Surat Al-Balad Ayat 12

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ

Arab-Latin: Wa mā adrāka mal-'aqabah

Artinya: Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?

« Al-Balad 11Al-Balad 13 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Tentang Surat Al-Balad Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Didapati beberapa penjelasan dari banyak pakar tafsir terhadap makna surat Al-Balad ayat 12, sebagiannya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Adakah yang memberitahumu tentang kesulitan akhirat? dan apa yang membantu mengatasinya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Tahukah kamu -wahai Rasul- apakah rintangan yang harus ia lewati agar bisa masuk Surga?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12 Apakah kamu mengetahui tentang apa itu menerjang rintangan?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apakah kamu tahu jalan yang mendaki dan sukar itu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12-16. Kemudian kesukaran di atas dijelaskan oleh FirmanNya, “(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,” yakni membebaskannya dari perbudakan atau membantunya melunasi angsurannya untuk membebaskan diri dari perbudakan. Dan tentu lebih utama lagi membebaskan tawanan Muslim dari tangan orang-orang kafir. “Atau memberi makan pada hari kelaparan,” yaitu pada hari kelaparan hebat dengan memberi makanan pada saat diperlukan untuk orang yang memerlukan, “(kepada) anak yatim yang memiliki kerabat,” yakni menyatukan antara kondisi sebagai anak yatim, fakir, dan masih kerabat, “atau orang miskin yang sangat fakir,” yakni amat memerlukan uluran tangan dan terpaksa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 11-20
Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki lagi sulit (11)) yaitu jalan yang mendaki dalam neraka Jahanam.
Qatadah berkata bahwa sesungguhnya hal itu merupakan jalan mendaki, sulit, dan keras, maka jinakkanlah dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Tahukah 'kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (12)) kemudian Allah memberitahukan cara melaluinya, lalu Allah berfirman: ((yaitu) melepaskan budak dari perbudakan (13) atau memberi makan (14))
Ibnu Zaid berkata tentang firmanNya: (Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? (11)) yaitu tidakkah sebaiknya dia menempuh jalan yang membawanya kepada keselamatan dan kebaikan. Kemudian Dia menjelaskannya lalu berfirman: (Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu (12) (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan (13) atau memberi makan) dibaca (fakku raqabatin) dengan diidhafahkan. Dan dibaca juga sebagai fi’il yang mengandung dhamir sebagai fa’il, sedangkan “Ar-raqabah” sebagai maf’ulnya. Kedua bacaan ini maknanya berdekatan.
Firman Allah: (Atau memberi makan pada hari kelaparan (14)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknannya adalah kelaparan. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, dan beberapa orang lainnya. “As-saghab” adalah kelaparan.
Firman Allah SWT: ((kepada) anak yatim) yaitu berilah makan anak yatim di hari seperti itu (yang ada hubungan kerabat) yaitu yang mempunyai hubungan kerabat darinya.
Diriwayatkan dari Salman bin Amir, dia berkata,”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Bersedekah kepada orang yang miskin itu berpahala sedekah; dan kepada orang miskin yang memiliki hubungan kerabat itu dua pahala, pahala sedekah dan pahala silaturahmi”
Firman Allah SWT: (atau orang miskin yang sangat fakir (16)) yaitu sangat fakir sehingga menempel di tanah, lagi tak punya apa-apa.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (dza matrabah) yaitu orang miskin yang terlempar di jalan yang tidak mempunyai rumah, dan sesuatu yang menghindarinya dari menempel di tanah.
Firman Allah SWT: (Dan dia termasuk orang-orang yang beriman (17)) yaitu selain dari semua sifat yang baik dan suci itu, dia adalah orang yang beriman hatinya dan mengharapkan pahala amalnya itu di sisi Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik (19)) (Surah Al-Isra’) Firman Allah SWT: (dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang) yaitu dia termasuk orang-orang mukmin yang beramal shalih dan saling berpesan untuk bersabar dalam menghadapi gangguan manusia dan tetap bersikap penyayang kepada mereka
Firman Allah SWT: (Mereka adalah golongan kanan (18)) yaitu orang-orang yang disifati dengan sifat-sifat ini adalah golongan kanan.
Kemudian Allah berfirman: (Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri (19)) yaitu golongan kiri (Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat (20)) yaitu lalu ditutup rapat-rapat sehingga tidak ada jalan selamat dan jalan keluar bagi mereka darinya.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata tentang firman Allah SWT: (yang ditutup rapat) yaitu, ditutup rapat;
Ibnu Abbas berkata bahwa semua pintunya ditutup. Mujahid berkata bahwa “ashuddul bab” dengan bahasa Quraisy yaitu aku menutup pintu. Hal ini akan dijelaskan dalam hadits dalam surah (Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela (1)) (Surah Al-Humazah)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ } Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki itu ? , dan untuk meraih ketaqwaan itu harus dengan usaha yang tinggi .


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ " Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?" Ini adalah pertanyaan yang tujuannya menarik perhatian dan pengagungan juga, maksudnya: apa yang memberitahumu tentang jalan terjal yang disebutkan oleh Allah ini فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ "Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?" Allah menjelaskannya dalam firman-Nya فَكُّ رَقَبَةٍ (13) أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Balad ayat 12: Allah berkata dengan sesuatu yang besar dan tegas : Dan tidaklah engkau mengetahui wahai manusia, urusan adzab ini, dan bagaimana cara agar terhindar darinya, dan tak diragukan lagi bahwa agar terhindar dari adzab ini adalah dengan keimanan kepada Allah, kepada Rasul ﷺ dan memperbanyak amalan yang shalih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 12

Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu, sehingga manusia merasa berat untuk menempuhnya' 13-16. Jalan yang mendaki dan sukar itu adalah melepaskan hamba sahaya dari perbudakan atau membantunya untuk membebaskan diri, karena perbudakan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan kepada orang yang sangat membutuhkannya, yakni kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat sehingga dia akan mendapat dua pahala kebaikan sekaligus, yakni pahala sedekah dan silaturrahim, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Kepedulian kepada anak yatim dan orang miskin adalah akhlak yang sangat terpuji, namun butuh sifat kedermawanan agar seseorang bisa melakukannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Balad ayat 12 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Dukung kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dikunjungi

Baca berbagai konten yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: An-Naba, Al-Kafirun, Al-Fatihah, Yusuf 28, Al-Isra 32, Al-A’la. Serta Do’a Setelah Adzan, Adh-Dhuha, Seribu Dinar, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Al-Qadr.

  1. An-Naba
  2. Al-Kafirun
  3. Al-Fatihah
  4. Yusuf 28
  5. Al-Isra 32
  6. Al-A’la
  7. Do’a Setelah Adzan
  8. Adh-Dhuha
  9. Seribu Dinar
  10. Al-Falaq
  11. Al-Hujurat 13
  12. Al-Qadr

Pencarian: waminallaili fatahajjad bihi, surat an nisa ayat 59 latin, surah hud, surat annisa ayat 1, al kahfi ayat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.