Surat Al-Insan Ayat 13
مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۖ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا
Arab-Latin: Muttaki`īna fīhā 'alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrā
Artinya: Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Al-Insan Ayat 13
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjabaran dari berbagai ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-Insan ayat 13, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
11-14. Maka Allah melindungi mereka dari kesulitan-kesulitan di hari itu, Allah memberi mereka kebaikan dan cahaya pada wajah-wajah mereka, serta kebahagiaan dan suka cita dalam hati mereka. Allah memberi mereka pahala atas kesabaran mereka di dunia dalam menjalankan ketaatan berupa surga yang agung, di sana mereka makan apa yang mereka kehendaki, memakai kain sutra yang lembut, bersandar pada ranjang-ranjang yang terhias dengan kain-kain dan seprai-seprai yang indah. Di sana mereka tidak merasakan panasnya matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan, pohon-pohon surga dekat kepada mereka, menaungi mereka, mudah bagi untuk memetiknya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
13-14. Dan salah satu kenikmatan surga, mereka dapat duduk bersandar di atas dipan-dipan dan bantal-bantal yang telah disiapkan bagi mereka. Dan untuk menambah kenikmatan bagi mereka, Allah menjadikan udara di sekitar mereka sangat sesuai, sehingga mereka tidak merasa terganggu oleh udara panas atau dingin. Dan meski matahari surga terbenam, namun surga selalu terang bagi penghuninya.
Dan untuk menambah pemuliaan bagi para penghuni surga, naungan pepohonan di dekatkan kepada mereka, begitu pula dengan buah-buahannya, sehingga mereka tidak perlu berusaha keras untuk memetiknya, sehingga mereka benar-benar dalam kenikmatan dan kemewahan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
13. Mereka bertelekan di atas kasur-kasur yang berhias. Mereka tidak mendapati di dalam Surga ini matahari yang teriknya menyakitkan bagi mereka, tidak juga hawa dingin yang menyengat, akan tetapi mereka senantiasa berada di dalam naungan, tidak merasa kepanasan tidak juga merasa kedinginan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
13. مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَآئِكِ ۖ (di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan)
Balasan mereka adalah surga sebagai tempat mereka bersandar di atas dipan yang memiliki bantal-bantal.
لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا (mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan)
Yakni mereka di surga tidak menyaksikan panas matahari atau hawa yang dingin.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Dingin yang luar biasa dari dinginnya neraka yang pahit – sebagaimana disabdakan oleh Nabi – dan kebahagiaan yang seutuhnya bagi penghuni surga; Allah ta'ala melindungi mereka dari panas yang mengganggu dan dingin yang menyiksa. Allah ta'ala berfirman: { لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا } "mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangata" Apakah ahli Al-Qur’an mengingat hal ini ketika dia terjepit kedinginan?! Semoga Allah menjadikan kita dan Anda termasuk orang-orang yang mendapat kebahagiaan itu
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
13. Di surga itu, mereka duduk dan bersandar di atas dipan-dipan yang mulia disertai dengan berbagai makanan. Yang di dalamnya tidak terdapat cuaca panas dan dingin berlebih
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Di dalamnya mereka duduk bersandar di atas dipan} dipan yang berhias {Di sana mereka tidak merasakan terik matahari dan dingin yang menusuk} dingin yang dahsyat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
13. “Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan-dipan.” Bertelekan adalah duduk nyaman dalam kondisi tenang, nikmat dan sejahtera, dan dipan adalah tempat tidur berhampar seprei yang dihiasi. “Mereka tidak merasakan di dalamnya,” yakni di dalam surga, “(teriknya) matahari,” yang panasnya mengganggu mereka, “dan tidak pula dingin yang menyengat,” yakni cuaca yang amat dingin, tapi seluruh waktu mereka berada di bawah naungan teduh, tidak panas dan tidak dingin yang membuat raga mereka merasa nikmat, yang tidak merasakan panas dan dingin.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-22
Allah SWT memberitahukan tentang penghuni surga dan kenikmatan abadi yang mereka daoatkan serta keutamaan yang besar yang dilimpahkan Allah bagi mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan) Pembahasan tentang hal ini telah disebutkan dalam surah Ash-Shaffat dan perbedaan pendapat tentang cara mereka bersandar, apakah bersandar, berbaring, bersila atau duduk dengan mantap. Dan bahwa yang dimaksud dengan dipan-dipan adalah pelaminan-pelaminan yang berkelambu.
Firman Allah SWT: (mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang menggigit) yaitu, di tempat mereka tidak ada panas yang terik dan tidak pula dingin yang menusuk tulang, melainkan sedang dan selamanya demikian; (mereka tidak mau berpindah tempat darinya untuk selama-lamanya) (Surah Al-Kahfi:108)
(Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka) yaitu ranting-rantingnya dekat dengan mereka (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu ketika ingin memetik buahnya, maka buahnya itu mendekat kepadanya dari rantingnya yang tinggi seakan-akan buah itu tunduk patuh kepadanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat) (Surah Ar-Rahman: 54) dan (Buah-buahannya dekat (23)) (Surah Al-Haqqah)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu jika dia berdiri, maka buah itu naik dengan kadar tertentu, jika dia duduk, maka buah itu turun sehingga dia dapat memetiknya, dan apabila dia berbaring, maka buah itu turun lebih rendah agar dia dapat memetiknya. Demikian itulah firmanNya: (semudah-mudahnya)
Qatadah berkata, tidak ada duri dan jarak antara tangan mereka dari memetiknya.
Firman Allah: (Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala) yaitu pelayan-pelayan mengelilingi mereka dengan membawa bejana-bejana yang terbuat dari perak yang berisikan makanan, dan gelas-gelas minuman, yaitu gelas yang tidak ada pegangan dan pancurannya
Firman Allah: (yang bening laksana kaca (15) (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak) kata yang pertama dimanshub karena menjadi khabar kana, yakni “kanat qawarira”.
Kata yang kedua dimanshub adakalanya karena menjadi badal atau tamyiz, karena dijelaskan firmanNya: ((yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak)
Hasan Al-Bashri dan lainnya berkata bahwa seputih perak dan sebening kaca, dan memang itu hanya terbuat dari kaca. Gelas-gelas ini dari perak, sekalipun demikian tampak bening; bagian dalamnya dapat terlihat dari bagian luarnya, dan hal seperti ini tidak ada persamaannya di dunia.
Firman Allah: (yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya) yaitu sesuai dengan ukuran pemiliknya, tidak lebih dan tidak kurang, bahkan memang disediakan untuk itu dan diukur sesuai dengan selera pemiliknya. Demikianlah makna pendapat Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid, juga dikatakan Ibnu Jarir dan lainnya. Hal ini menunjukkan perhatian yang lebih dan penghormatan yang dahsyat bagi pemiliknya.
Firman Allah SWT: (Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (17)) yaitu mereka diberi minuman, yaitu orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dalam gelas-gelas itu (segelas) khamr (yang campurannya adalah jahe) Terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang rasanya sejuk, dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang rasanya hangat, sehingga seimbang. Mereka diberi minuman yang terkadang ini dan terkadang itu. Adapun bagi orang-orang yang didekatkan, maka mereka minum masing-masing darinya sebagaimana yang dikatakan Qatadah dan lainnya. Telah disebutkan dalam firmanNya: ((yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum) di sini Allah berfirman: ((Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila (18)) yaitu zanzabil itu mata air di dalam surga diberi nama salsabila.
Mujahid berkata, bahwa itu dinamakan salsabila karena arus airnya yang lancar dan deras.
Firman Allah SWT: (Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan (19)) yaitu, mengelilingi para penghuni surga untuk melayani mereka (yang tetap muda) yaitu dalam suatu keadaan kekal, mereka tidak berubah dari keadaan itu dan usia mereka tidak bertambah dari usia itu. Ada yang menafsirkan bahwa mereka memakai gelang dan pada telinga mereka terdapat anting-anting, sesungguhnya hal ini hanya berdasarkan maknannya tentang itu. Karena anak kecil itu tidak terkait dengan hal itu bukan orang yang sudah dewasa. Firman Allah SWT: (Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan) yaitu, jika kamu melihat mereka menyebar dalam menunaikan tugasnya melayani majikan-majikan mereka, jumlah mereka yang banyak serta penampilan mereka yang cerah, warna, pakaian dan perhiasan mereka yang indah-indah, (akan kamu kira mereka adalah mutiara yang bertaburan) Tidak ada perumpamaan yang lebih indah selain ini, tidak pula ada yang lebih indah pemandangannya dari mutiara yang bertaburan di tempat yang indah.
Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat di sana) Wahai Muhammad, jika kamu melihat (di sana) yaitu di sana, yaitu surga yang penuh dengan kenikmatan, keluasan, ketinggian, dan segala sesuatu yang ada padanya berupa kemewahan dan kegembiraan (niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar) yaitu kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukau.
Firman Allah (Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal) yaitu pakaian penghuni surga di dalam surga adalah kain sutra, yang di antaranya adalah kain sutra yang tipis seperti baju dan pakaian lainnya yang dikenakan badan; kemudian kain sutra tebal yang berkilauan karena mengkilat, yang ini dipakai di bagian luar sebagaimana biasa pakaian bagian luar.
(dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak) Ini merupakan gambaran orang-orang yang berbuat kebaikan, sedangkan orang-orang yang didekatkan adalah seperti yang disebutkan di dalam firmanNya SWT: (Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra) (Surah Al-Hajj: 23)
Setelah Allah SWT menyebutkan perhisasan bagian luar yang dihiasi dengan sutra tipis dan perhiasan, lalu Allah berfirman: (dan Tuhan mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih) yaitu, Allah membersihkan batin mereka dari iri, dengki, penyakit, dan semua akhlak yang hina,
Firman Allah: (Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan) (22)) yaitu, dikatakan demikian kepada mereka sebagai penghormatan dan kebaikan terhadap mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah) dan (Dan diserukan kepada mereka, "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”) (Surah Al-A'raf:43)
Firman Allah: (dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)) yaitu Allah membalas kalian amal yang sedikit dengan pahala yang banyak
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 13: 13-14. Allah sebutkan sebagian dari kenikmatan penghuni surga; Allah mengabarkan bahwa mereka akan duduk di surga dengan duduk yang penuh ketenangan, yang duduk-duduk mereka bersandar di atas dipan yang mereka berpakaian dengan pakaian indah. Tidak akan terlihat di surga terika panas matahari yang sangat, tidak juga dingin yang sangat dari dingin musim dingin. Dan pohon-pohon surga akan menaunginya, dekat kepada mereka. Dan bahwasanya buah-buahnya telah masak, dekat jika ingin memamakannya, serta dimudahkan bagi mereka dengan segala kemudahan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan santai.
Yang diberi kain penghias.
Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, ‘zamharir’ di ayat tersebut artinya bisa juga bulan. Dengan demikian, surga sudah terang tanpa matahari dan bulan, di samping keadaannya yang tidak panas dan tidak dingin bahkan dengan keadaan yang membuat enak badan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 13
13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-Mudahnya untuk memetik buahnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjelasan dari kalangan mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-Insan ayat 13 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.