Surat At-Takwir Ayat 24

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูฑู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ุจูุถูŽู†ููŠู†ู

Arab-Latin: Wa mฤ huwa 'alal-gaibi biแธanฤซn

Artinya: Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.

ยซ At-Takwir 23 โœต At-Takwir 25 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Tentang Surat At-Takwir Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat At-Takwir Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir berharga dari ayat ini. Didapatkan beragam penjabaran dari banyak mufassir terkait isi surat At-Takwir ayat 24, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

22-25. Muhammad yang kalian kenal bukan orang gila. Muhammad telah melihat jibril yang datang dengan membawa wahyu kepadanya dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya,di ufuk besar dari arah timur di Makkah,itu adalah penglihatan nabi kepada jibril yang pertama di gua hira. Muhammad tidak kikir dalam menyampaikan wahyu. Al-qurโ€™an ini bukan ucapan setan yang terkutuk yang terusir dari rahmat Allah, sebaliknya ia adalah kalam dan wahyu Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Dan tidaklah teman kalian ini sebagai orang yang bakhil, yang enggan untuk menyampaikan kepada kalian apa yang diperintahkan kepadanya untuk disampaikan kepada kalian, dan dia juga tidak mengambil upah sebagaimana para dukun mengambil upah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ (Dan bukanlah dia)
Yakni Muhammad.

ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู (untuk menerangkan yang ghaib)
Yakni berita-berita langit.

ุจูุถูŽู†ููŠู†ู (orang yang bakhil)
Yakni tidak kikir dan tidak lalai dalam menyampaikan risalah, namun dia mengajarkan firman dan hukum-hukum Allah kepada manusia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Muhammad SAW bukanlah orang yang kikir untuk menyampaikan dan mengajarkan wahyu Allah dan kabar dari langit yang ghaib


