Surat At-Takwir Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

Arab-Latin: Innahụ laqaulu rasụling karīm

Artinya: Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

« At-Takwir 18At-Takwir 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Surat At-Takwir Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat At-Takwir Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir mengenai kandungan surat At-Takwir ayat 19, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

15-21. Allah bersumpah dengan bintang-bintang yang cahayanya redup saat siang hari. Yang berjalan dan bersembunyi pada orbit-orbitnya, Juga dengan malam saat datang dengan kegelapannya, Juga dengan waktu shubuh saat datang dengan cahayanya, Sesungguhnya al-qur’an disampaikan oleh utusan yang mulia,yaitu jibril, Pemilik kekuatan dalam melaksankan apa yang diperintahkan kepadanya, pemilik kedudukan tinggi dan mulia di sisi allah, Ditaati oleh para malaikat, dipercaya atas wahyu yang dia bawa turun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Sesungguhnya Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah benar-benar firman Allah yang disampaikan oleh malaikat yang memegang amanat, yaitu Jibril -'alaihissalām- yang diberi amanat oleh Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing)
Yakni ketika datang dengan kesegaran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Sesungguhnya Al-quran adalah kalam Allah yang disampaikan kepada rasul melalui Jibril alaihis salam. Seperti yang diturunkan Allah kepada Nabi SAW melalui Jibril


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{sesungguhnya (Al-Qur’an) itu} Sesungguhnya Al-Qur'an itu {benar-benar firman (yang dibawa) utusan yang mulia} kalam Allah yang dibawa oleh malaikat terpercaya yaitu Jibril AS


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 19
Tanda-tanda kebesaran ini disumpahkan Allah karena kuatnya sanad al-Qur’an, keluhurannya, dan terjaga dari setiap setan yang terkutuk. Allah berfirman, “Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar Firman (Allah yang dibawa ole) utusan yang mulia,” yaitu Jibril yang turun membawanya dari Allah, seperti disebutkan dalam Firman Allah yang lain,
“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, ia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) , ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syu’ara’: 192-194)
Allah menyebutkan sifatnya yang mulia karena mulianya akhlak dan banyaknya sifat-sifat terpuji. Jibril adalah malaikat paling utama dan paling tinggi derajatnya disisi Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-29
Diriwayatkan dari Sammak bin Harb,”Aku mendengar Khalid bin Ur'urah berkata,”Aku pernah mendengar Ali ditanya tentang ayat (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15) yang beredar dan terbenam (16)) lalu Ali menjawab bahwa itu adalah bintang-bintang yang tenggelam di siang hari dan terlihat di malam hari.
Abdullah bin Mas’ud berkata tentang firmanNya: (Aku bersumpah dengan bintang-bintang (15)) dia berkata bahwa itu adalah sapi liar. Demikian juga dikatakan Mujahid. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila berpaling; Demikian juga dikatakan Mujahid dan Qatadah tentang firmanNya (apabila telah larut) yaitu apabila lenyap maka berpaling
Diriwayatkan dari Abu Al-Bukhturi yang pernah mendengar Abu Abdurrahman As-Sulami berkata bahwa Ali keluar kepada kami ketika shalat Subuh diiqamahkan, lalu dia bertanya,"Kemanakah orang-orang yang bertanya tentang witir?" (demi malam apabila telah larut (17) dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18) hal ini saat malam hendak pergi.
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dari firmanNya: (apabila telah larut) yaitu, apabila berpaling. Dia berkata bahwa itu karena firmanNya: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18)) yaitu mulai bersinar. Lalu Ibnu Jarir menguatkannya dengan perkataan seorang penyair:
“Sehingga apabila subuh mulai menyingsingkan cahayanya yang mengusir kegelapan malam secara berangsur-angsur”
Yaitu apabila malam pergi. Menurut saya. makna yang dimaksud dengan firmanNya: (apabila telah larut) yaitu apabila malam tiba; sekalipun kata ini bisa juga dipakai untuk menunjukkan makna pergi, tetapi makna datang di sini lebih sesuai. Seakan-akan Allah bersumpah dengan malam hari dan kegelapannya apabila datang. dan dengan fajar dan sinarnya jika mulai menyingsing. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang benderang (2)) (Surah Al-Lail) dan (Demi waktu dhuha (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2)) (Surah Adh-Dhuha) serta (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat) (Surah Al-An'am: 96) Dan ayat-ayat selain itu.
Kebanyakan ulama Ushul berkata bahwa kata ('as'asa) digunakan untuk menunjukkan makna datang atau pergi dan menganggapnya sebagai kata yang mempunyai dua arti yang berlawanan. Berdasarkan itu, maka dapat dibenarkan jika masing-masing dari keduanya adalah makna yang dimaksud. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18))
Firman Allah SWT: (sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19)) yaitu sesungguhnya Al-Qur'an yang mulia ini benar-benar disampaikan oleh utusan yang mulia, yaitu malaikat yang mulia, berakhlak baik, dan indah penampilannya, dia adalah malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Qatadah. Firman (yang mempunyai kekuatan) sebagaimana firmanNya SWT: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) yang mempunyai akal yang cerdas) (Surah An-Najm) yaitu kuat penampilannya dan kuat pukulan dan perbuatannya (yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy (20)) yaitu Dia mempunyai kedudukan dan tempat yang tinggi di sisi Allah SWT.
(yang ditaati di sana) yaitu dia dipengaruhi yaitu didengar kata-katanya, dan ditaati di alam atas.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (yang ditaati di sana) yaitu di langit. yaitu, dia bukanlah malaikat biasa, melainkan termasuk pemimpin dan yang dimuliakan, yang mempunyai peran besar dan dipilih untuk menyampaikan risalah yang agung ini.
Firman Allah SWT: (lagi dipercaya) sifat malaikat Jibril adalah kepercayaan. Ini merupakan suatu penghargaan yang sangat besar, dan menunjukkan bahwa Allah SWT menyucikan hamba dan rasulNya dari kalangan malaikat, yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Dia menyucikan hamba dan RasulNya dari kalangan manusia, yaitu nabi Muhammad SAW dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila (22)) Maimun bin Mahran berkata bahwa yang dimaksud dengan firmanNya: (Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-sekali orang yang gila (22)) yaitu nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang (23)) yaitu sesungguhnya nabi Muhammad benar-benar melihat malaikat Jibril yang datang dengan risalah dari Allah SWT dalam rupa asli yang dia diciptakan Allah pada rupa itu dengan enam ratus sayap (di ufuk yang terang) yaitu dengan jelas. Ini merupakan penglihatan pertama Nabi SAW kepadanya, yaitu ketika beliau berada di Lembah Batha. yaitu disebutkan dalam firmanNya: (yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (5) Yang mempunyai akal yang cerdas (6) dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7) Kemudian dia mendekat (8) lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad dengan jarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan (10)) (Surah An-Najm) Sebagaimana yang telah disebutkan penjelasan dan ketetapannya, serta dalil yang menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan dia adalah malaikat Jibril. Makna yang jelas (hanya Allah yang lebih Mengetahui) bahwa surah ini diturunkan sebelum malam Isra’, karena di dalamnya tidak disebutkan kecuali hanya penglihatan ini, yaitu penglihatannya yang pertama. Adapun penglihatan yang kedua adalah yang disebutkan dalam firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lalu (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) (Surah An-Najm) Hal ini hanya disebutkan dalam surah An-Najm, dan surh An-Najm diturunkan setelah surah Al-Isra’.
Firman Allah SWT: (Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib (24)) yaitu, nabi Muhammad bukanlah orang yang dicurigai terhadap apa yang diturunkan Allah kepadanya. Di antara ulama ada yang membacanya dengan huruf “dhad” yaitu bukanlah orang yang bakhil, melainkan dia menyampaikannya kepada setiap orang.
Qatadah berkata bahwa pada mulanya Al-Qur'an merupakan hal yang ghaib, lalu Allah menurunkannya kepada nabi Muhammad SAW. Maka beliau SAW tidak kikir terhadap manusia, melainkan beliau menyebarkan, menyampaikan, dan memberikannya kepada setiap orang yang menghendakinya. Demikian juga dikatakan ikrimah, Ibnu Zaid dan selain keduanya. Ibnu Jarir memilih pendapat yang membacanya dengan huruf dhad.
Saya berkata, kedua pendapat itu mutawatir, dan maknanya benar sebagaimana yang telah disebutkan.
Firman Allah SWT: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk (25)) yaitu Al-Qur'an ini bukanlah dari perkataan setan yang terkutuk. yaitu, setan tidak mampu membawanya, dan tidak layak baginya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan (210) Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al-Qur’an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa (211) Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur'an itu (212)) (Surah Asy-Syu'ara’) dan firman Allah SWT: (maka kemanakah kalian akan pergi? (26)) yaitu untuk apakah akal kalian saat mendustakan Al-Qur'an ini, padahal Al-Qur'an dengan kejelasan, keterangan, dan kegamblangannya itu dari sisi Allah SWT.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (maka kemanakah kalian akan pergi (26)) yaitu dari kitab Allah dan ketaatan kepadaNya.
Firman Allah SWT: (Al-Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta (27)) yaitu, Al-Qur'an ini merupakan peringatan bagi semua manusia agar mereka ingat dan mengambil pelajaran darinya ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mana menempuh jalan yang lurus (28)) yaitu bagi siapa saja yang menginginkan petunjuk. hendaknya dia berpegang kepada Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an merupakan pemberi keselamatan dan pemberi petunjuk, tidak ada petunjuk selain dari Al-Qur'an (Dan kalian tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan alam semesta (29)) yaitu kehendak untuk itu bukan berada di tangan kalian. Maka barang siapa yang Dia kehendaki (mendapat petunjuk), maka dia mendapat petunjuk, dan barang siapa yang Dia kehendaki (tersesat), maka dia tersesat, bahkan semua itu sesuai dengan kehendak Allah SWT tuhan alam semesta


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Ayat ini adalah merupakan jawaban daripada sumpah-sumpah Allah ﷻ yang disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya, Allah mengatakan : { إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ } sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar ayat Allah yang dibawakan oleh utusan Allah yang Mulia ( Yaitu Jibril ), Al-Qur'an yang didustakan oleh orang-orang kafir, dan para orang-orang musyrik, dan juga orang-orang munafik, dan bahwasanya AL-Qur'an ini bukanlah perkataan seorang penyihir ataupun dukun, dan bukan pula perkataan yang keluar dari lisan seorang penyair, akan tetapi mereka yang mendustakan Al-Qur'an ini mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah : sebuah syi'ir , mereka juga mengatakan ini hanyalah perkataan seorang penyihir atau hanya sebuah dongeng orang-orang terdahulu, akan tetapi Allah membantah perkataan mereka dengan menyebutkan ayat ini, Allah menjelaskan bagaimana perjalanan Al-Qur'an hinga sampai ketangan Muhammad, yaitu melalui Rasul-Nya yang mulia Jibril 'alaihissalam, kemudian disampaikan kepada Rasulullah Muhammad ﷺ, lalu beliau menyampaikannya kepada ummatnya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Ciptaan-ciptaan tersebut, Allah bersumpah dengan mereka karena keagungan yang akan disumpahkan yaitu dalam firman-Nya: إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ “sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),” Dia adalah malaikat Jibril ‘alaihissholaatu wassalaam, dia adalah utusan Allah kepada rasul-rasul-Nya dengan membawa wahyu yang turun kepada mereka, Allah mensifatinya dengan karom (mulia) karena kebagusan wujudnya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam ayat lain: ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى (QS. An-Najm: 6) ذُو مِرَّةٍ Para ulama mengatakan: maknanya adalah memilik wujud yang bagus, dan bentuk yang indah. Jibril ‘Alahissholaatu wassalaam disifati dengan sifat ini Yaitu sifat mulia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Takwir ayat 19: 19-22. Kemudian datang jawaban atas sumpah-sumpah (pada ayat sebelumnya) sebagai bentuk penegasan yang banyak, yaitu bahwasanya Al Qur’an ini diturunkan kepada Nabi ﷺ oleh Jibril dan ia (Al Qur’an) adalah Kalamullah. Dan sungguh Jibril sangat kuat dalam menjalankan tugasnya dan ia memiliki kedudukan di sisi Allah. Jibril adalah malaikat yang ditaati di alam malaikat dan ia adalah malaikat yang amanah dengan wahyu. Dan bahwasanya ia sahabatmu (Muhammad ﷺ) wahai orang-orang arab! Bukanlah orang yang gila.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyifati malaikat Jibril dengan “karim” (yang mulia) karena mulianya akhlaknya dan banyak kebaikannya, karena ia adalah malaikat yang paling utama dan paling tinggi kedudukannya di hadapan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Takwir Ayat 19

Demi ketiga hal itu, sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman Allah yang dibawa turun oleh utusan yang mulia, yaitu jibril yang diamanati untuk mengawal wahyu Allah kepada para nabi. 20. Kami turunkan Al-Qur'an melalui jibril yang memiliki kekuatan yang tidak tertandingi oleh makhluk lain. Jibril mempunyai 600 sayap. Dengan sayap sebanyak itu jibril sanggup menembus langit ketujuh dengan kecepatan luar biasa. Itulah jibril yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah yang memiliki 'arsy, singgasana yang agung karena ketaatannya kepada Allah dan tugasnya yang sangat mulia sebagai pembawa wahyu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjelasan dari beragam ulama tafsir terhadap makna dan arti surat At-Takwir ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dikunjungi

Baca ratusan konten yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 8, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 97, Ad-Dukhan, Al-Hadid 20, Ali ‘Imran 139. Juga Al-Isra 25, At-Thalaq, Al-Baqarah 45, Tentang Al-Quran, Al-Jin, Al-Baqarah 43.

  1. Al-Ma’idah 8
  2. Al-Qamar 49
  3. Ali ‘Imran 97
  4. Ad-Dukhan
  5. Al-Hadid 20
  6. Ali ‘Imran 139
  7. Al-Isra 25
  8. At-Thalaq
  9. Al-Baqarah 45
  10. Tentang Al-Quran
  11. Al-Jin
  12. Al-Baqarah 43

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: