Surat At-Tin Ayat 2

وَطُورِ سِينِينَ

Arab-Latin: Wa ṭụri sīnīn

Artinya: Dan demi bukit Sinai,

« At-Tin 1At-Tin 3 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat At-Tin Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat At-Tin Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari kalangan ulama tafsir mengenai isi surat At-Tin ayat 2, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-6. Allah bersumpah dengan tin dan zaitun,keduanya termasuk buah buahan yang masyhur, Allah bersumpah Juga dengan gunung thursina(Sinai)yang disana Allah berbicara kepada Musa alaihi salam secara langsung, Allah bersumpah Juga dengan negeri yang aman dari segala ketakutan (yaitu Makkah) tempat turunnya wahyu. Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik, kemudian Kami mengembalikannya ke neraka bila dia tidak patuh kepada Allah dan tidak mengikuti para rasul. Akan tetapi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapatkan pahala besar yang tidak terputus dan tidak dikurangi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Dan bersumpah dengan gunung Ṭūr Sina tempat Allah memanggil Nabinya Musa -'alaihissalām-.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

2. وَطُورِ سِينِينَ (dan demi bukit Sinai)
Yakni bukit yang menjadi tampat Allah berfirman kepada Musa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2. Dan demi gunung yang mana Allah SWT berfirman kepada Musa di sana. Sinin dan Sinai adalah dua nama dari lokasi keberadaan gunung ini


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{demi gunung Sinai} Aku bersumpah demi gunung Sinai yang mana Musa diajak berbicara


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-3. “Demi (buah) tin,” yaitu buah tin yang lazim dikenal dan juga “(buah) Zaitun.” Allah bersumpah dengan kedua pohon ini karena banyaknya manfaat pohon dan buahnya dan karena keduanya begitu dominan di negeri Syam tempat kenabian Nabi Isa putra Maryam. “Dan demi bukit Sinai,” yaitu Thursina, tempat kenabian Musa. “Dan demi kota ini yang aman,” yaitu Makkah al-Mukarramah, tempat kenabian Muhammad. Allah bersumpah dengan tempat-tempat suci ini yang Dia pilih dan dari tempat-tempat itu Allah mengutus nabi-nabi paling mulia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-8
(Demi buah Tin) Para mufasir berbeda pendapat di sini menjadi banyak pendapat
Mujahid berkata yaitu pohon tin kalian ini.
(dan buah Zaitun) Al-Ahbar, Ibnu Zaid, dan lainnya berkata bahwa itu nama sebuah masjid di Baitul Maqdis.
Mujahid dan Ikrimah berkata bahwa maknanya adalah buah zaitun yang kalian peras ini
(dan demi kota (Mekah) ini yang aman (3)) yaitu Makkah. Pendapat itu dikatakan Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, Ibnu Zaid, dan Ka'b Al-Ahbar; tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini.
Firman Allah SWT: (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)) Ini adalah subjek sumpahnya, yaitu bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk paling baik dan rupa paling sempurna, tegak jalannya dan sempurna, serta baik semua anggota tubuhnya. (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (5)) yaitu neraka. Pendapat itu dikatakan Mujahid, Abu Al-’Aliyah, Al-Hasan, Ibnu Zaid, dan lainnya. Kemudian setelah penciptaan yang paling baik dan paling indah itu, tempat kembalinya adalah ke neraka, jika tidak taat kepada Allah dan tidak mengikuti para rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) Sebagian mereka beroendapat tentang firmanNya: (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (5)) yaitu kepada usia paling hina. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan Ikrimah. Ibnu Jarir memilih pendapat ini. Seandainya hal itulah yang dimaksud, maka tidaklah menjadi indah pujian bagi orang-orang mukmin, mengingat sebagian dari mereka itu mengalami usia pikun. Dan sesungguhnya makna yang dimaksud hanya sebagaimana yang kami sebutkan, sebagaimana firmanNya: (Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (3)) (Surah Al-'Ashr)
Firman Allah: (maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) yaitu tidak ada habisnya, sebagaimana yang telah dijelaskan.
Kemudian Allah berfirman: (Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan) wahai anak cucu Adam ((hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?) yaitu, pembalasan di hari kebangkitan. Sesungguhnya kamu mengetahui permulaan kejadianmu dan telah mengetahui bahwa Tuhan yang mampu memulai penciptaan itu juga mampu untuk mengembalikannya jadi hidup dengan lebih mudah. Maka apakah yang mendorongmu mendustakan adanya hari kebangkitan, padahal kamu telah mengetahui hal itu?
Diriwayatkan dari Manshur, dia berkata, “Aku bertanya kepada Mujahid tentang firmanNya: (Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (7)) Apakah yang dimaksud adalah Nabi SAW? Mujahid menjawab, "Aku berlindung kepada Allah, yang dimaksud adalah manusia" Demikian juga dikatakan Ikrimah dan lainnya.
Firman Allah SWT (Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (8)) yaitu bukankah Dia Hakim yang paling adil, yang tidak melampaui batas dan tidak berbuat aniaya terhadap seseorang pun? termasuk dari sifat adilNya ialah Dia mengadakan hari kiamat, lalu orang yang dizalimu di dunia dapat membalas orang menzaliminya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ وَطُورِ سِينِينَ } Dan demi gunung, yakni bukit sinin atau bukit saina' , yaitu gunung yang diatsanya Allah ﷻ membicarai Nabi-Nya Musa 'alaihissalam.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Tin ayat 2: 1-3. Allah memulai ayat ini dengan sumpah dengan buah tin dan buah zaitun, dan keduanya adalah pohon yang diberkahi, bermanfaat, dan terkenal di negeri Syam yang penuh keberkahan. Kemudian Allah bersumpah dengan gunung Thur dan ia adalah gunung yang diberkahi dimana Allah mengajak bicara Musa digunung ini. Kemudian Allah bersumpah dengan Mekkah negeri yang aman, yang termulia yang tersisa di atas bumi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bukit Sinai adalah tempat Nabi Musa ‘alaihis salam diajak bicara oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan menerima wahyu dari-Nya. Sinin artinya yang diberkahi atau indah karena pohon-pohon yang berbuah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tin Ayat 2

1-3. Demi buah tin dan zaitun, demi gunung sinai, dan demi negeri mekah yang aman ini. Buah tin dan zaitun banyak tumbuh di syam dan baitul makdis, tempat para nabi diutus, antara lain nabi isa. Gunung sinai adalah tempat nabi musa bermunajat, sedangkan mekah adalah tem'pat kelahiran dan pengutusan nabi Muhammad. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penjelasan dari kalangan pakar tafsir terhadap makna dan arti surat At-Tin ayat 2 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukung dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dicari

Baca banyak topik yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: Seribu Dinar, Yusuf 28, Al-Falaq, Al-Fatihah, Al-Qadr, Do’a Setelah Adzan. Ada pula An-Naba, Al-Isra 32, Al-A’la, Al-Hujurat 13, Al-Kafirun, Adh-Dhuha.

  1. Seribu Dinar
  2. Yusuf 28
  3. Al-Falaq
  4. Al-Fatihah
  5. Al-Qadr
  6. Do’a Setelah Adzan
  7. An-Naba
  8. Al-Isra 32
  9. Al-A’la
  10. Al-Hujurat 13
  11. Al-Kafirun
  12. Adh-Dhuha

Pencarian: surat al mujadalah, yasin beserta latin, al hasyr ayat 21 24, ayat al maun, asmaul husna beserta arti

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.