Surat An-Nisa Ayat 122
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًا
Arab-Latin: Wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti sanudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, wa'dallāhi ḥaqqā, wa man aṣdaqu minallāhi qīlā
Artinya: Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Mengenai Surat An-Nisa Ayat 122
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 122 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai kandungan surat An-Nisa ayat 122, sebagiannya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan orang-orang yang benar dalam keimanan mereka kepada Allah dan mengikutkan keimanan dengan amal-amal shalih, Allah akan memasukkan mereka kedalam surga-surga dengan karuniaNya, yang mengalir di bawah istana-istan dan pepohonannya sungai-sungai,dan mereka tinggal di sana selamanya,sebagai janji dari Allah yang tidak pernah memungkiri janjiNya. Dan tidak ada seorangpun yang lebih benar daripada Allah dalam perkataan dan janjiNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
122. Setelah Allah menyebutkan balasan orang-orang yang mengikuti setan, maka kemudian Allah menyebutkan balasan bagi orang yang tidak menuruti godaannya.
Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal sholeh akan menikmati kenikmatan yang kekal di surga surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Ini merupakan kemenangan yang besar bagi orang yang dirinya terjaga dari kekotoran perbuatan syirik sehingga dia tidak menyekutukan Allah dan tidak membuat kesalahan di setiap waktu.
Kemudian Allah menjelaskan bahwa yang dijanjikan kepada mereka merupakan janji yang tidak diragukan kebenarannya, Dia berfirman: "janji yang Allah berikan kepada kalian itu merupakan janji yang benar. Dia Maha Kuasa untuk memberi apa yang dijanjikan dengan karunia dan kemurahannya serta keluasan rahmatnya. Adapun janji setan hanyalah perkataan dusta sebab dia tidak mampu untuk mengabulkan janjinya, dia hanya mengumbar kebatilannya kepada para pengikutnya, maka perintah atau larangannya tidak layak untuk ditaati dan nasehatnya tidak layak untuk diikuti, sebab bisikan-bisikannya hanyalah kebatilan."
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
122. "Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan melakukan amal saleh yang dapat mendekatkan diri mereka kepada-Nya akan Kami masukkan ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah istana-istananya. Mereka tinggal di sana untuk selama-lamanya, sebagai janji dari Allah." Dan janji Allah -Ta'ālā- adalah benar adanya, karena Dia tidak pernah ingkar janji. Dan tidak ada seorang pun yang lebih benar ucapannya daripada Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
122. وَعْدَ اللهِ حَقًّا ۚ (Allah telah membuat suatu janji yang benar)
Yakni Allah menjanjikan mereka janji yang benar.
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللهِ قِيلًا (Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?)
Yakni tidak ada yang lebih benar perkataannya daripada Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
122 Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan mengerjakan amalan saleh berupa kewajiban maupun ketaatan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawah tempat tinggal di akhirat, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan tidak ada yang lebih benar perkataannya dari pada Allah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Orang-orang yang beriman dan beramal shalih akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar} tidak ada yang lebih benar {perkataannya daripada Allah} perkataannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
122. Maksudnya, “yang beriman” kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, Hari Akhir dan takdirNya yang baik maupun yang buruk sesuai dengan yang diperintahkan, yaitu berilmu, membenarkan, dan mengikrarkan,
“dan mengerjakan amalan shalih” yang bersumber dari keimanan tersebut. Ini mencakup seluruh perkara yang diperintahkan, baik wajib maupun Sunnah, atas hati, lisan dan bagian-bagian tubuh lainnya, setiap perkara itu menyimpan pahala yang akan diperoleh menurut kondisi, kedudukan, dan penyrmpurnaan keimanan dana mal shalih, dan (nilai kebaikan) akan luput dari dirinya sesuai dengan kadar kekurangan yang terjadi pada keimanan dana mal tersebut, dan itu tergantung kepada apa yang telah diketahui dari hikmah Allah dan rahmatNya. Demikian juga janjiNya yang benar yang dapat diketahui dari penelaahan Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah, karena itulah Allah menyebutkan pahala yang diperoleh dari hal tersebut dalam FirmanNya,
“Kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,” di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terbersit dalam benak seorang manusia pun, berupa berbagai macam makanan dan minuman yang lezat, pemandangan-pemandangan yang indah nan menakjubkan, istri-istri yang cantic, istana dan kamar-kamar yang terhias mewah, pepohonan yang rindang, buah-buahan yang mengagumkan, suara-suara yang merdu, kenikmatan-kenikmatan yang dalam, saling mengunjungi antara saudara, saling membicarakan kenikmatan yang mereka peroleh di dalam surga, dan yang paling tertinggi dari itu semua dan paling mulia, adalah keridhaan Allah kepada mereka, kenikmatan ruh berdekatan denganNYa, mata melihat kepadaNya, telinga mendengar Firman-firmanNya yang akan melupakan mereka akan kenikmatan-kenikmatan yang mereka rasakan di surga. Sekiranya bukan karena keteguhan dari Allah buat mereka, niscaya mereka akan melayang dan meninggal karena kegirangan dan kebahagiaan, maka demi Allah, betapa manisnya kenikmatan itu! Betapa tingginya apa yang diberikan oleh Allah Yang Mahamulia kepada mereka! Apa yang mereka peroleh berupa segala kebaikan dan kebahagiaan tidak mampu digambarkan oleh seorang pun, dan sebagai pelengkap dan penyempurna dari itu semua adalah keabadian dan kekekalan berada dalam kediaman-kediaman yang tinggi tersebut.
