Surat Al-Muthaffifin Ayat 16

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ

Arab-Latin: ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm

Artinya: Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.

« Al-Muthaffifin 15Al-Muthaffifin 17 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat Al-Muthaffifin Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muthaffifin Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beragam penjabaran dari banyak mufassirun terhadap makna surat Al-Muthaffifin ayat 16, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

10-17. Azab besar pada hari itu bagi orang orang yang mendustakan. Yaitu orang orang yang mendustakan hari pembalasan. Tidak ada yg mendustakannya kecuali orang yang dzhalim dan banyak berbuat dosa. Apabila ayat-ayat al-qur’an dibacakan kepadanya, dia berkata,”ini adalah kebatilan-kebatilan orang orang dulu.” Perkaranya tidak sebagaimana yang mereka tuduhkan, sebaliknya al-qur’an adalah firman Allah dan wahyu NYA kepada nabi NYA. Yang membuat hati mereka terhalang untuk membenarkan adalah apa yang menutupinya akibat banyaknya dosa dosa yang mereka lakukan. Perkaranya tidak sebagaimana yang diucapkan oleh orang orang kafir, sebaliknya pada hari kiamat,mereka terhalang sehingga tidak bisa melihat tuhan mereka di surga. Kemudian orang-orang kafir itu masuk kedalam api neraka,mereka merasakan panasnya, Kemudian kepada mereka dikatakan, “ini adalah balasan yang dulu kalian dustakan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Kemudian sungguh mereka akan masuk ke dalam Neraka, mereka merasa tersiksa karena panasnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

16. ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ الْجَحِيمِ (Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka)
Yakni mereka akan masuk neraka dan merasakan panasnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

16. Kemudian orang-orang kafir itu benar-benar akan masuk neraka yang membara dan kekal di dalamnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya mereka kemudian benar-benar masuk neraka Jahim} benar-benar masuk neraka Jahim


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 14-17
Sedangkan orang yang bersikap adil lagi obyektif dan bertujuan mencari kebenaran yang nyata, ia tidak mendustakan Hari Pembalasan, karena Allah telah menegakkan dalil-dalil pasti dan bukti-bukti nyata yang membuatnya yakin dengan sebenarnya. Bukti dan dalil itu bagi pandangan hatinya laksana matahari bagi pandangan matanya. Tidak seperti orang yang hatinya tertutup oleh kemaksiatan-kemaksiatannya. Ia terhalang dari kebenaran. Karena itu balasannya adalah terhalang dari Allah sebagaimana hatinya dulu ketika di dunia terhalang dari menerima ayat-ayat Allah. “Kemudian sesungguhnya mereka,” di samping siksaan berat itu, “benar-benar masuk neraka, kemudian dikatakan (pada mereka),” “inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan.” Di sini Allah menyebutkan tiga macam azab untuk mereka; azab Neraka Jahim, azab celaan dan cemoohan, dan azab terhalang dari Rabb semesta alam yang mencakup murka dan marah Allah atas mereka dan hal itu lebih berat bagi mereka daripada siksaan neraka.
Kontekstual ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Rabb mereka pada Hari Kiamat dan di surga. Mereka merasa niikmat dengan memandang Allah yang jauh lebih besar dari seluruh kenikmatan. Mereka bergembira berbincang-bincang denganNya dan senang dekat denganNya sebagaimana disebutkan Allah dalam berbagai ayat al-Qur’an serta riwayat mutawatir yang dinukil dari Rasulullah.
Dalam ayat-ayat ini terdapat peringatan dari berbagai dosa, karena dosa bisa menutupi hati sedikit demi sedikit hingga cahaya hati padam dan pandangan hati mati dan inilah yang akan memutarbalikkan kebenaran (pada diri seseorang), sehingga kabatilan dalam pandangannya adalah kebenaran dan kebenaran dalam pandangannya adalah kebatilan. Dan inilah salah satu hukuman dosa terbesar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 7-17
Allah SWT: (sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin) yaitu tempat kembali dan tempat berpulang mereka adalah ke Sijjin. Kata sijjin menggunakan wazan fa'il dari kata “as-sijnu” yang artinya kesempitan, sebagaimana dikatakan fasiq, syarib, khamir, dan sakir dan kata semacam itu. Oleh karena itu Allah mengagungkan perkaraNya, jadi Dia SWT berfirman: (Tahukah kamu apakah Sijjin itu? (8)) yaitu sesuatu perkara yang menakutkan, penjara yang abadi, dan azab yang menyakitkan.
Kata Sijjin diambil dari kata “as-sijnu” adalah sempit. karena sesungguhnya semua makhluk itu setiap kali rendah, menyempit, dan setiap kali meninggi, maka bertambah luas. yaitu, sesungguhnya ketujuh ufuk itu masing-masing darinya lebih luas dan lebih tinggi daripada selainnya. Demikian pula bumi, yang masing-masing lapis lebih luas daripada yang lainnya, sehingga sampai pada lapis yang paling bawah yang semakin menyempit sampai pada pusat pertengahan bumi yang ada di lapis ketujuh. Mengingat tempat kembali orang-orang durhaka adalah neraka Jahanam yang merupakan lapisan paling dasar, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) (5) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih) (Surah At-Tin) dan di sini Allah berfirman: (Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin (7) Tahukah kamu apakah Sijjin itu? (8)) yang menghimpunkan antara kesempitan dan kerendahan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan (13)) (Surah Al-Furqan)
Firman Allah SWT: ((Ialah) kitab yang bertulis (9)) bukan tafsir dari firmanNya: (Tahukah kamu apakah Sijjin itu? (8)) sesungguhnya ayat ini merupakan penjelasan bagi apa yang dicatatkan bagi mereka tentang tempat kembali mereka menuju Sijjin, yaitu hal itu telah ditulis dan dicatat darinya, tidak ada seorangpun yang ditambahkan di dalamnya dan tidak ada seorangpun yang dikurangi darinya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (10)) yaitu ketika mereka pada hari kiamat telah berada di sesuatu yang diancamkan Allah kepada mereka berupa Sijjin dan azab yang menghinakan. Telah disebutkan pembahasan itu tentang firmanNya (wail) dengan keterangan yang tidak perlu diulangi lagi dan yang dimaksud adalah kebinasaan dan kehancuran, sebagaimana dikatakan, "Kecelakaan bagi Fulan"
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan siapa orang-orang yang berdusta, durhaka, dan kafir: ((yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan (11)) yaitu tidak percaya tentang kejadiannya, tidak meyakini keberadaannya, dan menganggap mustahil perkaranya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan settap orang yang melampaui batas lagi berdosa (12)) yaitu melampaui batas dalam perbuatannya, berupa mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan melampaui batas dalam menggunakan hal-hal yang diperbolehkan, serta berdosa dalam ucapannya; jika berbicara, dia berdusta; jika berjanji, dia mengingkarinya; dan jika bertengkar, dia melampaui batas.
Firman Allah SWT: (yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat kami, ia berkata, "Itu adalah dongengan-dongengan orang-orang yang dahulu” (13)) yaitu apabila dia mendengar kalam Allah SWT dari Rasul SAW, maka dia mendustakannya dan menuduhnya dengan prasangka buruk, lalu dia meyakininya sebagai hal yang dibuat-buat yang dikumpulkan dari kitab orang-orang yang terdahulu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Apakah yang telah diturunkan Tuhan kalian?" Mereka menjawab, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu” (24)) (Surah An-Nahl)
Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka (14)) yaitu keadaannya tidak seperti apa yang mereka sangka, dan tidak seperti yang katakan bahwa Al-Qur'an ini adalah dongengan orang-orang terdahulu, bahkan Al-Qur'an itu adalah kalam dan wahyu Allah yang diturunkan kepada RasulNya. Dan sesungguhnya hati mereka tertutup dari keimanan kepada Al-Qur'an, tidak lain karena hati mereka telah dipenuhi oleh dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang banyak. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka (14))
Ar-rainu itu menutupi hati orang-orang kafir, dan Al-ghaimu menyelimuti hati orang-orang yang berbuat baik, sedangkan “Al-gainu” meliputi hati orang-orang yang didekatkan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW yang bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba itu apabila melakukan suatu dosa, maka ada noda hitam di hatinya; dan apabila dia bertaubat darinya, maka noda itu lenyap dari hatinya dan menjadi cemerlang; dan apabila dia menambah dosanya, maka bertambah juga nodanya. Demikian itu berdasarkan firmanNya; ("Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (14))
Hasan Al-Bashri berkata bahwa yang dimaksud dengan itu adalah dosa di atas dosa sehingga membutakan hatinya sehingga mati. Demikian juga dikatakan Mujahid bin Jubair, Qatadah, Ibnu Zaid dan lainnya.
Firman Allah: (Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka (15)) yaitu pada hari kiamat bagi mereka itu Sijjin sebagai tempat tinggal mereka, kemudian mereka terhalang dari melihat Tuhan mereka yang menciptakan mereka.
Firman Allah SWT: (Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka (16)) yaitu kemudian mereka selain dihalangi dari melihat Tuhan mereka yang Maha Pengasih, mereka juga termasuk penghuni neraka (Kemudian, dikatakan (kepada mereka), "Inilah azab yang dahulu selalu kalian dustakan" (17)) yaitu, hal itu dikatakan kepada mereka dengan maksud mengecam, mencemooh, menghina dan merendahkan


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Kemudian sesungguhnya mereka ( orang kafir ) akan msuk kedalam Neraka Jahannam yang sangat panas.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ “Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.” Yaitu mereka orang-orang fajir لَصَالُو الْجَحِيمِ " benar-benar masuk neraka." Maknanya: mereka akan memasuki panasnya dan siksanya, kita memohon kepada Allah keselamatan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muthaffifin ayat 16: 16-17. Orang-orang kafir akan dijebloskan ke dalam neraka sehingga terpanggang oleh nyala apinya. Kemudian malaikat adzab berkata kepada mereka : Inilah adazb yang kalian tidak benarkan (kalian ragu) ketika di dunia.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di samping hukuman yang disebutkan sebelumnya (dihalangi dari melihat Allah).


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muthaffifin Ayat 16

Setelah terhalang dari rahmat Allah, kemudian sesungguhnya mereka yang ingkar dan berbuat maksiat itu benar-benar masuk neraka yang penuh siksa mengerikan. 17. Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada geram, 'inilah azab yang dahulu kamu dustakan. ' pada saat itulah mereka yang dahulu mendustakan hari akhirat merasakan sakitnya siksa, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjabaran dari para mufassirun berkaitan makna dan arti surat Al-Muthaffifin ayat 16 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Baca ratusan konten yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Qamar 49, Tentang Al-Quran, Al-Baqarah 43, Ali ‘Imran 139, Ad-Dukhan, Al-Baqarah 45. Juga Al-Ma’idah 8, Al-Isra 25, Ali ‘Imran 97, Al-Hadid 20, Al-Jin, At-Thalaq.

  1. Al-Qamar 49
  2. Tentang Al-Quran
  3. Al-Baqarah 43
  4. Ali ‘Imran 139
  5. Ad-Dukhan
  6. Al-Baqarah 45
  7. Al-Ma’idah 8
  8. Al-Isra 25
  9. Ali ‘Imran 97
  10. Al-Hadid 20
  11. Al-Jin
  12. At-Thalaq

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: