Surat Al-Ghasyiyah Ayat 20
ููุฅูููู ูฑููุฃูุฑูุถู ูููููู ุณูุทูุญูุชู
Arab-Latin: Wa ilal-arแธi kaifa suแนญiแธฅat
Artinya: Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
ยซ Al-Ghasyiyah 19 โต Al-Ghasyiyah 21 ยป
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Al-Ghasyiyah Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ghasyiyah Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari beragam pakar tafsir terkait makna surat Al-Ghasyiyah ayat 20, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
17-20. Apakah orang orang kafir yang mendustakan itu tidak melihat kepada unta, bagaiman dia diciptakan menajdi makhluk yang menakjubkan? Dan kepada langit,manakala ia dic iptakan dengan kokohnya? Dan juga kepada gunung-gunung,bagaimana ia ditancapkan dengan tegak sehingga karenanya bumi menjadi tenang dan seimbang? Dan kepada bumi, bagaimana ia dibentangkan dan dihamparkan?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Dan melihat kepada bumi bagaimana Allah menghamparkannya dan menjadikannya siap untuk dihuni manusia?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20. Dan juga memperhatikan bagaimana bumi itu dihamparkan, sehingga menjadi hamparan yang baik untuk dihuni.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โAwaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan bagaimana bumi dihamparkan} dihamparkan dan dibentangkan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17-20. Allah berfirman seraya memberi dorongan pada orang-orang yang tidak percaya pada Rasulullah dan untuk orang lain agar merenungkan makhluk-makhluk Allah yang menunjukkan atas keesaanNya, โMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan,โ artinya, apakah mereka tidak memperhatikan penciptaannya yang sempurna dan bagaimanakah Allah menundukannya untuk manusia untuk berbagai kepentingan yang mereka perlukan. โDan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan,โ dengan bentuk yang begitu indah yang dengannya bumi bisa tenang dan kokoh tidak berguncang. Di dalamnya Allah menyimpan begitu banyak manfaat. โDan bumi bagaimana ia dihamparkan,โ yaitu dibentangkan secara luas agar manusia merasa tenang berada di atasnya dan bisa mengolahnya untuk bercocok tanam, membuat bangunan dan menempuh jalan-jalan di atasnya.
Perlu diketahui, hamparan bumi tidak menafikan wujudnya yang bulat yang dilingkupi oleh berbagai bintang dari berbagai sisinya sebagaimana ditunjukkan oleh dalil akal, indera dan kesaksian dan sebagaimana diketahui oleh banyak orang, khususnya di masa sekarang di mana banyak orang mencapai berbagai penjuru jauh dengan alat-alat yang dikaruniakan Allah pada mereka yang bisa mendekatkan jarak yang jauh. Bentuk hamparan hanya menafikan bulatan sesuatu yang kecil, yang seandainya dibentangkan tidak lagi berbentuk bulat. Lain halnya dengan bentuk bumi ini yang amat besar dan luas. Sehingga bentuk bumi ini adalah bulat terhampar. Kedua hal tersebut tidak saling menafikan satu sama lain sebagaimana hal itu diketahui oleh para ahlinya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-26
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya untuk memperhatikan makhluk-makhlukNya yang menunjukkan atas kekuasaan dan kebesaranNya (Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (17)) karena sesungguhnya unta itu makhluk yang menakjubkan dan bentuknya aneh. ia sangat kuat dan keras, tetapi sekalipun demikian ia jinak untuk mengangkut barang berat dan tunduk pada pengendali yang lemah. Dapat dimakan, dan bulunya dapat dimanfaatkan, dan air susunya dapat diminum. Mereka diingatkan dengan itu, karena kebanyakan orang-orang Arab memakai unta sebagai hewan kendaraan mereka.
(Dan langit, bagaimana ditinggikan?) yaitu bagaimana Allah SWT meninggikannya dari bumi dengan ketinggian yang besar" sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? (6)) (Surah Qaf)
(Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (19)) yaitu dijadikan tegak dan berdiri kokoh untuk pemancang agar bumi tidak mengguncangkan para penghuninya, kemudian Allah SWT menjadikan padanya banyak manfaat dan bahan-bahan mineral yang terkandung di dalamnya. (Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (20)) yaitu bagaimana dihamparkan, digelarkan, dan dijadikan sebagai tempat yang layak untuk dihuni. dan seorang Badui dengan kecerdikan akalnya dapat menyimpulkan melalui pemandangan yang disaksikan mata kepalanya sendiri, yaitu unta yang dia kendarai, langit yang ada di atas kepalanya, gunung-gunung yang ada di hadapannya, dan bumi yang ada di bawahnya itu berkat kekuasaan Penciptanya, yaitu Dialah Tuhan yang Maha Besar, yang Maha Pencipta, yang Merajai, dan yang Maha Mengatur, dan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Firman Allah SWT: (Maka berilah peringatan. karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21) Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22)) yaitu berilah peringatan, wahai Muhammad kepada manusia dengan apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya kepada mereka (sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka) (Surah Ar-Ra'd: 40) Oleh karena itu Allah berfirman (Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22)) Ibnu Abbas, Mujahid dan selain keduanya berkata,โKamu bukanlah orang yang bisa memaksa merekaโ yaitu kamu bukan orang yang dapat menciptakan keimanan dalam hati mereka.
Ibnu Zaid berkata bahwa maknanya adalah kamu bukan seorang yang dapat memaksakan mereka untuk beriman.
Diriwayatkan dari Jabir, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,โAku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mau mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allahโ Maka apabila mereka mau mengucapkannya, maka mereka memelihara darah dan harta mereka dariku, kecuali berdasarkan alasan yang hak, sedangkan perhitungan mereka ada pada Allah SWT, kemudian Rasulullah SAW membaca firmanNya: (Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan (21) Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (22))
Firman Allah SWT: (tetapi orang yang berpaling dan kafir (23)) yaitu berpaling dari mengamalkan rukun-rukunnya; kafir hatinya dan lisannya terhadap kebenaran. Ini sebagaimana firmanNya: (Dia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau mengerjakan shalat (31) tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran) (32)) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah berfirman: (maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar (24))
Firman Allah: (Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka (25)) yaitu kembali dan berpulangnya mereka (kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka. (26)) yaitu, Kami akan melakukan perhitungan terhadap amal perbuatan mereka, dan Kami akan membalas mereka, jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
{ ููุฅูููู ุงููุฃูุฑูุถู } Dan kepada bumi { ูููููู ุณูุทูุญูุชู } bagaimana ia di hamparkan dan diluaskan untuk kemaslahan ummat manusia, Allah ๏ทป berfirman : { ููุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏูุฏูููุงููุง ููุฃูููููููููุง ูููููุง ุฑูููุงุณููู ููุฃูููุจูุชูููุง ูููููุง ู
ููู ููููู ุฒูููุฌู ุจููููุฌู } ( Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata ) [ Qaf : 7 ] , bumi dijadikan sebagai tempat tinggal bagi manusia, juga sebagai ladang bagi mereka untuk bercocok tanam, dibumi ini mereka menanam berbagai macam sayuran dan buah-buahan serta biji-bijian, dan dibumi pula Allah ๏ทป menitipkan kepada manusia begitu banyak mineral tambang, ada ada yang cair dan ada pula yang padat, semua itu hanya untuk kemaslahatan ummat manusia, dari bumi ini kita dapat mengambil berbagai macam pelajaran yang bermanfaat, Allah ๏ทป berfirman : { ููููู ุงููุฃูุฑูุถู ุขููุงุชู ููููู
ููููููููู } ( Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin ) [ Az Zariyat : 20 ] .
Lalu apakah semua ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan sebelumnya muncul di alam semesta ini tanpa ada yang menciptakannya, dan tanpa ada yang mengaturnya ?
Jawabannya adalah : semua yang telah disebutkan dalam surah ini ada yang menciptakannya, dialah Allah ๏ทป yang mewujudkan semua makhluk di alam semesta ini, dan dia juga lah yang mengaturnya, hal ini mengisyaratkan akan keagungan dan kekuasaan Allah ๏ทป, pada ayat-ayat kauniyah itu ada pelajaran dan nasehat yang sangat bermanfaat bagi manusia .
Dalam surah ini Allah ๏ทป menyebutkan langit, dan menyebutkan bumi, dan di surah lain Dia ๏ทป menyebutkan bintang, matahari, bulan, semua itu adalah makhluk ciptaan Allah ๏ทป .
