Surat Ali ‘Imran Ayat 107

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِى رَحْمَةِ ٱللَّهِ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Arab-Latin: Wa ammallażīnabyaḍḍat wujụhuhum fa fī raḥmatillāh, hum fīhā khālidụn

Artinya: Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.

« Ali 'Imran 106Ali 'Imran 108 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Surat Ali ‘Imran Ayat 107

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 107 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan penting dari ayat ini. Terdapat beragam penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait isi surat Ali ‘Imran ayat 107, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ada pun orang-orang yang wajahnya putih berseri-seri karena kenikmatan yang menyenangkan dan kabar gembira yang disampaikan kepada mereka dari kebaikan, mereka berada di dalam surga Allah dengan segala kenikmatannya, mereka abadi di dalamnya, dan tidak keluar darinya selamanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

107. Sedangkan orang-orang yang wajahnya putih bersih, tempat mereka di dalam surga Na'īm. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya dalam kenikmatan yang tidak akan hilang dan tidak akan berubah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

107. فَفِى رَحْمَةِ اللهِ (maka mereka berada dalam rahmat Allah)
Yakni dalam surga-Nya dan negeri kemuliaan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

107 Adapun orang-orang yang wajahnya putih berseri karena cahaya iman, maka mereka berada dalam rahmat Allah dan tempat kemuliaan penuh dengan rahmat Allah yaitu surga; mereka kekal di dalamnya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah. Mereka kekal di dalamnya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

106-107. Allah memberitakan tentang perbedaan tingkatan para makhluk pada Hari Kiamat dalam kebahagiaan dan kesengsaraan, dan bahwasanya wajah-wajah penghuni kebahagiaan akan memutih yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah, membenarkan rasul-rasulNya, menaati perintahNya, menjauhi laranganNya, dan bahwasanya Allah memasukkan mereka ke dalam surga, dan akan melimpahkan segala kebaikan atas mereka, dan mereka akan kekal selamanya (di dalam surga). Sebaliknya wajah-wajah para penghuni kesengsaraan akan menghitam (muram) yaitu orang-orang yang mendustai para rasulNya, bermaksiat pada perintahNya dan memecah belah agama mereka menjadi beberapa kelompok, dan bahwa mereka akan dijelek-jelekkan sehingga dikatakan kepada mereka, “kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?” bagaimana mungkin kalian memilih kekufuran atas keimanan? “Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 104-109
Allah SWT berfirman: (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat) yang bertugas untuk menjalankan perintah Allah dalam mengajak kepada kebaikan, memerintahkan untuk berbuat kebaikan, dan melarang kemungkaran, (merekalah orang-orang yang beruntung) Adh-Dhahhak berkata: Ini khusus untuk para sahabat dan para ulama’ yang menyampaikan riwayat, yaitu mereka adalah orang yang berjuang dan para ulama’.
Maksud dari ayat ini adalah agar ada kelompok dalam umat ini yang bertanggung jawab atas perkara ini. Meskipun itu adalah kewajiban bagi setiap orang di umat ini sesuai dengan kemampuannya, sebagaimana yang ada dalam hadits shahih Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika dia tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat (105)) Allah SWT melarang umat ini untuk menjadi seperti umat-umat sebelumnya yang terpecah belah, berselisih, dan meninggalkan untuk memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran, padahal bukti-bukti yang jelas telah datang kepada mereka.
Firman Allah SWT: (pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram) yaitu pada hari kiamat, ketika wajah ahlus sunnah akan bersinar putih, dan wajah ahli bid’ah dan orang yang melakukan perpecahan. Ibnu Abbas mengatakan itu. (Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?) Hasan Al-Bashri berkata: “Mereka adalah orang-orang munafik.” (Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu) Sifat ini mencakup setiap orang kafir (Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya (107)) yaitu surga, mereka menetap di dalamnya selamanya (mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya (108)) (Surah Al-Kahfi)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu) yaitu ini adalah hujjah-hujjah, dan tanda-tanda Allah yang Kami bacakan kepadamu, wahai Muhammad (dengan benar) yaitu Kami menjelaskan perintah itu di dunia dan akhirat (dan tiadalah Allah berkehendak untuk berbuat zalim kepada seluruh alam) yaitu tidak melakukan kezaliman kepada mereka, sebab itu adalah hukum yang adil yang tidak sewenang-wenang, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, lagi Maha Mengetahui segala sesuatu, maka Dia tidak memerlukan untuk berbuat zalim kepada siapa pun dari makhlukNya. Itulah sebabnya Allah SWT berfirman: (Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi) yaitu semuanya milikNya, dan hambaNya (dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan) yaitu Dialah yang mengatur urusan dunia dan akhirat, lagi Maha Bijaksana di dunia dan akhirat.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 107: Dan adapun orang-orang mukanya itu akan berdiam di dalam rahmat Allah yang mereka akan kekal padanya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mereka adalah orang-orang mukmin.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 107

Ayat ini menggambarkan kegembiraan ahli surga atas rahmat Allah yang mereka terima. Dan adapun orang-orang yang beriman dan ahli ibadah, mereka mendapatkan kebahagiaan dan berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah di surga, dengan berbagai kesenangan, keindahan, dan kedamaian; mereka kekal di dalamnya. Itulah karunia Allah bagi mereka yang beriman dan menaati-Nya setelah pada ayat-ayat sebelumnya Allah menguraikan tanda-tanda kekuasaan Allah, kecaman terhadap orang yang murtad dan kafir, petunjuk kepada orang yang beriman yaitu keharusan mati dalam keadaan islam, pentingnya persatuan dan kesatuan, serta perbedaan nasib orang kafir dan orang mukmin di akhirat, lalu dalam ayat ini Allah menutup penjelasan tersebut dengan menegaskan bahwa itulah ayat-ayat Allah, ketetapan suatu kebenaran yang tidak boleh diragukan yang kami bacakan melalui malaikat jibril kepada kamu dengan benar wahai nabi Muhammad, dan kamu harus berpegang teguh kepada Al-Qur'an dengan mengikuti petunjuk berupa perintah dan larangan agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan perintah dan larangan tersebut Allah tidaklah berkehendak menzalimi siapa pun di seluruh alam, tetapi orang-orang kafir itulah yang menganiaya diri mereka sendiri dengan berpecah belah dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama, sehingga mereka pantas mendapat siksaan yang pedih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari para pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 107 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita semua. Bantu usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Ada banyak konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Humazah, Al-Anbiya 30, An-Nahl 114, At-Tin 4, An-Nisa, At-Taubah. Termasuk Al-Ma’idah 48, Al-Fatihah 5, Ali ‘Imran 190, Al-A’raf 54, Al-Fatihah 4, Al-Muthaffifin.

  1. Al-Humazah
  2. Al-Anbiya 30
  3. An-Nahl 114
  4. At-Tin 4
  5. An-Nisa
  6. At-Taubah
  7. Al-Ma’idah 48
  8. Al-Fatihah 5
  9. Ali ‘Imran 190
  10. Al-A’raf 54
  11. Al-Fatihah 4
  12. Al-Muthaffifin

Pencarian: al quran surat an naba, ayat wala taqrabu zina, surat 8, surat an nisa ayat 36 dan arti, surah shaad ayat 54

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.