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan dia terhadap yang ghaib itu tidaklah} dan nabi Muhammad itu terhadap wahyu dan kabar dari langit tidaklah {kikir} enggan menyampaikannya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 24
โ€œdan Muhammad bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaibโ€ yakni Muhammad bukanlah seorang yang tertuduh menambahi, mengurangi, atau menyembunyikan sebagian yang diwahyukan Allah padanya, tapi Muhammad adalah yang paling terpercaya dari kalangan penduduk bumi dan langit yang menyampaikan risalah Rabbnya dengan nyata, sama sekali tidak bersifat bakhil pada orang kaya, orang miskin, pemimpin, rakyat, orang lelaki, perempuan, orang kota, orang desa, dan lainnya. Karena itu Allah mengutus beliau di tengah-tengah kaum yang tidak bisa membaca dan menulis lagi bodoh. Dan belulah Nabi Muhammad meninggal dunia, tapi mereka semua menjadi ulama-ulama rabbani dan ilmuwan-ilmuwan yang memiliki pikirian tajam. Puncak segala ilmu berakhir pada mereka, mereka adalah para guru sedangkan lainnya paling tinggi hanyalah murid-murid mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-29
Diriwayatkan dari Sammak bin Harb,โ€Aku mendengar Khalid bin Ur'urah berkata,โ€Aku pernah mendengar Ali ditanya tentang ayat (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15) yang beredar dan terbenam (16)) lalu Ali menjawab bahwa itu adalah bintang-bintang yang tenggelam di siang hari dan terlihat di malam hari.
Abdullah bin Masโ€™ud berkata tentang firmanNya: (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15)) dia berkata bahwa itu adalah sapi liar. Demikian juga dikatakan Mujahid. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila berpaling; Demikian juga dikatakan Mujahid dan Qatadah tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila lenyap maka berpaling
Diriwayatkan dari Abu Al-Bukhturi yang pernah mendengar Abu Abdurrahman As-Sulami berkata bahwa Ali keluar kepada kami ketika shalat Subuh diiqamahkan, lalu dia bertanya,"Kemanakah orang-orang yang bertanya tentang witir?" (demi malam apabila telah larut (17) dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18) hal ini saat malam hendak pergi.
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dari firmanNya: (apabila telah larut) yaitu, apabila berpaling. Dia berkata bahwa itu karena firmanNya: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18)) yaitu mulai bersinar. Lalu Ibnu Jarir menguatkannya dengan perkataan seorang penyair:
โ€œSehingga apabila subuh mulai menyingsingkan cahayanya yang mengusir kegelapan malam secara berangsur-angsurโ€
Yaitu apabila malam pergi. Menurut saya. makna yang dimaksud dengan firmanNya: (apabila telah larut) yaitu apabila malam tiba; sekalipun kata ini bisa juga dipakai untuk menunjukkan makna pergi, tetapi makna datang di sini lebih sesuai. Seakan-akan Allah bersumpah dengan malam hari dan kegelapannya apabila datang. dan dengan fajar dan sinarnya jika mulai menyingsing. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang benderang (2)) (Surah Al-Lail) dan (Demi waktu dhuha (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2)) (Surah Adh-Dhuha) serta (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat) (Surah Al-An'am: 96) Dan ayat-ayat selain itu.
Kebanyakan ulama Ushul berkata bahwa kata ('as'asa) digunakan untuk menunjukkan makna datang atau pergi dan menganggapnya sebagai kata yang mempunyai dua arti yang berlawanan. Berdasarkan itu, maka dapat dibenarkan jika masing-masing dari keduanya adalah makna yang dimaksud. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18))
Firman Allah SWT: (sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19)) yaitu sesungguhnya Al-Qur'an yang mulia ini benar-benar disampaikan oleh utusan yang mulia, yaitu malaikat yang mulia, berakhlak baik, dan indah penampilannya, dia adalah malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Qatadah. Firman (yang mempunyai kekuatan) sebagaimana firmanNya SWT: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) yang mempunyai akal yang cerdas) (Surah An-Najm) yaitu kuat penampilannya dan kuat pukulan dan perbuatannya (yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy (20)) yaitu Dia mempunyai kedudukan dan tempat yang tinggi di sisi Allah SWT.
(yang ditaati di sana) yaitu dia dipengaruhi yaitu didengar kata-katanya, dan ditaati di alam atas.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (yang ditaati di sana) yaitu di langit. yaitu, dia bukanlah malaikat biasa, melainkan termasuk pemimpin dan yang dimuliakan, yang mempunyai peran besar dan dipilih untuk menyampaikan risalah yang agung ini.
Firman Allah SWT: (lagi dipercaya) sifat malaikat Jibril adalah kepercayaan. Ini merupakan suatu penghargaan yang sangat besar, dan menunjukkan bahwa Allah SWT menyucikan hamba dan rasulNya dari kalangan malaikat, yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Dia menyucikan hamba dan RasulNya dari kalangan manusia, yaitu nabi Muhammad SAW dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila (22)) Maimun bin Mahran berkata bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-sekali orang yang gila (22)) yaitu nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang (23)) yaitu sesungguhnya nabi Muhammad benar-benar melihat malaikat Jibril yang datang dengan risalah dari Allah SWT dalam rupa asli yang dia diciptakan Allah pada rupa itu dengan enam ratus sayap (di ufuk yang terang) yaitu dengan jelas. Ini merupakan penglihatan pertama Nabi SAW kepadanya, yaitu ketika beliau berada di Lembah Batha. yaitu disebutkan dalam firmanNya: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) Yang mempunyai akal yang cerdas (6) dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7) Kemudian dia mendekat (8) lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad dengan jarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan (10)) (Surah An-Najm) Sebagaimana yang telah disebutkan penjelasan dan ketetapannya, serta dalil yang menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan dia adalah malaikat Jibril. Makna yang jelas (hanya Allah yang lebih Mengetahui) bahwa surah ini diturunkan sebelum malam Israโ€™, karena di dalamnya tidak disebutkan kecuali hanya penglihatan ini, yaitu penglihatannya yang pertama. Adapun penglihatan yang kedua adalah yang disebutkan dalam firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lalu (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) (Surah An-Najm) Hal ini hanya disebutkan dalam surah An-Najm, dan surh An-Najm diturunkan setelah surah Al-Israโ€™.
Firman Allah SWT: (Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib (24)) yaitu, nabi Muhammad bukanlah orang yang dicurigai terhadap apa yang diturunkan Allah kepadanya. Di antara ulama ada yang membacanya dengan huruf โ€œdhadโ€ yaitu bukanlah orang yang bakhil, melainkan dia menyampaikannya kepada setiap orang.
Qatadah berkata bahwa pada mulanya Al-Qur'an merupakan hal yang ghaib, lalu Allah menurunkannya kepada nabi Muhammad SAW. Maka beliau SAW tidak kikir terhadap manusia, melainkan beliau menyebarkan, menyampaikan, dan memberikannya kepada setiap orang yang menghendakinya. Demikian juga dikatakan ikrimah, Ibnu Zaid dan selain keduanya. Ibnu Jarir memilih pendapat yang membacanya dengan huruf dhad.
Saya berkata, kedua pendapat itu mutawatir, dan maknanya benar sebagaimana yang telah disebutkan.
Firman Allah SWT: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk (25)) yaitu Al-Qur'an ini bukanlah dari perkataan setan yang terkutuk. yaitu, setan tidak mampu membawanya, dan tidak layak baginya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan (210) Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al-Qurโ€™an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa (211) Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur'an itu (212)) (Surah Asy-Syu'araโ€™) dan firman Allah SWT: (maka kemanakah kalian akan pergi? (26)) yaitu untuk apakah akal kalian saat mendustakan Al-Qur'an ini, padahal Al-Qur'an dengan kejelasan, keterangan, dan kegamblangannya itu dari sisi Allah SWT.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (maka kemanakah kalian akan pergi (26)) yaitu dari kitab Allah dan ketaatan kepadaNya.
Firman Allah SWT: (Al-Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta (27)) yaitu, Al-Qur'an ini merupakan peringatan bagi semua manusia agar mereka ingat dan mengambil pelajaran darinya ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mana menempuh jalan yang lurus (28)) yaitu bagi siapa saja yang menginginkan petunjuk. hendaknya dia berpegang kepada Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an merupakan pemberi keselamatan dan pemberi petunjuk, tidak ada petunjuk selain dari Al-Qur'an (Dan kalian tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan alam semesta (29)) yaitu kehendak untuk itu bukan berada di tangan kalian. Maka barang siapa yang Dia kehendaki (mendapat petunjuk), maka dia mendapat petunjuk, dan barang siapa yang Dia kehendaki (tersesat), maka dia tersesat, bahkan semua itu sesuai dengan kehendak Allah SWT tuhan alam semesta


