Surat Al-Muddatstsir Ayat 54
كَلَّآ إِنَّهُۥ تَذْكِرَةٌ
Arab-Latin: Kallā innahụ tażkirah
Artinya: Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan.
« Al-Muddatstsir 53 ✵ Al-Muddatstsir 55 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Muddatstsir Ayat 54
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari banyak mufassirun mengenai makna surat Al-Muddatstsir ayat 54, misalnya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
54-56. Benar, sesungguhnya al-Quran adalah nasihat mendalam yang cukup untuk menasihati mereka. Barangsiapa menginginkan nasihat, tentu dia akan mengambilnya dan mengambil manfaat dari petunjuknya. Dan mereka tidak akan mengambil nasihat darinya kecuali bila Allah menghendaki petunjuk untuk mereka. Allah patut untuk ditaati dan ditakwai, serta patut mengampuni siapa yang beriman dan menaatiNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
54-56. Sungguh apa yang ada dalam al-Qur’an terdapat sesuatu yang menjadikan mereka tidak perlu meminta hal tersebut dan hal-hal lainnya; karena ia adalah kitab petunjuk, di dalamnya terdapat banyak pelajaran dan ibrah yang menyeru seluruh makhluk untuk beriman kepada Allah dan untuk beramal shalih. Dan ayat-ayat ini tidak akan bermanfaat kecuali bagi orang-orang yang memenuhi perintah Allah dan mencari petunjuk dari-Nya; mereka-lah orang-orang yang Allah beri petunjuk, dan Allah sinari hati mereka berkat kesiapan mereka untuk mendekat dan beriman kepada-Nya. Mereka mengetahui Allah Maha Agung, Yang berhak disembah dan ditakuti, dan Dia Yang Maha Mengampuni mereka atas kekafiran dan dosa-dosa yang pernah mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
54. Ketahuilah bahwa Al-Qur`ān ini adalah nasihat dan peringatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
54. Tidak! Ungkapan untuk mencela pengingkaran mereka terhadap kehidupan akhirat. Sesungguhnya Alquran telah memberi pelajaran dan peringatan yang cukup tentang kehidupan akhirat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu} Al-Qur'an itu {adalah suatu peringatan} peringatan dan pelajaran
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
54-56. “Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya al-Quran itu adalah peringatan.” Kata ganti dalam ayat ini kemungkinan merujuk kepada surat atau segala sesuatu yang terdapat dalam nasihay ini. “Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran darinya (al-Quran),” karena al-Quran telah menjelaskan jalan lurus dan petunjuk. “Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali (jika) Allah menghendakinya,” karena sesungguhnya kehendak Allah berlaku secara umum. Tidak ada satu kejadian pun, baik kecil atau besar yang luput dari kehendak Allah. Di sini terdapat bantahan bagi Qadariyah yang memasukkan perbuatan manusia di bawah kehendak Allah sekaligus sebagai bantahan bagi Jabariyah yang mengira bahwa manusia tidak memiliki kehendak dan perbuatan secara hakiki, tapi semuanya dipaksa untuk dilakukan. Dalam ayat ini Allah menegaskan adanya kehendak hakiki dan nyata bagi manusia. Allah menjadikan kehendak manusia sebagai pengikut kehendakNya. “Dia (Allah) adalah Rabb Yang patut (kita) bertakwa kepadaNya dan berhak memberi ampun,” yakni Dia patut ditakuti dan disembah, karena hanya Dia-lah Tuhan yang sepatutnya disembah dan patut untuk memberi ampunan pada siapa saja yang bertakwa padaNya dan mencari ridhaNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-56
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa: (Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya (38)) yaitu bergantung kepada amal perbuatannya sendiri pada hari kiamat (Kecuali golongan kanan) karena sesungguhnya mereka (berada di dalam surga, mereka saling menanyakan (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) yaitu mereka bertanya kepada orang-orang yang berdosa, sedangkan mereka sendiri berada di gedung-gedung yang tinggi-tinggi, dan yang ditanyai di dasar neraka. Mereka bertanya: ("Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" (42) Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (43) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin”(44)) yaitu. kami tidak pernah menyembah Allah dan tidak pernah berbuat baik kepada makhlukNya dari sejenis kami (bahkan kami biasa membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya (45)) yaitu kami membicarakan hal-hal yang tidak kami ketahui.
Qatadah berkata, bahwa setiap ada orang yang tersesat berbicara, maka kami tersesat bersamanya (dan kami mendustakan hari pembalasan (46) sampai datang kepada kami kematian (47)) yaitu kematian. sebagaimana firmanNya: (Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)) (Surah Al-Hijr: 99)
Firman Allah SWT (Maka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat tidak berguna lagi bagi mereka (48)) yaitu orang yang disifati dengan sifat ini itu tidak bermanfaat baginya syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat di hari kiamat, karena sesungguhnya syafaat itu hanya berhasil dilakukan terhadap orang yang berhak menerimanya. Adapun jika orang yang mati dalam keadaan kafir pada hari kiamat, maka sesungguhnya baginya itu neraka, tidak ada yang lain baginya dan dia kekal di dalamnya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? (49)) yaitu, mengapa orang-orang kafir yang sebelum kamu itu berpaling dari apa yang kamu seru dan peringatkan kepada mereka (seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut (50) lari dari singa (51)) yaitu seakan-akan mereka dalam ketidakpedulian mereka terhadap kebenaran dan berpalingnya mereka darinya itu seperti keledai liar yang lari dari singa yang hendak memburunya. Pendapat itu dikatakan Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dalam suatu riwayat darinya, dan Zaid bin Aslam..
Firman Allah SWT: (Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka (52)) yaitu, bahkan setiap orang dari orang-orang musyrik itu menginginkan agar diturunkan kepadanya sebuah kitab sebagaimana kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menurut pendapat Mujahid dan lainnya. Sebagaimana firmanNya: (Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah" Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya) (Surah Al-An'am: 124) Dalam riwayat lain dari Qatadah, mereka menginginkan agar diberi pembebasan tanpa amal perbuatan.
Firman Allah SWT (Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat (53)) yaitu sesungguhnya yang merusak mereka tidak lain ketidakpercayaan mereka kepada hari akhirat, dan mereka mendustakannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar peringatan (54)) yaitu benar, Al-Qur'an itu adalah peringatan (Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) (55) Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali (jika) Allah menghendakinya (56)) sebagaimana firmanNya: (Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu) kecuali bila dikehendaki Allah) (Surah Al-Insan: 30) Firman Allah SWT: (Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampun) yaitu, Dia berhak untuk ditakuti dan berhak memberi ampun terhadap dosa orang yang bertaubat kepadaNya dan kembali kepadaNya. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muddatstsir ayat 54: 54-56. Ketahuilah wahai manusia, sungguh kebenaran bahwa Al Qur’an ini adalah peringatan dan nasihat yang sempurna untuk memuliakan kalian. Maka barangsiapa yang menginginkan keselamatan, terimalah ayat-ayat Allah, dan pergunakan sebagai jalan hidayah dan petunjuk, akan tetapi semua ini tidaklah dapat diterima dan sempurna kecuali dengan kehendak Allah. Dan sungguh ketika Allah telah menghendaki, maka Ia jadikan mereka orang-orang yang terpilih, kemudian dipilihlah mereka di atas kesesatan setelah mendapat petunjuk. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Dialah yang berhak ditaati dan yang berhak untuk diminta ampunan. Dan telah terbuka pintu bagi orang-orang yang bertaubat, yang mereka meminta kepada Allah ampunan dan kasih sayang; Dan Allah menyambut orang-orang yang bertakwa dan beriman. Adapun, orang-orang yang menolak dan memerangi para Rasul-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang telah Allah jadikan hati-hati mereka memiliki tabiat demikian.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dhamir (k. ganti nama) ‘hu’ yang artinya ‘dia’ di ayat ini bisa kembalinya kepada surah ini dan bisa juga kembalinya kepada kandungannya yang berupa nasihat
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 54
53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur'an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 54 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.