Surat Al-Lail Ayat 9

وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ

Arab-Latin: Wa każżaba bil-ḥusnā

Artinya: Serta mendustakan pahala terbaik,

« Al-Lail 8Al-Lail 10 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Al-Lail Ayat 9

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Lail Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penafsiran dari beragam mufassirin mengenai isi surat Al-Lail ayat 9, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

8-9. Sedangkan barangsiapa yang bakhil dengan hartanya,tidak membutuhkan pahala dari tuhannya, Mendustakan “laa ilaha illallah” dan petunjukannya serta apa yang diakibatkannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

9. dan mendustakan adanya balasan yang telah dijanjikan Allah serta pahala menginfakkan hartanya di jalan Allah,


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

9. Dan berbohong tentang janji Allah yang memberikan pahala kepada orang-orang mukmin di akhirat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{serta mendustakan (balasan) yang terbaik


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

8-10. “Dan adapun orang-orang yang bakhil,” dengan apa yang diperintahkan dan tidak mau mengeluarkan infak wajib dan sunnah dan tidak merelakan dirinya menunaikan kewajiban untuk Allah, “dan merasa dirinya cukup,” tidak memerlukan Allah dengan tidak menyembahNya dan tidak menganggap dirinya butuh pada Rabbnya sementara tidak ada keselamatan, keberuntungan, dan kemenangan bagi jiwa selain menjadikan Allah sebagai Dzat yang dicintai dan disembah yang dimaksudkan dan menjadi tujuan, “serta mendustakan pahala yang terbaik,” yakni mendustakan apa yang diwajibkan Allah atas para hamba untuk dipercayai berupa akidah-akidah yang baik, “maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar,” yakni untuk keadaan sulit dan sifat-sifat tercela dengan dijadikan sebagai orang yang mudah melakukan keburukan, di mana saja berada, ia selalu terkait dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Kita memohon kepada Allah semoga diberi keselamatan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Allah SWT bersumpah dengan firmanNya SWT: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1)) yaitu apabila malam hari menyelimuti semua makhluk dengan kegelapannya (dan siang apabila terang benderang (2)) yaitu dengan cahayanya
(dan penciptaan laki-laki dan perempuan (3)) sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan (8)) (Surah An-Naba') dan (Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan) (Surah Adz-Dzariyat: 49) Mengingat sumpah yang tentang berbagai hal yang berlawanan, maka subjek sumpahnya juga demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (4)) yaitu, amal perbuatan para hamba yang mereka usahakan itu juga berlawanan dan beraneka ragam, maka ada yang berbuat baik dan ada yang berbuat buruk.
Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa (5)) yaitu mengeluarkan apa yang diperintahkan untuk dikeluarkan dan dia bertakwa kepada Allah dalam semua urusannya (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu balasan amal perbuatan itu. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu dengan adanya penggantian.
Abu Abdurrahman As-Sulami dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan (kalimah) yang terbaik (6)) yaitu "Tidak ada Tuhan yang selain Allah".
Firman Allah SWT (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kebaikan.
Zaid bin Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah surga. Sebagian ulama salaf berkata bahwa itu termasuk pahala kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya, dan termasuk balasan keburukan adalah mengerjakan keburukan setelahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan adapun orang-orang yang bakhil) yaitu dengan apa yang ada di sisinya (dan merasa dirinya cukup)
Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kikir dengan hartanya dan merasa tidak membutuhkan Tuhannya SWT. Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abu Hatim (dan mendustakan pahala yang terbaik (9)) yaitu balasan di akhirat (maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (10)) yaitu untuk menuju ke jalan keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (110)) (Surah Al-An'am) dan ayat-ayat lain yang semakna cukup banyak yang menunjukkan bahwa Allah SWT membalas orang yang bermaksud untuk mengerjakan kebaikan dengan memberinya pertolongan untuk hal itu, dan barang siapa bermaksud melakukan keburukan, Allah akan menghinakannya; dan semuanya itu berdasarkan takdir yang telah ditetapkan. dan hadits-hadits yang menunjukkan makna ini banyak
Firman Allah SWT: (Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (11)) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jika dia mati.
Abu Shalih dan Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (apabila ia telah binasa) yaitu di neraka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan mendustakan janji Allah kepada hamba-Nya yang bertaqwa, ia mendustakan adanya Jannah yang Allah siapkan untuk orang-orang beriman, bahkan ia juga mendustakan keesaan dan ketuhanan Allah ﷻ .


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى Mendustakan perkataan terbaik yaitu perkataan Allah ta'ala dan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam,


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Lail ayat 9: 8-9. Kemudian Allah menjelaskan kelompok yang kedua : Yaitu siapa yang amalannya mengantarkannya menuju ke dalam neraka, kemudian Allah berkata : Adapun barangsiapa yang bakhil dengan menginfakkan hartanya, dan tidak memberikan kepada orang-orang yang kekurangan dan yang miskin, hak bagi mereka karena sebab kikir dan bakhil, kemudian (mereka adalah mansuaia) yang merasa kaya dan cukup dari meminta kepada Allah dan dari pahala yang Ia berikan, bahkan menjadi para pendusta yang mendustakan surga dan kenikmatannya, lalu mendustakan hari akhir dengan balasan dan perhitungan (amalan), dan mendustakan setiap apa yang Allah wajibkan atas hambanya dari keimanan dan amalan shalih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Menurut Syaikh As Sa’diy, Al Husna adalah apa yang Allah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya untuk diimani berupa ‘aqidah yang baik.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Lail Ayat 9

8-10. Dan adapun orang yang kikir terhadap hartanya dengan tidak memenuhi hak Allah dalam harta itu dan merasa dirinya cukup dengan apa yang dia punya sehingga tidak lagi memerlukan pahala dari Allah tidak mau beramal untuk kehidupan akhiratnya, serta mendustakan pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat; atau ingkar kepada Allah, hari akhir, dan apa yang Allah janjikan kepada mereka yang beramal saleh sehingga dia senantiasa melakukan maksiat, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran dan kesengsaraan. Kami tutup hatinya dari keinginan untuk berbuat kebajikan dan kami tahan langkahnya untuk taat kepada kami


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjabaran dari berbagai ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Lail ayat 9 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dicari

Telaah banyak materi yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-A’raf, Al-Fatihah 2, Luqman 13-14, Yasin 40, Al-Fatihah 1, Yunus 41. Juga Al-Baqarah 216, Ali ‘Imran 191, Al-Baqarah 284-286, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 7, Assalaamualaikum.

  1. Al-A’raf
  2. Al-Fatihah 2
  3. Luqman 13-14
  4. Yasin 40
  5. Al-Fatihah 1
  6. Yunus 41
  7. Al-Baqarah 216
  8. Ali ‘Imran 191
  9. Al-Baqarah 284-286
  10. Ali ‘Imran 104
  11. Al-Fatihah 7
  12. Assalaamualaikum

Pencarian: al-imran ayat 134, surat al kahfi ayat 21, annur ayat 23, yasinan latin, jika allah menolongmu maka tidak akan ada orang yang

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.