Surat Al-‘Alaq Ayat 12

أَوْ أَمَرَ بِٱلتَّقْوَىٰٓ

Arab-Latin: Au amara bit-taqwā

Artinya: Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

« Al-'Alaq 11Al-'Alaq 13 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-‘Alaq Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Alaq Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan beragam penjabaran dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat Al-‘Alaq ayat 12, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

9-12. Apakah kamu melihat sesuatu yang lebih aneh dari tindakan melampaui batas orang ini,yaitu abu jahal,yang melarang hamba Kami (Muhammad sholallohu alaihi wasallam). Melarang hamba Kami (Muhammad sholallohu alaihi wasallam) untuk shalat kepada tuhannya? Apakah kamu tidak melihat bahwa yang dilarang ternyata berada di pihak yang benar,bagaimana bisa dia melarangnya? Atau dia memerintahakan orang lain untuk bertakwa,apakah dia juga akan melarangnya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Atau dia memerintahkan manusia untuk bertakwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, apakah orang yang seperti ini harus dilarang?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَىٰٓ (atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?)
Yakni menyuruh untuk berbuat ikhlas, mengesakan Allah, dan mengerjakan amal shalih yang dapat menjauhkan dari api neraka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12. Atau dia memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan takut dengan hukumanNya saat memerintah orang lain untuk meninggalkan ketaatan kepada Allah? Maksudnya adalah bahwa sesungguhnya dia tidak berada di jalan petunjuk dan ketakwaan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Atau menyuruh bertakwa


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

9-14. Allah berfirman untuk orang yang membangkang lagi angkuh ini, “Bagaimana pendapatmu,” wahai orang yang melarang orang untuk shalat, “jika dia,” yakni hamba yang shalat, “berada di atas kebenaran,” yakni mengetahui kebenaran dan mengamalkannya, “atau dia menyuruh” orang lain untuk “bertakwa (kepada Allah), “ patutkah orang yang sifatnya seperti ini dicegah? Bukankah mencegahnya adalah salah satu penentangan terbesar terhadap Allah dan perang terhadap kebenaran? Larangan ini hanya tertuju pada orang yang dirinya sendiri tidak berada di atas petunjuk atau orang yang memerintahkan orang lain agar tidak bertakwa.
“Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan” orang yang melarang kebenaran, “dan berpaling” dari perintah, apakah ia tidak takut kepada Allah dan siksaNya? “Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat” segala perbuatannya?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 6-19
Allah SWT memberitahukan tentang manusia, bahwa manusia itu adalah makhluk yang mempunyai kesenangan, kejahatan, keangkuhan, dan sikap melampaui batas jika dia melihat dirinya berkecukupan dan banyak hartanya. Kemudian Allah mengancam, memperingatkan, dan menasehatinya, jadi Dia berfirman: (Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu) (8)) yaitu hanya kepada Allahlah tempat kembali dan berpulang, lalu Dia akan mengadakan perhitungan terhadap hartamu dari manakah kamu menndapatkannya dan kemanakah kamu membelanjakannya?
Kemudian Allah SWT berfirman: (Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang (9) seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat (10)) Ayat ini diturunkan tentang dengan sikap Abu Jahal, semoga dia dilaknat oleh Allah. Dia mengancam Nabi SAW jika melakukan shalat di Baitullah. Maka Allah SWT menasihatinya dengan cara yang paling, maka Allah SWT berfirman: (Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran (11)) yaitu bagaimanakah menurut pendapatmu jika orang yang kamu larang ini berada di jalan yang Iurus dalam perbuatannya (Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? (12)) melalui ucapannya, sedangkan kamu menghardikn dan mengancamnya dari mengerjakan shalat? Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (14)) yaitu, tidakkah orang yang melarang orang yang mendapat petunjuk itu mengetahui bahwa Allah melihatnya dan mendengar pembicaraannya, dan kelak Dia akan membalas perbuatannya itu dengan balasan yang setimpal.
Kemudian Allah SWT memperingatkan dan mengancam (Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti) yaitu jika dia tidak menghentikan perbuatannya yang selalu bermusuhan dan ingkar (niscaya Kami tarik ubun-ubunnya) yaitu sungguh Kami benar-benar akan memberinya tanda hitam pada hari kiamat. Kemudian Allah berfirman: ((yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka (16)) yaitu, ubun-ubun Abu Jahal yang pendusta dalam ucapannya dan durhaka dalam perbuatannya (Maka biarlah dia memanggil golongannya (17)) yaitu kaum dan kerabatnya, yaitu biarkan dia memanggil mereka untuk menolongnya (kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (18)) Mereka adalah malaikat azab, sehingga dia mengetahui siapakah yang menang, apakah golongan Kami atau golongan dia?
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW sering melakukan shalat di dekat maqam Ibrahim. Maka Abu Jahal bin Hisyam melewati beliau, lalu berkata, "Wahai Muhammad, bukankah aku telah melarangmu melakukan ini?” lalu dia memperingatkan beliau, lalu Rasulallah SAW bersikap keras dan memarahinya Ketahuilah. Lalu dia berkata,”Wahai Muhammad, apa yang kamu gunakan untuk mengancamku ini? demi Allah, sesungguhnya aku adalah penduduk lembah ini yang paling banyak pendukungnya" Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya) (17) kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (18)) Ibnu Abbas berkata bahwa seandainya Abu Jahal memanggil golongannya , sungguh saat itu juga malaikat azab akan mengambilnya.
Firman Allah SWT: (sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya) yaitu, wahai Muhammad, janganlah patuh kepada orang yang melarang kamu melakukan ibadahmu, melainkan perbanyaklah dan teruskanlah sesukamu. Janganlah pedulikan dia, karena sesungguhnya Allahlah yang memeliharamu dan menolongmu, dan Dia akan memeliharamu dari gangguan orang lain (dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)) Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Imam Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Tuhannya adalah saat dia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa”


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Atau dia memerintahkan orang lain menuju kepada kebenaran ? bukankah dia mengajak manusia untuk bertaqwa kepada Allah, dan itu adalah kebanaran yang akan menyelamatkan hidupmu didunia dan diakhirat, orang-orang yang mengajak kepada taqwa berada dalam petunjuk Allah ﷻ , sedangkan kalian wahai orang-orang kafir yang berada dalam kesesatan, kalan memerintah kepada kekafiran dan kesesatan.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى " atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?" أَو[Aw] "atau" di sini menurut sebagian ahli tafsir bermakna وَ[wa] "dan". Maka arti ayat ini: Dan menyuruh bertakwa. Tetapi yang tepat adalah makna sebenarnya yaitu "atau". Maknanya: Bagaimana penbdapatmu, jika ia berada di atas petunjuk pada apa-apa yang ia lakukan berupa sujud dan shalat, atau dia memerintah yang lainnya untuk shalat, karena Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam memerintah untuk bertakwa tanpa diragukan, beliau orang shaleh juga orang yang memperbaiki orang lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Alaq ayat 12: 9-12. Allah berkata : Allah heran, keheranan apa lagi selain ini wahai orang yang dungu (Abu Jahl) yang melarang Nabi ﷺ shalat di sisi ka’bah. Maka jika Muhammad ﷺ kokoh di atas pendiriannya, atau ia diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, dan takut pada-Nya, maka apakah dibenarkan pendosa ini melarang atas urusan (Muhammad ﷺ)?


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan demikian, pantaskah orang yang seperti ini keadaannya dilarang? Bukankah melarangnya merupakan penentangan yang besar kepada Allah dan kepada kebenaran? Karena yang berhak dilarang adalah orang yang tidak di atas petunjuk atau memerintahkan orang lain mengerjakan hal yang bertentangan dengan ketakwaan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Alaq Ayat 12

11-12. Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran dan petunjuk dari tuhannya dalam salatnya, atau dia menyuruh orang lain bertakwa kepada Allah untuk kemaslahatan mereka' bukankah amat mengherankan bila orang yang sesat melarang orang yang mendapat pentunjuk untuk melaksanakan perintah tuhannya dan membimbing orang lain ke jalan takwa'13. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan nabi serta wahyu Allah dan berpaling dari keimanan dan berbuat kebajikan'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penafsiran dari banyak mufassir terhadap isi dan arti surat Al-‘Alaq ayat 12 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Bantu usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dicari

Telaah ratusan topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Do’a Sholat Dhuha, Shad 54, Al-Waqi’ah, Ar-Rahman, Al-Kautsar, Al-Kahfi. Ada pula Al-Mulk, Yasin, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Al-Ikhlas, Ayat Kursi.

  1. Do’a Sholat Dhuha
  2. Shad 54
  3. Al-Waqi’ah
  4. Ar-Rahman
  5. Al-Kautsar
  6. Al-Kahfi
  7. Al-Mulk
  8. Yasin
  9. Asmaul Husna
  10. Al-Baqarah
  11. Al-Ikhlas
  12. Ayat Kursi

Pencarian: surah al-lahab, surah al waqiah 35-38, bacaan surat yasin arab, al baqarah ayat 71, al fatihah ayat 4

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.