Surat Al-Balad Ayat 1

ู„ูŽุงู“ ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู‡ูŽูฐุฐูŽุง ูฑู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู

Arab-Latin: Lฤ uqsimu bihฤลผal-balad

Artinya: Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),

ยซ Al-Fajr 30 โœต Al-Balad 2 ยป

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Balad Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penafsiran dari beragam mufassirun terhadap kandungan surat Al-Balad ayat 1, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Allah bersumpah dengan negeri al-haram (yaitu Makkah). Dan kamu (wahai nabi) halal di negeri al-haram, kamu boleh melakukan apa yang kamu kehendaki padanya,dan tidak dihalalkan bagi nabi kecuali sesaat dari siang hari. Ayat ini merupakan kabar gembira bagi nabi sholallohu alaihi wasallam bahwa Allah akan menaklukan kota Makkah melalui beliau dan menghalalkan perang bagi beliau. Allah juga bersumpah dengan bapak manusia(adam) dan anak keturunannya, Sungguh kami menciptakan manusia dalam kelelahan dan kesulitan dalam menjani dunia.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1-4. Allah mengagungkan kota Makkah al-Mukarramah, dengan bersumpah menggunakan kota agung yang menjadi tempat tinggalmu -hai Rasulullah-, sebagai pemuliaan bagi derajatmu. Dan Allah juga bersumpah dengan Nabi Adam dan para keturunannya.

Isi dari sumpah ini adalah: Kami telah menciptakan manusia untuk menghadapi berbagai musibah dunia dan kesulitan akhirat, dan hal ini tidak terlepas dari dua hal; harus bersyukur dalam menghadapi kebahagiaan, dan harus bersabar dalam menghadapi kesusahan; sehingga manusia selalu berada dalam dua hal yang sulit.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Allah bersumpah dengan tanah haram yaitu Makkah al-Mukarramah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. ู„ูŽุข ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah))
Yakni Aku bersumpah demi kota haram yaitu Makkah.
Sumpah ini sebagai peringatan terhadap kemuliaan Ummul Qura (Makkah) di sisi Allah, karena di dalamnya terdapat Baitul haram, serta merupakan negeri Nabi Ismail dan Nabi Muhammad, serta di dalamnya dilaksanakan manasik haji.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1-2. Aku bersumpah demi Negeri yang mulia yaitu Makkah Al-Mukarramah. Kamu wahai Nabi SAW boleh tinggal di NegerI ini, dimana orang-orang musyrik Mekah tidak boleh menyakitimu, Ucapan itu mengandung teguran bagi mereka dan pembolehan dirimu untuk tinggal di dalamnya. Hal ini untuk menampakkan limpahan anugerahNya dan memberitahukan bahwa kemuliaan suatu tempat sesuai kemuliaan penduduknya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Aku bersumpah demi negeri ini} Aku bersumpah demi negeri yang mulia ini, yaitu Mekkah


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-3. Allah bersumpah โ€œdengan kota ini,โ€ yang aman, yaitu Makkah al-Mukarramah. Negeri yang paling mulia secara mutlak, khususnya pada saat munculnya Rasulullah di negeri itu. โ€œDan demi bapak dan anaknya,โ€ yaitu Adam dan keturunannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-10
Ini merupakan sumpah dari Allah SWT dengan menyebut Makkah, Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukannya di saat penduduknya sedang melakukan ihram.
Khushaif meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) Sumpah ini bukanlah sanggahan terhadap mereka; (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)).
Syabib bin Bisyr meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah SWT: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) yaitu Makkah. (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu kamu wahai Muhammad, diperbolehkan bagimu melakukan peperangan di dalamnya. Demikian juga diriwayatkan dari Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Mujahid berkata bahwa apa saja yang kamu dapatkan darinya, halal bagimu.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu. kamu boleh tinggal di sana tanpa dibebani rasa bersalah atau dosa.
Hasan Al-Bashri berkata bahwa Allah SWT menghalalkannya bagi beliau SAW dalam sesaat dari siang hari. Makna dari apa yang dikatakan oleh mereka tentang ini telah disebutkan dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya, yaitu,โ€Sesungguhnya kota ini telah disucikan oleh Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini menjadi kota yang suci karena disucikan Allah sampai hari kiamat nanti. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan tumbuhannya tidak boleh dicabut. Dan sesungguhnya kota ini dihalalkan bagiku hanya dalam sesaat dari siang hari. kemudian kesuciannya kembali lagi di hari ini sebagaimana kesuciannya di hari sebelumnya. Ingatlah. hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadirโ€
Firman Allah SWT: (dan demi bapak dan anaknya (3)) diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan demi bapak dan anaknya (3)) Al-walid adalah orang yang memiliki anak, dan โ€œwa ma waladโ€ adalah orang yang tidak dapat beranak.
Ikrimah berkata bahwa โ€œal-walidโ€ adalah yang memiliki anak, dan โ€œwa ma waladโ€ adalah yang tidak dapat beranakโ€
Mujahid, Abu Shalih, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa yang โ€œAl-walidโ€ adalah nabi Adam, sedangkan โ€œwa ma waladโ€ adalah anak-anaknya.
Apa yang dikatakan Mujahid dan teman-temannya ini baik dan kuat, karena Allah bersumpah dengan menyebut Ummul Qura, yaitu tempat-tempat tinggal, lalu Dia bersumpah dengan menyebut penghuninya, yaitu nabi Adam yaitu nenek moyangnya manusia dan keturunannya.
Firman Allah SWT: (Sesunggahnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas,dan Ibrahim An-Nakha'i bahwa makna yang dimaksud adalah dalam keadaan tegak lurus. Al-Kabad adalah tegak lurus. Makna pendapat ini adalah bahwa Kami telah menciptakan manusia dengan sempurna dan tegak, sebagaimana firmanNya: (Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah (6) Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (7) dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (8)) (Surah Al-Infithar) dan (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)) (Surah At-Tin)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna (dalam susah payah) adalah kejadian yang susah; bukankah kamu melihat manusia itu? bagaimana kelahirannya dan bagaimana tumbuh giginya.
Ikrimah berkata dalam keadaan susah payah yang panjang.
Qatadah berkata dalam keadaan susah.
Aku pernah mendengar Al-Hasan membaca ayat ini: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) yaitu mengalami susah payah dalam menghadapi suatu perkara dari perkara dunia dan suatu perkara dari perkara akhirat.
Ibnu Zaid berkata tentang firrnanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) dia berkata bahwa nabi Adam diciptakan di langit, jadi dia dinamakan โ€œAl Kabadโ€. Tetapi Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah berada dalam kesusahan menghadapi semua urusan dan sesuatu yang berat.
Firman Allah SWT: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) yaitu yang akan mengambil hartanya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka halnya sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata bahwa anak cucu nabi Adam mengira bahwa Allah tidak akan menanyai tentang harta ini, dari manakah dia mendapatkannya dan ke mana dia membelanjakannya?
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata, yaitu Allah SWT.
Firman Allah SWT: (Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyakโ€ (6)) yaitu anak cucu nabi Adam mengatakan bahwa dirinya membelanjakan harta yang banyak jumlahnya, pendapat itu dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Qatadah. dan yang lainnya.
(Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya (7)) yaitu apakah dia mengira bahwa Allah SWT tidak melihatnya?
Firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (8)) yaitu melihat dengan kedua matanya (lidah) yaitu dengannya dia berbicara, lalu dia dapat mengungkapkan apa yang terkandung di dalam hatinya (dan dua buah bibirnya) yang membantunya untuk berbicara, makan, dan menjadi anggota yang memperindah penampilan wajah dan mulutnya.
(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu dua jalan. Diriwayatkan dari ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu kebaikan dan keburukan. Demikian juga diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas dan Mujahid
Hal yang semakna dengan ini adalah firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (2) Sesungguhnya Kami telah menunjukkannya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir (3)) (Surah Al-Insan)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ ู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู‡ูŽูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู } Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini, yaitu Kota Makkah yang dimuliakan, kota ini dinamakan juga dengan "Al-Balad" atau "Ummul Quro' " , Allah berfirman : { ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูู…ูุฑู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนู’ุจูุฏูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽ ู‡ูŽูฐุฐูู‡ู ุงู„ู’ุจูŽู„ู’ุฏูŽุฉู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู‡ู ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู } ( Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, ) [ An-Naml : 91 ] , sebagaimana yang juga dikatakan oleh Allah dalam sumpah-Nya di surah At-Tin ayat 2 , kota yang suciyang dimuliakan dan diagungkan oleh Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H


ู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู "Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah)," Kata [Laa] di sini untuk pembuka, maksudnya: Pembuka pembicaraan dan untuk penagasannya, dan tidak bermakna peniadaan. Karena tujuannya adalah untuk meneguhkan sumpah, yakni: Saya bersumpah dengan negeri ini. Tetapi Laa di sini datang untuk peringatan dan penegasan, sedangkan arti ุฃูู‚ู’ุณูู…ู adalah sumpah, menegaskan sesuatu dengan menyebutkan sesuatu yang diagungkan dengan cara (gaya bahasa) tertentu.

Segala yang digunakan namanya untuk bersumpah pasti diagungkan oleh yang bersumpah, dan bisa juga tidak memiliki keagungan jika dilihat dari hakikat zatnya, contohnya orang-rang musyrik yang bersumpah dengan latta dan uzza, karena kedua berhala tersebut agung di sisi mereka. Tapi kenyataannya tidak agung tidak juga diagungkan.

Karenanya sumpah (baik halif, qosam atau yamiin โ€“dalam bahasa arab-) adalah menegaskan suatu perkara dengan menyebut suatu yang diagungkan oleh yang bersumpah dengan sifat (gaya bahasa) tertentu, huruf-huruf untuk besumpah dalam bahasa arab adalah, huruf Ba, Waw, dan Ta. Dan yang ada dalam ayat yang mulia ini ู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู adalah huruf Ba ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุฏู Negeri yang dimaksdukan di sini adalah Mekkah. Allah bersumpah dengannya karena kemuliaan dan keagungannya. Mekkah adalah tempat termulia di bumi, secara kehormatan (keharamannya) dan tempat di bumi yang paling Allah 'Azza Wa Jalla cintai. Oleh karenanya, dari negeri tersebutlah Allah mengutus Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam, yang berstatus sebagai tuannya manusia shalawaatullaah wa salaamuhu 'alaih.

Maka sangat pantas jika negeri ini dijadikan sebagai penyebutan sumpah, tetapi kita tidak boleh bersumpah dengannya, karena dia adalah makhluk, dan kita tidak mempunyai hak atau wewenang untuk bersumpah dengan makhluk, sebagaimana Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ู…ูŽู†ู’ ุญูŽู„ูŽููŽ ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽููŽุฑูŽ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุดู’ุฑูŽูƒูŽ "Barang siapa yang bersupah dengan menyebut nama selain Allah maka dia kafir atau berbuat syirik (menyekutukan Allah)" (1) sedangkan Allah 'Azza Wa Jalla maka Dia berhak bersumpah dengan apapun yang Dia kehendaki, oleh karenanya dalam ayat ini di sini bersumpah dengan kota Mekkah.

(1) Dikeluarkan Tirmizi (1535) dari hadits Ibnu Umar radhiyallallaahu 'anhuma dinyatakan shahih oleh Al-Albaniy dalah Ash-Shahih al-Jami' (7204)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Balad ayat 1: 1-3. Allah memulai surat ini dengan bersumpah (dengan) kota ini yaitu Mekkah Al Mukarramah dengan sumpah yang tegas. Dan firman-Nya ู„ูŽุข sebagai peringatan dan penegasan. Kemudian Allah berkata : Dan engkau wahai Nabi tinggal di kota ini, meskipun kaum musyrikin menghalalkan berdusta atasmu, menyerangmu, menganggapmu gila, penyihir dan penyair. Kemudian Allah bersumpah dengan Adam dan anak keturunannya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu negeri Mekah yang merupakan negeri yang paling utama secara mutlak, khususnya ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada di sana.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 1

1-3. Aku bersumpah dengan negeri ini, yakni kota mekah, kota kelahiran nabi dan kota suci umat islam. Dan engkau, wahai nabi, bertempat tinggal di negeri mekah ini, membuatnya bertambah mulia. Dan demi pertalian bapak dan anaknya, demi adam dan anak cucunya. Manusia dengan kehendak Allah mengalami siklus dari kanak-kanak menuju dewasa, berkeluarga, beranak pinak, dan berakhir dengan kematian. Inilah fenomena kehidupan yang perlu direnungi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjelasan dari kalangan mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Balad ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita. Bantulah usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Sering Dikaji

Ada berbagai halaman yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 13, Do’a Setelah Adzan, Adh-Dhuha, An-Naba, Al-Isra 32, Al-Falaq. Ada pula Yusuf 28, Seribu Dinar, Al-Qadr, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Al-A’la.

  1. Al-Hujurat 13
  2. Do’a Setelah Adzan
  3. Adh-Dhuha
  4. An-Naba
  5. Al-Isra 32
  6. Al-Falaq
  7. Yusuf 28
  8. Seribu Dinar
  9. Al-Qadr
  10. Al-Fatihah
  11. Al-Kafirun
  12. Al-A’la

Pencarian: al imran ayat 26-27, surat al balad dan artinya, surat al hujurat latin, ar rahman ayat 13 latin, surat al baqarah ayat 25

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.