Surat Al-Ghasyiyah Ayat 21

فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ

Arab-Latin: Fa żakkir, innamā anta mużakkir

Artinya: Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.

« Al-Ghasyiyah 20Al-Ghasyiyah 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Ghasyiyah Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ghasyiyah Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Ada beragam penafsiran dari banyak ulama berkaitan isi surat Al-Ghasyiyah ayat 21, di antaranya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

21-22. Nasihatilah (wahai rasul) ,orang orang yang berpaling dengan apa yang kamu diutus dengannya. Jangan bersedih karena mereka berpaling, karena kamu hanyalah pemberi nasihat bagi mereka,bukan tugasmu memaksa mereka untuk beriman.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21-22. Allah memerintahkan Rasulullah untuk senantiasa memberi peringatan bagi kaumnya. Maka tidak layak bagimu -hai Rasulullah- berputus asa akibat keberpalingan mereka; sebab kamu hanyalah pemberi peringatan bagi mereka, kamu bukanlah orang yang harus memaksa mereka untuk memperoleh hidayah. Dan janganlah kamu merasa berat akibat kesesatan mereka, dan kamu tidak akan mempertanggung-jawabkan kebebalan mereka di atas kekafiran; kamu juga tidak dapat menciptakan keimanan dalam hari mereka; namun kewajibanmu hanya menyampaikan risalah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Maka nasihatilah mereka -wahai Rasul- dan takutilah mereka dengan siksa dari Allah, karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan. Tidak diminta darimu selain memberi peringatan kepada mereka, adapun kepastian mereka mendapatkan keimanan, itu hanya ada di tangan Allah semata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. فَذَكِّرْ (Maka berilah peringatan)
Yakni maka berilah mereka peringatan dan pelajaran hai Muhammad.

إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ (karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan)
Tidak dibebankan kepadamu kecuali hal itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Maka peringatkanlah wahai nabi, dengan ayat-ayat-Ku yang berwujud dan ayat-ayat-Ku dari Al-quran. Juga dari berbagai nikmat-Ku dan bukti ke-Esa-an-Ku agar mereka takut. Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka berilah peringatan} berilah pelajaran {karena sesungguhnya kamu hanyalah pemberi peringatan} pemberi peringatan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21-22. “Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu adalah orang yang memberi peringatan,” artinya, ingatkan manusia, beri mereka nasihat, sampaikan ancaman dan berita gembira pada mereka, karena engkau diutus untuk menyeru manusia menuju Allah dan memberi peringatan pada mereka. Engkau tidak diutus untuk berkuasa atas mereka dan mewakili amal perbuatan mereka. Bila engkau telah menunaikan kewajibanmu, tidak ada celaan bagimu setelah itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-26
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya untuk memperhatikan makhluk-makhlukNya yang menunjukkan atas kekuasaan dan kebesaranNya (Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (17)) karena sesungguhnya unta itu makhluk yang menakjubkan dan bentuknya aneh. ia sangat kuat dan keras, tetapi sekalipun demikian ia jinak untuk mengangkut barang berat dan tunduk pada pengendali yang lemah. Dapat dimakan, dan bulunya dapat dimanfaatkan, dan air susunya dapat diminum. Mereka diingatkan dengan itu, karena kebanyakan orang-orang Arab memakai unta sebagai hewan kendaraan mereka.
(Dan langit, bagaimana ditinggikan?) yaitu bagaimana Allah SWT meninggikannya dari bumi dengan ketinggian yang besar" sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? (6)) (Surah Qaf)
(Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (19)) yaitu dijadikan tegak dan berdiri kokoh untuk pemancang agar bumi tidak mengguncangkan para penghuninya, kemudian Allah SWT menjadikan padanya banyak manfaat dan bahan-bahan mineral yang terkandung di dalamnya. (Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (20)) yaitu bagaimana dihamparkan, digelarkan, dan dijadikan sebagai tempat yang layak untuk dihuni. dan seorang Badui dengan kecerdikan akalnya dapat menyimpulkan melalui pemandangan yang disaksikan mata kepalanya sendiri, yaitu unta yang dia kendarai, langit yang ada di atas kepalanya, gunung-gunung yang ada di hadapannya, dan bumi yang ada di bawahnya itu berkat kekuasaan Penciptanya, yaitu Dialah Tuhan yang Maha Besar, yang Maha Pencipta, yang Merajai, dan yang Maha Mengatur, dan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Firman Allah SWT: (Maka berilah peringatan. karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21) Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22)) yaitu berilah peringatan, wahai Muhammad kepada manusia dengan apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya kepada mereka (sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka) (Surah Ar-Ra'd: 40) Oleh karena itu Allah berfirman (Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22)) Ibnu Abbas, Mujahid dan selain keduanya berkata,”Kamu bukanlah orang yang bisa memaksa mereka” yaitu kamu bukan orang yang dapat menciptakan keimanan dalam hati mereka.
Ibnu Zaid berkata bahwa maknanya adalah kamu bukan seorang yang dapat memaksakan mereka untuk beriman.
Diriwayatkan dari Jabir, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mau mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah” Maka apabila mereka mau mengucapkannya, maka mereka memelihara darah dan harta mereka dariku, kecuali berdasarkan alasan yang hak, sedangkan perhitungan mereka ada pada Allah SWT, kemudian Rasulullah SAW membaca firmanNya: (Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21) Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22))
Firman Allah SWT: (tetapi orang yang berpaling dan kafir (23)) yaitu berpaling dari mengamalkan rukun-rukunnya; kafir hatinya dan lisannya terhadap kebenaran. Ini sebagaimana firmanNya: (Dia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau mengerjakan shalat (31) tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran) (32)) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah berfirman: (maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar (24))
Firman Allah: (Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka (25)) yaitu kembali dan berpulangnya mereka (kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka. (26)) yaitu, Kami akan melakukan perhitungan terhadap amal perbuatan mereka, dan Kami akan membalas mereka, jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Kemudian Allah ﷻ berkata kepada Rasul-Nya dengan kata perintah :
{ فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ } Maka berilah peringatan wahai Muhamad, karena sesungguhnya kamu hanya sebagai pemberi peringatan, Allah ﷻ memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk memberi peringatan kepada kaum kuffar dan musyrikin, memperigati mereka dengan nasehat yang dengannya mereka selamat dari siksaan api neraka, menjelaskan kepada mereka tentang syari'at yang Allah ﷻ tetapkan atas hamba-Nya di muka bumi, yaitu syariiat yang dapat menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan mengutamakan kemaslahatan bagi mereka, Rasulullah dipenrintahkan untuk menyampaikan kepada ummatnya tentang risalah Allah ﷻ yang menjelaskan kewajiban mereka sebagai hamba, itulah tugas utama seorang Rasulullah sebagai pemberi peringatan, Allah ﷻ berfirman : { فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ۖ إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ } ( Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah) ) [ Asy Syura : 48 ] , Rasulullah hanya menyampaikan risalah, sedangkan urusan diterimanya risalah itu kembali kepada Allah ﷻ , hati-hati para penguasa tidak akan menerima risalah itu kecuali Allah ﷻ yang menggerakkannya, Dialah yang memberikan hati-hati itu hidayah sehingga mau menerima peringatan dari Rasulullah, dan Dia juga lah yang menyesatkan dan membutakan hati siapapun yang Dia kehendaki, tetapi hal itu tergantung bagaimana mereka menggunakan hati mereka dengan baik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian setelah menjelaskan di antara tanda-tanda kuasa-Nya adalah empat tanda yaitu unta, langit, pegunungan dan bumi, Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam: فَذَكِّرْ " Maka berilah peringatan" Allah memerinhkan kepadanya agar memberikan peringatan, dan tidak disebutkan secara khusus untuk siapa peringatan itu diberikan, maksudnya: Allah tidak mengatkan berilah peringatan kepada fulan dan fulan, peringatan ini luas untuk siapa pun, karena Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam diutus kepada seluruh manusia. Maknanya: Berilah peringatan keaoda semua orang di setiap waktu dan di setiap tempat. Maka Nabi 'alaihissholaatu wassalaam memberikan peringatan, dan para khulafa penerusnya pun memberi peringatan pada ummatnya dalam ilmu, beramal dan berdakwah, tetapi peringatan itu apakah akan bermanfaat bagi semua manusia? Jawabannya: tidak, وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ " Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. "(QS. Adz-Dzariyat: 55) Ada pun selain orang yang beriman, maka peringatan adalah sebagai penegak hujjah atas dirinya tetapi tidak akan bermanfaat baginya, peringatan tidak akan bermanfaat kecuali bagi orang yang beriman. Dan kita katakan: Jika anda melihat hatimu tidak ingat dengan peringatan maka tuduhlah ia, karena Allah berfirman: وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ " Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. " Jika anda diberi peringatan dan anda tidak mendapati bekas dan manfaat darinya maka salahkanlah dirimu, ketahuilah bahwa pada dirimu terdapat kekurangan iman, karena kalau saja imanmu sempurna, pasti peringatan akan bermanfaat bagimu, karena peringatan pasti bermanfaat bagi orang-oran g yang beriman.
إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ " karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan." Maksudnya: Bahwa Muhammad 'alaihissholaatu wassalaam tidak lain hanya pemberi juga penyampai peringatan, ada pun hidayah maka itu di tangan Allah 'Azza Wa Jalla لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ " Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. Al-Baqarah; 272) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan dan memberi peringatan hingga ujung akhir hayatnya, sampai sampai beliau bersabda di akhir hayatnya: اَلصَّلَاةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ " Jagalah shalat, jagalah sholat, dan jagalah (hak-hak) budak-budak kalian"(1) sampai-sampai beliau ucapkan di detik-detik nyawa terlepas darinya 'alaihissholatu wassalaam, Beliau telah memberikan peringatan sejak awal beliau diutus dikatakan kepada beliau: قُمْ فَأَنْذِرْ " bangunlah, lalu berilah peringatan!"(QS. Al-Mudatsir: 2) sampai Allah mewafatkannya, tidak pernah meninggalkan usaha memberi peringatan di setiap tempat dan di setiap waktu karena yang menimpanya berupa gangguan dari kaumnya dan dari selain kaumnya.
Orang yang membaca sejarah sirah nabi mengetahui apa-apa yang menimpanya berupa gangguan dari penduduk mekah dari kaumnya yang mena mereka adalah orang-orang terdekatnya sendiri, yang mengenalnya betul, yang menjulukinya al-amin (orang yang terpercaya), mereka menjulukinya dengan julukan itu dan mereka mempercayainya, hingga mereka memutuskan dialah yang berhak menaruh hajar aswad di ka'bah, ketika mereka merobohkan ka'bah dan sampai di bagian hajar aswad, mereka berkata: Siapa yang menruh batu ini? Mereka saling berselisih antar suku-suku, setiap suku mengatakan: kamilah yang menaruh batu itu ke tempatnya, hinggga datanNabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka pun menjadikan Nabi sebagai penetukeputusan di antara mereka, beliau memerintahkan untuk menaruh batu itu di sebuah kain, lalu setiap suku memegang ujung kain sehingga mereka semua mengangkatnya, ketika mereka mengangkatnya hingga posisinya dekat dengan tempatkan, barulah beliau mengambil dengan tangannya yang mulia dan menaruhnya di tempatnya, mereka pun menjulukinya dengan sebutan al-amin.
Namun setelah Allah Ta'ala memuliakannya dengan kenabian, itu berubah menjadi ejekan-ejekan. Mereka berubah mengatakan: Bahwa beliau adalah penyihir, peramal, panyair, orang gila dan pendusta, mereka mereka menuduhnya dengan berbagai cacian, Rasul 'alaihissholaatu wassalaam memberi peringatan, kewajiban beliau hanya memberi peringatan, dari sini kita mengambil kesimpulan bahwa hidayah itu di tangan Allah, tidak mungkin bagi kita memberi hidayah taufik kepada orang terdekat dengan kita إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ " Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,"(QS. Al-Qashas: 56) Maka janganlah kita mengeluh jika kita sudah memberikan peringatan kepada seseorang, dan kita dapati dia menentang, membantah atau mengatakan: Aku berbuat sesuka ku atau semisalnya.
(1) Dikeluarkan Ibnu Majah (2698) dari hadits Ali radhiyallaahu 'anhu, Al-Albani mengatakan dalam shahih at-targhiib (2285): Shahih lighairihi


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ghasyiyah ayat 21: 21-22. Setelah Allah menjelekkan urusan mereka kaum musyrikin, Allah perintahkan Nabi-Nya ﷺ agar selalu terus menerus menasihati mereka orang-orang yang tersesat dan agar membuat mereka takut kepada Allah dan adzab-Nya yang pedih. Kemudian Allah menjelaskan bahwa urusan dan tugas (Muhammad ﷺ) adalah hanya menasihati, memberikan petunjuk, dan menyampaikan risalah, dan tidak ada kewajiban baginya memaksakan kehendak atas mereka sesuai kemauannya (Muhammad ﷺ), maka engkau wahai Nabi hanyalah sebagai yang menyampaikan dan di sisi Allah lah hisabnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, “Berilah mereka peringatan dengan (mengingatkan) nikmat-nikmat Allah dan dalil-dalil terhadap keesaan-Nya.”

Syaikh As Sa’diy berkata, “Berilah peringatan kepada manusia dan nasihatilah mereka, berikan peringatan dan kabar gembira kepada mereka, karena engkau diutus untuk mengajak manusia kepada Allah dan mengingatkan mereka. Tidak diutus sebagai penguasa dan tidak sebagai orang yang diserahkan memperhatikan amal mereka. Jika engkau telah melaksanakan kewajibanmu, maka engkau tidak lagi mendapatkan celaan setelahnya. Hal ini seperti firman Allah Ta’ala, “Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku.” (Terj. Qaaf: 45)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ghasyiyah Ayat 21

Semestinya dengan memperhatikan fenomena-fenomena itu manusia bersedia mengabdi kepada Allah. Allah meminta nabi untuk terus berdakwah meski banyak manusia yang ingkar. Maka berilah peringatan kepada mereka yang tetap ingkar meski bukti-bukti tentang kekuasaan Allah mereka saksikan setiap hari. Ingatkanlah mereka karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan. 22. Wahai nabi, engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. Engkau tidak bisa memaksa mereka beriman, demikian juga para dai setelah dirimu, karena sesungguhnya hidayah adalah urusan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penafsiran dari para ulama tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Ghasyiyah ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dikunjungi

Nikmati berbagai halaman yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 43, Al-Ma’idah 8, Al-Jin, At-Thalaq, Tentang Al-Quran, Al-Baqarah 45. Ada juga Ad-Dukhan, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 97, Al-Hadid 20, Al-Isra 25, Ali ‘Imran 139.

  1. Al-Baqarah 43
  2. Al-Ma’idah 8
  3. Al-Jin
  4. At-Thalaq
  5. Tentang Al-Quran
  6. Al-Baqarah 45
  7. Ad-Dukhan
  8. Al-Qamar 49
  9. Ali ‘Imran 97
  10. Al-Hadid 20
  11. Al-Isra 25
  12. Ali ‘Imran 139

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.