Surat Ali ‘Imran Ayat 19
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Arab-Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī'ul-ḥisāb
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
« Ali 'Imran 18 ✵ Ali 'Imran 20 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 19
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu mengenai kandungan surat Ali ‘Imran ayat 19, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya agama yang diridhoi Allah bagi makhlukNya dan Dia mengutus rasul-rasul Nya dengan agama itu, serta tidak menerima selainnya, adalah agama Islam. Yaitu kepatuhan kepada Allah semata dengan beribadah berserah diri kepada-Nya, dan mengikuti rasul-rasul dalam ajaran-ajaran yang mengutus mereka dengannya dalam setiap masa sampai ditutup dengan Nabi Muhammad , yang Allah tidak menerima dari siapapun sepeninggal beliau agama selain Islam yang beliau diutus dengannya. Dan tidaklah terjadi perselisihan di antara golongan ahli kitab Yahudi dan Nasrani, lalu mereka berpecah-belah menjadi golongan-golongan dan berkelompok-kelompok, kecuali setelah hujjah tegak terhadap mereka dengan diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab-kitab suci, lantaran dorongan permusuhan, kedengkian dan hasrat meraih dunia. Dan barangsiapa mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan dan tanda-tanda petunjuknya yang mengindikasikan Rububiyyah dan Uluhiyyahnya, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan Nya dan Dia memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
19. Allah mengabarkan tidak ada agama yang Dia terima dari seseorang selain agama Islam, yaitu dengan mengikuti para rasul yang diutus Allah pada setiap zaman yang ditutup dengan pengutusan Nabi Muhammad.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak berselisih melainkan setelah datang kepada mereka ilmu tentang pengutusan nabi Muhammad dalam Taurat dan Injil, mereka mengingkari hal ini karena kedengkian mereka, kemudian mereka saling menzalimi. Dan barangsiapa yang mendustakan bukti-bukti Allah atas keesaan-Nya maka ketahuilah Dia sungguh cepat pembalasan-Nya bagi hamba-hamba-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
19. Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah ialah Islam. Yaitu ketundukan kepada Allah semata dengan menunjukkan ketaatan dan kepasrahan kepada-Nya melalui ibadah dan keimanan kepada semua Rasul hingga Rasul penutup, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menjadi penutup risalah, sehingga tidak ada syariat yang bisa diterima kecuali syariatnya. Dan tidaklah orang-orang Yahudi dan Nasrani itu berselisih paham dan berpecah belah tentang agama mereka kecuali setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang hal itu, karena dorongan rasa dengki dan rakus terhadap kekayaan duniawi. Barangsiapa yang ingkar kepada ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, sesungguhnya Allah Mahacepat Penghitungan-Nya bagi orang yang ingkar kepada-Nya dan mendustakan rasul-rasul-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
19. إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ الْإِسْلٰمُ ۗ (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam )
Yakni tidak meneriman dari siapapun agama selainnya.
Dan Islam disini mencakup iman karena yang dimaksud dengan Islam disini adalah pembenaran, perkataan, dan perbuatan.
وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ(Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab )
Yakni orang-orang Yahudi saling berselisih sesama mereka, dan orang-orang Nasrani saling berselisih sesama mereka, dan orang-orang Yuhudi dan Nasrani saling berselisih pula.
إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ الْعِلْمُ ( kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka)
Yakni apa yang ada dalam dua kitab yang diturunkan Allah, dan pengetahuan ini sangat jelas bagi mereka berupa kewajiban untuk mentauhidkan Sang Pencipta dan mentaati-Nya, dan menyerahkan kepada-Nya segala urusan.
بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ (karena kedengkian (yang ada) di antara mereka )
Terdapat pemberitahuan dari ayat ini bahwa perselisihan orang-orang Yahudi dan Nasrani selama ini hanyalah disebabkan kedengkian mereka. Dan yang dimaksud adalah perselisihan mereka dalam masalah Rasulullah apakah dia adalah seorang Rasul atau bukan, dan perselisihan dalam masalah kenabian Nabi Isa, dan perselisihan yang berasal dari urusan diantara mereka sendiri; sampai-sampai mereka mengatakan:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ (Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan”)
Semua hal ini disebabkan oleh kedengkian dan jauhnya mereka dari kebenaran karena kesombongan dan tinggi hati.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
19 Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam yang mencakup keimanan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak berselisih kecuali setelah datang ilmu dalam Taurat dan Injil yang mewajibkan untuk mengesakan Allah, menyembah-Nya dan taat kepada-Nya. Perselisihan diantara mereka sudah melewati batas wajar, menerjang kebenaran dan keadilan karena kedengkian yang ada di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah yang menunjukkan keesaan-Nya, maka sesungguhnya Allah sangat cepat pembalasan-Nya atas perbuatan mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya agama} agama yang diridhai dan benar {di sisi Allah ialah Islam. tidak berselisih orang-orang yang telah diberi kitab} orang-orang Yahudi dan Nasrani {kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka} kedengkian dan keinginan untuk mencari keberuntungan dunia {Siapa saja yang mengingkari ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
19. Allah memeberitakan, ”Sesungguhnya agama (yang di ridhai) di sisi Allah,” maksudnya, agama yang mana Allah tidak memiliki agama selainnya dan tidak diterima selainya adalah, ”Islam,” yang artinya, ketundukan kepada Allah semata, secara batin maupun lahir dengan apa yang di syariatkanNya melalui lisan Rasul-rasulNya, Allah berfirman :
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." QS-Ali Imran: 85
maka barangsiapa yang beragama selain agama islam, maka hakikatnya dia tidak beragama untuk Allah. Karena ia tidak menempuh jalan yang di syariatkaNya melalui lisan rasul-rasulNya.
Kemudian Allah memberitakan bahwasanya ahli kitab mengetahui hal itu, dan mereka berselisih dan menyimpang darinya hanya kerena keras kepala dan kedengkian, dan jika bukan kerena itu, maka sesungguhnya telah datang kepada mereka ilmu, yang mengharuskan tidak terjadinya perselisihan bahkan mengharuskan mereka memasuki agama islam yang sebenarnya. Kemudian setelah datang Nabi Muhammad kepada mereka, maka mereka mengetahui dengan sebanar-benarNya, akan tetapi kedengakian, zhalim, dan kekufuran kepada ayat-ayat Allah telah mengahalangi mereka dari mengikuti kebanaran, ”Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya,” Maksudnya,hendaklah mereka menunggu hal tersebut,karena itu semua pasti akan tiba, dan Allah akan membalas mereka semua menurut apa yang telah mereka semua kerjakan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 18-20
Allah bersaksi dan cukup Dialah yang bersaksi, karena Dialah saksi yang paling benar dan paling adil, serta yang paling benar firmanNya (bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia) yaitu satu-satunya Tuhan bagi seluruh makhluk. Semua makhluk adalah hambaNya, ciptaanNya, dan selalu membutuhkanNya. Allah Maha Kaya yang tidak butuh kepada selainNya, Sebagaimana Allah berfirman, ((Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya (166)) (Surah An-Nisa) Kemudian Allah menghubungkan kesaksian malaikatNya dan orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan kesaksianNya, (Allah bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, dan para malaikat dan orang-orang yang berilmu) Ini adalah penghormatan yang besar bagi para ulama dalam konteks ini. (Qaaiman bil qisthi) dibaca maanshub sebagai haal yaitu yang menegakkan keadilan dalam segala sesuatu, begitu juga (Laa ilaaha illa huwa) adalah penegasan bagi kata sebelumnya. (Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu Maha perkasa dimana tidak ada yang mampu mengunggulinya dalam hal keagungan dan kebesaran dari segala sisi, yang Maha Bijaksana dalam firmanNya, tindakanNya, hukumNya, dan takdirNya.
Firman Allah, (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam) Ini adalah berita dari Allah, bahwa tidak ada agama yang diterima di sisiNya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul dengan apa yang mereka bawa dari Allah pada setiap waktu, hingga akhirnya ditutup oleh nabi Muhammad SAW yang mana semua jalan menuju Allah itu terhalang kecuali melalui nabi Muhammad SAW. Maka siapa saja yang datang kepada Allah setelah pengutusan nabi Muhammad SAW dengan ajaran selain syariatNya, maka agamanya tidak akan diterima. Sebagaimana Allah berfirman, (Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (85)) (Surah Ali 'Imran). Dalam ayat ini Allah juga memberitahukan bahwa agama yang diterima di sisiNya adalah Islam, (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam)
Yaitu bahwa Allah, para malaikat dan orang-orang yang memiliki pengetahuan dari golongan manusia bersaksi bahwa agama yang ada di sisi Allah adalah Islam. Mayoritas ulama’ membacanya dengan dikasrah karena khabar.
Kemudian Allah memberitahukan bahwa mereka yang telah diberi Kitab sebelumnya. Mereka berbeda pendapat setelah bukti-bukti yang jelas diberikan kepada mereka dengan pengutusan para rasul dan penurunan kitab-kitab kepada mereka. Allah berfirman: (Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka) yaitu mereka bertikai saling dengki satu sama lain karena kedengkian dan kebencian mereka. Ada di antara mereka yang membawa kedengkian itu terhadap yang lain sehingga mereka menentangnya dalam perkataan dan perbuatan, meskipun itu benar. Kemudian Allah berfirman: (Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah), yaitu barangsiapa mengingkari apa yang diturunkan Allah dalam kitabNya (maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya) yaitu Sesungguhnya Allah akan membalas hal tersebut dan akan menghisabnya atas pendustaannya, serta aka menghukumnya atas pertentangannya terhadap kitabNya.
Kemudian Allah berfirman: (J Kemudian jika mereka mendebat kamu) yaitu mendebatmu dalam hal keesaan (maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku") yaitu katakanlah kepada mereka bahwa kamu telah menyerahkan peribatanku kepada Allah saja, tiada sekutu, tandingan, anak, dan juga teman bagiNya. (dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku) atas agamaku dan berkata seperti perkataanku, sebagaimana Allah berfirman (Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" (108)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT berfirman seraya memerintahkan hamba dan rasulNya, nabi Muhammad SAW untuk mengajak kepada jalanNya, agamaNya, masuk ke dalam syariatNya, apa yang diutuskan Allah kepadanya. kepada kaum Ahli kitab Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang yang tidak bisa membaca dari golongan orang musyrik. Allah SWT berfirman: (Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan) yaitu Allah yang akan menghisab tindakan mereka, dan kepadaNyalah tempat kembali mereka. Dialah Dzat yang memberi petunjuk bagi orang yang Dia kehendaki, dan menyesatkan bagi orang yang Dia kehendaki. Dalam hal itu, hikmah dan hujjah yang jelas yang merupakan milikNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) Allah mengetahui siapa saja yang pantas mendapatkan petunjuk dari siapa yang pantas mendapatkan kesesatan. Dan Dia adalah Dzat yang tidak dimintai pertanggung jawaban (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai (23)) (Surah Al-Anbiya’) Hal tersebut tidak lain melainkan karena kebijaksanaan dan rahmatNya. Ayat ini dan ayat-ayat yang serupa yang menerangkan dalil atas keumuman pengutusan nabi Muhammad SAW kepada seluruh makhluk, sebagaimana beliau diketahui dari agamanya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 19: Sesungguhnya agama (yang sah) di sisi Allah ialah Islam, tetapi orang-orang (kafir) yang diberi Kitab itu tidak berselisihan,lantaran ketama'an antara mereka,melainkan sesudah datang pengetahuan kepada mereka; dan barangsiapa tidak percaya kepada keterangan-keterangan Allah, maka sesungguhnya Allah itu Penghitung Yang Cepat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yaitu agama yang memerintahkan untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk kepada-Nya dengan mentaati-Nya, berlepas dari syirk dan pelakunya serta mengikuti rasul yang diutus Allah Subhaanahu wa Ta'aala, yang diakhiri oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ada pula yang mengartikan Islam dengan "syari'at yang dibawa para rasul, yang dasarnya adalah tauhid". Orang yang mencari agama selain agama yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (agama Islam), maka agama itu tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.
Sebagiannya beriman dan sebagian lagi kafir.
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran, seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Yakni setelah tegak hujjah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 19
Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang keesaan Allah, maka ayat ini menegaskan tentang kebenaran islam yang inti ajarannya adalah tauhid. Sesungguhnya agama yang benar dan diridai di sisi Allah ialah islam, yang inti ajarannya adalah tauhid. Tidaklah berselisih orangorang yang telah diberi kitab, yakni para penganut yahudi dan nasrani, terhadap kebenaran islam, kecuali atau justru setelah mereka memperoleh pengetahuan tentang hal itu, bukan karena ketidaktahuan. Demikian ini, karena adanya rasa kedengkian di antara mereka terhadap karunia yang diberikan kepada nabi Muhammad sebagai rasul terakhir. Padahal, barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, baik yang tertulis maupun yang tak tertulis, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya terhadap amal-amal hamba-Nya. Lalu jika mereka membantahmu, wahai nabi Muhammad, tentang kebenaran islam, maka jelaskan dengan diperkuat dalil-dalil. Namun, jika mereka tetap menolak, maka katakanlah, aku berserah diri kepada Allah dan tidak bertanggung jawab atas pengingkaran kalian; demikian pula orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab, yahudi dan nasrani dan kepada orang-orang buta huruf, yaitu orang-orang musyrik arab yang tidak memiliki kitab suci, sudahkah kamu masuk islam' jika mereka masuk islam dengan sebenarbenarnya, berarti mereka telah mendapat petunjuk jalan yang benar, yang menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat, tetapi jika mereka berpaling dari islam, maka kewajibanmu, wahai nabi Muhammad, hanyalah menyampaikan. Dan Allah maha melihat seluruh amal perbuatan hambahamba-Nya, siapa yang taat dan siapa yang membangkang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Ali ‘Imran ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Dukung usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.