Surat At-Tariq Ayat 4

إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ

Arab-Latin: Ing kullu nafsil lammā 'alaihā ḥāfiẓ

Artinya: Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya.

« At-Tariq 3At-Tariq 5 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat At-Tariq Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat At-Tariq Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat beragam penafsiran dari para mufassir terhadap kandungan surat At-Tariq ayat 4, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Allah bersumpah dengan langit dan bintang yang datang di malam hari, Tahukah kamu besarnya bintang itu? Ia adalah bintang yang bersinar terang, Tidak ada satu jiwapun kecuali ditugaskan untuknya seorang malaikat pengawas yang menjaga amal amalnya, agar amal amalnya itu dihisab pada hari kiamat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Tidak ada seorang pun melainkan Allah menugaskan Malaikat untuk mencatat amal perbuatannya guna perhitungan nanti pada hari Kiamat.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ (tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya)
Ini merupakan isi dari sumpah Allah tersebut; yakni tidak ada satu orangpun melainkan memiliki pengawas dari golongan malaikat, mereka mengawasi manusia dalam perkataan dan perbuatannya dan menghitung segala perbuatan baik atau buruk yang dilakukannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Segala sesuatu pasti ada penjaga dari Tuhannya. Sebagai pengganti atau wakil untuk menjaganya, dan mengawasi segala perbuatannya. Penjaga itu adalah para malaikat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tidaklah setiap jiwa melainkan} tidaklah setiap jiwa melainkan {ada penjaganya} malaikat yang mengawasi amal ibadahnya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 1-4
Allah berfirman, “Demi langit dan yang datang pada malam hari,” kemudian yang datang di malam hari dijelaskan dengan FirmanNya, “(Yaitu) bintang yang cahayanya menembus,” yakni yang bercahaya yang cahayanya menembus dan membakar langit hingga tembus dan terlihat dari bumi. Yang benar, bintang yang cahayanya menembus adalah kata umum yang mencakup seluruh bintang yang cahayanya menembus. Ada yang menafsirkannya dengan bintang saturnus yang memecah ketujuh langit dan menembusnya hingga dapat terlihat darinya. Disebut ath-Thariq karena bintang tersebut datang di waktu malam. Obyek sumpahnya adalah Firman Allah, “Tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya,” yang menjaga amal perbuatannya, baik dan buruknya, dan amal yang dijaganya akan dibalas.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-10
Allah SWT bersumpah dengan menyebut nama langit dan semua bintang yang bersinar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Demi langit dan yang datang pada malam hari (1)) Kemudian Allah berfirman: (tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (2)) Kemudian ditafsirkan dengan firmanNya: ((yaitu) bintang yang cahayanya menembus (3))
Qatadah dan lainnya berkata bahwa sesungguhnya bintang dinamakan “Ath-Thariq” tidak lain karena ia hanya dapat dilihat di malam hari, dan tersembunyi di siang hari. Hal ini diperkuat dengan apa yang disebutkan dalam hadits shahih,”Beliau SAW melarang seseorang mendatangi keluarganya di malam hari yang sudah larut” yaitu dia pulang ke rumahnya dengan tiba-tiba di malam hari
Firman Allah SWT: (yang cahayanya menembus) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang menyinari.
Firman Allah SWT: (tidak ada suatu jiwa (diri) pun melainkan ada penjaganya (4)) yaitu setiap jiwa terdapat malaikat yang menjaganya yang ditugaskan Allah SWT untuk melindunginya dari berbagai bencana dan penyakit. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah) (Surah Ar-Ra'd: 11)
Firman Allah SWT: (Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5)) peringatan bagi manusia tentang kelemahan asal kejadiannya yang mana dia diciptakan dari hal itu dan membimbingnya untuk mengakui adanya hari kebangkitan, karena sesungguhnya Tuhan yang mampu memulai penciptaannya itu juga mampu mengembalikannya dengan lebih baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah Yang Menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27)
Firman Allah SWT: (Dia diciptakan dari air yang terpancar (6)) yaitu air mani yang dikeluarkan laki-laki dan bertemu dengan perempuan, maka terjadilah anak dari keduanya dengan seizin Allah SWT. Oleh karena itu Allah berfirman: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu dari tulang sulbi laki-laki dan dari tulang dada wanita.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu sulbi laki-laki dan tulang dada wanita yang berwarna kuning tipis, yang mana tidak ada kejadian anak melainkan dari keduanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “taribatul mar’ah” adalah tempat kalungnya Demikian juga dikatakan Ikrimah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “At-tara’ib” adalah di antara payudaranya
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu di antara tulang sulbi dan bagian bawah kerongkongannya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah matinya) (8)) Terkait ini ada dua pendapat:
Pendapat pertama adalah bahwa Allah berkuasa mengembalikan air mani yang telah terpancarkan ini ke tempat keluarnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Ikrimah, dan selain keduanya.
Pendapat kedua bahwa sesungguhnya Allah berkuasa menghidupkan kembali manusia yang diciptakan dari air mani ini, yaitu mengembalikan dan membangkitkannya lagi menuju negeri akhirat. Karena sesungguhnya Tuhan yang memulai penciptaan itu mampu mengembalikan ciptaanNya. Allah SWT telah menyebutkan dalil yang menunjukkan hal ini di dalam Al-Qur'an di berbagai tempat. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Pada hari ditampakkan segala rahasia (9)) yaitu, pada hari kiamat semua rahasia ditampakkan sehingga menjadi jelas dan terang, dan tidak ada lagi rahasia karena semuanya menjadi terang dan semua yang tersembunyi menjadi terlihat.
Firman Allah SWT: (maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu) yaitu bagi manusia pada hari kiamat (satu kekuatan pun) yaitu, dalam dirinya (dan tidak (pula) seorang penolong) yaitu dari luar dirinya. yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah dan tidak ada seorang pun yang mampu menolong orang lain dari hal itu


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ إِنْ كُلُّ نَفْسٍ } TIdak ada satu jiwapun { لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ } melainkan ada penjaganya dari Malaikat.

Dikatakan dalam sebuaah riwayat : Yaitu penjaga yang menjaganya dari segala keburukan, setiap manusia ada Malaikat yang menjaganya dari keburukan yang dapat menimpanya, Allah berfirman : { لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ} ( Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah ) [ Ar Ra'd : 11 ] , juga ada Malaikat yang mengawasi mereka disetiap langkah dalam melakukan sesuatu, Malaikat itulah yang akan mencatat amalan mereka baik maupun buruknya, Malaikat-malaikat itulah yang menjaga diri setiap hamba dan menjadi pengawas mereka juga disetiap amalan yang mereka perbuat.

Maka sesungguhnya manusia itu sekali-kali tidak akan pernah terabaikan dalam melakukan sesuatu apapun, karena setiap mereka akan mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan yang diperbuat oleh diri mereka sendiri, berbeda dengan makhluk lain seperti hewan yang mereka bebas melakukan apapun yang terbenak dalam fikiran mereka tanpa adanya pengawasan dan tanggung jawab atas perbuatan itu, Allah ﷻ menugaskan beberapa Malaikat untuk menjaga hamba-Nya dan melindunginya dari terpaa musibah dan ulah jahat musuh, dan Malaikat yang mengawasi hamba itu dalam melakukan amalan apapun, tapi jika Allah ﷻ menghendaki pada hamba-Nya itu suatu musibah maka Malaikat penjaga akan membebaskan dirinya dari penjagaan dengan perintah Allah ﷻ pula.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian Allah menjelaskan yang disumpahi dengan firman-Nya: إِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ “tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya. ” Di sini terdapat peniadaan, yakni: Tidak ada satu jiwa pun, dan لَمَّا [Lamma] bermakna Illa “Kecuali” yakni: tidak ada satu jiwa pun kecuali ada penjaganya dari Allah, Allah subhaanahu wa Ta’ala menjelaskan pentingnya penjaga tersebut dengan firman-Nya: وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar: 10-12) Malaikat-malaikat penjaga tersebut mengawasi perbuatan manusia, apa yang menjadi pahala dan apa yang menjadi dosa baginya, dan ia akan mendapatinya kelak di hari kiamat sebagai kitab yang terbuka, akan dikatakan kepadanya: اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا “ Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu ”(QS. Al-Isra: 14) Mereka para malaikat penjaga menulis apa-apa yang diperbuat manusia berupa ucapan dan juga pekerjaan baik itu dilakukan secara terang-terangan seperti ucapan lisan dan perbuatan anggota badan, atau yang tidak nampak hingga apa-apa yang ada dalam hatinya berupa keyakinan manusia maka sungguh itu akan ditulis di dalamnya sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. ”(QS. Qaf: 16-18) Malaikat penjaga tersebut senantiasa menjaga perbuatan anak-anak adam, di lain tempat pun ada malaikat-malaikat penjaga lainnya, yang Allah sebutkan dalam firma-Nya: لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. ” (QS. Ar-Ra’d: 11)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Tariq ayat 4: 1-4. Allah memulai surat ini dengan bersumpah dengan langit yang memiliki bintang-bintang bercahaya. Dan Ia bersumpah dengan sesuatu yang datang pada malam hari. Kemudian Allah memberi pertanyaan yang membangkitkan minat keingin tahuan dengan berkata : Apakah engkau tahu wahai Nabi Allah, dengan sesuatu yang datang pada malam hari ini ? Lalu Allah jelaskan bahwa ia adalah bintang yang bersinar dimana cahayanya menembus kegelapan malam, memberi petunjuk kepada siapa yang berjalan di malam hari dan menyembunyikan siang. Kemudian datang penjelasan jawaban bagi sumpah Allah, bahwa setiap jiwa ada penjaganya dari kalangan para malaikat, yang senantiasa menjaga dan mencatat atas apa yang nampak oleh malaikat dari kebaikan dan keburukan (manusia).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni yang menjaga amalnya yang baik dan yang buruk yaitu malaikat, untuk kemudian diberikan balasan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tariq Ayat 4

Demi itu semua, setiap orang pasti ada malaikat yang ditugasi oleh Allah sebagai penjaganya. Malaikat itu mencatat apa saja yang dilakukan oleh setiap individu, baik itu kebaikan maupun keburukan. Catatan itu akan menjadi bukti pada hari perhitungan kelak. 5. Sungguh, hari kebangkitan itu pasti akan terjadi. Maka, hendaklah manusia memperhatikan asal kejadiannya; dari apa dia diciptakan. Dengan demikian, dia akan mengetahui besarnya kekuasan Allah dan keterbatasan dirinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjabaran dari banyak ulama berkaitan isi dan arti surat At-Tariq ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dilihat

Telaah ratusan halaman yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra 25, Al-Hadid 20, Al-Baqarah 43, Al-Qamar 49, Al-Ma’idah 8, Tentang Al-Quran. Ada pula Al-Jin, Al-Baqarah 45, Ali ‘Imran 139, Ali ‘Imran 97, Ad-Dukhan, At-Thalaq.

  1. Al-Isra 25
  2. Al-Hadid 20
  3. Al-Baqarah 43
  4. Al-Qamar 49
  5. Al-Ma’idah 8
  6. Tentang Al-Quran
  7. Al-Jin
  8. Al-Baqarah 45
  9. Ali ‘Imran 139
  10. Ali ‘Imran 97
  11. Ad-Dukhan
  12. At-Thalaq

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.