Surat Ali ‘Imran Ayat 178
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Arab-Latin: Wa lā yaḥsabannallażīna kafarū annamā numlī lahum khairul li`anfusihim, innamā numlī lahum liyazdādū iṡmā, wa lahum 'ażābum muhīn
Artinya: Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
« Ali 'Imran 177 ✵ Ali 'Imran 179 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Mengenai Surat Ali ‘Imran Ayat 178
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 178 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari beragam ahli ilmu mengenai makna surat Ali ‘Imran ayat 178, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan janganlah menyangka orang-orang yang ingkar bahwa sesungguhnya kami bila kami memanjangkan umur mereka dan memberikan kesenangan kepada mereka dengan berbagai kesenangan dunia, sedang kami belumlah menyiksa mereka akibat kekafiran dan dosa-dosa mereka, bahwa mereka itu telah memperoleh kebaikan denan hal itu bagi diri mereka, sesungguhnya kami hanyalah menunda siksaan mereka dan ajal mereka, agar mereka kian bertambah zhalim dan melampaui batas. Dan bagi mereka siksaan yang menghinakan dan menistakan mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
178. Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir mengira Kami membiarkan mereka tanpa azab, Kami hanya mengakhirkan waktu azab mereka agar semakin banyak kemaksiatan yang mereka lakukan, sehingga dosa mereka semakin banyak dan siksaan bagi mereka semakin berat berupa azab yang menghinakan.
Syeikh as-Syinqithi berkata: “Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah mengundur azab mereka agar dosa mereka bertambah dan siksaan mereka semakin berat. Dan dalam ayat lain dijelaskan bahwa Allah tidak membiarkan mereka penuh kenikmatan melainkan setelah mereka ditimpa kesempitan dan penderitaan, jika mereka tidak pula tunduk maka Allah akan membiarkan mereka bersenang-senang sampai Dia menurunkan azab secara tiba-tiba. Allah berfirman dalam surat al-A’raf: 94-95:
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ
Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَوْا وَقَالُوا قَدْ مَسَّ آبَاءَنَا الضَّرَّاءُ وَالسَّرَّاءُ فَأَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
Dan Allah menjelaskan dalam ayat lain bahwa pembiaran itu merupakan bagian dari tipu daya yang kuat dari Allah, Dia berfirman dalam surat al-Qalam: 44-45:
.... سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,
وَأُمْلِي لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
178. Dan jangan sekali-kali orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka dan menolak syariat-Nya, menyangka bahwa penangguhan waktu dan umur panjang yang diberikan kepada mereka yang masih berstatus kafir lebih baik bagi diri mereka. Permasalahannya tidak seperti yang mereka sangka, karena sesungguhnya Kami memberikan penangguhan waktu kepada mereka itu semata-mata agar dosa-dosa mereka semakin bertambah dengan banyaknya perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Dan mereka akan mendapatkan azab yang menghinakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
178. وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ (Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka)
Yakni dengan memperpanjang umur dan memakmurkan kehidupan mereka atau dengan kemenangan di perang Uhud.
خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ (adalah lebih baik bagi mereka)
Akan tetapi hal itu tidaklah demikian.
إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ (Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan)
Allah mengabarkan bahwa Dia memanjangkan umur dan memakmurkan kehidupan mereka tidak lain adalah untuk menambah dosa-dosa mereka.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Panjangnya usia seseorang tidak menjamin kebaikan bagi dirinya kecuali amalan baik yang ia kerjakan, karena terkadang panjangnya umur menjadi keburukan dan kerusakan bagi dirinya, maka orang-orang kafir yang Allah panjangkan bagi mereka usia dan kelapangan rezeki dan kesihatan tetapi semuanya itu bukanlah kebaikan bagi mereka, bahkan semuanya adalah keburukan, karena dengan semua itu mereka akan memperbanyak dosa..
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
178. Jangan sekali-sekali orang-orang kafir itu mengira bahwa Kami akan mememberi mereka panjang umur dan kesejahteraan hidup itu sebagai kebaikan bagi diri mereka, namun Kami memberi mereka tenggang waktu dan menunda ajal mereka supaya hukuman mereka bertambah akibat banyak bermaksiat. Dan bagi mereka itu azab yang rendah dan hina pada hari kiamat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira} berprasangka {bahwa Kami memberi tanggang waktu bagi mereka} Kami memberi waktu mereka dengan umur panjang {itu baik bagi diri mereka. Sesungguhnya Kami memberi mereka tenggang waktu} memberi tenggang waktu {hanya agar dosa mereka makin bertambah dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
178. Maksudnya janganlah orang-orang kafir itu berprasangkan kepada Rabb mereka, lalu mereka mencampakan agamanya, dan memerangi RasulNya, bahwa kami membiarkan mereka dalam dunia ini dan tidak menghancurkan mereka itu adalah baik bagi diri mereka dan merupakan kecintaan kami kepada mereka. Semua itu tidak yang seperti mereka sangka, tapi semua itu disebabkan keburukan yang dikehendaki Allah kepada mereka dan tambahaan siksaan dan hukuman di samping siksaan tersebut. Karena itu Allah berfirman, ”sesungguhnya kami memberi tangguhnya kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka dan supaya mereka menndapat yang menghinakan.”
