Surat An-Nisa Ayat 166

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَّٰكِنِ ٱللَّهُ يَشْهَدُ بِمَآ أَنزَلَ إِلَيْكَ ۖ أَنزَلَهُۥ بِعِلْمِهِۦ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَشْهَدُونَ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا

Arab-Latin: Lākinillāhu yasy-hadu bimā anzala ilaika anzalahụ bi'ilmih, wal-malā`ikatu yasy-hadụn, wa kafā billāhi syahīdā

Artinya: (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.

« An-Nisa 165An-Nisa 167 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 166

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 166 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penafsiran dari kalangan ulama mengenai makna surat An-Nisa ayat 166, misalnya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apabila kaum yahudi dan orang-orang selain mereka kafir kepadamu (wahai rasul), maka Allah bersaksi bagimu bahwa kamu sesungguhnya adalah rasulNya yang Dia telah menurunkann al-qur’an yang agung kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmuNya. Begitu pula para malaikat bersaksi atas kebenaran apa yang diwahyukan kepadamu. Dan persaksian Allah saja sudahlah cukup.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

166. Jika para Ahli kitab mengingkari kenabian dan kerasulanmu Hai Muhammad, maka sesungguhnya Allah bersaksi bahwa engkau adalah utusan-Nya dan risalah yang engkau bawa adalah risalah yang benar. Allah Maha Mengetahui kepada siapa Dia berikan risalah-Nya dan mengetahui siapa yang Dia beri, dan para malaikat membenarkan dan membelamu. Cukuplah Allah bagimu sebagai saksi atas kebenaranmu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

166. Jika orang-orang Yahudi ingkar kepadamu -wahai Rasul- sesungguhnya Allah bersaksi tentang kebenaran kitab Al-Qur`ān yang Dia turunkan kepadamu. Di dalam kitab itu Allah menurunkan ilmu-Nya yang hendak Dia beritahukan kepada hamba-hamba-Nya perihal apa yang Dia sukai dan Dia ridai, juga apa yang Dia benci dan Dia tolak. Dan para malaikat pun bersaksi atas kebenaran agama yang kamu bawa bersama dengan kesaksian Allah. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. Karena kesaksian-Nya bisa mencukupi kesaksian yang lain.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

166. أَنزَلَهُۥ بِعِلْمِهِۦ ۖ (Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya)
Yakni dengan ilmu-Nya yang tidak ada yang mengetahui selain-Nya dalam hal bahwa kamu (Muhammad) berhak dipilih Allah untuk diberi kenabian dan diturunkan kepadamu al-Qur’an.

وَكَفَىٰ بِاللهِ شَهِيدًا (Cukuplah Allah yang mengakuinya)
Maka tidak ada saksi yang lebih mulia dibandingkan dengan-Nya.
Yakni maka janganlah kamu bersedih hati atas pengingkaran yang di lakukan para orang kafir terhadapmu karena pengakuan Allah cukup bagimu, begitu pula mu’jizat-mu’jizat yang Dia berikan kepadamu merupakan bukti-bukti yang jelas.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

166 Mereka tidak mau mengakui Al-quran yang diturunkan kepadamu itu. Allah telah menurunkan Al-quran dengan ilmu-Nya, tidak ada yang mengetahui selain Dia, sebab engkau adalah pemilik derajat kenabian dan yang diberi Al-quran. Malaikat-malaikat pun menjadi saksi bahwa engkau adalah rasul Allah. Cukuplah Allah yang mengakuinya, karena pengakuan-Nya saja itu sudah mencukupi. Ayat ini turun ketika orang-orang musyrik berkata: Kami tidak mau mengakui bahwa engka mendapatkan wahyu. Dan sebagian orang-orang Yahudi berkata: Kami tidak tahu menahu wahai Muhammad bahwa Allah telah menjadikanmu sebagai utusan, dan ataupun telah menurunkan sesuatu kepadamu. Al-quran telah mengisahkan perkataan orang Yahudi pada surat Al an’am ayat 91. Al kalbiy berkata: Sesungguhnya para pembesar Makkah mendatangi rasul dan berkata kepada rasul: Kami bertanya kepadamu tentang Yahudi, mereka mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui siapa kamu wahai Muhammad. Maka dari itu tunjukkan kepada kami siapa yang bisa menjadi saksi bahwa engkau adalah utusan Allah kepada kami. Maka turunlah ayat ini.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Akan tetapi Allah bersaksi atas apa yang telah Allah turunkan kepadamu. Dia menurunkannya dengan ilmuNya} di dalamnya terdapat ilmuNya yang mengangkat para hamba {para malaikat bersaksi. Cukuplah Allah menjadi saksi