Karena itulah Allah berfirman, “Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” maka benarlah Allah Yang Mahaagung, di mana FirmanNya mencapai tingkatan tertinggi dalam kebenaran, karena itulah tatkala FirmanNya adalah benar, kabarNya adalah benar, maka apa pun yang ditunjukkan dari Firman dan kabarNya itu adalah sesuai, terkandung, dan terarah, setiap dari h al itu menjadi maksud dari Kalamullah, demikian juga kalam Rasulullah, karena beliau tidaklah mengabarkan kecuali dengan perintahNya dan beliau tidak berkata kecuali dari wahyu Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 116-122
Telah disebutkan penjelasan tentang ayat ini sebelumnya, yaitu tentang firmanNya (Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik…). Kami telah menyebutkan hadits-hadits yang berhubungan dengan ayat tersebut di awal surah ini.
Firman Allah (Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya) yaitu maka dia telah menapaki jalan selain jalan kebenaran, tersesat dari petunjuk setelah menyimpang dari kebenaran. Dia merusak dirinya sendiri, dan merugi di dunia dan akhirat. Dia telah kehilangan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Firman Allah: (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) diriwayatkan dari Aisyah tentang ayat (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) dia berkata maknanya adalah berhala-berhala.
Penafsiran ini sama dengan firman Allah SWT (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata dan Uzza (19) dan Manah yang ketiga, yang kemudian? (20 Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan (21) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil (22) Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka (23)) [Surah An-Najm: 19-23]. Allah SWT juga berfirman (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban (19)) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka) (158) Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan (159)) (Surah Ash-Shaffat)
Ali bin Abi Thalhah dan Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman Allah (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) yaitu orang-orang mati
Firman Allah (dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka) yaitu setanlah yang memerintahkan mereka untuk melakukan itu, membuatnya terlihat bagus dan menghiasnya untuk mereka, dan pada dalam keadaan yang sama, sesungguhnya mereka menyembah iblis. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (60)) [Surah Yasin] Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang malaikat yang berkata pada hari kiamat tentang orang-orang musyrik yang mengklaim ibadah mereka di dunia (bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu) (Surah Saba’: 41)
Firman Allah: (yang dilaknati Allah) yaitu Allah mengusir dan menjauhkannya dari rahmatNya, serta mengeluarkannya dari sisiNya. (dan setan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hambaMu bagian yang sudah ditentukan) yaitu yang telah ditentukan, ditakdirkan dan diketahui.
Muqatil bin Hayyan berkata: "Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan puluh masuk neraka, dan satu masuk surga, (dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka) dari kebenaran (dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka) yaitu Aku memperindah bagi mereka sesuatu untuk meninggalkan taubat. Allah, dan memenuhi mereka dengan angan-angan palsu dan mendorong mereka untuk menunda-nunda, serta membuat mereka mengelabui diri sendiri. Firman Allah: (dan menyuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak)
Qatadah, As-Suddi, dan lainnya berkata: yaitu merobeknya dan menjadikannya tanda dan bagi unta Bahirah, Saibah, dan Washilah.
(dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya) Ibnu Abbas berkata: yaitu dengan mengebiri binatang-binatang itu"
Ibnu Abbas, dalam riwayat darinya, Mujahid, ‘Ikrimah, Ibrahim An-Nakha'i, Al-Hasan, Qatadah, Al-Hakam, As-Suddi, Adh-Dhahhak, dan ‘Atha' Al-Khurasani berkata tentang firmanNya: (dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya) maknanya yaitu agama Allah, dan ini sebagaimana firmanNya: (Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu) (Surah Ar-Rum: 30) yaitu berdasarkan firman itu Dia menjadikannya sebagai perintah yaitu "Janganlah kalian mengubah fitrah yang diberikan Allah, dan ajaklah manusia agar sesuai fitrah mereka" sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah,”dia berkata,” Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani "
Kemudian Allah SWT berfirman: (Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata), yaitu sungguh dia merugi di dunia dan akhirat. Kerugian itu tidak bisa ditanggulangi dan tidak ada perbaikan bagi orang yang mengalaminya. Firman Allah: (Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka (120)). Ini adalah pemberitahuan tentang kenyataan, bahwa sesungguhnya setan menjanjikan wali-walinya dan membuat mereka berangan-angan bahwa mereka adalah orang-orang yang berhasil di dunia dan akhirat, tetapi dia berdusta dan membuat-buat hal itu. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka) (Ibrahim: 22) sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang Iblis pada hari kiamat (Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah: (Mereka itu) yaitu orang-orang yang pasti mendapatkan sesuatu yang telah Dia siapkan untuk mereka (tempatnya Jahannam) yaitu tempat kembali mereka pada hari kiamat (dan mereka tidak memperoleh tempat lari darinya) yaitu mereka tidak mendapatkan tempat berlindung, jalan keluar, dan tempat untuk melarikan diri.
Kemudian Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia dan bertakwa, dan balasan mereka dapatkan berupa kemuliaan sempurna. Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) yaitu hati mereka bersih dan anggota tubuh mereka mengerjakan kebaikan yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka meninggalkan perbuatan munkar yang dilarang untuk mereka. (kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya) yaitu mereka bisa mengalirkannya ke manapun yang mereka inginkan (mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) yaitu tanpa pernah hilang atau berpindah. (Allah telah membuat suatu janji yang benar) yaitu ini adalah janji dari Allah, dan janji Allah itu hakikatnya pasti terjadi. Oleh karena itu Dia menegaskannya dengan menggunakan mashdar yang menunjukkan pada kepastian suatu berita, yaitu firmanNya (Haqqan) kemudian Allah berfirman: (Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?) yaitu tidak ada yang lebih benar dari Allah dalam firmanNya, yaitu dalam beritanya. Tidak ada Tuhan dan Rabb selainNya. Rasulallah SAW dalam khutbahnya bersabda: “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kalam Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nabi Muhammad SAW. Seburuk-buruk perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, dan setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka"
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nisa ayat 122: Dan orang-orang yang ber- iman dan beramal shalih itu, Kami akan masukkan mereka ke surga- surga yang mengalir padanya su- ngai-sungai, di dalam keadaan kekal padanya, selama-lamanya, sebagai satu perjanjian Allah yang sungguh- sungguh, karena bukankah tidak ada yang terlebih benar omongannya daripada Allah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah disebutkan pada ayat sebelumnya tempat kembali orang-orang yang celaka yang menjadi wali-wali setan, maka pada ayat ini disebutkan tempat kembali orang-orang yang berbahagia yang menjadi wali-wali Allah.
Baik kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasul-Nya, hari akhir dan kepada qadar yang baik dan yang buruk sesuai yang diperintakan kepada mereka, baik mengetahui, membenarkan maupun mengakui.
Yang muncul dari keimanan. Amal saleh di sini mencakup semua yang diperintahkan, baik yang wajib maupun yang sunat, yang terkait dengan hati, lisan maupun anggota badan.
Di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia. Ada makanan dan minuman yang enak, buah-buahan yang nikmat, pemandangan indah yang menyenangkan, istri-istri yang cantik, istana dan kamar-kamar yang indah, pohon-pohon yang lebat, suara-suara menyenangkan, ada kunjungan dari ikhwan serta mengingatkan mereka terhadap masa-masa mereka ketika berada di taman-taman surga (majlis dzikr/ilmu), dan yang lebih tinggi dari semua itu adalah keridhaan Allah kepada mereka, dekat dengan-Nya dan bisa melihat-Nya serta mendengarkan firman-Nya, di mana itu semua membuat mereka lupa dengan semua kesenangan. Ditambah lagi dengan kekalnya mereka di tempat-tempat yang indah dan tinggi tersebut.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 122
Beberapa ayat sebelumnya menggambarkan bahwa orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan akan ditempatkan oleh Allah kelak di neraka jahanam. Sebaliknya, pada ayat ini Allah menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan orang yang beriman dengan keimanan yang benar dan mengerjakan amal kebajikan sesuai dengan tuntunan agama, kelak di hari akhirat nanti akan kami masukkan ke dalam surga sebagai balasan atas kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap tuntunan Allah dan rasul-Nya, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan segala hal yang menjadi janji Allah itu benar dan pasti sesuai dengan kenyataan karena yang menjanjikan itu adalah Allah yang mahabenar perkataan-Nya. Dan siapakah yang lebih benar dan pasti perkataannya daripada Allah' tidak ada satu punpahala yang Allah janjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh itu, bukanlah angan-anganmu yang kosong, wahai kaum musyrik atau kaum muslim yang belum memahami dan menghayati agama dengan benar, dan bukan pula angan-angan ahli kitab dari golongan yahudi dan nasrani, tetapi dicapai berkat karunia Allah yang dibagi-bagikan karena keberimanan dan amal saleh. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, cepat atau lambat, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong yang dapat melindunginya dari azab Allah selain Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjabaran dari banyak ahli tafsir terkait isi dan arti surat An-Nisa ayat 122 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.