Surat Ali ‘Imran Ayat 91
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ ٱلْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ ٱفْتَدَىٰ بِهِۦٓ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ
Arab-Latin: Innallażīna kafarụ wa mātụ wa hum kuffārun fa lay yuqbala min aḥadihim mil`ul-arḍi żahabaw wa lawiftadā bih, ulā`ika lahum 'ażābun alīmuw wa mā lahum min nāṣirīn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.
« Ali 'Imran 90 ✵ Ali 'Imran 92 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 91
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 91 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjabaran dari banyak pakar tafsir berkaitan isi surat Ali ‘Imran ayat 91, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya orang-orang yang mengingari kenabian Muhammad , dan mereka mati di atas kekufuran kepada Allah dan rosul Nya, maka tidak akan diterima dari salah sorang dari mereka pada hari kiamat emas sepenuh bumi yang mereka jadikan penebus dengan itu untuk diri nya dari siksa Allah, walaupun benar-benar terjadi menebus dirinya dengan itu. Mereka itu akan mendapatkan siksa yang pedih, dan tidak ada seorangpun bagi mereka yang menyelamatkan mereka dari siksa Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
91. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran mereka, maka tidak ada satupun dari mereka yang akan diterima darinya emas seberat bumi untuk menebus dirinya dari jeratan Neraka. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan memiliki penolong yang dapat melindungi mereka dari azab di hari kiamat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
91. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ ( Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya)
Yakni baik itu orang kafir asli maupun orang yang murtad.
وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِۦٓ ۗ ( walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu)
Yakni meski datang di hari kiamat dengan emas sepenuh bumi lalu diberikan kepada Allah agar selamat dari azab neraka maka itu tidak akan diterima.
وَمَا لَهُم مِّن نّٰصِرِينَ ( dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong)
Yakni tidak ada seorang pun yang menyelamatkan mereka dari api Allah di hari kiamat.
Dan dalam hadist disebutkan: didatangkan seorang lelaki dari penghuni surga, lalu Allah bertanya kepadanya: apakah kamu akan menebus dirimu dariKu dengan emas sepenuh bumi? Maka ia menjawab: Iya. Lalu Allah berfirman: kau berbohong, Aku telah mengambil janji atasmu agar tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun tapi kamu enggan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Jika saja orang kafir membawa segala kekayaannya sebesar bumi ini; agar bisa selamat dari api neraka sungguh upaya itu tidak akan diterima dan sia-sia, sedang datang seorang muslim dari kalangan orang yang paling miskin melewati segala fitnah dunia, niscaya tempat kembalinya adalah syurga. maka apakah kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keagungan nikmat dari Allah dengan petunjuk-Nya untuk berislam ?!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
91 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam keadaan kafir asli ataupun kafir setelah beriman, maka tidaklah akan diterima tebusan dari mereka meskipun seisi bumi penuh dengan emas untuk menyelamatkannya dari azab neraka. Sehingga walaupun mereka pada hari itu memiliki emas seperti itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih pada hari kiamat dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong dari azab Allah. Diterangkan dalam hadis shahih dari Bukhori Muslim: Ketika hari kiamat telah datang kepada orang-orang kafir, maka dikatakan kepada mereka: Apakah kalau kalian punya emas seisi bumi lalu kalian akan bisa terbebas dari neraka? Maka dia menjawab: Ya. Kemudian dikatakan kepada mereka: Engkau telah meminta sesuatu yang lebih mudah dari pembebasan dari azab itu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima dari seseorang di antara mereka sekalipun emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
89-91. Kemudian Allah membuat pengecualian dari ancaman tersebut, yaitu orang-orang yang bertaubat dari kekufuran dan dosa-dosa mereka lalu mereka memperbaiki kekurangan-kekurangan mereka itu; maka Allah mengampuni mereka dari apa yang telah mereka lakukan dan memaafkan mereka dari segala hal yang telah lalu. Akan tetapi bagi mereka yang kufur dan tetap memilih kekufuran bertambah hingga ia meninggal dalalm kekufurannya tersebut, maka mereka itulah orang-orang yang tersesat dari jalan petunjuk dan mereka menempuh jalan kesengsaraan, dan dengan demikian mereka telah berhak mendapatkan siksaan yang pedih, dan mereka tidak memiliki penolong dari siksaan Allah walaupun mereka mengerahkan segala isi bumi berupa emas agar dapat menebus diri mereka darinya itu, tidak akan berguna bagi mereka sama sekali. Kepada Allah kita berlindung dari kekufuran dan segala macam bentuknya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 90-91
