Surat An-Nisa Ayat 139
ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۚ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلْعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
Arab-Latin: Allażīna yattakhiżụnal-kāfirīna auliyā`a min dụnil-mu`minīn, a yabtagụna 'indahumul-'izzata fa innal-'izzata lillāhi jamī'ā
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat An-Nisa Ayat 139
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 139 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penjelasan dari berbagai ahli ilmu mengenai kandungan surat An-Nisa ayat 139, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Yaitu orang-orang loyal kepada orang-orang kafir dan menjadikan mereka sebagai penolong-penolong bagi mereka dan meninggalkan kesetiaan kepada kaum mukminin serta tidak menginginkan jalinan kasih sayang dengan kaum mukminin. Apakah dengan cara itu mereka mencari pertolongan dan kekuatan di sisi orang-orang kafir? sesungguhnya mereka tidak punya semua itu; sebab pertolongan, kemuliaan dan kekuatan semuanya hanya milik Allah semata.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
139. Kemudian Allah menjelaskan sebagian sifat mereka yang layak untuk direndahkan. Orang-orang munafik itu menjadikan orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin sebagai kekasih dan penolong, yang tidak menjadikan kaum muslimin sebagai penolong mereka. Meskipun mereka melakukan itu demi mendapat kemenangan dan perlindungan namun sesungguhnya kemenangan dan kemuliaan adalah milik Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, maka hendaklah mereka meminta kemuliaan itu dari Allah dengan keimanan yang benar.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
139. Azab ini dijatuhkan kepada mereka (orang-orang munafik) karena mereka menjadikan orang-orang kafir sebagai penolong dan pendukungnya, bukan orang-orang mukmin. Sungguh mengherankan bila mereka menjadikan orang-orang kafir itu sebagai penolong. Apakah mereka mengharapkan kekuatan dan perlindungan dari orang-orang kafir agar azab tersebut terangkat? Padahal kekuatan dan perlindungan itu semua hanya ada di sisi Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
139. الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ (orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong)
Yakni penolong mereka dalam kekafiran dan membantu mereka dalam kesesatan.
من دون المؤمنين (selain orang-orang beriman)
Mereka tidak menjadikan orang-orang beriman sebagai penolong.
أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيعًا (Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah)
Adapun izzah (kekuatan) yang berasal dari selain-Nya maka itu adalah dari curahan dan kemurahan-Nya.
Makna dari izzah adalah kemenangan, kekuatan, dan keberhasilan dalam menjalankan urusan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
139 Mereka adalah orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ini adalah suatu kesalahan, maka sesungguhnya semua kekuatan dunia dan akhirat adalah kepunyaan Allah. Dia lah yang menganugerahkan kemuliaan dengan karunia bagi para hamba yang Dia kehendaki
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung selain orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari} apakah mereka mencari {kekuatan di sisi orang kafir itu Sesungguhnya semua kemuliaan itu} kekuatan dan kenikmatan {itu hanya milik Allah semua
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
138-139. al-Basyarah kabar gembira itu biasanya dipakai pada perkara yang baik, dan terkadang dipakai dalam perkara yang buruk dengan syarat, seperti dalam ayat ini Allah berfirman ”Kabarkanlah kepada orang-orang munafik,” yaitu orang-orang yang menampakkan Islam dan menyembunyikan kekufuran dengan kabar yang paling jelek dan paling buruk, yaitu azab yang pedih. Yang demikian itu karena mereka mencintai orang-orang kafir dan menolong mereka, membela mereka serta meninggalkan cinta dan kasih sayang kepada kepada kaum Mukminin, perkara apakah yang mendorong mereka melakukan hal tersebut? Apakah mereka mengharapkan kemuliaan dari orang-orang kafir itu? Seperti inilah kenyataan dari orang-orang munafik, prasangka mereka buruk terhadap Allah, keyakinan mereka lemah terhadap pertolongan Allah kepada kaum Mukminin, dan mereka menyaksikan beberapa faktor pendorong pada kaum kafir namun pandangan mereka pendek tentang akibat yang terjadi di balik itu, hingga membuat mereka menjadi kaum kafir sebagai penolong yang mereka banggakan dan meminta pertolongan mereka. Padahal kenyataannya adalah seluruh kemuliaan itu adalah milik Allah, dan sesungguhnya ubun-ubun para hamba ada di tangan Allah dan kehendakNya pastilah terlaksana pada mereka. Dan sesungguhnya Allah telah menjamin untuk membela agamaNya dan hamba-hambaNya yang beriman, walaupun diselingi dengan beberapa ujian dan cobaan bagi hamba-hambaNya yang beriman tersebut dan musuh berkuasa atas mereka dengan penguasaan yang bersifat sementara, karena sesungguhnya hasil akhir yang baik dan kebahagiaan itu adalah milik kaum Mukminin.
Ayat ini mengandung ancaman yang besar atas tindakan menjadikan kaum kafir sebagai penolong dan pembela, dan bahwa hal seperti itu adalah di antara sifat-sifat kaum munafik, dan bahwa keimanan itu menuntut untuk mencintai kaum Mukminin dan menjadikan mereka sebagai penolong dan pembela, dan membenci kaum kafir dan memusuhi mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 137-140
Allah SWT memberitahu tentang orang yang beriman, kemudian dia keluar dari keimanan itu, lalu dia kembali dan terus menerus dan bertambah dalam kesesatannya hingga dia meninggal dunia. Sehingga , tidak ada pertaubatan bagi orang itu setelah kematiannya, dan Allah tidak akan mengampuninya atau memberinya jalan keluar menuju petunjuk. Oleh karena itu Allah berfirman, (maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (kemudian bertambah kekafirannya) yaitu mereka bertambah dalam kekafirannya sampai mereka mati. Demikian juga yang diungkapkan oleh Mujahid.
Kemudian Allah berfirman, (Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (138)) yaitu orang-orang munafik memiliki sifat ini. Mereka pertama-tama beriman, kemudian mereka kafir, sehingga hati mereka dikunci mati. Kemudian Allah menggambarkan bahwa mereka memilih orang-orang kafir sebagai teman daripada orang-orang mukmin. Yaitu sebenarnya mereka sejatinya mendukung dan menyatakan kesukaan mereka kepada orang-orang kafir. Ketika mereka bertemu dengan orang-orang kafir, mereka berkata,”Sesungguhnya kami bersama kalian, sesungguhnya kami hanya mengolok-olok orang mukmin dengan menampakkan persetujuan kami dengan mereka” Allah berfirman seraya mencela atas apa yang mereka lakukan berupa mendukung orang-orang kafir (Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?) Kemudian Allah memberitahukan bahwa segala kekuatan itu hanya milikNya dan tidak ada sekutu bagiNya dan bagi orang yang menjadikan sekutu untukNya Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain (Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya) (Surah Faathir: 10) dan (Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui) (Surah Al-Munafiqun: 8) Tujuan dari hal ini adalah mendorong orang-orang untuk mencari kekuatan dari sisi Allah, meminta perlindungan dengan kepadaNya, dan bergabung dengan hamba-hambaNya yang mukmin yang akan mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat"
Firman Allah: (Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka) yaitu jika kalian tetap melakukan sesuatu yang dilarang setelah sampai larangan itu kepada kalian serta kalian senang untuk duduk-duduk bersama mereka di tempat yang digunakan (oleh mereka) untuk mengingkari ayat-ayat Allah, memperolok-oloknya, dan meremehkannya, lalu kalian menyampaikan kesenangan kalian dengan duduk di situ kepada mereka. Maka sungguh kalian telah ikut serta dalam perbuatan mereka itu di sana. Oleh karena itu Allah berfirman (tentulah kamu serupa dengan mereka) dalam dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah dia duduk di meja makan yang di atasnya dipenuhi oleh khamr”
Dalam ayat ini, yang ditekankan sebagai larangan terkait hal itu dalam ayat ini adalah firman Allah dalam surat Al-An'am, yang merupakan surat Makkiyah, (Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu) (68)) (Surah Al-An'am). Muqatil bin Hayyan berkata bahwa ayat ini telah menasakh oleh ayat dalam surat Al-An'am, yaitu bahwa firmanNya (tentulah kamu serupa dengan mereka) untuk firmanNya, (Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa) (Surah Al-An'am: 69) Firman Allah, (Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam) yaitu sebagaimana mereka ikut serta dalam kekufuran, Allah juga menyatukan mereka dalam azab neraka Jahannam selamanya, dan mengumpulkan mereka dalam tempat siksaan, hukuman, belenggu, dan akan meminum dan mandi dengan air yang sangat dan mereka akan terus seperti itu"
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nisa ayat 139: (Ialah yang mengambil kafir-kafir sebagai ketua, tidak Mu'minin. Apakah mereka cari kemuliaan di sisi mereka (yang kafir) itu padahal sesungguhnya sekalian kemuliaan itu adalah bagi Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Inilah keadaan mereka kaum munafik, mereka bersangka buruk kepada Allah dan kurang yakin bahwa Allah akan memenangkan hamba-hamba-Nya yang mukmin, padahal kekuatan itu milik Allah semuanya, semua makhluk dalam kekuasaan-Nya, dan kehendak-Nya berlaku pada mereka. Dia menjamin akan memenangkan agama-Nya dan memenangkan hamba-hamba-Nya yang mukmin, kalau pun terkadang musuh yang menang, namun tidak selamanya, karena kemenangan terakhir akan diperoleh kaum mukmin. Dalam ayat ini terdapat ancaman memberikan wala' (loyalitas) kepada kaum kafir dan meninggalkan berwala' kepada kaum mukmin, dan bahwa yang demikian termasuk sifat orang-orang munafik, padahal keimanan yang sesungguhnya menghendaki mencintai kaum mukmin dan berwala' kepada mereka serta membenci orang-orang kafir dan memusuhi mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 139
Walau mengaku beriman, mereka sebenarnya tetap dalam keadaan kufur dan menyembunyikannya. Salah satu buktinya ialah bahwa mereka adalah orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya', yakni pemimpin-pemimpin, teman-teman penolong serta pendukung meraka. Hal itu dilakukan dengan meninggalkan orang-orang mukmin, yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dengan iman yang mantap. Mereka seharusnya menjadikan orang mukmin itu auliya' mereka, tetapi hal itu tidak mereka lakukan. Apakah mereka, yaitu orang-orang munafik mencari kekuatan di sisi mereka, yakni orang-orang kafir untuk memberikan pertolongan dan dukungan kepada mereka' ketahuilah, wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman, bahwa apa yang mereka lakukan itu merupakan hal yang sia-sia karena semua kekuatan itu milik Allah. Sungguh aneh apa yang telah mereka lakukan itu, padahal sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan-ketentuan bagimu, wahai orang-orang yang benar-benar beriman, di dalam kitab Al-Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah, diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir dan munafik, maka janganlah kamu duduk di tempat atau lokasi itu bersama mereka, bahkan putuskanlah pembicaraan dengan mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain, yaitu hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam. Karena sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang beriman, apabila tetap duduk bersama mereka, tentulah serupa dengan mereka dalam kekafiran dan kemunafikan. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka jahanam, sebagaimana mereka berkumpul dan bergabung dalam tujuan yang sama.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjelasan dari kalangan mufassir terkait isi dan arti surat An-Nisa ayat 139 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.