Surat At-Takwir Ayat 21

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ู…ู‘ูุทูŽุงุนู ุซูŽู…ู‘ูŽ ุฃูŽู…ููŠู†ู

Arab-Latin: Muแนญฤ'in แนกamma amฤซn

Artinya: Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

ยซ At-Takwir 20 โœต At-Takwir 22 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat At-Takwir Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat At-Takwir Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penjabaran dari para mufassirun terkait makna surat At-Takwir ayat 21, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

15-21. Allah bersumpah dengan bintang-bintang yang cahayanya redup saat siang hari. Yang berjalan dan bersembunyi pada orbit-orbitnya, Juga dengan malam saat datang dengan kegelapannya, Juga dengan waktu shubuh saat datang dengan cahayanya, Sesungguhnya al-qurโ€™an disampaikan oleh utusan yang mulia,yaitu jibril, Pemilik kekuatan dalam melaksankan apa yang diperintahkan kepadanya, pemilik kedudukan tinggi dan mulia di sisi allah, Ditaati oleh para malaikat, dipercaya atas wahyu yang dia bawa turun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Ditaati oleh para penghuni langit, menunaikan amanat yang dibebankan kepadanya berupa wahyu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. ู…ูู‘ุทูŽุงุนู ุซูŽู…ูŽู‘ ุฃูŽู…ููŠู†ู (yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya)
Yakni di sana ia ditaati oleh malaikat lain, dan ia dipercaya untuk menyampaikan wahyu dan lainnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Semua malaikat di langit taat kepada perintahnya, yang menjaga dan amanah terhadap wahyu dan risalah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{yang ditaati disana} di langit sana {lagi dipercaya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 21
โ€œYang ditaati di sana (di alam malaikat),โ€ artinya, Jibril adalah malaikat yang ditaati dalam komunitas malaikat, karena Jibril termasuk di antara malaikat yang dekat dengan Allah, perintahnya dilaksanakan dalam golongan mereka, pandangannya ditaati, โ€œlagi dipercaya,โ€ yakni mempunyai sifat dan sikap amanah dan melakukan apa yang diperintahkan, tidak kurang dan tidak lebih, dan tidak menerjang batasan yang telah ditentukan baginya. Semua itu menunjukkan mulianya al-Qurโ€™an melalui perantara malaikat mulia yang memiliki sifat-sifat sempurna tersebut. Biasanya, para raja hanya mengirim utusan paling mulia dalam urusan-urusan penting dan untuk mengirim surat-surat mulia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-29
Diriwayatkan dari Sammak bin Harb,โ€Aku mendengar Khalid bin Ur'urah berkata,โ€Aku pernah mendengar Ali ditanya tentang ayat (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15) yang beredar dan terbenam (16)) lalu Ali menjawab bahwa itu adalah bintang-bintang yang tenggelam di siang hari dan terlihat di malam hari.
Abdullah bin Masโ€™ud berkata tentang firmanNya: (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15)) dia berkata bahwa itu adalah sapi liar. Demikian juga dikatakan Mujahid. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila berpaling; Demikian juga dikatakan Mujahid dan Qatadah tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila lenyap maka berpaling
Diriwayatkan dari Abu Al-Bukhturi yang pernah mendengar Abu Abdurrahman As-Sulami berkata bahwa Ali keluar kepada kami ketika shalat Subuh diiqamahkan, lalu dia bertanya,"Kemanakah orang-orang yang bertanya tentang witir?" (demi malam apabila telah larut (17) dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18) hal ini saat malam hendak pergi.
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dari firmanNya: (apabila telah larut) yaitu, apabila berpaling. Dia berkata bahwa itu karena firmanNya: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18)) yaitu mulai bersinar. Lalu Ibnu Jarir menguatkannya dengan perkataan seorang penyair:
โ€œSehingga apabila subuh mulai menyingsingkan cahayanya yang mengusir kegelapan malam secara berangsur-angsurโ€
Yaitu apabila malam pergi. Menurut saya. makna yang dimaksud dengan firmanNya: (apabila telah larut) yaitu apabila malam tiba; sekalipun kata ini bisa juga dipakai untuk menunjukkan makna pergi, tetapi makna datang di sini lebih sesuai. Seakan-akan Allah bersumpah dengan malam hari dan kegelapannya apabila datang. dan dengan fajar dan sinarnya jika mulai menyingsing. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang benderang (2)) (Surah Al-Lail) dan (Demi waktu dhuha (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2)) (Surah Adh-Dhuha) serta (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat) (Surah Al-An'am: 96) Dan ayat-ayat selain itu.
Kebanyakan ulama Ushul berkata bahwa kata ('as'asa) digunakan untuk menunjukkan makna datang atau pergi dan menganggapnya sebagai kata yang mempunyai dua arti yang berlawanan. Berdasarkan itu, maka dapat dibenarkan jika masing-masing dari keduanya adalah makna yang dimaksud. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18))
