Surat Al-Kafirun Ayat 3
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
Arab-Latin: Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
« Al-Kafirun 2 ✵ Al-Kafirun 4 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Kafirun Ayat 3
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kafirun Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjabaran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan surat Al-Kafirun ayat 3, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kalian juga tidak menyemabah apa yang aku sembah, yaitu Allah yang maha esa, Dia adalah tuhan alam semesta yang hanya Dia semata yang berhak di sembah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
3. Dan kalian -hai orang-orang musyrik- tidak menyembah yang aku sembah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
3. Kalian pun tidak menyembah apa yang aku sembah, yaitu Allah semata.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
3. وَلَاۤ اَنۡـتُمۡ عٰبِدُوۡنَ مَاۤ اَعۡبُدُ ۚ (Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah)
Dan kalian tidak menyembah Allah yang aku sembah selama kalian tetap pada kemusyrikan dan kekafiran kalian.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Ayat ini diturankan pada orang-orang tertentu, yakni : kalian tidak menyembah Allah sekarang ini, dan kalian tidak akan menyembah Allah di masa yang akan datang, dan ini adalah tanda akan kebenaran kenabian Muhammad dan kebenaran wahyu yang diturunkan kepadanya, sungguh telah binasa mereka itu diatas kekafiran tanpa ada iman kepada Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
3. Dan kalian sampai besok pun tidak akan menyembah Tuhan yang Aku sembah, Dialah Tuhan yang Maha Benar. Allah SWT disebutkan sebanyak satu kali menggunakan {man} seperti yang terdapat dalam ayat {A’amintum man fis samaaa’i} [QS Al-Mulk: 67/16] atau dengan {Maa} sebagaimana yang telah disebutkan disini, di ayat {Maa Ta’buduuna min ba’di} [QS Al-Baqarah: 2/133] dan di ayat {wa nafsin wa maa sawwaahaa} [QS Asy-Syams: 91/8].
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kalian juga bukan penyembah apa yang aku sembah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-6. Yaitu, katakanlah pada orang-orang kafir dengan lantang dan jelas, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,” yakni bebaskan dirimu dari apa yang mereka sembah selain Allah secara lahir dan batin. “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,” karena tidak adanya keikhlasan kalian dalam menyembah Allah. Ibadah kalian disertai kesyirikan sehingga tidak patut disebut sebagai ibadah.
Kemudian Allah mengulang-ulang hal itu dengan tujuan :
Pertama, menunjukkan tidak adanya pekerjaan,
dan kedua, menunjukkan bahwa hal itu menjadi sifat yang melekat. Karena itulah Allah membedakan di antara kedua golongan tersebut seraya berfirman, “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku,” sebagaimana firman-Nya : "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" (QS. Al-Isro : 84)
"Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"
(QS. yunus-ayat-41)
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-6
Surah ini adalah surah yang menyatakan pembebasan diri dari apa yang dilakukan orang-orang musyrik, dan surah ini memerintahkan untuk membersihkan diri dari hal itu. Maka firman Allah: (Katakanlah, "Hai orang-orang kafir” (1)) mencakup semua orang kafir yang ada di muka bumi, tetapi lawan bicara dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy.
(Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah (2)) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan (Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3)) yaitu hanya Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Huruf “ma” di sini bermakna “man”.
