Surat Al-Insyirah Ayat 4

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

Arab-Latin: Wa rafa'nā laka żikrak

Artinya: Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,

« Al-Insyirah 3Al-Insyirah 5 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat Al-Insyirah Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyirah Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjelasan dari kalangan ahli tafsir berkaitan makna surat Al-Insyirah ayat 4, antara lain seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

3-4. Yang mana beban itu telah memberatkan punggungmu? Dan bukankah kami juga menjadikanmu,dengan nikmat kami kepadamu berupa kemuliaan alkhlak,berada pada kedudukan tingggi lagi mulia?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

4. Dan Allah meninggikan dan mengharumkan namamu di dunia dan di akhirat dengan sifat-sifat yang sempurna. Dan peninggian nama ini meliputi berbagai bentuk, seperti kabar gembira dengan kenabiannya, penyebutan dan pujian baginya di langit tertinggi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Dan Kami telah tinggikan bagimu namamu, karena namamu telah disebutkan di dalam azan, ikamah dan lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu)
Di dunia dan di akhirat, dengan berbagai hal seperti, keharusan bagi orang-orang beriman jika mereka mengucapkan ‘Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah’ maka mereka juga mengucapkan ‘dan aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah’, dan penyebutan namanya pada lafadz azan, dan dalam shalawat kepadanya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ) . Qotadah rahimahullah berkata : ِAllah mengangkat sebutan ( nama ) Rasulullah di dunia dan di akhirat, maka tidak siapapun dari para penceramah atau da'i, dan juga orang-orang shalat melainkan mereka selalu mengucapkan dua kalimat syahadat yang didalamnya Nama Rasulullah disebutkan ( أشهدة ألا إله إلا الله وأشهدة أن محمدًا رسول الله )

2 ) . Orang-orang yang berjalan diatas manhaj Ahlussunnah mereka mati akan tetapi nama-nama mereka tetap berada dalam kehidupan, sedangkan orang-orang yang bermanhaj dengan manhaj pelaku bid'ah mereka mati dan nama-nama mereka juga mati, karena sesungguhnya mereka yang berjalan diatas manhaj Ahlussunnah telah menghidupkan risalah kebenaran yang telah Rasulullah bawakan dari tuhannya, maka mereka yang menghidupkan risalah itu mendapat bagian dari ayat ini : { وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ } , adapun para pelaku bid'ah mereka telah membenci sunnah-sunnah Rasul yang disyari'atkan oleh islam, maka mereka akan mendapat bagian dari ayat ini : { إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } " Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" [ Al-Kautsar : 3 ].

3 ) . Seperti halnya orang-orang membenci dan menhinakan sunnah-sunnah Rasul adalah yang terputus amalannya, maka mereka yang senantiasa menjaga sunnah-sunnah Rasul adalah orang-orang yang akan mendapat baalasan yang melimpah dan derajat mereka adalah tinggi, .


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Dan kami mengangkat kedudukanmu dengan risalah kenabian dan hal lainnya di dunia dan akhirat. Di antaranya adalah dengan menyandingkan namamu dengan nama Allah dalam tasyahud, adzan, iqamah dan lain-lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan meninggikan dirimu (dengan) menyebut-nyebut kamu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-4. Allah berfirman kepada RasulNya, “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” yakni, Kami melapangkannya untuk syariat-syariat agama, dakwah kepada Allah, bersifat dengan akhlak yang baik, mengedepankan akhirat dan mempermudahkan kebajikan sehingga tidak terasa sempit dan tertekan hingga hampir (sebelumnya) tidak tunduk pada kebaikan dan hampir tidak merasakannya lapang. “Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu,” yakni kesalahanmu “yang memberatkan punggungmu,” sebagaimana firman-Nya :
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
(QS. Al-Fath :2)
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu,” yakni Kami tinggikan derajatmu dan Kami berikan pujian baik lagi luhur untukmu yang belum pernah dicapai oleh seorang pun sehingga tidaklah Allah disebut melainkan RasulNya juga disebutkan bersamaNya seperti kalimat syahadat masuk islam, adzan, iqamat, khutbah dan lainnya yang dalam kata-kata itu Allah mengagungkan sebutan RasulNya, Muhammad. Dan di hati umatnya, beliau dicintai, diagungkan, dan dimuliakan, yang tidak dimiliki oleh seorang pun selain beliau setelah Allah. Semoga Allah memberi beliau balasan atas jerih payahnya terhadap umat dengan balasan terbaik yang diberikan kepada seorang nabi atas jasa baiknya bagi umatnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Kami telah melapangkan dadamu, yaitu Kami telah menjadikannya bercahaya, luas, dan lapang. sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam) (Surah Al-An'am: 125) Dan sebagaimana Allah melapangkan dada Rasulullah SAW, demikian pula Allah menjadikan syariatnya luas, lapang, toleran, dan mudah, tidak ada kesulitan, beban, dan kesempitan padanya.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Allah melapangkan dadanya di malam Isra’, sebagaimana yang telah disebutkan dalam riwayat Malik bin Sha'sha'ah. Imam Turmuzi telah mengemukakannya di sini. Dan jika memang hal itu terjadi di malam Isra’ sebagaimana yang diriwayatkan Malik bin Sha'sha'ah, maka tidaklah bertentangan dengan pendapat itu, karena sesungguhnya akibat dari yang dilakukan terhadap dada beliau di malam Isra’, terjadi setelah dilapangkan oleh Allah SWT secara maknawi juga.
Firman Allah SWT: (dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu (2)) Semakna dengan firmanNya: (supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang) (Surah Al-Fath: 2) firman Allah: (yang memberatkan punggungmu (3)) dan kata “Al-inqadh” adalah suara. Beberapa ulama salaf berkata tentang firmanNya (yang memberatkan punggungmu (3)) yaitu bebannya memberatkanmu
Firman Allah: (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4)) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah “Aku tidak menyebut melainkan menyebutmu bersamaKu” yaitu dalam “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Qatadah berkata bahwa Allah meninggikan penyebutan namanya di dunia dan akhirat. Maka tidak ada seorang khatib, tidak ada seorang yang membaca syahadat, dan tidak ada orang yang shalat melainkan mengucapkannya, yaitu,”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Firman Allah SWT: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) Allah SWT memberitahukan bahwa sesungguhnya setelah kesulitan pasti ditemukan kemudahan, kemudian Dia menegaskan berita ini.
Diriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata bahwa mereka berkata bahwa satu kesulitan tidak dapat mengalahkan dua kemudahan.
Maknanya adalah karena “Al-'usr” ini dijadikan ma’rifat dalam dua keadaan dan itu merupakan bentuk mufrad, sedangkan “Al-yusr” itu dijadikan nakirah, sehingga berbilang. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan” yaitu firman Allah SWT (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) dan “Al’usr” yang pertama lain dengan yang kedua, sedangkan “Al-yusr” itu berbilang.
Firman Allah SWT: (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8)) yaitu apabila kamu menyelesaikan perkara-perkara dunia, kesibukannya dan kamu menyelesaikan semua yang berkaitan dengannya, maka bulatkanlah tekadmu untuk beribadah dan bangkitlah kepadanya dalam keadaan bersemangat. Ikhlaslah niatmu kepada Tuhanmu.
Mujahid berkata tentang ayat ini, bahwa apabila kamu menyelesaikan perkara duniamu, lalu kamu berdiri untuk shalat, maka kerjakanlah shalatmu dengan sungguh-sungguh kepada Tuhanmu.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: Maka apabila kamu telah selesai, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh, yaitu dalam berdoa.
Zaid bin Aslam dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (Maka apabila kamu telah selesai) yaitu, dari melakukan jihad. (kerjakanlah dengan sungguh-sungguh) yaitu kerjakanlah ibadah (dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8))


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan Dia ﷻ telah mengangkat dan meninggikan sebutan nama Rasul-Nya di dunia dan di akhirat, maka tidak didapati nama Allah ﷻ disebutkan kecuali disebutkan pula bersama-Nya Rasulullah ﷺ , dan diantara mengangkatan sebutan itu adalah saat dikumandangkannya azan dimasjid-dimasjid, dan saat waktu iqomah, dan ketika para khatib menyampaikan khutbahnya di mimbar, begitupun ketika tasyahud dalam shalat, dan ketika seseorag mengikrarkan dirinya masuk islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, karena sesorang tidak akan masuk kedalam islam kecuaali dia telah menyatakan "Bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Rasulullah Muhammad ﷺ adalah utusan Allah ﷻ " , tidak satupun dari perkara-perkara yang telah disebutkan melainkan ada didalamnya disebutkan nama Rasulullah ﷺ , seperti itulah nama beliau ﷺ diangkat dan ditinggikan kedudukannya didunia oleh Allah ﷻ , dan penyebutan itu terus berulang sepanjang kehidupan didunia.

Maka lihatlah dan dengarkanlah Azan-azan yang dikumandangkan dimasjid-masjid diseluruh penjuru dunia, semua disebutkan didalamnya : أشهد أن لا إله إلا الله , أشهد أن محمدا رسول الله , seluruh masjid dipenjuru dunia mengumandangkan kalimat yang agung ini sepanjang hari dan malam secara bergantian, hal ini terjadi dengan kekuasaan Allah ﷻ .

Bahkan di media-media massa pun kalimat mulia ini disebutkan ketika waktu shalat tiba dan waktu-waktu lainnya yang menyiarkan ceramah-ceramah ulama, meskipun para kaum kuffar tidak senang dengan hal ini, akan tetapi Allah ﷻ dengan kuasa-Nya hal ini tetap berjaan dengan lancar. dan orang-orang kafir itu tidak mampu untuk melarang, dan dengan adanya peristiwa ini sudah sangat cukup untuk mengingatkan kita kepada Rasulullah dan menyebutkan nama dalam sholawat diandingkan dengan perkara maulid Nabi yang bid'ah itu yang mereka katakan : kita melakukan perayaan maulid untuk mengingat beliau ﷺ , bukankah azan yang disebutkan nama Rasulullah ﷺ adalah dalam rangka menyebut dan mengingat beliau ?! nama beliau akan terus diangkat sepanang masa.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Ditinggikannya penyebutan Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam, tidak ada seorang pun yang meragukannya:

Pertama: Karena Allah yang meninggikan penyebutannya setiap waktu shalat pada kedudukan tertinggi, yaitu ketika azan: Asy hadu allaa ilaaha illaallaaah, wa asy hadu anna muhammadan rasulullaah " saya bersaksi tiada sesembahan yang benar kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah"

Kedua: Meninggikan penyebutan beliau di setiap sholat fardhu saat duduk tasyahhud, karena tasyahhud adalah kewajiban (shalat), di dalamnya diucakan: Asy hadu allaa ilaaha illallaah wa asy hadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh "saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan Allah"

Ketiga: Mengangkat penyebutannya di setiap ibadah, setiap ibadah selalu di angkat di dalamnya penyebutan Rasulullaha shallallaahu 'alaihi wa sallam, itu dikarenakan setiap ibadah, harus memenuhi dua syarat utama, yaitu ikhlas kepada Allah Ta'ala dan mengikuti Rasul 'alaihissolaatu wassalaam, dan sudah diketahui bahwa orang yang mengikuti Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam senantiasa menghadirkan dalam dirinya saat ibadah bahwa ia mengikuti Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam, inilah di antara tingginya penyebutan beliau.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insyirah ayat 4: Allah mengabarkan bahwa Ia menjadikan Nabi ﷺ seseorang yang tinggi, ditinggikan derajatnya dan menjadikan kedudukannya (misalnya) termasuk orang yang shalih dan akhlaknya yang menjadi percontohan, yang mewakili orang-orang shalih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Meninggikan nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan nama Beliau dengan nama Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam kalimat syahadat, azan dan iqamat, tasyahhud dalam shalat, khutbah dan lain-lain serta menjadikan taat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk taat kepada Allah. Di samping itu, Beliau sangat dicintai, dimuliakan dan dibesarkan di hati umatnya setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyirah Ayat 4

1-4. Wahai nabi, bukankah kami telah melapangkan dadamu' kami telah menjadikanmu seorang nabi yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar dalam menghadapi kepahitan hidup. Dan kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu' kami jadikan tugasmu yang sejatinya berat, seperti menyampaikan risalah dan mendakwahkan syariat, terasa ringan. Dan kami pun telah tinggikan sebutan namamu bagimu. Kami sebut namamu secara berurutan dengan nama-ku, seperti dalam syahadat, azan, tasyahud, dan sebagainya. Itu adalah kemu'liaan tersendiri yang tidak kami berikan kepada nabi-nabi yang lain. 5-6. Demikianlah nikmat-nikmat-ku kepadamu. Maka tetaplah optimis dan berharap pada perto'longan tuhanmu karena sesungguhnya beserta kesulitan apa pun pasti ada kemudahan yang menyertainya. Engkau hadapi kesulitan besar dalam menyampaikan dakwah kepada kaummu; mereka ingkar dan menentangmu, tetapi Allah memberimu kemudahan untuk menaklukkan mereka. Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti ada kemudahan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penafsiran dari banyak pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Insyirah ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Support syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Sering Dibaca

Kaji berbagai topik yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Qari’ah, An-Nashr, Yusuf, Al-Ma’idah 3, Al-Lahab, Bismillah. Ada juga Quraisy, Al-Kahfi 1-10, An-Nisa 59, Al-‘Ashr, Az-Zumar 53, An-Naziat.

  1. Al-Qari’ah
  2. An-Nashr
  3. Yusuf
  4. Al-Ma’idah 3
  5. Al-Lahab
  6. Bismillah
  7. Quraisy
  8. Al-Kahfi 1-10
  9. An-Nisa 59
  10. Al-‘Ashr
  11. Az-Zumar 53
  12. An-Naziat

Pencarian: qs an nisa ayat 4, wala taqrabu zina arab, arti surat al asr, surat hud ayat 114, surat ali imran ayat 19

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.