Surat Ali ‘Imran Ayat 143

وَلَقَدْ كُنتُمْ تَمَنَّوْنَ ٱلْمَوْتَ مِن قَبْلِ أَن تَلْقَوْهُ فَقَدْ رَأَيْتُمُوهُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Arab-Latin: Wa laqad kuntum tamannaunal-mauta ming qabli an talqauhu fa qad ra`aitumụhu wa antum tanẓurụn

Artinya: Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya.

« Ali 'Imran 142Ali 'Imran 144 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 143

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 143 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi berbagai penjelasan dari kalangan ahli ilmu mengenai makna surat Ali ‘Imran ayat 143, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sungguh keadaan kalian (wahai orang-orang Mukmin),sebelum Perang Uhud kalian mengharap-harapkan berjumpa dengan musuh agar kalian dapat memperoleh kemuliaan berjihad dan mati syahid di jalan Allah yang telah dialami oleh saudara-saudara kalian di Perang badar. Maka sekarang sungguh telah terjadi pada kalian yang kalian harapkan dan kalian cari-cari. Ambillah kesempatan itu oleh kalian. Maka berperanglah dan bersabarlah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

143. Dahulu kalian berharap dapat menjadi syahid di jalan Allah sebelum perang Uhud, dan kini apa yang kalian inginkan telah terjadi, maka tetaplah berjaga di perbatasan, berperang, dan bersabar.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

143. Kalian -wahai orang-orang mukmin- pernah berharap untuk bertemu dengan orang-orang kafir supaya kalian bisa menjadi syahid di jalan Allah seperti saudara-saudara kalian yang gugur dalam perang Badar, sebelum kalian bertemu dengan situasi yang memaksa kalian bertaruh nyawa. Nah, dalam perang Uhud ini kalian benar-benar bertemu dengan apa yang kalian harapkan, dan kalian melihatnya secara nyata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

143. وَلَقَدْ كُنتُمْ تَمَنَّوْنَ الْمَوْتَ (Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid))
Yakni mereka sebelumnya mengharapkan suatu hari nanti akan disyariatkan perang, namun pada perang Uhud mereka mundur padahal mereka sebelumnya bersikeras agar Rasulullah pergi berperang bersama mereka, dan mereka tidak bersabar kecuali sekelompok kecil yang diantaranya adalah Anas bin Nadhar paman dari Anas bin Malik.

مِن قَبْلِ أَن تَلْقَوْهُ (sebelum kamu menghadapinya)
Yakni menghadapi peperangan.
Dan harapan orang-orang beriman untuk mati yakni untuk mati dalam keadaan syahid.

فَقَدْ رَأَيْتُمُوهُ (sungguh kamu telah melihatnya)
Yakni melihat kematian.

وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ (dan kamu menyaksikannya)
Yakni menyaksikan kematian tersebut saat terbunuhnya orang yang terbunuh diantara kalian.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

143 Sesungguhnya kamu wahai orang-orang beriman mengharapkan mati syahid di jalan Allah sebelum kamu menghadapi hiruk pikuk perang Uhud; sekarang sungguh kamu telah melihat sebab kematian telah dekat dan kamu menyaksikannya. Lalu mengapa kalian mundur? Dari Ibnu Abbas: Ada sekelompok laki-laki dari golongan sahabat yang berkata: Seandainya kami terbunuh sebagaimana para ahli Badar, kemudian Allah menjadikan mereka sebagai Syahid Uhud, Tidak ada yang tertinggal kecuali yang Allah kehendaki. Maka turunlah ayat ini.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh kalian benar-benar mengharapkan mati} kalian mengharapkan bertemu musuh supaya kalian bisa mendapatkan mati syahid {sebelum kalian menghadapinya} kalian memandangnya sebagai kematian {Maka kalian sungguh telah melihatnya} kalian menyaksikannya di dalam kilauan pedang {dan menyaksikannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

143, “Sungguh kamu mengahrapkan mati syahid sebelum kamu menghadapinya.”hal tersebut karena banyak di antara para sahabat yang tida ikut berperang di mana mereka mengerahkan segala kemampuanya kepada mereka. Allah berfirman kepada mereka, ”sekarang sungguh kamu telah melihatnya, ” maksudnya kalian telah menyaksikan dengan mata kalian apa yang kalian cita-citakan, ”dan kamu menyaksikannya, ” lalu mengapa kalian tidak bersabar? Kondisi seperti itu tidaklah patut dan tidak baik, khususnya bagi orang-orang yang bercita-cita ikut berperang dan mengahrapkan apa yang dicita-citakanya itu.seharusnya merka mengerahkan kemampuan dan kekuatanya dalam hal tersebut.
Ayat-ayat ini menunjukan bolehnya bercita-cita syahid. dan hal itu atas dasar bahwa Allah mengakui cita-cita mereka dan tidak mengingkarinya. Allah hanyalah mengingkari tindakan berpangku tangan, dan tidak beramal dengan sesuai dengan tuntunan cita-cita tersebut, dan Allah Maha Mengetahui.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 137-143
Allah SWT berfirman sembari menyampaikan kepada hamba-hambaNya yang mukmin yang terluka pada hari perang Uhud dan tujuh puluh di antara mereka tewas: (Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnatullah) yaitu telah terjadi hal yang serupa pada umat-umat yang telah ada sebelum kalian, yaitu orang-orang yang mengikuti para nabi. Kemudian kemenangan bagi mereka, dan kehancuran atas orang-orang kafir. Oleh karena itu Allah berfirman: (Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan) Lalu Allah SWT berfirman: (ini adalah penerangan bagi seluruh manusia) yaitu Al-Quran, yang di dalamnya terdapat penjelasan perkara dengan jelas, serta gambaran bagaimana umat-umat terdahulu berhadapan dengan musuh-musuh mereka. (dan petunjuk serta pelajaran) Al-Qur’an mengandung berita tentang apa yang terjadi sebelum kalian (petunjuk) bagi hati kalian (pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu mereka yang menjauhi perbuatan maksiat dan dosa.
Kemudian Allah SWT berfirman sembari menghibur orang-orang mukmin: (Janganlah kamu bersikap lemah) yaitu janganlah kalian lemah akibat hal yang telah terjadi (dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi jika kamu orang-orang yang beriman) yaitu kemenangan dan pertolongan akan menjadi milik kalian, wahai orang-orang mukmin, (Jika kamu mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun mendapat luka yang serupa) yaitu jika kalian menerima luka dan ada yang tewas di antara kalian, maka musuh-musuh kalian juga sebelumnya merasakan hal itu berupa tewas dalam perang dan terluka (Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia) yaitu terkadang giliran kemenangan musuh atas kalian, meskipun kemenangan akhir akan menjadi milik kalian, karena itu adalah hikmah dari Kami. Oleh Karena itu Allah berfirman: (dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman) Ibnu Abbas berkata terkait hal ini: “Kami ingin melihat siapa yang bersabar dalam menghadapi musuh-musuhnya.” (supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada') yaitu mereka yang mati di jalan Allah dan berkorban untuk mendapatkan keridhaanNya. (Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (140) Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman) yaitu Dia menghapus dosa-dosa mereka jika mereka memiliki dosa. Jika tidak, maka Allah akan mengangkat derajat mereka sesuai dengan musibah yang menimpa mereka.
Allah SWT berfirman, (dan membinasakan orang-orang yang kafir) yaitu ketika mereka menang, berbuat zalim, dan sombong, maka hal itu akan menjadi sebab, kehancuran, kerusakan, kekalahan, dan kebinasaan mereka. Kemudian Allah berfirman, (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (142)) yaitu apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk Surga tanpa menghadapi diuji dengan peperangan dan kesulitan perang sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah: (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (214)) (Surah Al-Baqarah) dan Alif laam miim ((1) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (2) Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (3)) (Surah Al-Ankabut) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini, (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (142)) yaitu kalian tidak akan bisa memasuki surge sampai kalian diuji dan Allah melihat orang-orang yang berjuang di jalanNya di antara kalian dan orang-orang yang bersabar dalam mengahadapi musuh. FIrman Allah (Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya (143)) yaitu wahai orang-orang mukmin, sebelum hari ini, kalian menginginkan untuk berhadapan dengan musuh, kalian ingin menghancurkan mereka, ingin melawan mereka. Sekarang, apa yang kalian harapankan dan inginkan itu telah terwujud, jadi berjuanglah dan bersabarlah. Telah disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian mengharapkan pertemuan dengan musuh, dan berdoalah kepada Allah agar mendapat keselamatan, jika kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah naungan pedang.” Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (sungguh kamu telah melihatnya) yaitu kalian telah melihat kematian dalam kilatan pedang, pertukaran anak panah, dan barisan orang untuk berperang, dan orang-orang yang menggambarkan ini dengan khayalannya, yaitu menyaksikan sesuatu yang tidak bisa dirasakan sebelumnya seperti yang dirasakan oleh domba yang merasa aman di samping seekor domba jantan lalu yang merasa terancam oleh serigala.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 143: Dan sesungguhnya kamu pernah harap mati sebelum kamu menghadapinya. Maka sesungguhnya (sekarang) kamu telah ketahui dan kamu sedang melihat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya: sebelum perang Uhud banyak para sahabat terutama yang tidak ikut perang Badar menganjurkan agar Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari kota Madinah memerangi orang-orang kafir.