Firman Allah SWT: (sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19)) yaitu sesungguhnya Al-Qur'an yang mulia ini benar-benar disampaikan oleh utusan yang mulia, yaitu malaikat yang mulia, berakhlak baik, dan indah penampilannya, dia adalah malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Qatadah. Firman (yang mempunyai kekuatan) sebagaimana firmanNya SWT: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) yang mempunyai akal yang cerdas) (Surah An-Najm) yaitu kuat penampilannya dan kuat pukulan dan perbuatannya (yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy (20)) yaitu Dia mempunyai kedudukan dan tempat yang tinggi di sisi Allah SWT.
(yang ditaati di sana) yaitu dia dipengaruhi yaitu didengar kata-katanya, dan ditaati di alam atas.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (yang ditaati di sana) yaitu di langit. yaitu, dia bukanlah malaikat biasa, melainkan termasuk pemimpin dan yang dimuliakan, yang mempunyai peran besar dan dipilih untuk menyampaikan risalah yang agung ini.
Firman Allah SWT: (lagi dipercaya) sifat malaikat Jibril adalah kepercayaan. Ini merupakan suatu penghargaan yang sangat besar, dan menunjukkan bahwa Allah SWT menyucikan hamba dan rasulNya dari kalangan malaikat, yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Dia menyucikan hamba dan RasulNya dari kalangan manusia, yaitu nabi Muhammad SAW dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila (22)) Maimun bin Mahran berkata bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-sekali orang yang gila (22)) yaitu nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang (23)) yaitu sesungguhnya nabi Muhammad benar-benar melihat malaikat Jibril yang datang dengan risalah dari Allah SWT dalam rupa asli yang dia diciptakan Allah pada rupa itu dengan enam ratus sayap (di ufuk yang terang) yaitu dengan jelas. Ini merupakan penglihatan pertama Nabi SAW kepadanya, yaitu ketika beliau berada di Lembah Batha. yaitu disebutkan dalam firmanNya: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) Yang mempunyai akal yang cerdas (6) dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7) Kemudian dia mendekat (8) lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad dengan jarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan (10)) (Surah An-Najm) Sebagaimana yang telah disebutkan penjelasan dan ketetapannya, serta dalil yang menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan dia adalah malaikat Jibril. Makna yang jelas (hanya Allah yang lebih Mengetahui) bahwa surah ini diturunkan sebelum malam Israโ€™, karena di dalamnya tidak disebutkan kecuali hanya penglihatan ini, yaitu penglihatannya yang pertama. Adapun penglihatan yang kedua adalah yang disebutkan dalam firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lalu (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) (Surah An-Najm) Hal ini hanya disebutkan dalam surah An-Najm, dan surh An-Najm diturunkan setelah surah Al-Israโ€™.
Firman Allah SWT: (Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib (24)) yaitu, nabi Muhammad bukanlah orang yang dicurigai terhadap apa yang diturunkan Allah kepadanya. Di antara ulama ada yang membacanya dengan huruf โ€œdhadโ€ yaitu bukanlah orang yang bakhil, melainkan dia menyampaikannya kepada setiap orang.
Qatadah berkata bahwa pada mulanya Al-Qur'an merupakan hal yang ghaib, lalu Allah menurunkannya kepada nabi Muhammad SAW. Maka beliau SAW tidak kikir terhadap manusia, melainkan beliau menyebarkan, menyampaikan, dan memberikannya kepada setiap orang yang menghendakinya. Demikian juga dikatakan ikrimah, Ibnu Zaid dan selain keduanya. Ibnu Jarir memilih pendapat yang membacanya dengan huruf dhad.
Saya berkata, kedua pendapat itu mutawatir, dan maknanya benar sebagaimana yang telah disebutkan.
Firman Allah SWT: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk (25)) yaitu Al-Qur'an ini bukanlah dari perkataan setan yang terkutuk. yaitu, setan tidak mampu membawanya, dan tidak layak baginya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan (210) Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al-Qurโ€™an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa (211) Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur'an itu (212)) (Surah Asy-Syu'araโ€™) dan firman Allah SWT: (maka kemanakah kalian akan pergi? (26)) yaitu untuk apakah akal kalian saat mendustakan Al-Qur'an ini, padahal Al-Qur'an dengan kejelasan, keterangan, dan kegamblangannya itu dari sisi Allah SWT.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (maka kemanakah kalian akan pergi (26)) yaitu dari kitab Allah dan ketaatan kepadaNya.
Firman Allah SWT: (Al-Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta (27)) yaitu, Al-Qur'an ini merupakan peringatan bagi semua manusia agar mereka ingat dan mengambil pelajaran darinya ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mana menempuh jalan yang lurus (28)) yaitu bagi siapa saja yang menginginkan petunjuk. hendaknya dia berpegang kepada Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an merupakan pemberi keselamatan dan pemberi petunjuk, tidak ada petunjuk selain dari Al-Qur'an (Dan kalian tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan alam semesta (29)) yaitu kehendak untuk itu bukan berada di tangan kalian. Maka barang siapa yang Dia kehendaki (mendapat petunjuk), maka dia mendapat petunjuk, dan barang siapa yang Dia kehendaki (tersesat), maka dia tersesat, bahkan semua itu sesuai dengan kehendak Allah SWT tuhan alam semesta


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ ู…ูุทูŽุงุนู } Dia juga jibril yang ditaati oleh para Malaikat, dialah tuannya para Malaikat yang para Malaikat taat kepadanya atas perintah Allah.
{ ุซูŽู…ู‘ูŽ } Yakni disana dilangit
{ ุฃูŽู…ููŠู†ู } Selain sifat kuat yang dimiliki oleh Jibril, ia juga Malaikat yang hanya kepadanyalah Allah memberikan kepercayaan untuk menyampaiakan wahyu kepada Rasulullah Muahmmad ๏ทบ, apa yang Allah sampaikan kepadanya dari wahyu tidak ia tambah apalagi menguranginya, dan Allah lah yang memberinya gelar ุงู„ุฃู…ูŠู† : yang dipercaya, Allah berfirman : { ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุจูู‡ู ุงู„ุฑู‘ููˆุญู ุงู„ู’ุฃูŽู…ููŠู†ู , ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ู‚ูŽู„ู’ุจููƒูŽ ู„ูุชูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุฐูุฑููŠู†ูŽ , ุจูู„ูุณูŽุงู†ู ุนูŽุฑูŽุจููŠู‘ู ู…ูุจููŠู†ู } ( Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) , Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan , Dengan bahasa Arab yang jelas. ) [ Asy Syu'ara' : 193-195 ]


