Surat Al-A’raf Ayat 23
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Arab-Latin: Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
Artinya: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari berbagai mufassirun mengenai kandungan surat Al-A’raf ayat 23, antara lain sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Adam dan hawwa berkata, ”wahai tuhan kami, kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri dengan memakan dari pohon tersebut. Dan Jika engkau tidak berkenan mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan bagian dari kehidupan dunia dan akhirat mereka.”
ucapan ini merupakan kalimat-kalimat yang di terima Adam dari tuhannya maka mereka berdua memanjatkan do’a dengan kalimat tersebut, sehingga Allah menerima taubatnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
23. Maka Adam dan Hawa mengakui kemaksiatan yang telah mereka lakukan, kemudian mereka menundukkan diri dan bermunajat kepada Allah: "Wahai Tuhan kami, sungguh kami telah menzalimi diri kami dengan kemaksiatan ini, jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan tidak merahmati kami niscaya kami akan termasuk orang-orang yang binasa.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
23. Adam dan Ḥawā` berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu. Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi, karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di Akhirat.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
23. قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا (Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri)
Keduanya mengakui kesalahannya bahwa keduanya telah menzalimi diri mereka dengan terjerumus ke dalam pelanggaran. Berbeda dengan Iblis yang tidak meminta maaf dari kemaksiatannya dan memohon ampun Tuhannya, namun ia malah menyombongkan diri.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
23. Keduanya (Adam dan Hawa) berkata: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menzalimi diri sendiri dengan berbuat menyimpang dan menaati setan, jika Engkau tidak mengampuni dosa-dosa kami dan memasukkan kami dalam rahmatMu, maka sungguh kami termasuk orang yang akan dibinasakan”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Keduanya berkata,“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23. Pada saat itu Allah memberi keduanya nikmat untuk bertaubat dan sekaligus menerimanya, keduanya mengakui dosa yang mereka lakukan kemudian memohon ampunan kepada Allah keduanya berkata ”ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” yakni kami melakukan dosa yang telah Engkau peringatkan kepada kami. Kami telah merugikan diri kami sendiri dengan melakukan dosa kami telah melakukan penyebab kerugian, jika Engkau tidak mengampuni kami dengan menghapus akibat dosa dan hukumannya, menyayangi kami dengan menerima taubat, dan memaafkan kami dari dosa-dosa seperti ini. Maka Allah pun mengampuni keduanya. "Adam telah bersalah kepada Rabbnya maka dia tersesat". Kemudian Rabbnya memilihnya dan menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Adapun iblis, maka ia tidak mau berhenti dari kesewenang-wenangannya dan tidak mau meninggalkan kemaksiatannya. Barangsiapa yang meniru Adam dengan mengakui dosa dan memohon ampunan, menyesal, dan meninggalkan dosa jika dia melakukannya, maka Rabbnya akan memilihnya dan memberinya petunjuk. Barangsiapa yang meniru iblis jika dia melakukan dosa dimana dia semakin menambah kemaksiatan, maka dia hanya menjauhkan dirinya dari Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 22-25
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan: (Turunlah kamu sekalian) ditujukan kepada nabi Adam, Hawa, iblis, dan ular, dalam permusuhan nabi Adam dan iblis. Oleh karena itu Allah SWT berfirman dalam surah Thaha: (Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama) (Surah Thaha: 123) dan Hawa mengikut nabi Adam.
Firman Allah SWT: (Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai waktu yang ditentukan) yaitu tempat tinggal dan usia yang telah ditetapkan sampai waktu yang ditentukan berdasarkan apa yang telah dicatat menggunakan pena, ditetapkan oleh takdir, dan digariskan di dalam kitab yang pertama (Lauhul Mahfuz).
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mustaqarrun" bahwa makna yang dimaksud ialah kuburan.
Ibnu Abbas berkata bahwa (mustaqarrun) adalah kuburan, dan diriwayatkan juga darinya bahwa (mustaqarrun) adalah tempat tinggal di muka bumi dan di bawahnya.
Firman Allah SWT: (Allah berfirman, "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan” (25)) sebagaimana firmanNya: (Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada kesempatan yang lain (55)) (Surah Thaha) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan bumi sebagai rumah untuk anak cucu Adam selama masa hidupnya di dunia. Di sana mereka hidup, dan di sana pula mereka mati dan menjadi kuburan mereka. Dari dunia juga mereka dibangkitkan pada hari kiamat dimana Allah mengumpulkan semua makhluk dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian Dia membalas masing-masing makhluk sesuai dengan amalnya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 23: Ketika itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengaruniakan mereka untuk bertobat dan menerima tobatnya. Keduanya mengakui dosa dan meminta ampunan Allah seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.
Dengan maksiat.
Dengan menghapuskan pengaruh dosa dan hukuman terhadapnya.
Dengan menerima tobat kami dan memaafkan kesalahan seperti ini.
Berdasarkan ayat ini, orang yang terjatuh ke dalam dosa dan maksiat, kemudian mengakui kesalahan, meminta ampunan, menyesalinya dan berhenti melakukan dosa, maka Allah akan memilihnya dan memberinya petunjuk sebagaimana Adam. Sebaliknya barang siapa yang ketika terjatuh ke dalam dosa, kemudian berputus asa dan semakin bertambah dosanya, maka ia serupa dengan Iblis; ia semakin jauh dari Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 23
Menjawab pertanyaan yang merupakan kecaman Allah ini, dengan penuh penyesalan keduanya, yakni adam dan pasangannya, berkata, ya tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri akibat mengikuti perkataan iblis dan melanggar larangan-Mu, padahal engkau telah memperingatkan pada kami. Kami sangat menyesal dan memohon ampun kepada-Mu. Jika engkau tidak mengampuni kami, meng-hapus dosa yang telah kami lakukan, dan memberi rahmat kepada kami dengan memberikan keridaan, taufik, dan hidayah, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. Mendengar permohonan adam dan pasangannya itu, Allah berfirman, turunlah kamu semua dari surga ke bumi! kamu, wahai adam dan keturunanmu, akan saling bermusuhan satu sama lain, yakni setan dan pengikutnya atau juga sebagian manusia menjadi musuh bagi manusia lain. Bumi adalah tempat kediaman sementara dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan, yakni kematian kamu atau hari kiamat nanti. ".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait isi dan arti surat Al-A’raf ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk ummat. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.