Surat Al-A’raf Ayat 4
وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا فَجَآءَهَا بَأْسُنَا بَيَٰتًا أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ
Arab-Latin: Wa kam ming qaryatin ahlaknāhā fa jā`ahā ba`sunā bayātan au hum qā`ilụn
Artinya: Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 4
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan menarik dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari para mufassirun berkaitan makna surat Al-A’raf ayat 4, di antaranya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan banyak dari negeri-negeri yang telah kami hancurkan penduduknya, karena penentangan dan pendustaan mereka terhadap para rasul kami. sehingga hal itu menimpakan pada mereka kehinaan di dunia yang berlanjut dengan kenistaan di akhirat. Maka sekali waktu datanglah siksa kami kepada mereka pada saat mereka tidur pada malam hari, dan sekali waktu saat mereka tidur di siang hari. Allah menyebut dua waktu ini secara khusus, karena merupakan jam tidur dan melepas rasa lelah. Karenanya, kedatangan siksaan pada saat tersebut akan lebih menakutkan dan mengagetkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
4-5. Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya dari kemaksiatan: Umat-umat yang mendustakan rasul mereka telah Kami balas dengan kebinasaan. Kami menimpakan kepada mereka azab secara tiba-tiba, ketika mereka sedang tidur di siang atau malam hari.
Doa dan permintaan tolong mereka saat menyaksikan azab itu tidak lain adalah dengan mengakui segala kezaliman yang telah mereka lakukan, karena sangat menyesal. Namun itu semua tidak bermanfaat lagi bagi mereka, karena mereka telah layak mendapatkan apa yang diancamkan Allah kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
4. Betapa banyak negeri yang Kami binasakan dengan azab Kami tatkala mereka bersikeras mempertahankan kekafiran dan kesesatannya. Maka azab Kami yang sangat keras turun ke negeri itu di saat penduduknya lengah di waktu malam atau siang. Sehingga mereka tidak mampu melindungi diri mereka dari azab tersebut. Bahkan tuhan-tuhan yang mereka sembah pun tidak mampu melindungi mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
4. وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنٰهَا (Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan)
Yakni yang hendak Kami binasakan.
فَجَآءَهَا بَأْسُنَا(maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya)
Yakni Kami membinasakan penduduk banyak negeri yang mendustakan kebenaran dengan azab yang menimpa mereka.
بَيٰتًا(di waktu mereka berada di malam hari)
Yakni di malam hari ketika mereka tidur.
أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ (atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari)
Makna (القيلولة) yakni istirahat di waktu pertengahan siang.
Allah mengkhususkan dua waktu ini (malam hari dan pertengahan siang) karena ini merupakan waktu beristirahat dan mencari ketenangan, sehingga azab yang turun diwaktu tersebut akan lebih keras dan kejam.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
4. Dan betapa banyak negeri dan penghuninya yang mendustakan kebenaran itu Kami kehendaki kehancurannya. Lalu azab kami menimpa mereka di malam hari, sedangkan mereka dalam keadaan tidur atau beristirahat di waktu qailulah yaitu waktu tidur di separuh siang
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan. Siksaan Kami} azab Kami {datang pada malam hari} malam hari {atau pada saat mereka beristirahat} tidur pada siang hari
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
4. kemudian Allah memperingatkan mereka terhadap hukuman-hukumanNya yang menimpa umat-umat yang mendustakan apa yang dibawa oleh Rasul mereka, agar mereka tidak meniru umat-umat itu. Dia berfirman ”betapa banyaknya negeri yang telah kami binasakan maka datanglah siksaan kami (menimpa) penduduknya” yakni azab kami yang keras. ”diwaktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka sedang istirahat di tengah hari” yakni waktu yang mereka lalai, pada waktu mereka bersantai, dimana mereka sama sekali tidak menyangka akan tertimpa kebinasaan, sehingga manakala azab datang mereka tidak bisa melindungi diri mereka. tuhan-tuhan mereka yang mereka harapkan tidak berguna sedikitpun bagi mereka dan tidak pula mengingkari kezhaliman dan kemaksiatan yang mereka lakukan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 4-7
Allah SWt berfirman; (Betapa banyaknya negeri yang Kami binasakan) menentang dan mendustakan para rasul Kami, Lalu hal tersebut membuat mereka ditimpa kehinaan di dunia yang berlangsung sampai di akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang dahulu selalu mereka perolok-olokkan (10)) (Surah Al-An’am)