Yakni mengapa kalian kemudian tidak bersabar ketika menghadapinya. Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa tidak makruh menginginkan mati syahid, hal ini diketahui karena Allah mengakui sikap mereka dan tidak mengingkarinya, yang Allah ingkari hanyalah ketika mereka tidak mengamalkan konsekwensinya, wallahu a'lam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 143

Ayat ini mengkritik orang-orang yang meninggalkan medan perang uhud padahal mereka telah berjanji siap mati syahid sebagaimana syuhada badar. Dan kamu benar-benar mengharapkan mati syahid sebelum kamu menghadapinya dalam perang uhud; maka sekarang kamu sungguh telah melihatnya, yakni apa yang kamu harapkan itu, dan kamu menyaksikannya, yakni kematian itu dengan mata kepala kamuketika beredar berita bahwa nabi gugur dalam perang uhud, pasukan muslim yang imannya lemah meninggalkan medan perang bahkan ada yang kembali kafir dan minta perlindungan abu sufya'n, pemimpin pasukan kafir. Allah kemudian mengingatkan bahwa nabi Muhammad hanyalah seorang rasul yang suatu saat pasti akan meninggal dunia sebagaimana sebelumnya telah berlalu, yakni telah meninggal dunia, beberapa rasul baik karena terbunuh atau sakit biasa. Apakah jika dia wafat atau dibunuh lalu kamu berbalik ke belakang meninggalkan islam dan menjadi murtad' barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun, tetapi ia sendiri yang akan rugi dan celaka karena kembali kepada kesesatan. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur, yang tetap mempertahankan iman dan melaksanakan tugas dengan baik dalam situasi terancam sekalipun.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 143 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Bantulah usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikunjungi

Kaji banyak materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 13, Adh-Dhuha, Al-Falaq, Yusuf 28, Al-Kafirun, Seribu Dinar. Ada juga Do’a Setelah Adzan, Al-Qadr, An-Naba, Al-A’la, Al-Fatihah, Al-Isra 32.

  1. Al-Hujurat 13
  2. Adh-Dhuha
  3. Al-Falaq
  4. Yusuf 28
  5. Al-Kafirun
  6. Seribu Dinar
  7. Do’a Setelah Adzan
  8. Al-Qadr
  9. An-Naba
  10. Al-A’la
  11. Al-Fatihah
  12. Al-Isra 32

Pencarian: iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in artinya, surah al-qadr, surah rahman, surat an-nahl ayat 125, surat al imran ayat 26 dan 27

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.