukanlah sesuatu yang aneh dalam kebaikan Kami dan bukan pula yang pertama bahkan kami telah memberikan nikmat atas kalian dengan nikmat-nikmat dasar dan penyempurna nya, dan yang paling besar adalah Kami mengutus kepada kalian seorang Rasul yang mulia dari kalangan kalian, di mana kalian mengetahui garis keturunannya, kejujuran, amanah, kesempurnaan, dan ketulusannya.
“yang membacakan ayat-ayat kami kepadamu.” Ini mencakup segala ayat-ayatNya baik ayat Alquran maupun ayat-ayat lainnya, beliau membacakan kepada kalian ayat-ayat yang menjelaskan kebenaran dari kebatilan dan hidayah dari kesesatan, yang menunjukkan kepada kalian, pertama, tentang keesaan Allah dan kesempurnaanNya, kedua, tentang kebenaran rasulNya dan wajibnya beriman kepadanya, kemudian kepada segala hal yang dikabarkan olehnya berupa Hari pembalasan maupun hal-hal yang ghaib, hingga kalian memperoleh Hidayah yang sempurna dan ilmu yang meyakinkan.
“Dan menyucikan kamu,” maksudnya, menyucikan akhlak dan jiwa kalian dengan mendidiknya. Dengan akhlak yang mulia, dan membersihkannya dari akhlak yang tercela, dan demikian itu seperti menyucikan mereka dari kesyirikan kepada ketauhidan, dan riya kepada keikhlasan, dari kebohongan kepada kejujuran, dari penghianatan kepada amanah, dan dari kesombongan kepada kerendahan hati, dari akhlak yang buruk kepada akhlak yang luhur, dan dari saling benci, saling bermusuhan. serta saling memutuskan hubungan kepada saling mencintai, saling bersilaturahmi, dan saling kasih mengasihi, dan lain sebagainya dari bentuk-bentuk penyucian.
“Dan mengajarkan kepadamu Alkitab,” yaitu, al-qur’an baik lafadznya maupun maknanya, “Dan al-hikmah.” Suatu pendapat berkata, al-hikmah dan as-sunnah. Yang lain berpendapat Al Hikmah adalah mengetahui rahasia-rahasia Syariah dan fiqih serta menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Maka dalam hal ini pengajaran as-sunnah termasuk ke dalam pengajaran Alkitab, karena as-sunnah itu menjelaskan Alquran, menafsirkannya, dan mengutarakan maksudnya, “Dan mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui,” karena mereka itu benar-benar ada dalam kesesatan yang nyata sebelum diutusnya beliau, yang tidak berilmu dan tidak pula beramal. Setiap ilmu maupun amal yang diperoleh umat ini adalah dari Rasulullah dan karena sebab beliaulah semua itu ada. Maka nikmat-nikmat tersebut adalah nikmat-nikmat dasar secara mutlak, dan dia adalah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Oleh karena itu, tugas mereka selanjutnya adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat tersebut dan menegakkannya. Karena itu Allah berfirman,