Para pemandu kebodohan hari ini, para pemerhati alam dan lingkungan, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang tidak percaya adanya langit yang tujuh lapis itu, mereka tidak meyakini adanya ciptaan yang besar itu, mereka hanya memahami adanya tata surya yang pusatnya adalah matahari, dan bintang-bintang dan planet-planet berputar mengitarinya, dan hal ini menyalahi Al-Qur'an, karena sesunguhnya matahari adalah bagian dari bintang-bintang yang berputar di ruang angkasa, dan bintang-bintang serta planet-planet lainnya berpusat ke bumi dan berputar pada orbitnya masing-masing, dan bumi adalah pusat tata surya itu yang sesungguhnya, Allah ๏ทป menyebut bumi dalam AL-Qur'an, dan juga langit, dan Allah ๏ทป juga menyebut bintang-bintang, semua itu memiliki keostimewaannya masing-masing, dan itu tertulis dalam Al-Qur'an yang merupakan perkataan sang pencipta alam semesta ๏ทป, maka siapakah yang mesti kita percaya ? , apakah perkataan orang-orang bodoh itu atau perkataan Tuhan pencipta alam semesta ?!
Muncul perkara lain yang dipermasalhkan oleh sebagian orang, mereka mengatakan : bahwasanya bumi itu bulat, dan bahwasanya bintang-bintang yang ada di ruang angkas itu berpusat ke bumi, begitupun dengan matahari, bulan, dan planet-planet lainnya, semuanya berpusat ke bumi, sedangkan di ayat ini dikatakan : { ููุฅูููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููููู ุณูุทูุญูุชู } ( Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? ) , maka difahami bahwa apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan makna ayat ini, dan kita dapat menyimpulkan bahwa bumi itu datar, bahkan dengan ukuran bumi ini yang sangat besar dan luas kita tidak dapat merasakan bahwa bumi ini bulat, semua ini terjadi atas kuasa Allah ๏ทป .
Sungguh penciptaan langit dan bumi beserta bintang-bintang yang ada disekitarnya adalah merupakan bukti dan dalil akan kuasa Allah ๏ทป sang pencipta alam semesta .
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Allah 'Azza Wa Jalla berfirman: ููุฅูููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููููู ุณูุทูุญูุชู " Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?" Maknanya: Perhatikanlah, bagaiamana Allah membentangkan bumi yang luas ini, menjadikannya terbentang luas agar manusia bisa hidup di atasnya dengan bercocok tanam, membangun dan hal lainnya. Bagaimana kira-kira menurut anda jika bumi bergelombang tidak terhampar, seperti pegunungan, harus mendaki dan turun, pasti akan memberatkan dan manusia tidak bisa menetap di atasnya, tetapi Allah 'Azza Wa Jalla menjadikannya terhampar membentang bagi manusia.
Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa bumi tidaklah bulat, tetapi rata terbentang, tetapi pendalilan ini perlu ditinjau, karena di sana, banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa bumi itu bulat, dan kenyataannya membuktikan bahwa bumi bulat, Allah 'Azza Wa Jalla berfirman: ูููููููุฑู ุงูููููููู ุนูููู ุงููููููุงุฑู ูููููููููุฑู ุงููููููุงุฑู ุนูููู ุงูููููููู " Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam"(QS. Az-Zumar: 5) Maksud takwir (menutupkan) adalah memutar, dan telah diketahui bahwa siang dan malam itu silih berganti di bumi, jika keduanya berputar (menutupi) Maka konsekuensinya adalah bumi berbentuk bulat .
Allah Tabaaraka Wa Ta'ala berfirman: ุฅูุฐูุง ุงูุณููู
ูุงุกู ุงููุดููููุชู (1) ููุฃูุฐูููุชู ููุฑูุจููููุง ููุญููููุชู (2) ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู (3) ููุฃูููููุชู ู
ูุง ูููููุง ููุชูุฎููููุชู Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,""(QS. Al-Insyiqaq: 1-4) Allah berfirman: ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู " dan apabila bumi diratakan," Terdapat hadits yang menyatakan bahwa itu terjadi pada hari kiamat, bumi dihamparkan seperti dibentangkannya kulit sehingga tidak ada lagi pengunungan, lembah pepohonan dan bangunan, Rabb 'Azza Wa Jalla akan menjadikannya rata, tidak akan yang menonjol dan tidak ada yang menjorok, maka firman Allah: ุฅูุฐูุง ุงูุณููู
ูุงุกู ุงููุดููููุชู " Apabila langit terbelah," Langit tidak akan terbelah kecuali pada hari kiamat, sedangkan saat ini tidaklah terbelah, dengan demikian maka firman Allah: ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู (3) ููุฃูููููุชู ู
ูุง ูููููุง ููุชูุฎููููุชู " dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong," Maksudnya: hari kiamat, maka bumi saat ini tidaklah rata terbentang, tetapi dia bulat, dan kenyataan yang dirasaan juga diyakini saat ini bahwa dia berbentuk bulat tidak diragukan, Buktinya adalah jika anda berjalan lurus ke depan dari sini dari mamlakah arab saudi ke arah barat, maka anda akan datang dari arah timur, anda akan mengelilingi bumi, kemudian akhirnya anda akan berhenti dititik keberangkatan anda, begitu juga sebaliknya, seandanya anda berjalan ke arah timur anda akan mendapatkan diri anda kembali ke titik dimana anda pertama berdiri dari arah barat, dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa bumi ini berbentuk bulat.
Jika ada seseorang yang mengatakan: Jika yang kamu sebutkan benar bahwa bumi bulat, maka bagaimana mungkin air di lautan bisa menetap (tidak tumpah) sedangkan bumi bulat?
Kita katakan dalam menjawabnya: Sesungguhnya yang menahan langit jatuh ke bumi kecuali dengan seizinnya Dia pun menahan lautan sehingga tidak meluap membanjiri manusia kemudian menggelamkan mereka, sedangkan Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Sebagian ulama mengatakan: ููุฅูุฐูุง ุงููุจูุญูุงุฑู ุณูุฌููุฑูุช (QS. At-Takwir: 6) Maknanya: Ditahan sehingga tidak meluap kepada manusia, seperti sesuatu yang diikat, yang terpenting adalah bahwa kuasa ilahi tidak mungkin kita elakkan. Kita katakan: Kuasa Allah 'Azza Wa Jalla yang telah menahan lautan ini tidak meluap ke penduduk bumi sehingga menghanyutkan mereka, meskipun bumi berbentuk bulat.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Ghasyiyah ayat 20: 17-20. Setelah Allah menyebutkan dua golongan yang telah lalu, Ia berkata kepada orang-orang yang mendustakan yang mereka menganggap mustahil dapat dihidupkan kembali tulang-belulang yang telah hancur berserakan serta jasad-jasad yang telah menjadi tanah. Allah berkata kepada mereka :Apakah mereka tidak melihat unta dan ia adalah makhluk yang mengherankan, maka pikirkan olehmu bagaimana Allah menciptakannya dengan sebaik-baik penciptaan dan memiliki tubuh yang besar ? Dan lihatah langit yang indah dipandang, maka pikirkan olehmu bagaimana Allah meninggikan dan membinanya ? Dan langit itu tinggi tanpa tiang dan kokoh (tanpa penyangga) apakah mereka tidak melihat ? Dan gunung yang tinggi besar ketika dilihat, maka pikirkan olehmu bagaimana bisa diletakkan dengan tepat dan kokoh tidak berguncang (berpindah) dari tempatnya ? Dan kepada bumi yang dihamparkan, maka pikirkankan bagaimana bisa terhampar untuk urusan yang membawa kebaikan (yaitu) menetap (diatasnya) dan mengambil manfaat darinya ?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sehingga dengan keadaannya yang bulat dapat ditempati manusia, digarap tanahnya dan dibuatkan bangunan di atasnya serta dilalui jalan-jalannya untuk mencapai suatu tempat yang mereka tuju. Dari sana seharusnya mereka mengetahui akan kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan keesaan-Nya. Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, didahulukan โuntaโ dari yang lainnya, karena unta lebih sering mereka gunakan daripada selainnya (sehingga mudah diperhatikan).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ghasyiyah Ayat 20
Dan tidakkah mereka memperhatikan bumi, bagaimana dihamparkan' di bumi itu manusia tinggal, beraktivitas, bercocok tanam, dan sebagainya. Di bumi Allah menciptakan beraneka flora, fauna, sungai, sumber air, dan lain sebagainya untuk kepentingan makhluk hidup. 21. Semestinya dengan memperhatikan fenomena-fenomena itu manusia bersedia mengabdi kepada Allah. Allah meminta nabi untuk terus berdakwah meski banyak manusia yang ingkar. Maka berilah peringatan kepada mereka yang tetap ingkar meski bukti-bukti tentang kekuasaan Allah mereka saksikan setiap hari. Ingatkanlah mereka karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penafsiran dari para mufassir berkaitan makna dan arti surat Al-Ghasyiyah ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.