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ } Dan tidaklah dia ( Muhammad ) { ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ุจูุถูŽู†ููŠู†ู } pantas dicurigai atas apa yang ia sampaikan tentang hal-hal ghaib ( Wahyu ) karena dia adalah orang yang jujur lagi baik, dan menurut riwayat lain { ุจูุถูŽู†ููŠู†ู } berarti kikir, yakni tidklah Muhammad ๏ทบ itu seorang yang kikir dalam menyampaikan risalah yang Allah wahyukan kepadanya, Muhammad bukanlah orang yang pantas dicurigai kebohongannya dan bukan pula orang kikir dalam menyampaikan risalah islam, akan tetapi dia adalah Rasul yang mulia yang kejujurannya tidak pantas diragukan.

Lalu bagaimana mungkin mereka mencerca apa yang tertulis dalam Al-Qur'an, bukankah Al Qur'an itu dibawakan oleh Rasul yang mulia dan jujur yang Allah pun percaya akan kedudukan dirinya, ูdan Al Qur'an ini selalu dalam perindungan Allah dan tiada satupun yang dapat mengganggunya dan merusaknya, Allah berfirman : { ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ูŽุฒู‘ูŽู„ูŽุชู’ ุจูู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠูŽุงุทููŠู†ู , ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูŽุณู’ุชูŽุทููŠุนููˆู†ูŽ , ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ู„ูŽู…ูŽุนู’ุฒููˆู„ููˆู†ูŽ } ( Dan Al Quran itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan , Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Quran itu, dan merekapun tidak akan kuasa. , Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Quran itu. ) [ As Syu'ara' : 210-213 ] Wahyu itu diturunkan oleh Allah melalui perantaraan Malaikat, Mereka dipercaya untuk membawa wahyu Allah kebumi, dan sekali-kali setan tidak akan mampu menganggunya, Allah berfirman : { ู‡ูŽู„ู’ ุฃูู†ูŽุจู‘ูุฆููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽู†ูŽุฒู‘ูŽู„ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠูŽุงุทููŠู†ู , ุชูŽู†ูŽุฒู‘ูŽู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽูู‘ูŽุงูƒู ุฃูŽุซููŠู…ู } ( Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun ? , Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, ) [ As Syu'ara' : 221-222 ] dan setan-setan itu tidak mungkin turun kepada para Nabi, mereka ( orang-orang kafir quraisy ) mengatakan bahwa Al Qur'an itu diturunkan melalui para syaiton, akan tetapi perkatan mereka itu hanyalah dusta dan merupaka sebuah penghinaan, melainkan merekalah yang kepadanya syaiton-syaito itu turun, sedangkan yang turun kepada para Nbi dan Rasul dengan membawa wahyu Allah yaitu para Malaikat yang mulia.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ "Dan tidaklah dia"Yaitu Muhammad shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู Yakni: terhadap wahyu yang diturunkan kepadanya dari sisi Allah: ุจูุถูŽู†ููŠู†ู Dengan huruf dhad, artinya: Pelit, beliau โ€˜alaihissholaatu wassalaam tidak tertuduh (dusta) dalam menyampaikan wahyu, tidak juga pelit, tetapi beliau orang yang paling getol dalam menyampaikan wahyu, beliau senantia mengajarkan manusia di setiap kesempatan, beliau orang yang paling jauh dari tuduhan, karena sempurnanya kejujuran dan amanah beliau, โ€˜alaihissholaatu wassalaam. Dalam cara baca yang lain dengan zhoo,artinya tertuduh, azh-zhan artinya tuhmah [tuduhan].