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

166. Tatkala disebutkan bahwa Allah menurunkan wahyu kepada RasulNya Muhammad sebagaimana Allah juga menurunkan wahyuNya kepada saudara-saudaranya para rasul sebelumnya, kemudian Allah mengabarkan tentang kesaksianNya atas kerasulan Muhammad dan kebenaran dakwah yang dibawa olehnya, dan bahwasanya Dia (Allah) “menurunkannya dengan ilmuNya,” indikasi maknanya adalah, Allah menurunkannya dengan memuat ilmuNya. Artinya, al-Quran itu mengandung ilmu-ilmu dari Allah, hukum-hukum syariat dan berita-berita ghaib yang merupakan di antara ilmu Allah yang diajarkannya kepada hamba-hambaNya. Kemungkinan lain maksud ayat ini adalah, Allah menurunkannya dengan bersumber dari ilmuNya. Maka atas dasar ini, ayat tersebut menjadi isyarat dan perhatian kepada kesaksian Allah, dan bahwa maknanya adalah, Allah menurunkan al-Quran ini yang mengandung perintah dan larangan, sedang Allah mengetahui itu semua, mengetahui kondisi orang yang diturunkan kepadanya, dan mengetahui bahwa ia akan menyeru manusia dengannya, maka barangsiapa yang menerima dan mempercayainya, niscaya ia menjadi walinya dan barangsiapa yang mendustai dan memusuhinya, maka ia adalah musuhnya, dan ia telah menghalalkan darah dan hartanya.
Allah menguatkannya, menjamin pembelaannya, memenuhi permohonan-permohonannya, menghinakan musuh-musuhnya dan menolong wali-walinya. Maka apakah ada kesaksian yang lebih agung dan lebih besar dari kesaksian ini? Tidaklah mungkin bisa mencela kesaksian tersebut kecuali dengan mencela ilmu Allah, kuasaNya dan hikmahNya. Sedang pemberitaan Allah tentang kesaksian malaikat atas apa yang diturunkan kepada RasulNya, disebabkan oleh kesempurnaan iman mereka dan kemuliaan perkara yang disaksikan tersebut, dan sesungguhnya perkara yang agung itu tidaklah disaksikan kecuali oleh orang-orang yang khusus, sebagaimana Allah berfirman tentang kesaksian atas tauhid,
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Ali Imran: 18)
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al-Fath:28).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 166-170
Ketika Allah berfirman, (Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu...) [Surah An-Nisa: 163] sampai akhir konteks ayat ini, untukmeneguhkan kenabian Rasulallah SAW dan untuk menjawab orang yang mengingkari kenabian dari kalangan orang-orang musyrik dan Ahli Kitab. Allah SWT berfirman, (Tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu) yaitu jika ada yang mengingkarinya di antara orang yang mendustakanmu dan menentangmu, maka Allah bersaksi bahwa kamu adalah RasulNya yang telah diberikan kitab yang agung, yaitu Al-Quran (Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (42)) [Fushilat]. Oleh karena itu Allah berfirman, (Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya) yaitu dalam pengetahuanNya yang Dia kehendaki untuk memberikannya kepada hamba-hambaNya berupa bukti-bukti, petunjuk, dan perbedaan antara apa yang dicintai dan diridhai Allah serta apa yang Dia benci dan dia tolak. Di dalamnya terdapat pengetahuan tentang perkara-perkara ghaib yang telah terjadi sebelumnya dan yang akan datang. Di dalamnya juga terdapat serta penggambaran sifat-sifat Allah SWT yang Maha Suci yang tidak diketahui oleh nabi yang diutus maupun malaikat yang didekatkan, kecuali jika Allah mengajarkannya kepada mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman, (dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya) [Surah Al-Baqarah: 255] dan (sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya) [Surah Thaha: 110].
Firman Allah, (dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi) yaitu membenarkan apa yang telah datang, diwahyukan, dan diturunkan kepadamu, bersamaan dengan kesaksian Allah SWT atas hal itu (Cukuplah Allah yang menjadi saksi)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Sekelompok orang Yahudi datang kepada Rasulullah SAW dan beliau bersabda kepada mereka, “Demi Allah, Aku tahu bahwa kalian sudah tahu bahwa aku adalah Rasul Allah.” Lalu mereka berkata, “Kami tidak tahu hal tersebut.” Lalu Allah menurunkan ayat, (Tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi. Cukuplah Allah yang menjadi saksi (166).
Firman Allah, (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya (167)) yaitu mereka telah melakukan keingkaran dalam diri mereka sendiri, lalu tidak mengikuti kebenaran, dan berusaha menghalangi orang lain dari mengikuti dan meneladaninya. Mereka telah menyimpang, tersesat, dan menjauh dari kebenaran dengan dengan sejauh-jauhnya. Kemudian Allah memberitahukan tentang ketentuanNya bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayatNya, kitabNya, dan RasulNya, yaitu orang-orang menzalimi diri sendiri dengan hal ini, dan menghalangi orang lain dari jalanNya serta melakukan perbuatan dosa, melanggar hal-hal yang diharamkan olehNya dimana Dia tidak akan mengampuni mereka (mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka) yaitu jalan menuju kebaikan, (kecuali jalan ke neraka Jahannam) Ini adalah bentuk istitsna’ munqati’ (mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah) Kemudian Allah berfirman, (Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu) yaitu telah datang kepada kalian, nabi Muhammad SAW dengan membawa petunjuk, agama yang benar, dan penjelasan yang jelas dari Allah. Maka berimanlah kepada apa yang dia bawa kepada kalian dan ikutilah dia, itu adalah kebaikan bagi kalian. Kemudian Allah berfirman, (Dan jika kamu kafir, karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah) yaitu Dia Maha Kaya yang tidak memerlukan kalian dan keimanan kalian, dan tidak akan merugi karena kekufuran kalian. Sebagaimana Allah SWT berfirman, (Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (8)) [Surah Ibrahim]. Di sini Allah juga berfirman, (Dan adalah Allah Maha Mengetahui) tentang siapa yang pantas untuk mendapatkan petunjuk, lalu Dia memberi petunjuk kepadanya, dan siapa yang pantas untuk kesesatan, maka Dia menyesatkannya” (Maha Bijaksana) dalam firmanNya, perbuatanNya, hukumNya, dan takdirNya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 166: Tetapi Allah menyaksikan (bahwa) apa yang Ia turunkan kepadamu itu, Ia turunkan dengan pengetahuan-Nya dan malaikat-malaikat (pun) menyaksikan padahal Allah itu (saja) Saksi,- cukup sebagai.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam tafsir Jalaalain diterangkan, bahwa ayat ini turun ketika orang-orang Yahudi ditanya tentang kenabian Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka mengingkarinya, maka pada ayat di atas Allah menerangkan bahwa Allah yang menjadi saksi terhadap kenabian Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, demikian juga terhadap kebenaran kitab yang diturunkan kepadanya.

Bisa maksudnya, bahwa di dalamnya mengandung ilmu-Nya, yakni di dalamnya terdapat pengetahuan tentang ketuhanan, hukum-hukum syar'i, dan berita-berita ghaib, di mana hal itu termasuk ilmu Allah yang diajarkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Bisa juga maksudnya, bahwa Allah menurunkannya muncul dari pengetahuan-Nya, di mana hal ini terdapat isyarat dan pemberitahuan tentang persaksian-Nya, sehingga maksudnya adalah apabila Allah menurunkan Al Qur'an yang mengandung perintah dan larangan, sedangkan Dia mengetahui hal itu, mengetahui pula keadaan orang yang diturunkan kepadanya kitab itu, Dia mengajak pula manusia kepadanya, maka barang siapa yang mendatangi sesuan itu dan membenarkannya, maka dia adalah wali-Nya, sebaliknya barang siapa yang mendustakannya dan memusuhinya, maka dia menjadi musuh-Nya, lantas persaksian apa yang lebih besar daripada persaksian ini, di mana persaksian itu tidak mungkin dicacatkan kecuali sama saja mencacatkan pengetahuan Allah, kekuasaan-Nya dan hikmah-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 166

Tetapi, ketahuilah bahwa Allah menjadi saksi atas kebenaran alqur'an, kitab suci yang diturunkan-Nya kepadamu, wahai Muhammad. Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya yang amat sempurna, dan demikian pula para malaikat pun menyaksikan kebenaran Al-Qur'an itu. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi, sebab dia yang mengutusmu dan mewahyukan Al-Qur'an kepadamu. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, tidak percaya kepada Allah dan kepada kebenaran Al-Qur'an, dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya, dari jalan yang benar disebabkan oleh kekafirannya itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari berbagai ahli ilmu terhadap makna dan arti surat An-Nisa ayat 166 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikunjungi

Ada banyak materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 4, At-Tin 4, Al-Muthaffifin, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48, An-Nahl 114. Juga At-Taubah, Ali ‘Imran 190, Al-Anbiya 30, Al-Fatihah 5, Al-Humazah, An-Nisa.

  1. Al-Fatihah 4
  2. At-Tin 4
  3. Al-Muthaffifin
  4. Al-A’raf 54
  5. Al-Ma’idah 48
  6. An-Nahl 114
  7. At-Taubah
  8. Ali ‘Imran 190
  9. Al-Anbiya 30
  10. Al-Fatihah 5
  11. Al-Humazah
  12. An-Nisa

Pencarian: ayat al quraisy, al fajr ayat 16, arti al fatihah ayat 5, surat al an am ayat 152, surat ali imran ayat 148

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: