Surat Al-Ma’un Ayat 1

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Arab-Latin: A ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

« Quraisy 4Al-Ma'un 2 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Mengenai Surat Al-Ma’un Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’un Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan variasi penjabaran dari berbagai ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Ma’un ayat 1, antara lain seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidaklah kamu melihat keadaan orang yang mendustakan kebangkitan (setelah kematian) dan pembalasan?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1-3. Allah mencela orang-orang yang lalai dalam menunaikan hak Allah dan hak hamba-hamba-Nya yang membutuhkan bantuan, maka Allah menyampaikan kepada Rasulullah dan umatnya: Apakah kamu mengetahui orang yang mengingkari hari perhitungan di akhirat? Orang yang mendustakan hari perhitungan pada hari kiamat itu enggan menunaikan hak orang yang terzalimi, dan bersikap keras terhadap anak yatim, serta tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang-orang yang membutuhkan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Tahukah kamu orang yang mendustakan adanya pembalasan pada hari Kiamat?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. اَرَءَيۡتَ الَّذِىۡ يُكَذِّبُ بِالدِّيۡنِؕ‏ (Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?)
Yakni apakah kamu mengetahui orang yang mendustakan hari kebangkitan dan pembalasan?


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1-2
Iman kepada hari akhir bukan sekedar keyakinan, tetapi ia akan membawa pemiliknya kepada kebaikan memberi makan untuk anak yatim dan miskin, seperti orang yang Allah katakan tentangnya : { وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا } "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan". [ al-Insan : 8 ] lalu apa yang mereka harapkan ? { إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا , إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا } "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih , Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan". [ al-Insan : 9-10 ].


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1. Apakah kamu mengetahui dan melihat wahai Nabi, orang yang mendustakan hari perhitungan dan hari pembalasan di akhirat, dan mendustakan akidah dan syari’at agama ini? Bukankah dia layak menerima siksa Allah? Istifham ini digunakan untuk membuat orang yang diajak bicara terkejut dengan perbuatan pendusta ini


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah kamu melihat orang yang mendustakan hari pembalasan} mendustakan hari pembalasan dan hari perhitungan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1. Allah berfirman seraya mencela orang yang meninggalkan kewajiban-kewajiban terhadapNya dan terhadap hamba-hambaNya, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama,” yakni mendustakan kebangkitan dan pembalasan dan tidak beriman dengan apa yang dibawa oleh para Rasul.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
Allah SWT berfirman (Tahukah kamu) wahai Muhammad (orang yang mendustakan hari pembalasan?) yaitu hari kebangkitan, pembalasan, dan pemberian pahala (Itulah orang yang menghardik anak yatim (2)) yaitu dialah orang yang berlaku sewenang-wenang dan menzalimi hak anak yatim serta tidak memberinya makan dan tidak memperlakukannya dengan baik (dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak (demikian). sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim (17) dan kalian tidak saling mengajak memberi makan orang miskin (18)) (Surah Al-Fajr) yaitu orang fakir yang tidak mempunyai sesuatupun untuk hidup dan mencukupi kebutuhan. Kemudian Allah berfirman: (Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (4) (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (5)) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah orang-orang munafik yang mengerjakan shalatnya terang-terangan, dan tidak shalat dalam keadaan sembunyi-sembunyi
Oleh karena itu Allah berfirman: (bagi orang-orang yang shalat) yaitu orang-orang yang mengerjakan shalat dan menetapinya, kemudian mereka melalaikannya. Terkadang mengandung pengertian semuanya, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, atau mengerjakannya bukan pada waktu yang telah disyariatkan, bahkan mengerjakannya di luar waktunya, sebagaimana yang dikatakan Masruq dan Abu Adh-Dhuha.
Terkadang karena tidak menunaikannya di awal waktunya, melainkan menangguhkannya sampai akhir waktunya secara terus-menerus. Dan terkadang karena dalam menunaikannya tidak memenuhi rukun-rukun dan syaratnya sesuai dengan yang diperintahkan. Dan terkadang saat mengerjakannya tidak khusyuk dan tidak merenungi maknanya. Kalimat ini mencakup semuanya itu. Tetapi orang yang disifati dengan sebagian sifat-sifat itu maka dia termasuk dalam ayat ini. Dan barangsiapa yang disifati dengan semua sifat itu berarti telah sempurna baginya bagiannya dan dia menjadi orang munafik dalam amal perbuatannya.
Termasuk hal yang berkaitan dengan firmanNya: (orang-orang yang berbuat riya (6)) adalah barangsiapa melakukan suatu perbuatan karena Allah, lalu orang lain melihatnya dan membuatnya merasa takjub dengan itu, maka sesungguhnya hal ini bukan termasuk perbuatan riya.
Mengakhirkan shalat dari waktunya mengandung makna meninggalkan shalat secara keseluruhan, dan mengerjakannya di luar waktu yang disyariatkan, atau mengakhirkannya dari awal waktunya sehingga lupa dan kehilangan waktunya.
Firman Allah: (dan enggan (menolong dengan) bantuan (7)) yaitu mereka tidak menyembah Tuhan mereka dengan baik dan tidak pula mau berbuat baik kepada makhlukNya, sehingga tidak mau sesuatunya yang bermanfaat dipinjam dan tidak mau menolong orang lain dengannya, padahal barangnya masih utuh setelah selesai dan dikembalikan kepadanya. Dan orang-orang itu benar-benar lebih menolak menunaikan zakat dan berbagai macam amal yang mendekatkan diri kepada Allah.
Hasan Al-Bashri berkata bahwa jika dia shalat, dia pamer dan jika terlewatkan darinya, maka dia tidak menyesal dan tidak mau memberi zakat hartanya;
Diriwayatkan dari Abu Al-Ubaidin, bahwa dia pernah bertanya kepada Ibnu Mas'ud tentang makna “al-ma’un”, dia menjawab bahwa itu adalah sesuatu yang biasa saling dipinjamkan di antara sesama orang, berupa kapak, periuk, timba, dan hal semacam itu.
Ikrimah berkata bahwa puncak “al-ma'un” adalah menunaikan zakat harta, sedangkan yang paling rendahnya adalah tidak mau meminjamkan ayakan, timba, dan jarum. Pendapat itu diriwayatkan Ibnu Abu Hatim.
Pendapat yang dikemukakan Ikrimah ini baik, karena sesungguhnya pendapatnya ini mencakup semua pendapat, dan semuanya kembali kepada satu hal, yaitu tidak mau saling membantu baik dengan harta maupun manfaat. Oleh karena itu Muhammad bin Ka'b berkata tentang firmanNya: (dan enggan (menolong dengan) bantuan (7)) dia berkata yaitu kebaikan. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits,”Tiap-tiap kebaikan adalah sedekah”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ أَرَأَيْتَ } Pertanyaan ini ditujukan kepada Nabi ﷺ , dan juga kepada kaum muslimin seluruhnya, apakah kamu mengetahui wahai Rasul { الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ } orang yang mendustakan agama ? yakni yang mendustakan hari kebangkitan ? hari kebangkitan itu nyata peristiwanya akan tetapi banyak diantara manusia lalai dari megingatnya bahkan diantar mereka juga ada yang tidak percaya dengan peristiwa ini, atau diantara manusia juga ada yang beriman kepadanya tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi peristiwa yang agung ini, maka beberapa ciri-ciri orang yang mendustakan kebangkitan itu akan dibahas pada ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Allah Tabaaraka wa Ta'aala berfirman: أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ " Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" أَرَأَيْتَ "Tahukah kamu" Interaksi ini apakah kepada Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam, dikarenakan beliaulah yang diturunkan kepadanya Al-Quran? Atakah umum mencakup setiap orang yang sesuai diajak interaksi? Interaksi ini umu lebih utama, sehingga kita katakan: أَرَأَيْتَ umum mencakup setiap orang yang sesuai diajak interaksi. أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ " Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" Maknanya: (mendustakan) pembalasan, mereka adalah orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan mengatakan: أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ (16) أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ " Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?"(QS. Ash-Shaffat: 16-17) Di antara mereka ada yang mengatakan: مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ " Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"(QS. Yasin: 78) Mereka mendustakan hari pembalasan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ma’un ayat 1: Allah menujukan firman-Nya kepada Nabi-Nya ﷺ, Allah berkata : Kabarkan kepada-Ku wahai Nabi Allah, apakah engkau melihat keburukan dan keheranan tentang kondisi manusia yang mendustakan agama (mendustakan hari pembalasan dan hisab di akhirat), dan mengingkari apa yang datang dari Tuhannya, dari kebenaran dan hidayah bagi seluruh alam. Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin ketika memberikan pelajaran di Masjid Al Haram pada tanggal 27/3/1417 H : Berkata Ulama : Jika Allah berfirman أَرَءَيْتَ maka maknanya adalah kabarkan kepada-Ku.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Addiin di ayat ini bisa juga diartikan dengan pembalasan dan hisab. Maksudnya, tahukah kamu orang yang mendustakan (hari) pembalasan? Jika kamu belum tahu, maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dst.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’un Ayat 1

Tahukah kamu, wahai rasul, orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti'2. Jika engkau ingin tahu, maka para pendusta agama, hisab, dan hari pembalasan itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya. Dia tidak lagi peduli terhadap anak yang sudah kehilangan tumpuan hidupnya itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ma’un ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dicari

Telaah ratusan halaman yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Kahfi, Al-Mulk, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Al-Ikhlas, Do’a Sholat Dhuha. Serta Shad 54, Al-Waqi’ah, Ayat Kursi, Ar-Rahman, Al-Kautsar, Yasin.

  1. Al-Kahfi
  2. Al-Mulk
  3. Asmaul Husna
  4. Al-Baqarah
  5. Al-Ikhlas
  6. Do’a Sholat Dhuha
  7. Shad 54
  8. Al-Waqi’ah
  9. Ayat Kursi
  10. Ar-Rahman
  11. Al-Kautsar
  12. Yasin

Pencarian: an nisa ayat 176, surah wal ashri, an nahl 114, surat al ahzab ayat 59, yasinn

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.