Surat Al-Ma’idah Ayat 17
لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ ٱلْمَسِيحَ ٱبْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: Laqad kafarallażīna qālū innallāha huwal-masīḥubnu maryam, qul fa may yamliku minallāhi syai`an in arāda ay yuhlikal-masīḥabna maryama wa ummahụ wa man fil-arḍi jamī'ā, wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, yakhluqu mā yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
« Al-Ma'idah 16 ✵ Al-Ma'idah 18 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Berkaitan Surat Al-Ma’idah Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah penting dari ayat ini. Didapati pelbagai penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai isi surat Al-Ma’idah ayat 17, sebagiannya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sungguh telah kafir kaum nasrani yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah itu adalah Isa –almasih putra Maryam. Katakanlah (wahai Rasul), kepada orang-orang bodoh dari kalangan Nasrani itu, ”Seandainya isa al-masih adalah tuhan, sebagaimana yang mereka klaim, tentulah dia akan sanggup menolak ketetapan Allah, apabila ketetapan itu datang kepadanya untuk membinasakannya dan membinasakan ibunya dan seluruh orang yang berada di muka bumi semuanya. Dan sungguh ibunda isa telah meninggal, namun Isa tidak dapat menepis kematian dari ibunya. Begitu pula, dia tidak dapat menghalnginya dari dirinya sendiri. Karena sesungguhnya mereka berdua adalah termasuk hamba-hamba Allah, yang tidak mampu menolak kematian dari diri mereka berdua. Maka ini merupakan dalil yang menunjukan bahwa sesungguhnya isa adalah manusia biasa seperti layaknya segenap anak keturunan Adam, Dan semua objek yang ada di langit dan muka bumi adalah milik Allah, Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya dan mengadakannya. Dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Atas dasar itu, hakikat tauhid menuntut pengesaan Allah dengan memiliki sifat-sifat Rububiyah dan Uluhiyah, maka tidak ada siapapun yang menyertaiNya dari makhlukNya dalam hal tersebut. Dan kebanyakan manusia terjerumus kedalam kesyirikan dan kesesatan akibat pengkultusan mereka terhadap pribadi para nabi dan orang-orang shalih, sebagaimana kaum nasrani mengkultuskan pribadi isa al-masih. Maka alam smesta ini semuanya adalah milik Allah dan hak menciptakan ada di tanganNya semata. Dan apa yang muncul dari kejadian luar biasa dan tanda-tanda kekuasaan, semua itu kembali tergantung kepada Allah. Dia menciptakan apa saja yang dikehendakiNya dan berbuat apa yang diinginkanNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17. Ayat ini menegaskan kekafiran orang yang meyakini bahwa Isa al-Masih adalah anak Allah. Dia hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi rasul yang tidak mampu mendatangkan manfaat atau mudharat bagi dirinya sendiri. Dan jika Allah berkehendak untuk membinasakan Isa dan ibunya serta seluruh manusia yang ada di bumi maka tidak ada seorang makhluk pun yang mampu menghalangi-Nya.
Dan seluruh yang ada di langit dan di bumi merupakan milik Allah dan di bawah kekuasaan-Nya, tidak ada seorang makhluk pun yang mampu menjauhkan dirinya dari mudharat yang telah ditetapkan Allah baginya, terlebih lagi menjauhkan orang lain dari apa yang akan menimpanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Allah adalah Isa putra Maryam. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Siapa yang mampu mencegah Allah jika Dia membinasakan Al-Masih Isa putra Maryam, membisanakan ibunya, dan membinasakan semua orang yang ada di muka bumi jika Dia berkehendak membinasakan mereka? Jika tidak ada seorang pun yang mampu mencegah Allah melakukan hal itu, berarti tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah sedangkan mereka semua, yaitu Isa, ibunya, dan makhluk-makhluk lainnya adalah ciptaan Allah. Langit dan bumi beserta isinya adalah milik Allah. Dia bisa menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Salah satu ciptaan-Nya ialah Isa -‘alaihissalām-, ia seorang hamba dan utusan Allah. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ (Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”)
Yakni akibat perkataan mereka ini mereka menjadi kafir.
قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللهِ شَيْـًٔا (Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah)
Yakni siapakah yang mampu menghalangi Allah.
إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ (jika Dia hendak membinasakan Al Masih)
Apabila tidak ada yang mampu menghalangi-Nya maka diketahui bahwa DIa-lah Tuhan, tiada tuhan selain Dia, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia.
Andai saja Isa al-Masih adalah Tuhan niscaya ia dapat melakukan sesuatu dan mampu membebaskan dirinya dari keburukan. Dan kalian mengaku bahwa ia disalib dan dibunuh, lalu mengapa ia tidak membela diri agar tidak disalib dan dibunuh seandainya ia adalah tuhan. Ia juga tidak mampu membela ibunya dari kematian ketika mendatanginya. Saat ia tidak dapat membelanya maka ia lebih tidak mampu lagi untuk membela kalian dari keputusan Allah.
يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya)
Sebagaimana menciptakan Isa dari ibunya tanpa ayah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17 Sesungguhnya mereka telah menjadi kafir orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah wahai Rasul: “Maka siapakah gerangan yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?”. Meskipun Isa diklaim sebagai Tuhan oleh orang Nasrani maka dia tidak akan kuasa sedikitpun untuk menahan kebinasaan atau kematian yang datang kepadanya atau ibunya. Dia tidak kuasa atas itu, dan dia lebih tidak kuasa untuk menahan ketentuan Allah untuk kalian. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada sesuatu apapun yang dapat melemahkan-Nya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh, benar-benar telah ingkar orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itulah Isa putra Maryam.” Katakanlah, “Siapakah yang dapat menghalang-halangi Allah} Siapakah yang mampu mencegah Allah untuk memerintahkan sesuatu {jika Dia hendak membinasakan Isa putra Maryam, ibunya, dan seluruh yang berada di bumi” Milik Allahlah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17. Manakala Allah menyebutkan pengambilan janji atas orang-orang Yahudi dan Nasrani dan bahwa mereka tidak menunaikannya, justru mereka melanggarnya, maka Allah menyebutkan perkataan mereka yang buruk. Allah menyebutkan perkataan orang-orang Nasrani, perkataan yang tidak diucapkan oleh siapa pun selain mereka yaitu, bahwa Allah adalah al-Masih bin Maryam, dengan alasan karena dia dilahirkan tanpa bapak, maka mereka meyakini padanya dengan keyakinan yang batil ini, padahal Hawa sama dengannya, dia diciptakan tanpa ibu, bahkan Adam, dia lebih luar biasa, karena dia diciptakan tanpa bapak dan ibu. Mengapa mereka tidak menyematkan gelar ketuhanan kepada keduanya seperti yang mereka lakukan kepada al-Masih? Ini menunjukkan bahwa ucapan mereka itu hanyalah sekedar mengikuti hawa nafsu tanpa bukti dan argument.
Maka Allah membantah mereka dengan dalil aqli (logika) yang jelas. Maka FirmanNya, “Katakanlah, ‘Maka siapakah gerangan yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan al-Masih putra Maryam berserta ibunya dan seluruh orang—orang yang berada di bumi semuanya?’ “ jika orang-orang yang disebutkan dalam ayat ini tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri seandainya Allah hendak membinasakan mereka, maka hal itu menunjukkan kebatilan ketuhanan orang yang tidak mampu menolak kebinasaan dan tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri darinya.
Di antara bukti-bukti lain adalah, bahwa “kepunyaan Allah,” semata “kerajaan langit dan bumi.” Dia mengatur mereka dengan hukum alam, hukum syar’i dan hukuman balasan. Mereka adalah para makhluk yang dimiliki oleh Allah yang diatur. Apakah layak seorang hamba, makhluk yang miskin menjadi Tuhan Yang Mahakaya dari segala segi? Ini adalah kemustahilan paling besar. Dan tidak ada bukti dari kekaguman mereka dari penciptaan al-Masih putra Maryam tanpa bapak, karena Allah “menciptakan apa yang dikehendakiNya.” Jika Dia berkehendak, maka Dia menciptakan dari bapak dan ibu seperti manusia pada umumnya, jika Dia berkehendak, maka dari bapak tanpa ibu seperti Hawa, dan jika Dia berkehendak, maka dari ibu tanpa bapak seperti Isa, serta jika Dia berkehendak, maka tanpa bapak dan ibu seperti Adam.
Allah menciptakan makhlukNya bermacam-macam dengan kehendakNya yang pasti terlaksana yang tiada sesuatu pun yang menghalang-halanginya. Oleh karena itu Dia berfirman, “Dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-18
Allah berfirman seraya memberitahukan tentang keingkaran orang-orang Nasrani dalam klaim mereka tentang nabi Isa putra Maryam (yang sebenarnya adalah salah satu hamba dan makhluk Allah) bahwa dia adalah Allah. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan ketinggianNya yang Maha Agung. Kemudian, Allah berfirman seraya memberitahukan tentang kekuasaanNya atas segala sesuatu dan bahwa semuanya berada di bawah kuasaNya. (Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?") yaitu jika Dia menghendaki hal itu, maka siapa yang bisa mencegahNya melakukan itu atau siapa yang mampu melarangNya agar tidak melakukan itu. Kemudian Allah berfirman (Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) bahwa semua makhluk yang ada itu adalah milikNya dan ciptaanNya. Dia Maha Kuasa atas apa yang Dia kehendaki. Dia tidak dimintai pertanggungjawaban atas apa yang Dia perbuat dengan kuasa, keadilan dan keagunganNya. Ini adalah balasan atas orang-orang Nasrani, laknat Allah atas mereka secara terus menerus sampai hari kiamat.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menolak orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam kebohongan dan sesuatu yang mereka ada-adakan, (Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya") yaitu kami adalah keturunan para nabi dan mereka adalah anak-anakNya, Dia memberi pertolongan kepada mereka, jadi Dia mencintai kami. Mereka menuqilnya dari kitab mereka bahwa Allah SWT berfirman kepada hambaNya Israil,”Kamu adalah anakku pertamaku” Lalu mereka menafsirkan hal ini dengan penafsiran yang berbeda dan mengubahnya. Beberapa orang yang berakal di antara mereka yang memeluk Islam menolak mereka. lalu mereka berkata,”Julukan ini diberikan kepada mereka untuk memberi kemuliaan dan penghormatan” Sebagaimana orang-orang Nasrani yang menuqil dari kitab mereka bahwa Isa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya, aku pergi kepada Bapa-ku dan Bapamu” yaitu Tuhanku dan Tuhan kalian. Akan tetapi yang jelas bahwa mereka tidak mengklaim kenabian seperti yang mereka klaimkan untuk nabi Isa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kedudukan mereka di sisi Allah dan memperoleh perhatian khusus dariNya." Oleh karena itu mereka berkata (Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya) Allah SWT berfirman untuk menanggapi klaim mereka (Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?") yaitu jika kalian itu seperti yang kalian akui bahwa kalian adalah anak-anakNya dan kekasih-kekasihNya, maka kenapa Dia menyiapkan neraka Jahanam untuk kalian akibat dari keingkaran, kebohongan, dan sesuatu yang kalian ada-adakan?
(tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya) yaitu kalian memiliki seorang teladan seperti diri kalian dari anak cucu Adam. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Bijaksana bagi semua hamba-hambaNya (Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya) Dia Maha Berbuat sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, tidak ada yang bisa menolak ketentuanNya, dan Dia itu sangat cepat perhitungannya. (Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya) yaitu bahwa semuanya itu adlaah milikNya dan di bawah kuasaNya (Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu)) yaitu tempat kembali, sehingga Dia akan memberi keputusan kepada hamba-hambaNya sesuai dengan kehendakNya, dan Dia Maha Adil yang tidak akan berbuat zalim.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Telah datang kepada Rasulullah SAW, Nu’man bin Adha’, Bahri bin Amr, dan Syas bin Adi. Mereka berbicara kepada Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW berbicara kepada mereka, mengajak mereka kepada Allah, dan memperingatkan mereka tentang murkaNya. Lalu mereka berkata, “Kami tidak takut, wahai Muhammad, Kami ini demi Allah adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasihNya” sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani. Kemudian Allah menurunkan ayat mengenai mereka, (Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya"…..) hingga akhir ayat. Hal itu diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir. Mereka juga meriwayatkan melalui jalur As-Suddi tentang firman Allah (Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya") Adapun perkataan mereka (Kami ini adalah anak-anak Allah) yaitu mereka berkata,”Sesungguhnya Allah memberi wahyu kepada Israil (Ya’kub) bahwa anakmu adalah anak yang pertama di antara semua anak” Lalu Dia memasukkan mereka ke dalam neraka. Mereka di dalamnya selama empat puluh malam sampai api neraka itu menyucikan dan membersihkan dosa-dosa mereka. Kemudian seorang penyeru akan menyeru mereka bahwa setiap orang yang berkhitan dari Bani Israil akan keluar, lalu mereka keluar” Itu adalah ucapan mereka (Kami tidak akan dimasukkan ke dalam neraka kecuali hanya beberapa hari yang dapat dihitung)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Ma’idah ayat 17: Perkataan ini diucapkan oleh salah satu sekte Nasrani, yaitu sekte Ya'qubiyyah. Alasan mereka adalah karena Nabi Isa 'alaihis salam lahir tanpa bapak, padahal ada yang lebih aneh lagi, yaitu Hawa' yang diciptakan tanpa ibu, dan Adam diciptakan tanpa bapak dan ibu. Hal ini menunjukkan bahwa ucapan mereka ini hanya didasari hawa nafsu tanpa bukti dan dalil sama sekali.
Kalau seandainya Al Masih adalah tuhan, tentu dia mampu menghalanginya.
Semua yang ada di langit dan di bumi milik Allah dan diatur-Nya, oleh karenanya apakah layak milik-Nya sekaligus sebagai hamba-Nya yang fakir menjadi tuhan yang disembah.
Oleh karena itu, tidaklah aneh jika Al Masih Isa putera Maryam diciptakan tanpa bapak, karena Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Jika Dia menghendaki, Dia menciptakan manusia dari laki-laki dan wanita seperti halnya manusia semuanya, dan jika Dia menghendaki, Dia ciptakan seseorang dari laki-laki tanpa wanita seperti halnya Hawa', dan jika Dia menghendaki, Dia ciptakan seseorang dari wanita tanpa laki-laki seperti Isa, dan jika Dia menghendaki, Dia ciptakan seseorang tanpa laki-laki dan wanita seperti Adam 'alaihis salam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 17
Setelah menjelaskan fungsi diutusnya para rasul dan kedatangan kitab suci sebagai petunjuk ke jalan keselamatan, ayat ini menjelaskan bahwa salah satu kegelapan yang menyelubungi jiwa dan pikiran ahli kitab adalah kepercayaan mereka tentang tuhan. Sungguh, telah kafir orang-orang, yakni segolongan orang-orang nasrani, yang berkata, sesungguhnya Allah itu dialah al-masih putra maryam, yakni bahwa isa al-masih adalah tuhan atau anak tuhan. Keyakinan mereka itu sungguh sesat. Untuk membuktikan kesesatan itu, katakanlah, wahai nabi Muhammad, siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika dia hendak membinasakan al-masih putra maryam itu beserta ibunya dan seluruh manusia yang berada di bumi' tentu tidak ada. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Dia menciptakan apa yang dia kehendaki sesuai dengan cara yang dipilih-Nya, di antaranya menciptakan seorang manusia tanpa ayah yaitu nabi isa. Dan Allah mahakuasa atas segala sesuatu kesesatan lainnya yang terjadi pada orang-orang yahudi dan nasrani adalah bahwa mereka menganggap dirinya sebagai anak dan sebagai kekasih Allah. Ayat ini meluruskan pandangan mereka. Orang yahudi dan nasrani, masing-masing dari mereka itu mempunyai keyakinan dan berkata, kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, selain kami bukanlah anak-anak-Nya atau kekasih-Nya. Perkataan mereka itu tidak benar. Oleh karena itu, katakanlah, mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu' jika benar kamu anak-anak Allah dan kekasihnya, niscaya dia tidak akan menyiksamu. Tidak, kamu bukanlah anak Allah dan bukan pula kekasih-Nya! kamu adalah manusia biasa di antara orang-orang yang dia ciptakan. Mereka akan disiksa apabila berdosa, dan diberi pahala apabila berbuat kebajikan. Dia mengampuni siapa yang dia kehendaki di antara para hamba-Nya itu, termasuk orang-orang yahudi dan nasrani, dan menyiksa siapa yang dia kehendaki dengan seadil-adilnya. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, semua berada di bawah kendali kekuasaan-Nya. Dan kepada-Nya, yakni kepada Allah semata-mata, semua akan kembali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penafsiran dari kalangan pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 17 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.