Surat Al-Kafirun Ayat 4

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ

Arab-Latin: Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

Artinya: Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

« Al-Kafirun 3Al-Kafirun 5 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Kafirun Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kafirun Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Ada beragam penjabaran dari beragam mufassir terkait makna surat Al-Kafirun ayat 4, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan aku tidak menyembah apa yang kalian sembah, yaitu berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang batil.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

4. Dan aku saat ini dan seterusnya tidak akan menyembah seperti peribadatan kalian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Dan aku tidak menyembah berhala-berhala yang kalian sembah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. وَلَاۤ اَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدۡتُّمۡۙ‏ (Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah)
Yakni aku juga di masa mendatang tidak akan menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

4-6
1 ). { وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ } al-kafirun : 3 , { فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْ } " Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah" [ at-Taubah : 77 ] , { لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا } "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku" [ at-taubah : 83 ] , { لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا } "Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka" [ an-Nisa ; 168 ] , jika kita mengamati ayat-ayat diatas dan sejenisnya kalian akan dapati bahwa semua ayat itu sepakat untuk menjelaskan solusi untuk kaum-kaum yang di rendahkan oleh Allah karena kemaksiatan mereka, maka Allah pun membatasi antara hati-hati mereka dan hidayah-Nya : { وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِ } "ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya" [ al-Anfal : 24 ]. maka hendaklah kita menyambutnya sebelum masa terhenti.

2 ). Seorang pentadabbur berkata : pada suatu ketika aku berada di negara india dan bersamaku seorang teman, kami berdua masuk kedalam sebuah pasar rakyat yang cukup besar didalamnya penjual patung bertebaran, aku kemudian memperhatikan pemandngan ini, seketika lisanku berucap : { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ , لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ } sampai akhir surah, dan seakan-akan aku membaca surah ini pertama kalinya, dan aku terus mengulanginya dan seakan-akan aku berbicara kepada mereka, sampai akhirnya kami keluar dari pasar, sedangkan temanku menangis menghadapi keadaan ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Aku bukanlah penyembah sesuatu yang telah kalian sembah sebelumnya baik sekarang maupun dahulu. Aku tidak beribadah sesuai pribadatanmu yang keliru. {Maa} di sini adalah Maa Mashdariyyah, yang menjadikan kata-kata setelahnya mengandung makna Mashdar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah} Aku juga di masa mendatang bukanlah penyembah berhala-berhala yang kalian sembah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-6. Yaitu, katakanlah pada orang-orang kafir dengan lantang dan jelas, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,” yakni bebaskan dirimu dari apa yang mereka sembah selain Allah secara lahir dan batin. “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,” karena tidak adanya keikhlasan kalian dalam menyembah Allah. Ibadah kalian disertai kesyirikan sehingga tidak patut disebut sebagai ibadah.
Kemudian Allah mengulang-ulang hal itu dengan tujuan :
Pertama, menunjukkan tidak adanya pekerjaan,
dan kedua, menunjukkan bahwa hal itu menjadi sifat yang melekat. Karena itulah Allah membedakan di antara kedua golongan tersebut seraya berfirman, “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku,” sebagaimana firman-Nya : "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" (QS. Al-Isro : 84)
"Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"
(QS. yunus-ayat-41)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Allah mengulang penyebutan ayat ini untuk menekankan betapa pentingnya perkara ini, walaupun kalimatnya berbeda akan tetapi maksud dan tujuannya sama, ( lihat tafsir ayat 2 )


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

4-5. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Mungkin akan ada yang menduga bahwa konteks ayat tersebut berulang untuk taukid (kata penegasan), namun tidak seperti itu, karena bentuk kalimatnya berbeda: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Berupa fi'il (أَعْبُدُ) sedangkan وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." عَابِدٌ ['Aabidun] dan عَابِدُونَ ['Aabiduuna] Isim, sedangkan taukid kalimat kedua harus sama persis bentuknya seperti kalimat sebelumnya, dengan demikian maka pendapat yang mengatakan bahwa itu berfungsi sebagai taukid adalah pendapat yang lemah. Maka apa tujuan pengulangan ini?

Sebagian ulama mengatakan: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Maknanya: Sekarang (aku tidak akan menyembah) sedangkan وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." Waktu yang akan datang, maka makna لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Adalah saat ini dan وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." Maksudnya adalah di waktu yang akan datang. Karena fi'il mudhari' menunjukkan perbuatan yang sedang diperbuat, sedangkan isim fail menunjukkan perbuatan yang diperbuat mendatang dengan bukti bahwa isim fa'il ini beramal (seperti fi'il), dan isim fa'il tidak beramal kecuali jika ia menunjukkan perbuatan yang akan datang لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Maknanya: Sekarang (aku tidak akan menyembah) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Yakni: Sekarang وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." Maksudnya adalah di waktu yang akan datang. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Maksudnya di waktu yang akan datang.

Akan tetapi pendapat ini menimbulkan pertanyaan, Allah berfirman وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Padahal mereka bisa saja menjadi beriman lalu menyembah Allah?! Dengan demikian pendapat ini ada kelemahannya.

Para ulama menjawab pernyataan ini: Bahwa firman Allah وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Berinteraksi dengan orang-orang musyrik yang Allah mengetahui bahwa mereka tidak akan beriman, maka konteks ayat ini tidak umum, dan ini sedikit melemahkan pendapat ini.

Kita di sini mendapatkan dua pendapat:

Pertama: Mengatakan untuk taukid
Kedua: Ini untuk menejalaskan di waktu yang akan datang.

Pendapat yang ke empat: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Maknanya: Aku tidak menyembah patung-patung yang kalian sembah وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Maknanya: Kalian tidak menyembah Allah. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Maknanya: Dalam peribadatan. Maksudnya adalah ibadahku tidak seperti ibadah kalian, dan ibadah kalian tidak sama seperti ibadahku, sehingga peniadaan di sini adalah peniadan fi'il (yaitu ibadah) bukan maf'ul bihnya (yang diibadahi). Yaitu ini bukan peniadaan yang disembah (diibadahi) tetapi ini adalah peniadaan ibadah. Maknyanya: Aku tidak beribadah seperti ibadahnya kalian dan kalian tidak beribadah seperti ibadahku. Karena ibadahku murni untuk Allah sedangkan ibadah kalian ibadah syirik (menyekutukan Allah).

Pendapat yang ke empat: Yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah bahwa firman Allah: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah." Adalah fi'il (beribadah), maka ini berkesusuaian dengan pendapat pertama dalam penggalan dua ayat ini: وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Maknanya: Dalam penerimaan, yaitu dan aku tidak akan menerima selain ibadahku dan tidak akan pernah menerima ibadah kalian, kalian pun demikian, tidak akan pernah menerima ibadahku. Maka dua ayat pertama (ayat 2-3) kembali kepada fi'il (perbuatan ibadah) sedangkan dua ayat berikutnya (ayat 4-5) kembali pada penerimaan dan kerelaan (terhadap ibadah itu) yaitu: Aku tidak akan menyembahnya dan aku tidak meridhainya, kalian pun demikian, kalian tidak akan menyembah Allah dan kalian tidak akan ridha terhadap ibadah kepada-Nya saja.

Jika kita mencermati pendapat ini, maka kita akan dapati bahwa pendapat ini tidak tersanggah dengan sanggahan-sanggahan yang disebutkan pada pendapat-pendapat sebelumnya. Maka pendapat ini adalah pendapat yang bagus dan baik`.

Dari sini kita mengambil faedah bahwa al-Quran al-Karim tidak terdapat sesuatu yang berulang tanpa faedah sama sekali. Tidak ada satu pun yang berulang kecuali terdapat faedah, karena jika kita katakan: Bahwa dalam al-Quran terdapat yang diulang tanpa faedah, maka konsekuansinya dalah di al-Quran terdapat sesuatu yang sia-sia, sedangkan Al-Quran suci dari ini, dengan demikian maka pengulangan yang terdapat pada surat Ar-Rahman: فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ " Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"(Ar-Rahman) dan dalam surat al-Mursalat: وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ "Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." adalah pengulangan yang mengandung faedah yang besar, yaitu bahwa di setiap ayat yang terletang pada ayat-ayat yang berulan ini, mencakup nikmat-nikat yang besar dan melimpah, kemudian di antara faedah tertulis adalah memberikan peringatan kepada lawan bicara, dengan pengulangan kalimat padanya: فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ " Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" dan "Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Kafirun ayat 4: Dan Allah memerintahkan juga agar Nabi ﷺ berkata kepada mereka : Dan aku di masa mendatang, tidak akan pernah menjadi hamba (mengibadahi) tuhan-tuhan kalian, dimana hal itu termasuk beribadah kepada selain Allah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di masa mendatang.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kafirun Ayat 4

Jika dua ayat sebelumnya menerangkan ketidaksamaan tuhan nabi Muhammad dan tuhan orang kafir, dua ayat berikut menjelaskan ketidaksamaan peribadahan kepada keduanya. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah karena kamu adalah orang-orang musyrik. Aku menyembah tuhanku dengan bertauhid seperti yang dia ajarkan kepadaku. 5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah. Kamu tidak tunduk pada perintah dan syariat Allah dalam menyembah-Nya. Kamu bahkan menyembah tuhan dengan penuh kemusyrikan dan cara-cara yang kamu buat-buat berdasarkan hawa nafsumu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari berbagai pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Kafirun ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dicari

Tersedia ratusan topik yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Naziat, An-Nashr, Al-Ma’idah 3, Al-Kahfi 1-10, Al-‘Ashr, An-Nisa 59. Ada juga Bismillah, Al-Qari’ah, Yusuf, Az-Zumar 53, Quraisy, Al-Lahab.

  1. An-Naziat
  2. An-Nashr
  3. Al-Ma’idah 3
  4. Al-Kahfi 1-10
  5. Al-‘Ashr
  6. An-Nisa 59
  7. Bismillah
  8. Al-Qari’ah
  9. Yusuf
  10. Az-Zumar 53
  11. Quraisy
  12. Al-Lahab

Pencarian: surat al ankabut ayat 45 latin dan artinya, surat al kahfi ayat 25, al baqarah ayat 185 latin, surat al maidah ayat 91 beserta artinya, al lahab latin dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: