Surat Al-Ma’idah Ayat 98

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ وَأَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: I'lamū annallāha syadīdul-'iqābi wa annallāha gafụrur raḥīm

Artinya: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« Al-Ma'idah 97Al-Ma'idah 99 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 98

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 98 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati beberapa penjabaran dari banyak pakar tafsir terhadap isi surat Al-Ma’idah ayat 98, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Ketahuilah (wahai sekalian manusia), sesungguhnya Allah Maha keras siksaanNya bagi orang yang mendurhakaiNya, dan sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang terhadap hamba yang bertaubat dan kemabli kepadaNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

98. Hai Manusia, ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya bagi orang yang menyelisihi perintah-Nya dan bermaksiat kepada-Nya, dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang bagi orang yang mematuhi dan mentaati perintah-Nya, serta bagi orang yang bertaubat.

Allah mendahulukan kata 'siksaan' atas kata 'kasih sayang' sebagai tanda bahwa kasih sayang-Nya lebih besar, karena kasih sayang-Nya melampaui kemurkaan-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits; oleh sebab itu Allah berfirman:

ويعفوا عن كثير
“Dan banyak (pula yang) dibiarkannya.” (Al-Maidah: 15)


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

98. Ketahuilah -wahai manusia- bahwasanya hukuman Allah sangat berat bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Tetapi Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Setiap insan selalu membutuhkan dukungan untuk membangkitkan harapannya dan menghilangkan rasa futur yang tertimbun dalam drinya, karena sesungguhnya rasa pesimis yang membayang dalam benaknya adalah faktor utama yang akan membawanya kepada kehancuran, dan tertipu oleh perkara-perkara yang menghalanginya untuk berlomba-lomba untuk menghadirkan kebaikan, oleh karena itu al-Qur'an memberikan solusi dengan menggabungkan antara rasa takut dan harapan yang tiggi sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat ini : { اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ وَأَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ } "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." agar manusia senantisa berjalan dengan bekal rasa takut dan harapan kepada tuhan-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

98. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah itu sangat dahsyat hukumanNya bagi orang yang menentang perintahNya dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang mau bertaubat


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukumanNya dan bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

98. “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksaNya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Maksudnya, hendaknya kedua ilmu ini ada di dalam hatimu dengan keyakinan dan kepastian. Kamu mengetahui bahwa Dia amat berat siksaNya kepada siapa yang menyelisihiNya di dunia dan di akhirat, dan bahwa Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada siapa yang bertaubat dan taat kepadaNYa. Ilmu ini membuahkan untukmu rasa takut terhadap azabNya dan harapan terhadap ampunan dan pahalaNya dan kamu mengetahui apa yang menjadi konsekuensi takut dan harapan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 96-99
Ibnu Abbas dalam riwayat terkenal darinya berkata,””Shaiduhu” adalah sesuatu yang diambil darinya dalam keadaan hidup. (dan makanan (yang berasal) dari laut) sesuai lafazhnya dalam keadaan mati.
Demikian juga diriwayatkan dari Abu Bakar As-Siddiq, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Amr dan Abu Ayyub Al-Anshari, Ikrimah, Abu Salamah bin Abdurrahman, Ibrahim An-Nakha'i dan Hasan Al-Bashri.
Firman Allah (Sebagai makanan yang lezat bagi kalian dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan) yaitu sesuatu yang bermanfaat dan makanan bagi kalian, wahai orang-orang yang diajak bicara (dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan) Mereka adalah orang-orang yang dalam perjalanan. ‘Ikrimah berkata,”bagi orang yang berada di laut dan dalam perjalanan.
Mayoritas ulama menggunakan dalil untuk menghalalkan bangkai hewan laut dengan ayat ini dan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik ibnu Anas, dari Ibnu Wahb; dan Ibnu Kaisan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata,”Rasulullah SAW mengutus sejumlah utusan ke arah pantai. Beliau memerintahkan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah sebagai pemimpin mereka. Jumlah mereka tiga ratus orang, dan aku berada di antara mereka” DIa berkata,”Kami pergi sampai ketika di tengah jalan, perbekalan kami habis. Lalu Abu Ubaidah memerintahkan agar semua perbekalan yang tersisa dari pasukan itu dikumpulkan menjadi satu. Dan bekalku adalah kurma” Dia berkata,”Dia membagikan makanan setiap hari sedikit demi sedikit, sampai habis. Sehingga tidak ada yang tersisa kecuali sebiji kurma” Dia berkata,”Kami mendapati bahwa perbekalan kami habis". Dia berkata,"Kemudian kami sampai di tepi pantai, dan kami menjumpai ikan paus sebesar gundukan tanah yang besar. Lalu pasukan itu makan daging ikan paus tersebut selama delapan belas hari. Kemudian Abu Ubaidah memerintahkan agar dua tulang ikan itu ditegakkan, lalu dia memerintahkan agar seekor unta dilewatkan di bawahnya; dan unta itu tidak menyentuh keduanya. Hadits ini dikeluarkan dalam shahih Bukhari Muslim dan mempunyai banyak jalur dari Jabir.
Ayat ini digunakan sebagai hujjah oleh sebagian ahli fiqih yang berpendapat bahwa semua hewan laut boleh dimakan dan tanpa terkecuali.
Firman Allah: (dan diharamkan atas kalian (menangkap) binatang buruan darat, selama kalian dalam ihram)
yaitu dalam keadaan ihram diharamkan atas kalian melakukan perburuan. Di dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan larangan hal itu. Lalu apabila orang yang berihram sengaja melakukan perburuan, maka dia berdosa dan dikenakan denda, atau jika tidak sengaja, maka dia harus membayar denda, dan dia diharamkan memakan hasil buruannya; karena binatang buruannya itu seperti bangkai baginya, demikian juga bagi orang lain yang sedang ihram, dan orang-orang yang bertahallul,
Firman Allah (Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan (96))
Ibnu Jarir berkata: Allah SWT menyebutkan,"Wahai manusia, takutlah kepada Allah, dan taatlah kepadaNya dalam mengerjakan kewajiban-kewajiban yang Dia perintahkan dan menjauhi hal-hal yang Dia larang untuk kalian dalam ayat-ayat yang Dia turunkan kepada Nabi SAW, termasuk larangan terhadap khamr, perjudian, berhala-berhala, mengundi nasib, dan untuk membunuh binatang buruan darat saat kalian dalam ihram dalam lain. Sesungguhnya Allah adalah tempat kembali kalian. Dia akan menghukum kalian atas kemaksiatan kalian terhadapNya, dan Dia akan membalas kalian, lalu memberi kalian pahala atas ketaatan-ketaatan kalian kepadaNya."
Firman Allah, (Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, hadyu, qalaid).
Allah SWT menyebutkan,”Allah menjadikaan Baitulllah sebagai landasan bagi manusia yang tidak memiliki pemimpin yang memberi batasan dari yang kuat terhadap yang lemah, dari yang jahat terhadap yang baik, dan dari yang zalim terhadap yang dizalimi (Bulan haram, hewan hadyu, dan hewan qalaid) sehingga membatasi masing-masing golongan itu terhadap golongan lainnya, ketika tidak ada yang menegakkan landasan itu bagi mereka. Dia juga menjadikannya sebagai tanda-tanda dan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.
Diriwayatkan dari Mujahid, dia berkata,"Disebut Ka’bah karena karena bentuknya segi empat" Hal yang serupa juga diriwayatkan dari 'Ikrimah.
Ibnu Jarir berkata,”Adapun kata (Al-Ka'bah), maka itu mencakup seluruh wilayah yang haram. Allah menyebutnya sebagai “haram” untuk menunjukkan pengharaman membunuh binatang buruan di dalamnya, melakukan kejahatan di dalamnya, atau merusak pohon-pohonnya"
Ibnu Jarir juga menjelaskan bahwa kata (Qiyaaman linnas) maknanya adalah memberi penjagaan. Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu.
Firman Allah, (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (98))
Ibnu Jarir berkata: Allah SWT menyebutkan, “Wahai manusia, ketahuilah, bahwa Tuhan kalian adalah Dzat yang Maha Mengetahui tentang apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang tersembunyi dariNya, baik perbuatan kalian yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Allah mencatatnya semuanya untuk membalas kkalian berdasarkan hal itu dengan hukuman yang sangat keras terhadap orang yang durhaka dan menentangNya. Dia juga Dzat yang Maha Pengampun terhadap dosa-dosa orang yang taat dan yang bertaubat kepadaNya, Lalu Dia menutupi dan mengabaikan aib-aib mereka itu, lagi Maha Penyayang terhadap mereka dengan tidak menghukum mereka atas dosa-dosa mereka yang telah lalu, setelah pertaubatannya.
Firman Allah, (Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan (99))
Ini adalah perintah dari Allah SWT yang Dia sebutkan sebagai ancaman dan peringatan bagi hamba-hambaNya. Allah menyebutkan, “Wahai manusia, tidak ada kewajiban atas Rasul yang Kami utus kepada kalian, selain memperingatkan hukuman Kami berupa azab yang pedih, menyampaikan hujjah yang jelas kepada kalian, serta menunaikan penyampaian risalah Kami. Kemudian Kami akan memberikan pahala atas orang yang melakukan ketaatan, dan akan memberikan hukuman atas orang yang melakukan kemaksiatan.
(dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan (99)) tidak ada kekhawatiran bagi orang yang taat di antara kalian, yang menerima risalah Kami, dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya, dipisahkan dari orang yang bermaksiat dan menolak risalah Kami, serta tidak mau mengerjakan apa yang diperintahkan, karena Kami mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang yang beramal di antara kalian, yang ditampakkan dengan anggota tubuh mereka dan diucapkan kata-kata mereka. (dan apa yang kamu sembunyikan) yaitu apa yang ada dalam hati kalian, baik keimanan atau kekufuran, keyakinan atau keraguan, bahkan kemunafikan.
Allah SWT berfirman, “Maka siapa saja yang berbuat demikian, maka tidak ada satupun hal yang tersembunyi dari dalam hatinya, atau amalan yang ditampakkannya, baik di langit maupun di bumi. Di sisi Allahlah pahala dan hukuman itu. Jadi benarlah Dia sebagai Dzat yang ditakut dan dipatuhi, dan tidak ditentang"


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 98: Hendaknya kedua ilmu ini, yakni mengetahui bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya terhadap orang yang bermaksiat kepada-Nya dan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang terhadap orang yang bertobat dan taat kepada-Nya, ada dalam diri seseorang sehingga membuahkan rasa takut terhadap siksa-Nya dan mengharap ampunan dan pahala-Nya serta mengerjakan konsekwensi dari keduanya berupa mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 98

Wahai orang-orang beriman, ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya bagi siapa saja yang melanggar hukum-Nya; dan ketahuilah juga bahwa Allah maha pengampun bagi siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang bertobat dari dosa-dosanya dengan tobat nasuha, maha penyayang kepada siapa saja yang menyayangi makhluk-Nya. Allah menyatakan bahwa tidak ada kewajiban seorang rasul menjadikan seseorang untuk beriman, selain menyampaikan kepadanya ajaran Allah dengan benar sehingga ia tidak dapat beralasan bahwa ajaran Allah tidak sampai kepadanya. Dan ketahui jugalah dengan penuh keinsafan bahwa Allah mengetahui apa yang kamu tampakkan dengan ucapan dan perbuatan dan apa yang kamu sembunyikan di dalam hati.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjabaran dari beragam ulama terhadap isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 98 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Terbanyak Dilihat

Ada ratusan topik yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 191, Yasin 40, Al-Fatihah 7, Ali ‘Imran 104, Assalaamualaikum, Al-Baqarah 284-286. Termasuk Luqman 13-14, Al-Fatihah 2, Al-Fatihah 1, Al-Baqarah 216, Al-A’raf, Yunus 41.

  1. Ali ‘Imran 191
  2. Yasin 40
  3. Al-Fatihah 7
  4. Ali ‘Imran 104
  5. Assalaamualaikum
  6. Al-Baqarah 284-286
  7. Luqman 13-14
  8. Al-Fatihah 2
  9. Al-Fatihah 1
  10. Al-Baqarah 216
  11. Al-A’raf
  12. Yunus 41

Pencarian: ayat alquran tentang alam semesta, arti perkata surat yunus ayat 40-41, asmaul husn, surat 36, makna an nisa ayat 59

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.