Surat Al-Humazah Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Arab-Latin: Yaḥsabu anna mālahū akhladah

Artinya: Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

« Al-Humazah 2Al-Humazah 4 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat Al-Humazah Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Humazah Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari beragam ulama terhadap kandungan surat Al-Humazah ayat 3, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dia menyangka bahwa harta yang dikumpulkannya menjaminnya kekal di dunia dan lolos dari hisab.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

3. Orang itu mengira hartanya dapat membuatnya kekal di dunia dan memperpanjang usianya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. Ia mengira bahwa harta yang dikumpulkannya bisa menolongnya dari kematian sehingga ia bisa hidup kekal di kehidupan dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

3. يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌ (dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya)
Yakni dia mengira hartanya akan membuatnya tetap hidup selamanya. Dia sangat takjub atas harta yang berhasil dia kumpulkan sehingga tidak lagi memikirkan kehidupan setelah kematian.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Pada ayat ini ada gambaran akan kecintaannya yang berlebihan kepada harta, dia menyangka bahwa tidak ada kehidupan tanpa harta; untuk dia berusaha untuk menjaganya dari segala kekurangan agar dapat bertahan hidup, dan barangsiapa yang bersikap seperti ini dia berhak atas ancaman dan celaka sebagaimana yang dijelas pada awal surah, karena dengan demikina pada hakikatnya dia telah berhamba kepada harta, dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda : { تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ } "Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham" [ Diriwayatkan oleh Imam Bukhori ].


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3. Dia menganggap bahwa hartanya menjadikannya dapat hidup abadi dan tidak mati. Maknanya adalah, dia melakukan pekerjaan seseorang yang tidak pernah berpikir tentang kematian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia mengira} mengira {bahwa hartanya itu dapat membuatnya kekal} membuatnya tetap hidup dan tidak mati


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

3. “Ia mengira,” karena kebodohannya, ”bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya” di dunia. Karena itu semua jerih payah dan usahanya hanya untuk mengembangkan harta dengan mengira hal itu bisa memperpanjang umurnya, namun ia tidak tahu bahwa sifat kikir bisa meruntuhkan usia dan merobohkan rumah, sedangkan kebaikan akan semakin menambah usia.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-9
“Al-hammaz” dilakukan dengan ucapan dan “al-lammaz”dilakukan dengan perbuatan. yaitu mencela dan merendahkan orang lain. Penjelasan tentang hal itu telah disebutkan dalam firmanNya: (yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur hasutan (11)) (Surah Al-Qalam)
Ibnu Abbas berkata bahwa (humazah lumazah) adalah orang yang suka mencela dan membuka aib.
Ar-Rabi' bin Anas berkata bahwa “al-humazah” adalah orang yang mencela di depan, sedangkan “al-lumazah” adalah mencela dari belakang.
Qatadah berkata bahwa itu adalah mencela orang lain dengan lisan dan matanya, dan suka mengumpat serta menjatuhkan orang lain.
Mujahid berkata bahwa “Al-humazah” itu dilakukan tangan dan mata, sedangkan “Al-lumazah” itu dengan lisan. Demikian juga dikatakan Ibnu Zaid.
Mujahid berkata bahwa ayat ini umum.
Firman Allah: (yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya (2)) yaitu mengumpulkan sebagiannya atas sebagian lain dan menghitung jumlahnya, sebagaimana firmanNya: (Serta mengumpulkan (harta benda), lalu menyimpannya (18)) (Surah Al-Ma'arij) Pendapat itu dikatak Ibnu Jarir.
Firman Allah: (dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya (3)) yaitu, mengira bahwa dengan mengumpulkan harta, maka itu akan membuatnya kekal di dunia ini, (Sekali-kali tidak!) yaitu perkaranya tidak seperti yang dia kira dan duga. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah) yaitu, sungguh orang yang menghimpun dan menghitung-hitung harta akan dicampakkan ke dalam Hutamah. Itu adalah salah satu nama neraka, karena ia meremuk redamkan orang yang dimasukkan ke dalamnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan tahukah kamu apa Hutamah itu? (5) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6) yang (membakar) sampai ke hati (7)) Tsabit Al-Bannani berkata bahwa itu membakar mereka sampai ke hati, sedangkan mereka dalam keadaan hidup.
Firman Allah: (Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8)) yaitu ditutup rapat, sebagaimana yang dijelaskan dalam tafsir surah Al-Balad.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ((sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)) yaitu pintu-pintu yang merupakan tiang–tiang panjang
Abu Shalih berkata tentang firmanNya: ((sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)) yaitu belenggu-belenggu yang memanjang.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dia menyangka bahwasanya harta yang ia kumpul akan menjadikan hidupnya kekal diurga dengan penuh kebahagiaan, katahuilah sesungguhnya harta sebanyak apapun itu tidak akan bermanfaat kecuali jika digunakan untuk ketaatan kepada Allah - عز وجل - , harta itu akan menjadi penolong bagi pemiliknya didunia dan diakhirat jika digunakan untuk ketaatan kepada Allah - عز وجل - .

Ayat ini bukan menjadi teguran bagi orang-orang yang mengumpulkan harta dengan cara yang baik dan pengelolaan yang baik, akan tetapi ayat ini menjadi peringatan bagi mereka yang memiliki harta tanpa mengeluarkan kewajibannya dari harta tersebut, Allah - عز وجل - berfirman : { كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ , نَزَّاعَةً لِلشَّوَىٰ , تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ , وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ } ( Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak , Yang mengelupas kulit kepala , Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama) , Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya ) [ Al-Ma'arij : 15 - 18 ] , harta yang tidak diinfakkan itulah yang dicela oleh Allah ﷻ .


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ " dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya," Maksudnya: Orang ini mengira bahwa hartanya akan mengekalkan dan mengabadikan dirinya, baik itu tubuhnya atau penyebutannya, karena umur manusia, bukanlah yang tersisa di dunia, tetapi umur manusia yang hakiki adalah yang mengekalkannya setelah kematian, dan kenangannya terus ada dalam hati-hati manusia dan mulut-mulut mereka. Allah berfirman pada ayat ini: يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ " dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya," Maknanya: Menyisakan kenangan atau memanjangkan usianya, tetapi tidaklah demikian. Sungguh orang-orang yang banyak hartanya, jika tidak dikenal kedermawanannya dan kemurahannya, mereka akan kekal dikenang dengan keburukannya, sehingga akan dikatakan: Fulan pelit bakhil, dia lebih dari fulan , dia disebut-sebut dan dicela di dalam berbagai momen.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Humazah ayat 3: Apakah ia (manusia bodoh dan kurang akal ini) menyangka bahwa hartanya akan kekal di dunia ini sedangkan ia akan berpaling menuju hari pembalasan. Ini adalah peringatan bagi orang-orang beriman agar tidak lalai mempersiapkan (bekal) akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena kebodohannya.

Yakni membuatnya kekal dan tidak mati. Oleh karena itulah, usaha kerasnya hanya untuk mengembangkan hartanya yang ia kira dapat memanjangkan umurnya. Ia tidak menyadari, bahwa kebakhilan dapat mengurangi umur dan merobohkan tempat tinggalnya, sedangkan kebaikan dapat menambah umur.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Humazah Ayat 3

Dia senang dan sibuk mengumpulkan harta karena mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan hidupnya di dunia. Dia terbuai oleh hartanya dan lupa bahwa harta sebanyak apa pun tidak akan dapat digunakan untuk menolak datangnya sesuatu yang tidak diinginkannya, yaitu kematian. 4. Sekali-kali tidak! harta itu tidak akan menolak datangnya kematian kepadanya. Setelah mati dan dihisab atas perbuatan buruknya itu, pasti dia akan dilemparkan dan dicampakkan dengan hina ke dalam neraka hutamah oleh para malaikat zabaniah yang bengis, kasar, dan galak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penafsiran dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Humazah ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukung syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Telaah ratusan topik yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Inna Lillahi, Al-‘Alaq, Yusuf 4, Al-Insyirah, Alhamdulillah, Al-Bayyinah. Ada pula Al-Baqarah 183, Al-Fath, Al-Fil, Al-Ma’un, At-Tin, Ali ‘Imran 159.

  1. Inna Lillahi
  2. Al-‘Alaq
  3. Yusuf 4
  4. Al-Insyirah
  5. Alhamdulillah
  6. Al-Bayyinah
  7. Al-Baqarah 183
  8. Al-Fath
  9. Al-Fil
  10. Al-Ma’un
  11. At-Tin
  12. Ali ‘Imran 159

Pencarian: al.qariah, ayat 15 untuk rezeki, surah al a'raf ayat 180, qs ali imran ayat 190-191, surat ibrahim ayat 41

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.