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 151-152

Allah SWT mengingatkan hamba-hambaNya yang mukmin akan nikmat yang Dia limpahkan kepada mereka melalui utusanNya, nabi Muhammad SAW yang telah diutus oleh Allah kepada mereka, utusan yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas dan membersihkan mereka, yaitu membersihkan mereka dari akhlak yanv buruk, kotoran jiwa, dan tindakan-tindakan di zaman jahiliyyah. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, mengajarkan kepada mereka Kitab yaitu Al-Qur'an dan Hikmah yaitu Sunnah, dan mengajarkan kepada mereka apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Pada masa jahiliyyah yang gelap, mereka menyudutkan diri dengan ucapan-ucapan yang menyesatkan. Namun, dengan berkah risalahnya, mereka pindah kepada kedudukan wali-wali Allah dan pewaris para ulama. Mereka menjadi orang yang paling mendalam ilmunya, paling bersih hatinya, paling ringan beban kewajibannya, dan paling jujur bicaranya.
Allah SWT berfirman: (Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata (164)) Surah Ali 'Imran)
Allah mengecam orang-orang yang tidak menghargai nikmat ini dengan berfirman: (Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? (28)) (Surah Ibrahim).
Ibnu Abbas berkata: "Nikmat Allah yang dimaksud adalah nabi Muhammad SAW" Karena itu, Allah memerintahkan orang-orang mukmkn untuk mengakui nikmat ini, dan membalasnya dengan mengingatNya, bersyukur kepadaNya. Allah SWT berfirman: (Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku (152))
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu) maknanya yaitu sebagaimana yang telah Aku perbuat (untuk kalian, maka ingatlah kepadaKu"
Hasan Al-Basri, Abu Al-‘Aliyah, As-Suddi, dan Ar-Rabi' bin Anas berkata: Sesungguhnya Allah mengingat orang yang mengingatNya, dan Dia menambah pahala bagi orang yang bersyukur, serta Dia mengazab orang yang kufur kepadaNya.
Beberapa ulama’ salaf berkata tentang firman Allah SWT, (bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya) [Surah Ali Imran: 102] yaitu ditaati sehingga tidak dimaksiati, diingat sehingga tidak dilupakan, dan diberi rasa syukur sehingga tidak diingkari.
Diriwayatkan dari Makhul Al-Azdi, dia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Umar, "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang membunuh, minum khamar, mencuri, dan berzina tetapi dia mengingat Allah?" Padahal Allah berfirman, (ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu) Ibnu Umar menjawab, "Jika dia mengingat Allah dengan hal ini, maka Allah akan mengingatkannya dengan laknatNya sehingga dia terdiam."
Hasan Al-Basri berkata tentang firmanNya, (ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu), yaitu, "Ingatlah kepadaKu dalam segala hal yang Aku wajibkan atas kalian, maka Aku akan mengingat kalian atas hal yang wajib Aku berikan atas kalian"
Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, maknanya adalah "Ingatlah Aku dengan taat kepadaKu, niscaya Aku akan mengingat kalian dengan pengampunanKu, atau dalam riwayat lain: dengan rahmatKu."
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya, (ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu) maknanya yaitu " Allah mengingat kalian itu lebih besar daripada kalian mengingatNya" Dalam hadits shahih, Allah SWT berfirman: "Siapa saja yang mengingat Aku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu, dan siapa saja yang mengingatKu dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka"
Diriwayatkan dari Anas, Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT berfirman: "Wahai anak Adam, jika engkau mengingatKu dalam dirimu maka Aku akan mengingatmu dalam diriKu, dan jika engkau mengingatKu pada perkumpulan maka Aku akan mengingatmu pada perkumpulan para malaikat, atau pada perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Jika engkau mendekat kepadaKu satu jengkal maka Aku akan mendekat kepadamu satu hasta, jika engkau mendekat kepadaKu satu hasta maka Aku akan mendekat kepadamu satu depa, dan jika engkau mendatangiKu dengan berjalan maka Aku akan mendatangimu dengan berlari”.
Firman Allah SWT: (dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku). Allah SWT memerintahkan untuk bersyukur, dan menjanjikan tambahan kebaikan atas rasa syukur yang diperssembahkan kepadaNya, maka Allah SWT berfirman: (Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (7)) [Ibrahim]."


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
{ رَسُولٗا } Rasulan : Yaitu Muhammad ﷺ dan bentuk kata umum (nakirah) sebagai penghormatan
{ وَيُزَكِّيكُمۡ } Yuzakkihim : Menyucikan kalian dari dosa dan akhlak yang buruk serta perangai yang jelek.
{ وَٱلۡحِكۡمَةَ } al-Hikmah : Maksudnya adalah sunnah, yaitu setiap ucapan baik yang tidak akan pernah habis manfaatnya dengan berlalunya waktu.

Makna ayat :
.” Maka tetaplah kalian di atas kiblat yang benar (Ka’bah, ed) sehingga Aku dapat menyempurnakan nikmatKu kepada kalian dengan menunjukkan syarat yang terbaik paling lurus, dan Aku persiapkan untuk kalian setiap kebaikan dan kesempurnaan, seperti nikmat yang Aku berikan dengan mengutus rasulKu, menyucikan kalian dan mengajari Kitab dan sunnah, serta mengajari kalian ilmu tentang perkara agama dan dunia yang belum pernah kalian ketahui.

Pelajaran dari ayat :
• Kewajiban mempelajari ilmu yang wajib dipelajari, agar seorang hamba dapat menjalankan ibadah yang bisa menyucikan dirinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 151: Allah menjelaskan bahwasannya sebagaimana nikmat yang telah diberikan kepada kalian wahai manusia yaitu dengan menghadap ke Ka’bah yang nikmat tersebut rupa dengan diutusnya rasul kepada kalian.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Nikmat Allah untuk menghadap ke kiblat dan penyempurnaan syari'at bukanlah hal yang baru dan bukan pertama kali, bahkan Dia juga telah memberikan ushulun ni'am (asas nikmat) dan penyempurnanya, yaitu dengan mengutus seorang rasul yang sudah dikenal nasabnya, kejujurannya, amanahnya, kesempurnaan dan sikap nush-h(tulus)nya.

Ayat-ayat tersebut menerangkan mana yang hak dan mana yang batil, mana petunjuk dan mana kesesatan, menerangkan tentang tauhid, tentang kebenaran Rasul-Nya serta kewajiban beriman kepadanya, menerangkan tentang hari kiamat dan hal-hal ghaib serta menerangkan syari'at untuk maslahat mereka di diunia sehingga mereka memperoleh hidayah yang sempurna dan ilmu yang yakin.

Maksudnya: menyucikan akhlak dan jiwa mereka dengan mendidiknya di atas akhlak yang mulia dan membersihkannya dari akhlak yang tercela yang mengotori jiwa. Misalnya dengan membersihkan mereka dari syirk kepada tauhid, dari riya' kepada ikhlas, dari dusta kepada kejujuran, dari khianat kepada amanah, dari sombong kepada tawadhu' dan dari semua akhlak buruk kepada akhlak yang mulia serta perbaikan-perbaikan lainnya.

As Sunnah dan hukum-hukum syari'at (fiqh).

Seperti kisah para nabi dan kisah umat-umat terdahulu dan pengetahuan lainnya, di mana mereka sebelum diutusnya Beliau dalam kesesatan yang nyata, tidak ada ilmu apalagi amal. Oleh karena itu, ilmu maupun amal yang diketahui oleh umat ini adalah melalui tangan dan sebab Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Nikmat-nikmat ini merupakan ushulun ni'am (asas nikmat), bahkan ia merupakan nikmat terbesar yang menghendaki untuk disyukuri.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 151

Sebagaimana pengalihan kiblat, pengutusan seorang nabi dari bangsa arab juga merupakan suatu kenikmatan yang besar. Kenikmatan yang besar itu adalah sebagaimana kami telah mengutus kepadamu seorang rasul, yakni nabi Muhammad, dari kalangan kamu. Di antara tugasnya adalah membacakan ayat-ayat kami, yaitu Al-Qur'an yang menjelaskan perkara yang hak dan yang batil, atau tanda-tanda kebesaran Allah, kenabian nabi Muhammad, dan adanya hari kebangkitan. Rasul itu juga kami tugasi untuk menyucikan kamu dari kemusyrikan, kemaksiatan, dan akhlak yang tercela. Dia juga mengajarkan kepadamu kitab Al-Qur'an dan hikmah, yakni sunah, serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui, yaitu segala pengetahuan yang terkait dengan kebaikan di dunia dan akhirat. Al-qur'an juga menuturkan kisah para nabi terdahulu. Hal ini tidak mungkin didapat kecuali melalui wahyu. Atas semua kenikmatan itu, Allah menyuruh kaum muslim untuk selalu mengingat-Nya. Maka ingatlah kepada-ku, baik melalui lisan dengan melafalkan pujian, melalui hati dengan mengingat kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, maupun melalui fisik dengan menaati Allah. Jika kamu mengingatku, aku pun pasti akan ingat kepadamu dengan melimpahkan pahala, pertolongan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bersyukurlah pula kepada-ku atas nikmat-ku dengan menggunakannya di jalan-ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-ku, kepada nikmatnikmatku, dan mempergunakannya untuk berbuat maksiat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjelasan dari beragam mufassirun terkait kandungan dan arti surat Al-Baqarah ayat 151 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Dukung dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dibaca

Telaah ratusan materi yang sering dibaca, seperti surat/ayat: An-Naziat, Al-Lahab, Al-‘Ashr, An-Nisa 59, Az-Zumar 53, Al-Kahfi 1-10. Serta Bismillah, An-Nashr, Quraisy, Al-Ma’idah 3, Al-Qari’ah, Yusuf.

  1. An-Naziat
  2. Al-Lahab
  3. Al-‘Ashr
  4. An-Nisa 59
  5. Az-Zumar 53
  6. Al-Kahfi 1-10
  7. Bismillah
  8. An-Nashr
  9. Quraisy
  10. Al-Ma’idah 3
  11. Al-Qari’ah
  12. Yusuf

Pencarian: arti surat al a'la, doa solat dhuha, surat ali imran ayat 14, qs ar rahman 55 33, surah ababil

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.