Kemudian Allah berfirman: (Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kalian sembah (4) dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5)) yaitu aku tidak akan melakukan penyembahan seperti penyembahan yang kalian lakukan. yaitu, aku tidak akan menempuhnya dan tidak pula mengikutinya. Sesungguhnya aku hanya menyembah Allah sesuai dengan apa yang Dia sukai dan ridhai. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5)) yaitu, kalian tidak mau menuruti perintah dan syariat Allah dalam beribadah kepadaNya, melainkan kalian membuat-buat sesuatu dari diri kalian sendiri sesuai hawa nafsu kalian. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka) (Surah An-Najm: 23) Maka Rasulullah SAW berlepas diri dari mereka dalam semua hal yang mereka kerjakan, karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang dia sembah dan cara ibadah yang dia tempuh. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan syariatNya. Oleh karena itu kalimah Islam adalah “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah” yaitu, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan tidak ada jalan yang menuju kepadaNya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah. Oleh karena itu Rasulullah SAW berkata kepada mereka: (Untuk kalianlah agama kalian dan untukkulah agamaku (6)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan” (41)) (Surah Yunus) dan (bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian) (Surah Al-Qashash: 55)
Imam Bukhari berkata bahwa dikatakan: (Untukmulah agamamu) yaitu kekafiran. dan untukkulah agamaku) yaitu agama Islam. Tidak dikatakan “dinii” agamaku karena akhir semua ayat yang memakai huruf “nun”, maka huruf ya’nya dibuang. Sebagaimana Allah berfirman: (fahuwa yahdiin) (maka Dialah yang menunjukak aku) (Surah Asy-Syu'ara: 78) dan (Yasyfiin) (Dialah Yang menyembuhkan aku) (Surah Asy-Syu'ara: 80) dan selain dia berkata bahwa sekarang aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, dan aku tidak akan memenuhi ajakan kalian.dalam sisa usiaku, dan kalian tidak akan menyembah Tuhan yang aku sembah. Mereka adalah orang-orang yang disebutkan Allah: (Dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka) (Surah Al-Maidah: 64)
Selesai apa yang dia sebutkan
Ibnu Jarir menukil dari sebagian ahli bahasa Arab bahwa ini termasuk dalam Bab "Taukid" sebagaimana firmanNya: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) (Surah Asy-Syarh)
Kemudian pendapat keempat, yang didukung Abu Abbas bin Taimiyah dalam salah kitabnya, bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah (2)) adalah menafikan perbuatan karena kalimatnya adalah jumlah fi'liyyah. Dan firmanNya: (Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah (4)) adalah menafikan penerimaan tawaran itu secara keseluruhan, karena jumlah ismiyah yang dinafikan itu lebih kuat seakan-akan yang dinafikan bukannya hanya perbuatannya saja, tetapi pembolehan dari hukurm syari’at. Maknannya jugaadalah menafikan kejadian dan kedudukannya secara syariat. Pendapat ini juga baik; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Walau sekalipun mereka menyembah Allah - عز وجل - dengan mengerjakan beberapa macam ibadah, akan tetapi mereka juga menyembah selain Allah - عز وجل - sesungguhnya ibadah mereka seluruhnya batal, karena syirik merupakan pembatal ibadah yang paling besar, seperti itulah keadaan orang-orang musyrikin mereka beribadah kepada Allah - عز وجل - akan tetapi kepada selain-Nya mereka juga menyembah, ibadah mereka tidak akan diterima disisi Allah ﷻ
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
2-3. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." Kalimat-kalimat ayat-ayat ini diulang dua kali: لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ Maknanya: Aku tidak menyembah sesembahan-sesembahan yang kalian sembah. Sesembahan-sesembahan mereka itu adalah berhala-berhala وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah " Dialah Allah, مَا [Maa: apa] di sini, dalam firman-Nya مَا أَعْبُدُ bermakna مَنْ [Man: siapa] Karena isim maushul bila kembali kepada Allah maka ia datang dengan lafaz مَنْ [Man: siapa].
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ " aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah." Yakni: Saya tidak menyembah berhala-berhala kalian dan kalian tidak menyembah Allah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Kafirun ayat 3: Dan agar Nabi ﷺ berkata (kepada musyrik) : Tidaklah kalian wahai orang-orang musyrik, menyembah Tuhanku secara benar, yaitu beribadah kepada Allah saja, tidak sebagaimana kalian, sungguh aku (hanya memerintahkan) agar kalian beribadah kepada-Nya saja. Sebab ibadah kalian memiliki keterikatan dengan kesyirikan, maka tidaklah kalian dianggap telah beribadah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kafirun Ayat 3
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, yaitu tuhan yang maha esa, penguasa alam semesta. Berhala sembahanmu itu sifat-sifat-Nya sangat berbeda dari sifat-sifat sempurna tuhan yang aku sembah. 4. Jika dua ayat sebelumnya menerangkan ketidaksamaan tuhan nabi Muhammad dan tuhan orang kafir, dua ayat berikut menjelaskan ketidaksamaan peribadahan kepada keduanya. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah karena kamu adalah orang-orang musyrik. Aku menyembah tuhanku dengan bertauhid seperti yang dia ajarkan kepadaku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjelasan dari berbagai mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Kafirun ayat 3 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukunglah dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.