Surat Al-Qari’ah Ayat 6

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ

Arab-Latin: Fa ammā man ṡaqulat mawāzīnuh

Artinya: Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,

« Al-Qari'ah 5Al-Qari'ah 7 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Qari’ah Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qari’ah Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjabaran dari banyak mufassir terkait isi surat Al-Qari’ah ayat 6, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6-7. Maka barangsiapa timbangan kebaikannya lebih berat, Maka dia berada dalam kehidupan yang diridhai di dalam surga.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6-7. Pada hari itu manusia menjadi dua golongan; golongan pertama adalah yang amal kebaikannya lebih banyak daripada amal keburukannya. Dan golongan kedua adalah yang amal keburukannya lebih banyak daripada amal kebaikannya, atau bahkan tidak memiliki kebaikan sama sekali seperti orang kafir.

Golongan pertama akan berada dalam kehidupan yang bahagia, tanpa ada kesengsaraan dan kesulitan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Adapun orang yang amal salehnya lebih berat daripada amal buruknya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Kemudian Allah menyebutkan keadaan manusia saat dihisab, mereka terpisah menjadi dua golongan secara umum.
6. فَاَمَّا مَنۡ ثَقُلَتۡ مَوَازِيۡنُهٗ ۙ‏ (Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya)
Yakni timbangan amal shalihnya. Yakni amalan ini berat hingga mengalahkan amal keburukannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6-7. Adapun orang yang kebaikannya lebih berat daripada keburukannya maka dia di surga dalam kehidupan yang penurh keridhaan dan kebahagiaan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Siapa yang berat timbangannya} kebaikannya melebihi keburukannya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6-7. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,” yaitu yang kebaikan-kebaikannya lebih berat melebihi keburukan-keburukannya, “maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan,” di dalam surga penuh kenikmatan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Al-Qari'ah adalah salah satu hari kiamat, seperti Al-Haqqah, Ath-Thammah, Ash-Shakhkhah, Al-Ghasyiyah, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT menggambarkan tentang kedahsyatan dan kengeriannya: (Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3)) Kemudian Dia menjelaskannya dengan firmanNya: ((yaitu) pada hari manusia seperti anai-anai yang bertebaran (4)) yaitu mereka menyebar tercerai-berai, ke sana kemari karena kebingungan atas apa yang mereka alami, seakan-akan mereka anai-anai yang bertebaran. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (seakan-akan mereka belalang yang beterbangan) (Surah Al-Qamar: 7)
Firman Allah SWT: (dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)) yaitu, gunung-gunung di hari itu seakan-akan seperti bulu domba yang dihambur-hamburkan sehingga lenyap dan porak-poranda.
Qatadah berkata tentang firmanNya, "Al-'ihni" bahwa maknannya adalah adalah bulu domba.
Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang apa yang akan dialami orang-orang yang beramal dan tempat kembali mereka, yang adakalanya di tempat yang mulia atau tempat yang terhina sesuai dengan amal perbuatan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya (6)) yaitu, timbangan kebaikannya lebih berat daripada timbangan keburukannya (maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (7)) yaitu di surga (Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya (8)) yaitu timbangan keburukannya lebih berat daripada timbangan kebaikannya.
Firman Allah: (maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah (9)) Dikatakan bahwa maknanya adalah terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah, yaitu neraka Jahanam.
Diriwayatkan dari Qatadah, dia berkata bahwa maknanya adalah neraka, dan neraka itu adalah tempat kembali mereka. Oleh karena itu Allah berfirman seraya menjelaskan tentang Hawiyah, yaitu. (dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (10) (Yaitu) api yang sangat panas (11))
Firman Allah: ((Yaitu) api yang sangat panas (11)) yaitu amat sangat panas dan sangat kuat nyala dan gejolak apinya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam”


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Kemudian Allah - عز وجل - menjelaskan keadaan manusia pada hari yang menakutkan itu, Allah menjelaskan keadaan mereka pada saat dihitungnya amalan setiap orang, pada hari itu diberlakukan segala keadilan yang akan menentukan taqdir setiap hamba setelah hari kiamat itu, Allah - عز وجل - berfirman : { فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ }

{ فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ } Barangsiapa yang berat timbangannya, yakni timbangan amalan kebaikanya lebih berat dibanding amalan keburukannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

6-7. Allah Ta'ala membagi manusia menjadi dua golongan:
Golongan pertama: Orang-orang yang timbangannya berat yaitu orang yang kebaikan-kebaikannya lebih berat dari pada keburukan-keburukannya.
Yang kedua: Orang-orang yang timbangannya ringan, yaitu orang yang timbangan keburukannya lebih berat dari kebaikannya, atau orang yang pada dasarnya tidak memiliki kebaikan sama sekali seperti kondisinya orang kafir, Allah Ta'ala berfirman: فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ "101:6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan." Kata العِيشَة [al-'Iisyah] diambil dari kata العِيْش [al-'Iisyu] yang artinya kehidupan, dikatakan: عَاشَ الرَّجُلُ زَمَناً طَوِيْلًا ['Aasyar rajulu zamanan thawiilan: Laki-laki itu hidup dengan waktu yang panjang] makna ia menetap dan hidup di waktu yang lama. Kata العِيشَة [al-'Iisyah] di sini dengan bentuk wazan فِعْلَة [Fi'lah] yang menunjukkan keadaan (atau kondisi) bukan masdar. Sedangkan masdar yang menunjukkan perbuatan itu dilakukan sekali, katakanlah عَيْشَة ['Aisyah]. Sedangkan jika anda mengatakan 'Iisyah maka dia menunjukan kondisi atau keadaan (suatu perbuatan) Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Malik Rahimahullaah:

وَفَعْلَةٌ لِمَرَّةٍ كَجَلْسَةٍ وَفِعْلَةٌ لِهَيْئَةٍ كَجِلْسَةٍ

Dan bentuk فَعْلَةٌ [fa'latun] untuk menjelaskan sekali (pekerjaan itu dilakukan) seperti جَلْسَة [Jalsatin: Sekali duduk]..
Sedangkan bentuk فِعْلَةٌ [fi'latun] untuk menjelaskan keadaan (perbuatan) seperti جِلْسَةٍ [Jilsatin: Keadaan duduk].

Makna (al-'Iisyah ar-radhiyah) adalah dia dalam keadaan hidup yang baik.

رَاضِيَةٍ dikatakan bahwa kata ini adalah isim fa'il (kata yang menunjukkan pelaku perbuatan) yang bermakna isim maf'ul (kata yang menunjukkan yang dikenakan perbuatan), artinya: (kehidupan) yang diridhai di katakan juga: kata tersebut adalah isim fa'il yang menunjukkan penisbatan, artinya: (kehidupan) yang memiliki keridhoan (memuaskan). Kedua makna tadi sama saja. Maknanya yaitu: kehidupan yang baik yang tidak ada di dalamnya gangguan, kegaduhan dan kesusahan. Kehidupan yang sempurna dari segala sisinya. Yang dimaksud disini adalah kehidupan di surga, semoga Allah menjadikan kita di antara mereka.

Inilah kehidupan yang tidak dinodai dengan kesulitan sedikit pun, mereka tidak akan keluar darinya, tidak akan merasa sedih dan takut. Pada puncak kehidupan yang ternikmat, terbaik dan kondisi termenyenangkan. Itulah kehidupan yang memuaskan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qari’ah ayat 6: 6-7. Allah mengabarkan bahwa siapa yang timbangan amalan kebaikannya lebih dominan, maka Allah tambahkan kebaikannya di atas keburukan. Dan ia dalam kehidupannya menjadi manusia yang diridhai masuk dalam surga, merasa nyaman pandangannya, dan dirinya bergembira.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selesai penghisaban, lalu disiapkanlah timbangan yang memiliki dua daun timbangan. Ketika proses penimbangan dilakukan, maka manusia terbagi menjadi dua golongan; orang yang berbahagia dan orang yang celaka. Orang yang berbahagia adalah orang yang berat timbangan kembaikannya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang ringan timbangan kebaikannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qari’ah Ayat 6

6-7. Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikan-Nya, baik berupa ibadah ritual maupun sosial yang dikerjakan dengan ikhlas, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan dan membahagiakan. Itulah surga yang penuh nikmat


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penafsiran dari banyak mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-Qari’ah ayat 6 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dicari

Tersedia berbagai topik yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Bayyinah, Al-Baqarah 183, Inna Lillahi, At-Tin, Al-Fath, Al-Ma’un. Ada pula Yusuf 4, Al-‘Alaq, Al-Fil, Al-Insyirah, Ali ‘Imran 159, Alhamdulillah.

  1. Al-Bayyinah
  2. Al-Baqarah 183
  3. Inna Lillahi
  4. At-Tin
  5. Al-Fath
  6. Al-Ma’un
  7. Yusuf 4
  8. Al-‘Alaq
  9. Al-Fil
  10. Al-Insyirah
  11. Ali ‘Imran 159
  12. Alhamdulillah

Pencarian: surat al-furqon ayat 63, al kafiru, al baqarah ayat 284-286 latin, surah al-fajr, surah al baqarah ayat 1-5 latin

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: