Surat Al-A’la Ayat 11

وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى

Arab-Latin: Wa yatajannabuhal-asyqā

Artinya: Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.

« Al-A'la 10Al-A'la 12 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Berkaitan Dengan Surat Al-A’la Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’la Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penjabaran dari para pakar tafsir terkait kandungan surat Al-A’la ayat 11, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

11-15. Orang yang sengsara yang tidak takut kepada tuhannya akan menjauhi dari nasihat, Yaitu orang yang akan masuk kedalam neraka jahanam yang besar yang akan dia rasakan panasnya, Kemudian dia tidak mati disana sehingga bisa beristirahat,tidak pula hidup dengan hidup yang bermanfa’at baginya. Sungguh telah beruntung bagi siapa yang telah membersihkan dirinya dari akhlak-akhlak buruk, Mengingat Allah lalu mentauhidkan Nya, berdoa kepada Nya dan melakukan apa yang diridhai tuhannya,dan mendirikan shalat pada waktunya, dalam rangka mencari ridha allah dan menjalankan syari’atNYA.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11-12. Sedangkan orang-orang yang sengsara akan menjauhi peringatan itu, yaitu orang-orang kafir yang akan sengsara di akhirat karena akan kekal di dalam neraka; dahulu mereka menuruti hawa nafsu dan bersenang-senang dengan kenikmatan dunia. Akan tetapi di akhirat mereka akan memasuki api yang besar di dalam jurang neraka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Sementara orang kafir menjauh dan lari dari nasihat itu, karena ia adalah manusia paling sengsara di Akhirat dengan masuk ke Neraka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى (dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya)
Yakni orang-orang kafir akan menjauhi peringatan itu.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

10-11. Qatadah rahimahullah berkata : Demi Allah seorang hamba tidak takut kepada Allah kecuali dengan mengingat-Nya, dan tidaklah seseorang membenci orang-orang yang mengingat Allah melainkan kesengsaraan yang akan mewarnai hidupnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11-12. Adapun orang-orang yang kafir akan meninggalkan dan mengabaikan peringatan Al-quran itu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{sedangkan orang-orang yang celaka akan menjauhinya} dan orang kafir akan menjauhi peringatan itu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 9-13
“Oleh sebab itu berikanlah peringatan,” akan syariat dan tanda-tanda kebesaranNya. “Karena peringatan itu bermanfaat,” yakni selama peringatan diterima, dijadikan petuah dan didengar, baik apakah seluruh maksud dari peringatan tercapai atau sebagiannya saja. Kentekstual ayat, bila peringatan tidak membawa guna, misalnya hanya menambah keburukan atau bisa mengurangi kebaikan, maka peringatan tidak diperintahkan, bahkan terlarang.
Dalam peringatan, manusia terbagi menjadi dua: Orang-orang yang memanfaatkan dan orang-orang yang tidak memanfaatkan. Orang-orang yang memanfaatkan peringatan disinggung oleh Allah  dalam firmanNya, “orang yang takut (kepada Allah) akan mendapatkan pelajran,” karena takut kepada Allah  Dan mengetahui balasan-balasan yang akan diberikan Allah  atas berbagai perbuatan akan menghentikan seseorang dari apa yang dibenci Allah  serta mendorongnya untuk melakukan kebaikan. Sedangkan mereka yang tidak memanfaatkan peringatan, Allah  menyinggung mereka dengan firmanNya, “Orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),” yaitu neraka yang dinyalakan yng mrerasuk hingga ke hati. “Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak juga hidup,” yakni disiksa dengan siksaan yang pedih tanpa jeda dan istiraha hingga mereka mengharapkan bisa mati, tapi harapan mereka tidak aka ada gunanya. Hal itu semakna dengan firman Allah , “Mereka tidak dibinasakan ssehiingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.” (Fatir: 36).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-13
Diriwayatkan dari As-Suddi dari Abdu Khair, dia berkata bahwa aku pernah mendengar Ali membaca firmanNya: (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi (1)) Lalu dia mengucapkan, "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi"
Firman Allah SWT: (yang menciptakan dan menyempurnakan (ciptaan-Nya) (2)) yaitu Dia menciptakan makhluk dan menyempurnakan setiap makhlukNya dalam bentuk yang paling baik.
Firman Allah SWT: (dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (3)) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah memberi petunjuk kepada manusia untuk celaka dan untuk bahagia, dan memberi petunjuk kepada hewan ternak untuk ke tempat penggembalaannya. Ayat ini sebagaimana firman Allah SWT yang memberitahukan tentang nabi Musa yang berkata kepada Fir'aun: (Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk) (Surah Thaha: 50) Allah SWT telah menentukan kadar dan memberi mereka petunjuk bagi makhluknya kepada takdirnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Muslim dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar-kadar bagi semua makhlukNya sebelum Dia menciptakan langit dan bumi dalam waktu lima puluh ribu tahun, dan 'ArsyNya masih berada di atas air”
Firman Allah SWT: (dan yang menumbuhkan rumput-rumputan (4)) yaitu semua jenis tumbuhan dan tanaman (lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman (5)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknannya adalah kering dan berubah. Diriwayatkan hal yang serupa dari Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid.
Firman Allah SWT: (Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu) wahai Muhammad (maka kamu tidak akan lupa) Hal ini merupakan pemberitahuan dari Allah SWT dan janjiNya kepada nabi Muhammad SAW bahwa Dia akan membacakannya kepadanya dengan bacaan yang selamanya dia tidak akan melupakannya (kecuali kalau Allah menghendaki) Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir.
Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melupakan sesuatu kecuali apa yang dikehendaki Allah.
DIkatakan bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (maka kamu tidak akan lupa) Ini mengandung makna thalab; dan mereka menjadikan makna istisna’ berdasarkan hal ini adalah apa yang dijadikan untuk menasakh. yaitu, kamu tidak akan melupakan apa yang telah Kami bacakan kepadamu kecuali apa yang dikehendaki Allah untuk dilupakan, maka janganlah membiarkannya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi) Allah mengetahui apa yang dilakukan para hamba secara terang-terangan dan apa yang mereka sembunyikan dari ucapan dan perbuatan mereka. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya.
Firman Allah SWT: (Dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang mudah (8)) yaitu, Kami akan memudahkan kamu untuk mengerjakan perbuatan dan ucapan yang baik, dan Kami akan mensyariatkan kepadamu syariat yang mudah, penuh toleransi, lurus, adil, dan tidak ada kebengkokan padanya serta tidak ada beban dan kesulitan.
Firman Allah SWT: (oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat (9)) yaitu peringatkanlah ketika peringatan itu bermanfaat. Maka dari sini disimpulkan etika dalam menyebarkan ilmu, yaitu tidak diberikan bukan kepada ahlinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Amirul Mu’minin Ali,"Tidak sekali-kali kamu menceritakan suatu hadits kepada suatu kaum yang akal mereka masih belum bisa mencernanya, melainkan hal itu akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka" Ali juga berkata,"Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan apa yang mereka ketahui, maukah kalian jika Allah dan RasulNya didustakan"
Firman Allah SWT: (orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran (10)) yaitu yang mau mengambil pelajaran dari apa yang kamu sampaikan, wahai Muhammad, adalah orang yang hatinya takut kepada Allah dan meyakini bahwa dia pasti akan menghadap kepadaNya (orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya (11) (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka) (12) Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup (13)) yaitu tidak mati sehingga dia terhenti dari siksaannya, dan tidak pula hidup dengan kehidupan yang memberinya manfaat. Bahkan kehidupannya itu merupakan mudharat baginya, karena dengan itu dia selalu merasakan apa yang menimpanya berupa azab yang pedih dan beragam hukuman.
Sungguh Allah SWT memberitahukan tentang penghuni neraka: (Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja." Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)” (77)) Surah Az-Zukhruf) dan Allah SWT berfirman: (Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya) (Surah Fathir: 36) dan ayat-ayat lain yang semakna dengan ini


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Orang-orang yang sengsara akan menjauh dari peringatan dan nsehat yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ , mereka sama sekali tidak ingin mendekat dan mendengarkan peringatan itu apalagi untuk mengambil pelajaran darinya, mereka bahkan menghina dan mendustakan peringatan itu serta siapa yang menyampaikan dan menerima peringatan itu, akan tetapi siapapun mereka, dan bagaimanapun sikap mereka terhadap agama ini, hal itu tidak penting bagi kita, karena hanya kepada merekalah yang menerima peringatan ini akan mendapat perhatian, sedangkan mereka yang menolak peringatan ini akan mendapat balasan yang Allah ﷻ kehendaki atas mereka, Allah ﷻ berfirman : { إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ } ( Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu) ) [ Al-Hijr : 95 ] ,tugas kamu wahai Muhammad hanyalah sebagai peberi peringatan dan nasehat, adapun urusan selanjutnya kembali kepada Allah ﷻ , karena sesunguhnya kamu sama sekali tidak mampu memberi hidayah kepada siapapun, hidayah hati itu hanya Allah ﷻ yang bisa memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki, Allah ﷻ berfirman : { إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ } ( Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. ) [ Al-Qashash : 56 ] , menyampaikan nasehat adalah kewajiban setiap insan, sedangkan hidayah taufiq dan keikhlsan menerima nasehat itu hanya Allah lah yang berhak atasnya.

{ وَيَتَجَنَّبُهَا } Menjauh dari nasehat dan tidak berkeinginan untuk menerimanya bahkan menolaknya, { الْأَشْقَى } yaitu orang yang sengsara diantara hamba-hamba Allah ﷻ , ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang menolak kebenaran adalah orang-orang yang sengsara hidupnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Adapun golongan kedua: Allah berfirman: وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى : Maknanya: akan menjauhi peringatan itu dan tidak bermanfaat bagi orang yang asyqaa (amat celaka), sedangkan asal kata al-Asyqa di sini adalah isim tafdhil dari syaqaa (celaka) yaitu antonim bagi kata as-sa'aadah (gembira) sebagaimana dalam surat Hud: فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ " Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, "(QS. Hud: 106) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ " Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga "(QS. Hud: 108) Maka yang amat celaka yang disifati dengan celaka, ia akan menjauhi peringatan itu dan tidak akan bermanfaat baginya, orang yang asyqaa (amat celaka) adalah yang kesengsaraannya sampai pada puncaknya, inilah orang kafir. Orang kafir diberi peringatan tetapi itu tidak bermanfaat baginya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-A’la ayat 11: Allah menjelaskan bahwa siapa yang menjauh dari peringatan ini, ia tersesat dan tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Ia menjadi orang-orang yang menolak (syariat), keras kepala dan sombong.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’la Ayat 11

Dan orang-orang yang celaka dengan bersikeras memilih jalan kekafiran dan menutup hatinya dari peringatan nabi akan mencibir, menertawakan, menyepelekan, dan menjauhinya. 12. Orang yang celaka dan kafir itulah orang yang akan memasuki api yang besar, yakni neraka di akhirat, sebagai balasan atas kesombongan dan penentangannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjelasan dari beragam mufassir berkaitan isi dan arti surat Al-A’la ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dilihat

Baca banyak topik yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Qamar 49, Al-Isra 25, Ali ‘Imran 139, Al-Hadid 20, Ali ‘Imran 97, Al-Jin. Termasuk Tentang Al-Quran, Al-Ma’idah 8, Al-Baqarah 43, Ad-Dukhan, At-Thalaq, Al-Baqarah 45.

  1. Al-Qamar 49
  2. Al-Isra 25
  3. Ali ‘Imran 139
  4. Al-Hadid 20
  5. Ali ‘Imran 97
  6. Al-Jin
  7. Tentang Al-Quran
  8. Al-Ma’idah 8
  9. Al-Baqarah 43
  10. Ad-Dukhan
  11. At-Thalaq
  12. Al-Baqarah 45

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.