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ู…ูุทูŽุงุนู ุซูŽู…ู‘ูŽ ุฃูŽู…ููŠู†ู " yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. " : Amanah menyampaikan segala tugas yang diembannya, Jibrilah yang ditaati, maka siapa yang mentaatinya. Para Ulama mengatakan: Yang mentaatinya adalah malaikat-malaikat lainnya, karena ia turun berdasarkan perintah dari Allah, Allah memerintahkan malaikat maka mereka pun taat. Jibril punya kewenangan perintah dan ditaati oleh malaikat lain, kemudian rasul-rasul โ€˜alaihissholaatu wassalaam, yang Jibril turun kepada mereka, mereka memiliki kewenangan perintah dan ditaati oleh manusia mukallaf: ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ูˆูŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆุง ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูู…ู’ ููŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆุง ุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ูู†ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุบู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ู โ€œDan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.โ€(QS. Al-Maidah: 92)
Dalam ayat-ayat ini ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู (19) ุฐููŠ ู‚ููˆู‘ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฐููŠ ุงู„ู’ุนูŽุฑู’ุดู ู…ูŽูƒููŠู†ู โ€œsesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy,โ€ Allah โ€˜Azza Wa Jalla bersumpah bahwa quran ini adalah ucapan utusan, malaikat mulia, Jibril โ€˜alaihissholaatu wassalaam, dan di ayat lainnya Allah โ€˜Azza Wa Jalla menjelaskan dan bersumpah bahwa Al-Quran ini adalah perkataan Utusan mulia, seorang manusia dalam firman-Nya: ููŽู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู…ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (38) ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (39) ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู (40) ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุจูู‚ูŽูˆู’ู„ู ุดูŽุงุนูุฑู โ€œMaka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) asul yang mulia, dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair.โ€(QS. Al-Haaqqah: 38-41)
Rasul di sini di surat At-Takwir adalah malaikat, yaitu Jibril โ€˜alaihissholaatu wassalaam, dan di surat lainnya adalah utusan berupa manusia yaitu Muhammad โ€˜alaihissholaatu wassalaam, sudah jelas. Pada ayat ini Allah berfirman: ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู (19) ุฐููŠ ู‚ููˆู‘ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฐููŠ ุงู„ู’ุนูŽุฑู’ุดู ู…ูŽูƒููŠู†ู โ€œsesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy,โ€ Ini adalah karakter Jibril, karena dialah yang di sisi Allah, adapun Muhammad shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam beliau di bumi, dalam ayat lain, Allah berfirman: ููŽู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู…ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (38) ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (39) ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู (40) ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุจูู‚ูŽูˆู’ู„ู ุดูŽุงุนูุฑู โ€œMaka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) asul yang mulia, dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair.โ€ Sebagai bantahan perkataan orang-orang kafir: Ini adalah perkataan penyair, bukan pula ucapan paranormal.
Sumpah mana yang lebih besar: ููŽู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูุงู„ู’ุฎูู†ู‘ูŽุณู (15) ุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุฑู ุงู„ู’ูƒูู†ู‘ูŽุณู (16) ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽุณู’ุนูŽุณูŽ (17) ูˆูŽุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ (18) ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู โ€œSungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),โ€ atau ููŽู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูู…ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (38) ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (39) ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฑูŽุณููˆู„ู ูƒูŽุฑููŠู…ู โ€œMaka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang muliaโ€ tentu yang kedua lebih agung, tidak ada yang lebih umum dari sumpah itu, ุจูู…ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ (38) ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ โ€œdengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.โ€ segala sesuatu baik yang kita lihat mau pun yang tidak kita lihat.
Dengan begitu, Allah telah bersumpah dengan segala sesuatu, sedangkan di ayat-ayat ini Allah hanya bersumpah dengan tanda-tanda kebesaran-Nya yang tinggi (dilangit). ููŽู„ูŽุง ุฃูู‚ู’ุณูู…ู ุจูุงู„ู’ุฎูู†ู‘ูŽุณู (15) ุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุฑู ุงู„ู’ูƒูู†ู‘ูŽุณู (16) ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽุณู’ุนูŽุณูŽ (17) ูˆูŽุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุฅูุฐูŽุง ุชูŽู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ โ€œSungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsingโ€ Tanda-tanda kebesaran-Nya yang tinggi dilangit tersebut sesuai dengan yang disumpah bahwa itu adalah ucapannya, yaitu Jibril, karena Jibril di sisi Allah.
Jika ada orang yang bertanya: Bagaimana Allah mensifati bahwa Al-Quran adalah perkataan Rasul berupa manusia dan utusan berupa malaikat?
Maka kita jawab: Ya, Utusan berupa malaikat menyampaikan ucapan wahyu itu kepada rasul berupa manusia, rasul berupa manusia itu menyampaikannya kepada umat, Jadi perkataan wahyu itu berupa perwakilan, perkataan jibril adalah perwakilan, dan perkataan Muhammad adalah perwakilan, yang mengataakannya pertama adalah Allah โ€˜Azza Wa Jalla. Al-Quran adalah perkataan Allah secara hakiki, kerena Dialah yang mengatakannya pertama, dan perkataan Jibril jika ditinjau bahwa ia menyampaikan kepada Muhammad, dan perkataan Muhammad jika ditinjau bahwa beliau menyampaikan kepada Ummat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Takwir ayat 21: 19-22. Kemudian datang jawaban atas sumpah-sumpah (pada ayat sebelumnya) sebagai bentuk penegasan yang banyak, yaitu bahwasanya Al Qurโ€™an ini diturunkan kepada Nabi ๏ทบ oleh Jibril dan ia (Al Qurโ€™an) adalah Kalamullah. Dan sungguh Jibril sangat kuat dalam menjalankan tugasnya dan ia memiliki kedudukan di sisi Allah. Jibril adalah malaikat yang ditaati di alam malaikat dan ia adalah malaikat yang amanah dengan wahyu. Dan bahwasanya ia sahabatmu (Muhammad ๏ทบ) wahai orang-orang arab! Bukanlah orang yang gila.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dia (malaikat Jibril) adalah malaikat yang amanah, yang mampu menjalankan perintah Allah tanpa menambah dan tanpa mengurangi serta tidak melampaui apa yang telah ditetapkan untuknya.

Ini semua adalah untuk menunjukkan kemuliaan Al Qurโ€™an di sisi Allah Taโ€™ala, karena Dia mengirim malaikat yang mulia yang telah disifati dengan sifat-sifat sempurna itu untuk membawa Al Qurโ€™an. Dan biasanya raja-raja tidaklah mengirimkan orang yang mulia kecuali untuk misi yang penting dan mulia.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Takwir Ayat 21

Itulah jibril yang di sana, di alam malaikat, ditaati dan dipercaya atas wahyu yang disampaikannya. 22. Kami turunkan wahyu melalui jibril kepada nabi Muhammad, temanmu yang kamu kenal baik sifatnya. Dan temanmu itu bukanlah orang gila seperti tuduhanmu kepadanya. Dia adalah seorang yang santun, tepercaya, dan berakhlak mulia. Perkataan orang gila bersifat racauan, tidak beraturan, dan tidak mempunyai nilai. Berbeda dari alqur'an, kitab yang susunan kalimat maupun kandungannya mempunyai nilai sangat tinggi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjabaran dari banyak mufassir terhadap kandungan dan arti surat At-Takwir ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dilihat

Nikmati ratusan materi yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 139, Tentang Al-Quran, Al-Hadid 20, Ali ‘Imran 97, Al-Jin, Ad-Dukhan. Juga At-Thalaq, Al-Ma’idah 8, Al-Baqarah 45, Al-Isra 25, Al-Qamar 49, Al-Baqarah 43.

  1. Ali ‘Imran 139
  2. Tentang Al-Quran
  3. Al-Hadid 20
  4. Ali ‘Imran 97
  5. Al-Jin
  6. Ad-Dukhan
  7. At-Thalaq
  8. Al-Ma’idah 8
  9. Al-Baqarah 45
  10. Al-Isra 25
  11. Al-Qamar 49
  12. Al-Baqarah 43

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: