Surat Ali ‘Imran Ayat 142
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Arab-Latin: Am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya'lamillāhullażīna jāhadụ mingkum wa ya'lamaṣ-ṣābirīn
Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
« Ali 'Imran 141 ✵ Ali 'Imran 143 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 142
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 142 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Didapatkan beragam penafsiran dari para mufassirin berkaitan kandungan surat Ali ‘Imran ayat 142, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Wahai sahabat-sahabat Muhammad sholallohu alaihi wasallam apakah kalian menyangka akan masuk ke surga, padahal kalian belumlah diuji dengan peperangan dan musibah-musibah besar? Kalian tidak akan memasukinya sampai kalian diuji terlebih dahulu, dan sampai Allah mengetahui dengan pengetahuan yang terlihat secara nyata oleh makhluk, orang-orang yang berjihad dijalan Nya dari kalian dan orang-orang yang bersabar dalam menghadapi musuh-musuh.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
142. Apakah kalian mengira akan masuk surga begitu saja, sedangkan belum jelas siapa hamba-hamba-Ku yang tetap beriman saat diuji dengan berbagai musibah, siapa mujahid yang berperang di jalan Allah, dan yang bersabar saat berperang.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
142. Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- mengira bahwa kalian akan masuk surga tanpa ujian dan kesabaran yang memperlihatkan siapa orang-orang yang benar-benar berjihad di jalan Allah dan bersabar terhadap cobaan yang mereka hadapi di medan jihad?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
142. أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah)
Yakni apakah kalian mengira akan masuk surga sebelum terbedakan diantara kalian mana yang berjihad dan mana yang bersabar dan mana yang bukan. Dan di perang Uhud tersebut mereka terbedakan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Sesungguhnya barangsiapa yang ingin menyusuri jalan menuju syurga maka hendaklah ia mempersiapkan dirinya untuk menghadapi penderitaan dan rintangan, dan bersabar dari segala maksiatan yang menggiurkan, dan bersabar pula di atas ketaatan yang berat tanpa mengurangi nilai keutamaannya. { أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ } "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
142 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga tanpa bersungguh-sungguh dan bersabar? Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di jalan Allah di antaramu dengan harta, jiwa dan lisan mereka dan belum nyata orang-orang yang sabar dalam perang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah kalian mengira} mengira {akan masuk surga, padahal belum nyata} belum jelas {bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian dan belum nyata pula orang-orang yang sabar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
142. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata orang-orang yang berjihad darimu dan belum nyata orang-orang yang sabar?” Ini merupakan pertanyaan penolakan, maksudnya, janganlah kalian berfikir dan terlintas di benak kalian bahwa kalian akan masuk syurga tanpa kesulitan dan mengahadapi segala cobaan di jalan Allah dan dalam mencari keridhoaan Allah. Karena syurga itu merupakan puncak keinginan dan suatu yang paling utama untuk di perebutkan oleh orang-orang yang bersaing. Semakin besar keinginan, maka semakin besar pula kerjaan dan sarana yang di butuhkan untuk mencapainya, maka tidaklah amal itu akan menyampaikan kepada ketenangan kecuali dengan meninggalkan sipat santai, dan tidaklah amal itu tidaklah amal itu mendapatkan kenikmatan kecuali dengan meninggalkan kenikmatan tersebut. Akan tetapi cobaan dunia yang diderita seorang hamba di jalan Allah ketika jiwa menepatinya maka terlatih dengannya serta mengetahui akibat dari itu semua, maka hal itu akan berbalik menjadi sebuah anugrah lagi orang-orang yang memiliki hati yang murni dan dalam, di mana mereka bahagia denganya dan mereka tidak peduli dengan cobaan itu, itu adalah karunia Allah yang di berikan kepada hambanya yang dia kehendakiNya. Kemudian Allah mengecam mereka dengan ketidak sabaran mereka terhadap sesuatu perkara yang sebenarnya mereka harapkan dan dan mereka inginkan seraya berfirman,
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 137-143
Allah SWT berfirman sembari menyampaikan kepada hamba-hambaNya yang mukmin yang terluka pada hari perang Uhud dan tujuh puluh di antara mereka tewas: (Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnatullah) yaitu telah terjadi hal yang serupa pada umat-umat yang telah ada sebelum kalian, yaitu orang-orang yang mengikuti para nabi. Kemudian kemenangan bagi mereka, dan kehancuran atas orang-orang kafir. Oleh karena itu Allah berfirman: (Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan) Lalu Allah SWT berfirman: (ini adalah penerangan bagi seluruh manusia) yaitu Al-Quran, yang di dalamnya terdapat penjelasan perkara dengan jelas, serta gambaran bagaimana umat-umat terdahulu berhadapan dengan musuh-musuh mereka. (dan petunjuk serta pelajaran) Al-Qur’an mengandung berita tentang apa yang terjadi sebelum kalian (petunjuk) bagi hati kalian (pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu mereka yang menjauhi perbuatan maksiat dan dosa.
Kemudian Allah SWT berfirman sembari menghibur orang-orang mukmin: (Janganlah kamu bersikap lemah) yaitu janganlah kalian lemah akibat hal yang telah terjadi (dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi jika kamu orang-orang yang beriman) yaitu kemenangan dan pertolongan akan menjadi milik kalian, wahai orang-orang mukmin, (Jika kamu mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun mendapat luka yang serupa) yaitu jika kalian menerima luka dan ada yang tewas di antara kalian, maka musuh-musuh kalian juga sebelumnya merasakan hal itu berupa tewas dalam perang dan terluka (Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia) yaitu terkadang giliran kemenangan musuh atas kalian, meskipun kemenangan akhir akan menjadi milik kalian, karena itu adalah hikmah dari Kami. Oleh Karena itu Allah berfirman: (dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman) Ibnu Abbas berkata terkait hal ini: “Kami ingin melihat siapa yang bersabar dalam menghadapi musuh-musuhnya.” (supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada') yaitu mereka yang mati di jalan Allah dan berkorban untuk mendapatkan keridhaanNya. (Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (140) Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman) yaitu Dia menghapus dosa-dosa mereka jika mereka memiliki dosa. Jika tidak, maka Allah akan mengangkat derajat mereka sesuai dengan musibah yang menimpa mereka.
Allah SWT berfirman, (dan membinasakan orang-orang yang kafir) yaitu ketika mereka menang, berbuat zalim, dan sombong, maka hal itu akan menjadi sebab, kehancuran, kerusakan, kekalahan, dan kebinasaan mereka. Kemudian Allah berfirman, (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (142)) yaitu apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk Surga tanpa menghadapi diuji dengan peperangan dan kesulitan perang sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah: (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (214)) (Surah Al-Baqarah) dan Alif laam miim ((1) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (2) Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (3)) (Surah Al-Ankabut) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini, (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (142)) yaitu kalian tidak akan bisa memasuki surge sampai kalian diuji dan Allah melihat orang-orang yang berjuang di jalanNya di antara kalian dan orang-orang yang bersabar dalam mengahadapi musuh. FIrman Allah (Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya (143)) yaitu wahai orang-orang mukmin, sebelum hari ini, kalian menginginkan untuk berhadapan dengan musuh, kalian ingin menghancurkan mereka, ingin melawan mereka. Sekarang, apa yang kalian harapankan dan inginkan itu telah terwujud, jadi berjuanglah dan bersabarlah. Telah disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian mengharapkan pertemuan dengan musuh, dan berdoalah kepada Allah agar mendapat keselamatan, jika kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah naungan pedang.” Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (sungguh kamu telah melihatnya) yaitu kalian telah melihat kematian dalam kilatan pedang, pertukaran anak panah, dan barisan orang untuk berperang, dan orang-orang yang menggambarkan ini dengan khayalannya, yaitu menyaksikan sesuatu yang tidak bisa dirasakan sebelumnya seperti yang dirasakan oleh domba yang merasa aman di samping seekor domba jantan lalu yang merasa terancam oleh serigala.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 142: Apakah kamu sangka, bahwa kamu akan masuk surga, padahal Allah belum buktikan mereka yang bekerja keras dari antara kamu dan belum buktikan mereka yang sabar?
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni janganlah kamu mengira bawa seseorang masuk surga bisa dilakukan dengan santai tanpa ada rasa masyaqqah (kesulitan) sama sekali dan tanpa memikul beban-beban berat di jalan Allah, karena sesungguhnya surga yang penuh kenikmatan adalah cita-cita yang paling tinggi. Semakin tinggi sesuatu yang diharapkan, maka semakin berat pula sarana untuk mencapai ke arah sana. Tidak mungkin kenikmatan yang begitu besar diraih dengan santai dan berleha-leha. Namun demikian, beban-beban berat itu akan menjadi ringan di sisi orang-orang yang memiliki bashirah (mata hati) dan beban-beban itu menjadi nikmat. Yang demikian merupakan karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Jihad dapat berarti: a. Berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; b. Memerangi hawa nafsu; c. Mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; d. Memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 142
Setelah menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perang uhud, maka pada ayat ini Allah jelaskan prinsip umum perjuangan untuk mendapatkan surga. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, sebagai anugerah dari Allah, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad, yaitu: berperang untuk menegakkan islam dan melindungi orang islam; memerangi hawa nafsu; mendermakan harta benda untuk kebaikan islam dan umat islam; atau memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran, di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar dalam berjihad, sedangkan kesabaran adalah syarat keberhasilan dalam berjihadayat ini mengkritik orang-orang yang meninggalkan medan perang uhud padahal mereka telah berjanji siap mati syahid sebagaimana syuhada badar. Dan kamu benar-benar mengharapkan mati syahid sebelum kamu menghadapinya dalam perang uhud; maka sekarang kamu sungguh telah melihatnya, yakni apa yang kamu harapkan itu, dan kamu menyaksikannya, yakni kematian itu dengan mata kepala kamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari beragam mufassir terhadap makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 142 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.