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Takwir ayat 24: 23-25. Kemudian Allah bersumpah bahwa Nabi ๏ทบ melihat Jibril dalam bentuk aslinya yang Allah ciptakan atasnya. Ia (Jibril) nampak di ufuk timur ketika terbitnya matahari. Dan Allah bersumpah bawasanya Muhammad ๏ทบ bukanlah orang yang bakhil (pelit) dengan apa yang mestinya ia sampaikan (kepada umat) dan tidak juga orang yang dicurigai atau selainnya. Ketahuilah olehmu ! Bahwa apa yang diucapkan oleh Muhammad ๏ทบ adalah Al Qurโ€™an Al Karim, bukan ucapan yang dilemparkan oleh setan atas lisan Muhammad ๏ทบ sebagaimana kalian klaim dan tuduh.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bisa maksudnya, bahwa Beliau bukanlah orang yang tertuduh menambah, mengurangi atau menyembunyikan sebagian wahyu Allah, bahkan Beliau adalah manusia yang paling amanah, Beliau menyampaikan risalah Tuhannya dengan sempurna tanpa mengurangi atau menambah. Beliau juga tidak bakhil sehingga menyembunyikan sebagian wahyu Allah, bahkan Beliau tidaklah wafat kecuali setelah berhasil mendidik umat yang sebelumnya jahil menjadi umat yang berilmu yang menjadi rujukan oleh generasi yang datang setelahnya dalam ilmu dan pemahaman, mereka yang telah dididiknya menjadi guru, sedangkan generasi setelahnya merupakan murid-murid mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Takwir Ayat 24

Dan dia bukanlah orang yang kikir untuk menerangkan ihwal perkara yang gaib, seperti Allah, malaikat, dan hari kiamat. Nabi dengan senang hati memberi penjelasan demi kemaslahatan banyak orang. Hal ini berbeda dari para dukun yang hanya mau membeberkan hal yang rahasia jika diberi imbalan. 25. Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk. Ada perbedaan nyata antara Al-Qur'an dan perkataan setan. Al-qur'an mengajarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, sedangkan setan mengajak kepada kebatilan, kemaksiatan, dan kemungkaran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjelasan dari para mufassir terkait isi dan arti surat At-Takwir ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk ummat. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Banyak Dikaji

Ada banyak halaman yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Jin, Al-Hadid 20, Ad-Dukhan, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 139, At-Thalaq. Serta Tentang Al-Quran, Al-Isra 25, Al-Ma’idah 8, Al-Baqarah 45, Ali ‘Imran 97, Al-Baqarah 43.

  1. Al-Jin
  2. Al-Hadid 20
  3. Ad-Dukhan
  4. Al-Qamar 49
  5. Ali ‘Imran 139
  6. At-Thalaq
  7. Tentang Al-Quran
  8. Al-Isra 25
  9. Al-Ma’idah 8
  10. Al-Baqarah 45
  11. Ali ‘Imran 97
  12. Al-Baqarah 43

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: