Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Surat Al-Insan Ayat 8
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
Arab-Latin: Wa yuṭ'imụnaṭ-ṭa'āma 'alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā
Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Insan Ayat 8
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat beberapa penafsiran dari kalangan ulama terkait kandungan surat Al-Insan ayat 8, sebagiannya sebagaimana berikut:
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
6-10. Minuman yang dicampur dengan kafur ini adalah mata air yang darinya para hamba Allah akan minum, mereka meng-alirkannya sebagaimana mereka kehendaki dengan mudah. Orang-orang itu dulu di dunia memenuhi apa yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri berupa ketaatan kepada Allah, mereka takut kepada azab Allah pada Hari Kiamat yang mudaratnya berat, keburukannya merata dan menyebar atas manusia, kecuali siapa yang dirahmati Allah. Mereka memberi makan, sekalipun mereka mencintai makanan itu karena mereka membutuhkannya, kepada orang miskin lemah yang tidak mampu berusaha yang tidak mempunyai apa yang mencukupinya, anak kecil yang bapaknya mati sementara dia belum baligh dan tidak berharta, serta tawanan yang ditawan dalam perang dari kalangan orang-orang kafir dan lainnya. Mereka berkata dalam diri mereka, “Kami berbuat baik kepada kalian demi mencari ridha dan pahala Allah, kami tidak mencari ganti, tidak menginginkan pujian dan sanjungan dari kalian. Sesungguhnya kami takut kepada (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang padanya wajah-wajah menjadi muram durja, serta kening-kening berkerut karena bebannya yang berat dan ketakutannya yang mencekam.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
8. Dan mereka memberikan makanan dalam kondisi mereka menginginkannya karena mereka juga membutuhkannya dan menyukainya, mereka memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir, anak-anak yatim dan para tawanan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
8. Dan amal shalih lainnya adalah memberi makan orang yang membutuhkan dengan makanan yang biasa mereka makan dan mereka sukai. Dan orang yang membutuhkan ini bermacam-macam; ada orang miskin yang tidak dapat memenuhi nafkah diri dan keluarganya, anak kecil yang telah meninggal ayahnya (yatim) sehingga tidak dapat merasakan kasih sayang dan kebaikan ayahnya, dan tawanan yang kehilangan kemerdekaannya karena tertawan oleh musuh.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
8. وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan)
Yakni mereka memberi makan kepada tiga golongan orang tersebut karena kekurangan yang mereka alami dan rasa suka mereka terhadap makanan itu.
Pendapat lain mengatakan: yakni mereka memberi makan kepada mereka karena kecintaan mereka kepada Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
8. Mereka memberikan makanan dengan penuh kasih sayang kepada orang fakir, lemah, atau tuna wisma. Juga kepada anak yatim, juga kepada para tawanan dan sebagainya. Ibnu Jazir berkata bahwa ayat ini diturunkan untuk para tawanan dari golongan musyrik. Bahwa mereka ditawan dan disiksa, sehingga Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat untuk berbuat baik pada para tawanan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka memberikan makanan yang disukainya} meskipun mereka menyukai dan membutuhkan makanan itu {kepada orang miskin} orang fakir yang tidak memiliki harta {anak yatim} anak kecil yang tidak memiliki ayah {dan tawanan
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
8-10. “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya,” yakni, pada saat mereka menyukai harta dan makanan, tapi mereka lebih mementingkan kecintaan terhadap Allah daripada kecintaan terhadap diri sendiri, (maka mereka menginfaknnya). Dalam memberi makan, mereka selektif untuk memberikannya pada orang yang paling memerlukan, “kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan,” maksud mereka memberi makanan dan infak adalah demi mencari ridha Allah semata. Dengan bahasa kondisi seakan mereka menyatakan, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih,” yakni, tidak mengharapkan balasan materi atau sanjungan. “Sesungguhnya kami takut akan (azab) Rabb kami pada suatu hari yang ( di hari itu) orang-orang bermuka masam, penuh kesulitan,” yakni sangat menyulitkan, amat buruk, dan sempit.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 8: 7-10. Allah menjelaskan tentang sebab-sebab kenikmatan yang mereka telah sampai padanya, dan di antara sebabnya : Mereka dahulu di dunia mununaikan nazar yang mereka telah wajibkan atas diri-diri mereka masing-masing. Mereka juga adalah orang-orang yang takut akan kejadian hari kiamat, dimana hari itu adalah hari puncak yang dahsyat. Mereka juga memberikan makanan (kepada faqir dan miskin) karena kebutuhan mereka dan kecintaan mereka sehingga membekas pada diri mereka masing-masing akan kebetuhan mereka terhadap orang-orang miskin, anak-anak yatim dan para tawanan perang; Mereka tidak bermaksud sombong maupun ingin terkenal. Kemudian mereka berkata pada masing-masing diri-diri mereka : Sesungguhnya kami memuliakan kalian dan berbuat baik kepada kalian untuk mencari ganjaran di sisi Allah dan menginginkan tempat di akhirat, kami tidak memandang ingin seorangpun mengupah kami dan memuji atas pemuliaan dan kebaikan kami. Mereka juga berkata : Kami memberikan makanan ini kepada kalian karena kebutuhan kami kepada Allah; Karena kami takut akan Rabb kami yaitu pada hari yang manusia bermuka masam karena sebab kengerian dan dahsyatnya hari itu, serta besarnya urusannya, dan panjang ujiannya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka suka kepada makanan tersebut, tetapi mereka lebih mengutamakan kecintaan Allah daripada hawa nafsu mereka, dan mereka utamakan memberi kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan karena mereka adalah orang yang paling membutuhkan.
Yakni yang ditahan karena yang hak.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 8
8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, 'sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian berbagai penjelasan dari berbagai mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Insan ayat 8 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.