Allah menangguhkan bagi seorang yang zhalim hingga bertambahlah kezhalimanya dan di ikuti oleh kekufurannya hingga bila Allah menghukumnya, maka dia menghukumnya dengan hukuman yang Maha Perkasa Lagi Maha Kuasa, maka waspadalah orang-orang yang zhalim dari penanguhan tersebut, dan agar mereka tidak mengira bahwa Dzat yang Maha Besar Lagi Maha tinggi melupakan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 176-180
Allah SWT berfirman kepada NabiNya SAW (Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir). Hal ini disebabkan karena kepedulian beliau terhadap umat manusia. Beliau merasa sedih melihat orang-orang kafir berusaha keras untuk menentang, keras kepala, dan membangkang. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman “janganlah kamu bersedih karena hal itu (sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat) yaitu dengan hukumNya atas mereka, Dia menghendaki untuk tidak memberi mereka bagian di akhirat dengan kehendak dan kuasaNya. (dan bagi mereka azab yang besar)
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberikan pemberitahuan yang pasti: (Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran) yaitu mereka menukar hal ini dengan hal itu, (sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun) akan tetapi mereka akan merugikan diri sendiri, (dan bagi mereka azab yang pedih).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan (178)) sebagaimana firmanNya (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu'minun), (Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui (44)) (Surah Al-Qalam) dan (Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir (55)) (Surah At-Taubah).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk dari yang baik) yaitu Dia pasti menetapkan sebab dari ujian itu, Dia menampakkan kepadanya pelindungnya dan menyingkap siapa musuhnya. Dia mengetahui orang mikmin yang sabar dan orang munafik yang durhaka yaitu melalui hal itu, bahwa perang Uhud yang digunakan oleh Allah untuk menguji orang-orang mukmin, sehingga tampak keimanan, kesabaran, kesungguhan, keteguhan dan ketaatan mereka kepada Allah dan RasulNya, serta memperlihatkan rahasia orang-orang munafik, sehingga tampak pertentangan, dan kepengecutan untuk berjihad, serta pengkhianatan mereka terhadap Allah dan RasulNya, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk dari yang baik)
Mujahid berkata,”Dia memisahkan di antara mereka pada hari perang Uhud”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib) yaitu kalian tidak akan mengetahui tentang hal-hal ghaib di sisi Allah tentang makhlukNya sampai Allah memisahkan orang mukmin dari orang munafik, kecuali Dia menetapkan sebab-sebab yang mengungkapkan hal tersebut.
Kemudian Allah SWT berfirman: (akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya) sebagaimana firmanNya ((Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu (26) Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya (27)) (Surah Al-Jinn) Kemudian Allah SWT berfirman: (Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya) yaitu taatlah kepada Allah dan RasulNya, dan ikutilah apa yang telah disyariatkan untuk kalian. (dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar).
Firman Allah SWT: (Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka) yaitu janganlah orang bakhil itu berpikir bahwa mengumpulkan harta dunia itu akan memberinya manfaat. Sebaliknya, itu memberi mudharat baginya dalam agama dan barangkali dalam kehidupan dunianya. Kemudian Allah memberi tahu tentang hartanya pada hari kiamat. Dia berfirman: (Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang Allah berikan harta namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari qiyamat hartanya itu akan berubah wujud menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan memiliki dua taring lalu melilit orang itu pada hari kiamat lalu ular itu memakannya dengan kedua rahangnya, yaitu dengan mulutnya seraya berkata,: “Aku inilah hartamu, akulah harta simpananmu” Kemudian beliau membaca ayat ini: (Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya)
Firman Allah: (Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi) yaitu seperti firmanNya (dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya) (Surah Al-Hadid: 7) sesungguhnya ssegala sesuatu, temoat kembalinya itu hanya kepada Allah SWT, maka berikanlah sebagian dari harta kalian terhadap sesuatu yang memberi manfaat bagi kalian pada hari kalian kembali (kepadaNya) (Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu terhadap niat-niat dan rahasia-rahasia kalian
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 178: Dan janganlah orang-orang kafir itu menyangka, bahwa Kami biarkan mereka itu, baik buat diri mereka. Kami tidak biarkan mereka melainkan supaya mereka bertambah dosa; dan adalah bagi mereka adzab yang menghina.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan memperpanjang umur mereka dan membiarkan mereka berbuat dosa sesuka hatinya.
Oleh karena itu, hendaknya orang yang zalim waspada dengan diberikan tenggang waktu dan janganlah ia mengira bahwa dirinya lolos dari pantauan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 178
Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang kami berikan kepada mereka dengan memperpanjang umur dan tidak segera memberi hukuman atau menimpakan malapetaka kepada mereka, itu lebih baik baginya. Jika mereka mengerjakan amal saleh yang akan menyucikan dan membersihkan mereka dari sifat-sifat yang jelek, hal itulah yang akan bermanfaat bagi mereka. Akan tetapi, sesungguhnya tenggang waktu yang kami berikan kepada mereka dengan penundaan siksaan dan memberi tempo kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah lantaran mereka belum sadar dan sehingga dengan demikian di akhirat mereka akan mendapat azab yang menghinakan di dalam neraka jahanam. Salah satu sunatullah bagi hamba-Nya ialah bahwa dia tidak membiarkan orang-orang mukmin tetap di dalam kesulitan sebagaimana halnya pada perang uhud Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap dan tulus sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, bercampur baur antara orang-orang mukmin yang betul-betul ikhlas dan jujur dengan orang munafik sehingga dia membedakan yang buruk dari yang baik melalui wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya dengan diberi pengetahuan mampu melihat isi hati manusia, sehingga dapat mengetahui siapa orang-orang yang betul-betul beriman dan siapa di antara mereka yang munafik atau kafir. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dengan menaati perintah rasulullah dan berjuang di jalan Allah. Jika kamu beriman dan bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, maka kamu akan mendapat pahala yang besar dari sisi-Nya bersama para kekasih Allah di dalam surga yang penuh kenikmatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penafsiran dari beragam mufassirun terhadap isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 178 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Dukung usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.