Allah SWT berfirman sembari mengancam dan memberikan peringatan kepada orang yang kembali kafir setelah dia beriman, kemudian dia bertambah dalam kekafiran, yaitu dia terus melakukan perbuatan kafir sampai mati. Allah juga memberitahu bahwa mereka tidak akan diterima taubatnya pada saat kematiannya. Sebagaimana firman Allah SWT: (Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih (18)) (Surah An-Nisa’) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat) yaitu keluar dari jalan yang benar menuju ke jalan kesesatan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa kaum yang masuk Islam, kemudian murtad, lalu masuk Islam lagi, dan setelah itu murtad lagi. Kemudian mereka mengutus orang dari kaum mereka untuk bertanya, lalu mereka menyebutkan hal itu kepada Rasulullah SAW tentang hal itu. Lalu turunlah ayat ini: (Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi) yaitu barangsiapa yang mati dalam keadaan kafir, makan tidak akan ada kebaikan yang akan diterima darinya, meskipun dia memberikan seberat bumi emas sebagai tebusan, sebagaimana nabi Muhammad SAW ditanya tentang Abdullah bin Jad'an, yang biasanya memuliakan tamu, memerdekakan budak, dan memberi makan orang miskin. Apakah hal itu akan berguna baginya? Nabi SAW bersabda, “Tidak, karena dia tidak pernah berkata dalam sepanjang hidupnya: “Ya Allah, ampunilah dosaku pada hari kiamat.” Demikian pula, jika dia memberikan emas seberat bumi, itu pun tidak akan diterima darinya. Sebagaimana Allah berfirman (dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya) (Surah Al-Baqarah: 123), (tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at) (Surah Al-Baqarah: 254), (tidak ada jual beli dan persahabatan) (Surah Ibrahim: 31) dan (Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih (36)) (Surah Al-Maidah: 36). Oleh karena itu, di sini Allah berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu) Kemudian (walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu) dihubungkan dengan yang pertama. Ini menunjukkan bahwa semua itu hal lainnya.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: "Akan dikatakan kepada seorang dari penghuni neraka di hari kiamat: “Bagaimana menurutmu jika kamu memiliki semua harta yang ada di bumi, apakah kamu akan menebus dirimu dengan itu?' Dia akan menjawab: “Ya, tentu.” Lalu Allah berfirman: “Aku telah meminta padamu sesuatu yang lebih mudah daripada itu, yaitu ketika Aku mengambil janji darimu di punggung leluhurmu Adam, untuk tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu pun, namun kamu menolak dan mempersekutukanKu."
Oleh karena itu, Allah berfirman: (Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong) yaitu bahwa mereka tidak akan memiliki seorang pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah, dan tidak ada yang dapat melindungi mereka dari hukumanNya yang pedih.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 91: Sesungguhnya mereka yang kufur, lalu mati, padahal mereka tetap kafir itu, tidak akan diterima dari seseorang dari mereka emas sepenuh bumi, walaupun ia (hendak) menebus diri dengan itu. Mereka itu akan mendapat adzab yang pedih; dan mereka tidak akan mendapat pembantu-pembantu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
« أَنَّ اللَّهَ يَقُولُ لأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَاباً : لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِى الأَرْضِ مِنْ شَىْءٍ كُنْتَ تَفْتَدِى بِهِ ؟ قَالَ : نَعَمْ . قَالَ : فَقَدْ سَأَلْتُكَ مَا هُوَ أَهْوَنُ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِى صُلْبِ آدَمَ : أَنْ لاَ تُشْرِكَ بِى . فَأَبَيْتَ إِلاَّ الشِّرْكَ » .
Allah akan berkata kepada penghuni neraka yang paling ringan siksanya, "Bagaimana jika sekiranya kamu memiliki segala sesuatu yang ada di bumi, maukah kamu menebus dirimu denganya?" Ia menjawab, "Ya", Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menawarkan kepadamu yang lebih ringan dari itu ketika kamu dalam tulang shulbi Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan Aku, namun kamu menolaknya dan malah berbuat syirk." (HR. Bukhari)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 91
Sungguh, orang-orang yang kafir dan terus-menerus dalam kekafirannya hingga mereka mati dalam kekafiran, maka tidak akan diterima tebusan dari seseorang di antara mereka sekalipun berupa emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri-Nya dari azab Allah dengan harta tebusan-Nya itu. Sebab, mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong, karena saat itu hanya Allah yang bisa menolong. Ayat ini memberi pemahaman bahwa sebanyak apa pun infak seseorang itu tidak akan diterima jika perbuatan yang dilakukan tersebut justru akan menghapus pahala dari amal itu sendiri, seperti syirik pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa orang yang meninggal dalam kekufuran, maka sebesar apa pun harta dan infak yang mereka keluarkan, tidak akan bisa dijadikan tebusan agar mereka bebas dari azab Allah. Pada ayat ini dijelaskan tentang harta dan infak yang bermanfaat hendaknya harta yang dicintai, karena kamu tidak akan memperoleh kebajikan yang paling utama dan sempurna sebelum kamu menginfakkan, dengan cara yang baik dan tujuan yang benar, sebagian harta yang kamu cintai, yang paling bagus dari apa yang kamu miliki. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah maha mengetahui niat dan tujuan kamu berinfak, apakah karena ingin dipuji atau dilihat orang (riya'), ingin dipuji orang yang mendengar (sum'ah), atau semata-mata karena Allah. Jika infak dilaksanakan hanya karena Allah maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan di dunia maupun akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 91 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.