Surat Al-Kafirun Ayat 1

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

Arab-Latin: Qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,

« Al-Kautsar 3Al-Kafirun 2 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Berkaitan Surat Al-Kafirun Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kafirun Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjelasan dari beragam ahli ilmu terhadap isi surat Al-Kafirun ayat 1, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah (wahai rasul) kepada orang orang yang kafir kepada Allah dan rasul NYA, “wahai orang-orang yang kafir kepada Allah.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1-2. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada orang-orang kafir yang mengajaknya untuk menyembah berhala: Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah selain Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Katakan wahai Rasul, “Wahai orang-orang yang kafir kepada Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. قُلۡ يٰۤاَيُّهَا الۡكٰفِرُوۡنَۙ‏ (Katakanlah: “Hai orang-orang kafir)
Sebab turunnya surat ini adalah orang-orang kafir meminta Rasulullah agar menyembah tuhan-tuhan mereka satu tahun, kemudian mereka akan menyembah Tuhannya satu tahun selanjutnya. Maka Allah memerintahkannya untuk mengatakan kepada mereka: ”Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Di ayat ini ada pernyataan tentang kekafiran mereka dan penamaan mereka dengan kafir adalah penamaan yang Allah sebutkan untuk mereka, dan sebagian dari mereka yang sejalan dengan sikap orang-orang kafir; tidak dapat menamakan orang-orang kafir dengan sebutan kafir kecuali dengan gelar lain.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Keutamaan surah: Imam Muslim dari Jabir mengatakan bahwa Rasulallah SAW membaca surah ini dan surah {Qul huwallaahu ahad} [QS Al-Ikhlas: 112/1] dalam dua rakaat (shalat) setelah melakukan thawaf. Dikatakan juga dari Abu Hurairah bahwa Rasulallh SAW membaca kedua surah tersebut dalam dua rakaat shalat fajar (subuh) dan tetap membacanya pada dua rakaat shalat maghrib. Maka hubungkanlah surah ini dengan surah {Sabbih} [QS Al-A’la: 87/1] dan {Qul huwallahu ahad} [QS Al-Ikhlas: 112/1].

1. Katakanlah wahai Nabi kepada orang-orang musyrik: “Wahai orang-orang yang ingkar kepada Allah dan RasulNya”. Surah ini diturunkan saat orang-orang kafir meminta Rasulallah SAW untuk menyembah Tuhan mereka dalam satu tahun, kemudian mereka akan menyembah Allah selama satu tahun, lalu Allah memberikan perintah melalui surah ini


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah“Wahai orang-orang kafir


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-6. Yaitu, katakanlah pada orang-orang kafir dengan lantang dan jelas, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,” yakni bebaskan dirimu dari apa yang mereka sembah selain Allah secara lahir dan batin. “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,” karena tidak adanya keikhlasan kalian dalam menyembah Allah. Ibadah kalian disertai kesyirikan sehingga tidak patut disebut sebagai ibadah.
Kemudian Allah mengulang-ulang hal itu dengan tujuan :
Pertama, menunjukkan tidak adanya pekerjaan,
dan kedua, menunjukkan bahwa hal itu menjadi sifat yang melekat. Karena itulah Allah membedakan di antara kedua golongan tersebut seraya berfirman, “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku,” sebagaimana firman-Nya : "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" (QS. Al-Isro : 84)
"Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"
(QS. yunus-ayat-41)


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-6
Surah ini adalah surah yang menyatakan pembebasan diri dari apa yang dilakukan orang-orang musyrik, dan surah ini memerintahkan untuk membersihkan diri dari hal itu. Maka firman Allah: (Katakanlah, "Hai orang-orang kafir” (1)) mencakup semua orang kafir yang ada di muka bumi, tetapi lawan bicara dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy.
(Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah (2)) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan (Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3)) yaitu hanya Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Huruf “ma” di sini bermakna “man”.
Kemudian Allah berfirman: (Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kalian sembah (4) dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5)) yaitu aku tidak akan melakukan penyembahan seperti penyembahan yang kalian lakukan. yaitu, aku tidak akan menempuhnya dan tidak pula mengikutinya. Sesungguhnya aku hanya menyembah Allah sesuai dengan apa yang Dia sukai dan ridhai. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5)) yaitu, kalian tidak mau menuruti perintah dan syariat Allah dalam beribadah kepadaNya, melainkan kalian membuat-buat sesuatu dari diri kalian sendiri sesuai hawa nafsu kalian. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka) (Surah An-Najm: 23) Maka Rasulullah SAW berlepas diri dari mereka dalam semua hal yang mereka kerjakan, karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang dia sembah dan cara ibadah yang dia tempuh. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan syariatNya. Oleh karena itu kalimah Islam adalah “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah” yaitu, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan tidak ada jalan yang menuju kepadaNya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah. Oleh karena itu Rasulullah SAW berkata kepada mereka: (Untuk kalianlah agama kalian dan untukkulah agamaku (6)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan” (41)) (Surah Yunus) dan (bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian) (Surah Al-Qashash: 55)
Imam Bukhari berkata bahwa dikatakan: (Untukmulah agamamu) yaitu kekafiran. dan untukkulah agamaku) yaitu agama Islam. Tidak dikatakan “dinii” agamaku karena akhir semua ayat yang memakai huruf “nun”, maka huruf ya’nya dibuang. Sebagaimana Allah berfirman: (fahuwa yahdiin) (maka Dialah yang menunjukak aku) (Surah Asy-Syu'ara: 78) dan (Yasyfiin) (Dialah Yang menyembuhkan aku) (Surah Asy-Syu'ara: 80) dan selain dia berkata bahwa sekarang aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, dan aku tidak akan memenuhi ajakan kalian.dalam sisa usiaku, dan kalian tidak akan menyembah Tuhan yang aku sembah. Mereka adalah orang-orang yang disebutkan Allah: (Dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka) (Surah Al-Maidah: 64)
Selesai apa yang dia sebutkan
Ibnu Jarir menukil dari sebagian ahli bahasa Arab bahwa ini termasuk dalam Bab "Taukid" sebagaimana firmanNya: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) (Surah Asy-Syarh)
Kemudian pendapat keempat, yang didukung Abu Abbas bin Taimiyah dalam salah kitabnya, bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah (2)) adalah menafikan perbuatan karena kalimatnya adalah jumlah fi'liyyah. Dan firmanNya: (Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah (4)) adalah menafikan penerimaan tawaran itu secara keseluruhan, karena jumlah ismiyah yang dinafikan itu lebih kuat seakan-akan yang dinafikan bukannya hanya perbuatannya saja, tetapi pembolehan dari hukurm syari’at. Maknannya jugaadalah menafikan kejadian dan kedudukannya secara syariat. Pendapat ini juga baik; hanya Allah yang lebih Mengetahui.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Allah - عز وجل - berkata kepada Nabi-Nya Muhammad : { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ } Katakanlah wahai Muhammad kepada semua orang-orang kafir, baik mereka yang hidup dizamanmu maupun yang akan hidup setelah kepergianmu sampai tiba saatnya hari kiamat bergejolak.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Surat ini adalah salah satu dari dua surat al-Ikhlas. Karena dua surat adalah قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ " Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,"(Surat Al-Kafirun) dan قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ "Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,"(Surat al-Ikhlas). Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam senantiasa membaca keduanya saat shalat qabliyah subuh(1), dua rakaat setelah maghrib (2) dan dua rakaat sebelum thowaf(3) karena kandungan ke dua surat tersebut berupa keikhlasan (pemurnian tauhid) kepada Allah 'Azza dan pijian kepada-Nya dengan penyebutan sifat-sifat sempurna dalam surat قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ " Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir," Memanggil mereka dan menyeru mereka dengan panggilan tinggi قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ " Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir," Ini mencakup semua orang kafir, baik itu dari kalangan orang-orang musyrik, orang-orang yahudi atau Nasrani atau pun atheis dan yang lainnya, setiap orang kafir wajib bagimu memanggilnya dengan hati mau pun lisanmu, ketika ia hadir, agan anda berlepas darinya dan dari peribadatannya.

1) Dikeluarkan Muslim (726) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu
2) Dikeluarkan Tirmidziy (431) dan Ibnu Majah (1166) dari hadits Abdullah Bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu, Al-Albaniy mengatakan dalam shahih at-Tirmidziy: Hasan shahih.
3) Dikeluarkan Muslom (1218) dari hadits Jabir Bin Abdillah radhiyallaahu 'anhuma


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Kafirun ayat 1: 1-2. Allah memerintahkan Nabi-Nya ﷺ agar berkata (kepada mereka orang-orang kafir, yang mereka menyeru untuk beribadah kepada berhala dan batu) : Ketahuilah oleh kalian wahai orang-orang kafir, bahwasanya aku beribadah kepada Allah saja dan aku tidak mengibadahi tuhan-tuhan kalian dan berhala-berhala kalian selamanya, dan jika kalian masih terus kafir, sungguh aku berlepas diri dari sesembahan kalian.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Secara tegas dan terang-terangan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kafirun Ayat 1

Wahai nabi Muhammad, katakanlah, 'wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup!1. Wahai nabi Muhammad, katakanlah, 'wahai orang-orang yang memilih kafir sebagai jalan hidup! 1. Wahai nabi Muhammad, katakanlah, 'wahai orang-orang yang memilih kafir sebagai jalan hidup!2. Sampai kapan pun aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah selain Allah, seperti berhala-berhala itu. Tuhan bukanlah ciptaan manusia dan dia tidak menjelma menjadi suatu yang kasat mata sebagaimana sembahanmu itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjelasan dari para mufassir terkait kandungan dan arti surat Al-Kafirun ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukung usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dicari

Kami memiliki banyak topik yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Seribu Dinar, Do’a Setelah Adzan, Al-Isra 32, Al-A’la, Yusuf 28, Al-Falaq. Serta Al-Kafirun, Al-Qadr, Al-Fatihah, An-Naba, Adh-Dhuha, Al-Hujurat 13.

  1. Seribu Dinar
  2. Do’a Setelah Adzan
  3. Al-Isra 32
  4. Al-A’la
  5. Yusuf 28
  6. Al-Falaq
  7. Al-Kafirun
  8. Al-Qadr
  9. Al-Fatihah
  10. An-Naba
  11. Adh-Dhuha
  12. Al-Hujurat 13

Pencarian: surat taubat, ayat 1000 dinar arab, surah alhujurat ayat 13, surah al kautsar latin dan artinya, waminannasi mayya qulu amanna

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: