Surat Al-‘Alaq Ayat 17

فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ

Arab-Latin: Falyad'u nādiyah

Artinya: Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

« Al-'Alaq 16Al-'Alaq 18 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-‘Alaq Ayat 17

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Alaq Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Terdapat variasi penafsiran dari banyak mufassirin terkait kandungan surat Al-‘Alaq ayat 17, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

13-19. Apakah kamu tidak melihat bahwa orang yang melarang ini ternyata kafir dan berpaling dari apa yang dia diajak kepadanya? Tidakkah dia tahu bahwa Allah melihat segala yang dilakukannya? perkaranya tidak seperti yang disangka oleh abu jahal. Bila dia tidak menghentikan penentangan dan gangguannya,niscaya kami akan memegang bagian depan kepalanya dengan keras lalu dia dicampakkan kedalam api yang neraka, Ubun-ubunnya adalah ubun-ubun pendusta dalam ucapannya, salah dalam perbuatannya,maka dusta dan Nampak sudah padanya. Silahkan thaghut ini mendatangkan kaki tangannya yang akan membantunya. Kami akan mengundang malaikat-malaikat azab. Perkaranya tidak seperti yang dikira oleh Abu jahal. dia tidak akan menumpahkan keburukan atasmu (wahai rasul).jangan taati dia dalam apa yang dia minta kepadamu, yaitu meninggalkan shalat. Sujudlah kepada tuhanmu, mendekatlah kepada Nya dengan melakukan perintah Nya dan mentaati Nya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

17-18. Dan orang pendosa ini telah merayu dan mengajak orang-orang yang berumpul di tempat mereka berkumpul untuk menyakiti dan menzalimi Nabi Muhammad, akan tetapi Allah juga telah memanggil para malaikat azab yang bengis (untuk menghentikannya).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

17. Tatkala Kami tarik ubun-ubun kepalanya menuju Neraka, silakan ia memanggil teman-temannya dan anggota kelompoknya, mintalah pertolongan kepada mereka untuk menyelamatkannya dari siksa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

17. فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ (Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya))
Yakni memanggil orang-orang yang ada di majelisnya.
Makna (النادي) yakni majelis tempat berkumpul orang-orang.
Terdapat riwayat mengatakan bahwa Abu Jahal berkata kepada Rasulullah: “Apakah kamu mengancamku, padahal aku adalah orang yang paling banyak pembelanya di kota ini?” Maka turunlah ayat ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

17. Maka sebaiknya Abu Jahal memanggil golongannya dan kelompoknya. An-Nadiy adalah tempat perkumpulan, atau suatu kaum yang berkumpul di dalamnya dan inilah yang dimaksud dalam ayat ini. Maksudnya adalah mereka berkumpul di tempat tersebut untuk memerangi orang-orang mukmin. Imam Ahmad, Tirmidzi dan lainnya mengatakan dari Ibnu Abbas yang berkata: “Suatu saat Nabi SAW shalat, kemudian Abu Jahal mendatanginya dan berkata:”Bukankah aku telah melarangmu untuk melakukan hal ini?” Lalu Nabi SAW menegurnya dan Abu Jahal berkata:”Sesungguhnya kau mengerti seberapa banyak kelompok yang dapat aku panggil” kemudian Allah menurunkan ayat ini {Fal yad’u nadiyah …}”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Biarlah dia} maka sebaiknya dia menghadirkan {memanggil golongannya} orang yang duduk bersamanya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

17-18. “Maka biarkanlah dia,” orang yang benar-benar tertimpa azab, “memanggil golongannya,” yakni teman-temannya dan orang-orang di sekitarnya agar mereka menolongnya dari azab yang menimpanya. “Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,” yakni para penjaga Neraka Jahanam untuk menyiksanya. Dan hendaklah ia memperhatikan, manakah di antara kedua golongan yang lebih kuat dan kuasa. Ini adalah kondisi orang yang melarang dan siksaan yang diancamkan padanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 6-19
Allah SWT memberitahukan tentang manusia, bahwa manusia itu adalah makhluk yang mempunyai kesenangan, kejahatan, keangkuhan, dan sikap melampaui batas jika dia melihat dirinya berkecukupan dan banyak hartanya. Kemudian Allah mengancam, memperingatkan, dan menasehatinya, jadi Dia berfirman: (Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu) (8)) yaitu hanya kepada Allahlah tempat kembali dan berpulang, lalu Dia akan mengadakan perhitungan terhadap hartamu dari manakah kamu menndapatkannya dan kemanakah kamu membelanjakannya?
Kemudian Allah SWT berfirman: (Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang (9) seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat (10)) Ayat ini diturunkan tentang dengan sikap Abu Jahal, semoga dia dilaknat oleh Allah. Dia mengancam Nabi SAW jika melakukan shalat di Baitullah. Maka Allah SWT menasihatinya dengan cara yang paling, maka Allah SWT berfirman: (Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran (11)) yaitu bagaimanakah menurut pendapatmu jika orang yang kamu larang ini berada di jalan yang Iurus dalam perbuatannya (Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? (12)) melalui ucapannya, sedangkan kamu menghardikn dan mengancamnya dari mengerjakan shalat? Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (14)) yaitu, tidakkah orang yang melarang orang yang mendapat petunjuk itu mengetahui bahwa Allah melihatnya dan mendengar pembicaraannya, dan kelak Dia akan membalas perbuatannya itu dengan balasan yang setimpal.
Kemudian Allah SWT memperingatkan dan mengancam (Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti) yaitu jika dia tidak menghentikan perbuatannya yang selalu bermusuhan dan ingkar (niscaya Kami tarik ubun-ubunnya) yaitu sungguh Kami benar-benar akan memberinya tanda hitam pada hari kiamat. Kemudian Allah berfirman: ((yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka (16)) yaitu, ubun-ubun Abu Jahal yang pendusta dalam ucapannya dan durhaka dalam perbuatannya (Maka biarlah dia memanggil golongannya (17)) yaitu kaum dan kerabatnya, yaitu biarkan dia memanggil mereka untuk menolongnya (kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (18)) Mereka adalah malaikat azab, sehingga dia mengetahui siapakah yang menang, apakah golongan Kami atau golongan dia?
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW sering melakukan shalat di dekat maqam Ibrahim. Maka Abu Jahal bin Hisyam melewati beliau, lalu berkata, "Wahai Muhammad, bukankah aku telah melarangmu melakukan ini?” lalu dia memperingatkan beliau, lalu Rasulallah SAW bersikap keras dan memarahinya Ketahuilah. Lalu dia berkata,”Wahai Muhammad, apa yang kamu gunakan untuk mengancamku ini? demi Allah, sesungguhnya aku adalah penduduk lembah ini yang paling banyak pendukungnya" Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya) (17) kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (18)) Ibnu Abbas berkata bahwa seandainya Abu Jahal memanggil golongannya , sungguh saat itu juga malaikat azab akan mengambilnya.
Firman Allah SWT: (sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya) yaitu, wahai Muhammad, janganlah patuh kepada orang yang melarang kamu melakukan ibadahmu, melainkan perbanyaklah dan teruskanlah sesukamu. Janganlah pedulikan dia, karena sesungguhnya Allahlah yang memeliharamu dan menolongmu, dan Dia akan memeliharamu dari gangguan orang lain (dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)) Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Imam Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Tuhannya adalah saat dia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa”


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Maka biarlkanlah dia memaggil kelompoknya yang juga menentang Rasulullah ﷺ dan mendustakan agama ini.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ " Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya)" Huruf lam disini digunakan untuk menantang, yakni: Jika ia (merasa) benar dan ia punya kekuatan, dan kemampuan maka panggillah nadinya (pendukungnya) Nadi (pendopo) adalah tempat kumpulan orang untuk mengadakan pembicaraan, forum antara mereka.

Abu Jahal ditokohkan di kalangan Quraisy, dan ia punya pendopo tempat orang-orang berkumpul bersamanya, mereka membicarakan urusan-urusannya di sana. Maka di sini Allah 'Azza Wajalla menantang, jika ia benar maka ajaklah para pendukungnya. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah tantangan, sebagaimana jika berkata kepada musuh anda: Jika anda punya pendukung maka majulah, dan ungkapana lainnya yang menunjukan tantangan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Alaq ayat 17: 17-18. Ketika Nabi ﷺ dilarang Abu Jahl ketika ia melarang dari shalat di sisi ka’bah, maka berkata orang yang celaka ini : Atas dasar apa Muhammad menantangku, sedangkan aku adalah orang lembah yang paling banyak ditolong kaumku. Kemudian Allah berkata : Abaikan orang celaka yang sesat ini, dan kaumnya (yang menolongnya) akan diberikan keburukan dari adzab yang pedih, dimana ia akan di letakkan (dalam neraka) dengan sebab kekafirannya dan penolakannya. Maka Kami akan menyeru kepada malaikat yang bengis yang ia menjaga (tempat) manusia di adzab dengan adzab yang sangat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Orang yang berhak mendapatkan azab itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Alaq Ayat 17

Apabila azab kami datang kepadanya maka biarlah dia memanggil golongannya yang dia banggakan untuk menyelamatkannya dari azab itu. 18. Kelak kami akan memanggil malaikat zabaniyah yang bengis dan kasar untuk mencampak'kannya ke dalam azab kami dan menyelamatkan nabi beserta para pengikutnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap makna dan arti surat Al-‘Alaq ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dikaji

Telaah berbagai halaman yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, An-Nashr, An-Nisa 59, Al-Ma’idah 3, Az-Zumar 53. Ada juga Al-‘Ashr, Al-Lahab, Bismillah, Yusuf, An-Naziat, Quraisy.

  1. Al-Kahfi 1-10
  2. Al-Qari’ah
  3. An-Nashr
  4. An-Nisa 59
  5. Al-Ma’idah 3
  6. Az-Zumar 53
  7. Al-‘Ashr
  8. Al-Lahab
  9. Bismillah
  10. Yusuf
  11. An-Naziat
  12. Quraisy

Pencarian: surah fussilat ayat 30, surah an-nur ayat 31, watammat kalimatu, surah at thur, thaha 132

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.