Firman Allah: (maka datanglah siksa Kami menimpa (penduduknya di waktu mereka berada di malam hari atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari) yaitu di antara mereka ada orang yang datang kepadanya perintah, siksa, dan kemurkaan Allah ketika mereka tidur, yaitu malam hari, atau mereka tidur sebentar, hal itu diambil dari kata “qailulah” yaitu beristirahat di siang hari. kedua waktu itu adalah waktu lengah dan terlena. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? (97) Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksa Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (98)) (Surah Al-A'raf)
Firman Allah: (Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim” (5)) yaitu tidaklah ucapan mereka ketika azab datang kepada mereka, melainkan bahwa mereka mengakui dosa-dosa mereka dan bahwa mereka pantas dengan itu. sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya) (11) Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya (12) Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya.(13) Mereka berkata: "Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim" (14) Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi (15)) (Surah Al-Anbiya’)
Ibnu Jarir berkata,”Dalam ayat ini terdapat dalil yang jelas yang menunjukkan kebenaran riwayat dari Rasulullah SAW yaitu tentang sabda beliau,“Tidaklah suatu kaum dibinasakan sebelum mereka mengakui kesalahan diri sendiri” Abdullah bin Mas'ud berkata,”Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu kaum dibinasakan sebelum mereka mengakui kesalahan diri sendiri” dia berkata,”Aku berkata kepada Abdul Malik,"Bagaimana bisa demikian?" lalu dia membaca ayat ini: (Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”)
Firman Allah SWT: (Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka (6)) sebagaimana firman Allah (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata, "Apakah jawaban kalian kepada para rasul?” (65)) (Surah Al-Qashash) dan ((Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), "Apa jawaban kaummu terhadap (seman)mw?” Para rasul menjawab, "Tidakada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib” (109)) (Surah Al-Maidah) Lalu Allah bertanya kepada semua umat pada hari kiamat Allah tentang jawaban mereka kepada para rasul yang terkait risalahNya kepada mereka. Allah SWT juga bertanya kepada para rasul tentang penyampaian risalahNya. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang tafsir ayat ini, (Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami) (6)) dia berkata, yaitu tentang apa yang mereka sampaikan.
(maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka)) Ibnu Abbas berkata,”Kitab itu diletakkan pada hari kiamat lalu berbicara tentang apa yang mereka kerjakan.
(dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)) yaitu Allah SWT memberitahu hamba-hambaNya pada hari kiamat tentang apa yang telah mereka katakan dan kerjakan, baik kecil maupun besar dan berat maupun ringan. Sesungguhnya Allah SWT Maha Menyaksikan segala sesuatu, sehingga tidak ada satupun hal yang tersembunyi dan terlewat olehNya, bahkan Dia mengetahui pengkhianatan yang dilakukan lewat mata dan apa yang tersimpan di dalam hati. (Dan tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula); dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (59)) (Surah Al-An'am)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 4: Karena mendustakan apa yang dibawa para rasul.
Tidak terpikir dalam benak mereka, jika saat itu siksaan datang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 4
Betapa banyak negeri yang telah kami binasakan, seperti negeri kaum nabi-nabi terdahulu, siksaan kami datang menimpa penduduk-Nya pada malam hari ketika mereka tengah terlelap dalam tidur seperti yang terjadi pada kaum nabi lut yang melakukan homoseks. Negeri mereka dijungkirbalikkan dan dihujani dengan batu. Atau siksaan itu datang pada saat mereka beristirahat pada siang hari seperti yang terjadi pada kaum nabi syuaib yang sering melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan. Mereka disiksa dengan suara yang menggelegar. Azab Allah bisa datang kapan saja, secara tak terduga, bahkan ketika waktu istirahat sekalipun. Maka ketika siksaan kami datang menimpa mereka, keluhan mereka tidak lain, hanya mengucap, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Mereka mengakui dosa-dosanya, tetapi semua penyesalan itu tidak ada gunanya lagi. Mereka tetap dibinasakan. Inilah siksaan mereka di dunia. Di akhirat nanti, azab Allah akan lebih pedih lagi. Mereka akan dimintakan pertanggungjawaban.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjabaran dari banyak ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Support usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.